Disusun Oleh:
Muhammad Yaafi’ Ikbar
022110067
LATAR BELAKANG..........................................................................................2
TUJUAN..............................................................................................................3
BAB II......................................................................................................................3
A. Pengertian Baja................................................................................................3
Sifat Baja..............................................................................................................4
Jenis Jenis Baja.....................................................................................................4
B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BAJA SEBAGAI MATERIAL
STRUKTUR.........................................................................................................5
BAB III....................................................................................................................8
A. KESIMPULAN...............................................................................................8
A. SARAN............................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Semakin berkembangnya peradaban manusia, semakin beragam pula kebutuhan
manusia.Ini dapat dilihat dari aspek teknik sipil. Pada jaman dahulu orang
membuat jalan hanya dengan menyusun batu-batuan atau kerikil-kerikil, tapi
kini semuanya telah berubah,manusia berusaha membuat jalan sebagai
sarana transportasi dengan kualitas yang baik menggunakan teknologi rekayasa
guna memenuhi kebutuhannya.Pembangunan dalam setiap bidang yang
berhubungan dalam teknik sipil dimulai dari bangunan gedung, jembatan,
jalan dan bangunan lainnya tidak akan terpisahkan dari bahan yang berasal dari
dalam perut bumi. Mulai dari batuan, batu bara, minyak bumi sampai berbagai
macam mineral yang langsung digunakan maupun yang diolah terlebih
dahulu. Untuk itu dalam kesempatan ini, akan dibahas tentang baja. Masalah ini
diangkat karena ingin mengetahui jenis-jenis baja, proses pembuatan baja serta
syarat apa saja yang harus dipenuhi oleh baja sebagai bahan pembuatan
baja .Bertitik tolak dari latar belakang masalah diatas, timbulah suatu
permasalahan dalam diri kami dan menjadi suatu dorongan bagi kami untuk
melaksanakan suatu analisa tentang jenis-jenis baja, proses pembuatan baja serta
syarat apa saja yang harus dipenuhi oleh baja.
TUJUAN
1. Untuk mengenal apa itu baja.
2. Agar bisa membedakan baja yang baik.
3. Mengetahui kekurangan dan kelebihan baja dalam konstruksi
bangunan.
4. Mengetahui agar bisa membedakan perhitungan ASD dan LRFD
BAB II
Pembahasan
A. Pengertian Baja
Menurut artikel yang saya Baca, Baja konstruksi merupakan sebuah sistem
konstruksi yang mengandalkan baja sebagaiaa pondasinya . konstruksi baja untuk
bangunan tinggi dan luas karena terbukti lebih kokohdan juga aman. Tak hanya
itu, konstruksi baja juga lebih mudah di rangkai dan mempercepat proses
pembangunan sehingga banyak digunakan atau juga bisa disebut ,
Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar
dengan karbon sebagai unsur paduan utamanya. Kandungan unsur karbon dalam
baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1% berat sesuai grade-nya. Fungsi karbon
dalam baja adalah sebagai unsur pengeras dengan mencegah dislokasi bergeser
pada kisi kristal (crystal lattice) atom besi.
Sifat Baja
Sifat dari suatu baja dapat berbeda-beda tergantung dari proses
produksinya. Pada umumnya baja memiliki sifat yang tahan terhadap karat, sifat
magnet yang kuat, juga tahan terhadap beban berat atau tekanan yang tinggi.
Jika Pins menggunakan baja sebagai material konstruksi, baja akan lebih tahan
karena sifat memuai dari baja cukup rendah dan juga tahan terhadap sifat asam.
Dari tampilan dasar baja pun Pins sudah dapat melihat bahwa baja merupakan
logam dengan karakteristik yang keras dan kuat. Bahkan banyak alat perkakas
yang juga menggunakan bahan baja karena lebih awet.
1) Kekuatan Tinggi
Kekuatan yang tinggi dari baja per satuan berat mempunyai konsekuensi bahwa
beban mati akan kecil. Hal ini sangat penting untuk jembatan bentang panjang,
bangunan tinggi, dan bangunan dengan kondisi tanah yang buruk.
2) Keseragaman
Sifat baja tidak berubah banyak terhadap waktu, tidak seperti halnya pada struktur
beton bertulang.
