Anda di halaman 1dari 11

1

MAKALAH TEORI PROPERTI MATERIAL


FONDASI TIANG PANCANG BAJA

Kelompok 62 Kelas Propma TL-01

Anggota :

1. Aurelia Putri Rossari (1906381180)

2. Tricia Lusia Novalia Wairara (1906440435)

3. Zahra Shabrina Humaira (1906381243)

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS INDONESIA

2020

Universitas Indonesia
2

DAFTAR ISI

Daftar Isi……………………………………………………………