3) Elastisitas
4) Permanen
Portal baja yang mendapat perawatan baik akan berumur sangat panjang, bahkan
hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kondisi tertentu baja tidak memerlukan
perawatan pengecatan sama sekali.
5) Daktilitas
Daktilitas didefinisikan sebagai sifat material untuk menahan deformasi yang
besar tanpa keruntuhan terhadap beban tarik. Suatu elemen baja yang diuji
terhadap tarik akan mengalami pengurangan luas penampang dan akan terjadi
perpanjangan sebelum terjadi keruntuhan. Sebaliknya pada material keras dan
getas (brittle) akan hancur terhadap beban kejut. SNI 03-1729-2002
mendefinisikan daktilitas sebagai kemampuan struktur atau komponennya untuk
melakukan deformasi inelastis bolak-balik berulang (siklis) di luar batas titik leleh
pertama, sambil mempertahankan sejumlah besar kemampuan daya dukung
bebannya. Beban normal yang bekerja pada suatu elemen struktur akan
mengakibatkan konsentrasi tegangan yang tinggi pada beberapa titik. Sifat daktil
baja memungkinkan terjadinya leleh lokal pada titik-titik tersebut sehingga dapat
mencegah keruntuhan prematur. Keuntungan lain dari material daktil adalah jika
elemen struktur baja mendapat beban cukup maka akan terjadi defleksi yang
cukup jelas sehingga dapat digunakan sebagai tanda keruntuhan.
6) Liat (Toughness)
Baja strukur merupakan material yang liat artinya memiliki kekuatan dan
daktilitas. Suatu elemen baja masih dapat terus memikul beban dengan deformasi
yang cukup besar. Ini merupakan sifat material yang penting karena dengan sifat
ini elemen baja bisa menerima deformasi yang besar selama pabrikasi,
pengangkutan, dan pelaksanaan tanpa menimbulkan kehancuran. Dengan
demikian pada baja struktur dapat diberikan lenturan, diberikan beban kejut,
geser, dan dilubangi tanpa memperlihatkan kerusakan. Kemampuan material
untuk menyerap energi dalam jumlah yang cukup besar disebut toughness.
Struktur baja sangat sesuai untuk penambahan struktur. Baik sebagian bentang
baru maupun seluruh sayap dapat ditambahkan pada portal yang telah ada, bahkan
jembatan baja seringkali diperlebar.
8) Lain-lain
1. Biaya Pemelihara
Umumnya material baja sangat rentan terhadap korosi jika dibiarkan
terjadi kontak dengan udara dan air sehingga perlu dicat secara periodik.
3. Rentan Terhadap Buckling
Semakin langsung suatu elemen tekan, semakin besar pula bahaya
terhadap buckling (tekuk). Sebagaimana telah disebutkan bahwa baja mempunyai
kekuatan yang tinggi per satuan berat dan jika digunakan sebagai kolom seringkali
tidak ekonomis karena banyak material yang perlu digunakan untuk memperkuat
kolom terhadap buckling.
4. Fatik
Kekuatan baja akan menurun jika mendapat beban siklis. Dalam
perancangan perlu dilakukan pengurangan kekuatan jika pada elemen struktur
akan terjadi beban siklis.
5. Keruntuhan Getas
Pada kondisi tertentu baja akan kehilangan daktilitasnya dan keruntuhan
getas dapat terjadi pada tempat dengan konsentrasi tegangan tinggi. Jenis beban
fatik dan temperatur yang sangat rendah akan memperbesar kemungkinan
keruntuhan getas (ini yang terjadi pada kapal Titanic).
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar
dengan karbon sebagai unsur paduan utamanya. Kandungan unsur karbon dalam
baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1% berat sesuai grade-nya. Fungsi karbon
dalam baja adalah sebagai unsur pengeras dengan mencegah dislokasi bergeser
pada kisi kristal (crystal lattice) atom besi.
Baja pada dasarnya adalah besi (Fe) dengan tambahan unsur karbon (C)
sampai dengan 1,67 % (maksimal). Jenis-jenis baja dibagi menjadi beberapa
macam, yaitu baja karbon, baja paduan dan baja tahan karat (Stainless Steel).
A. SARAN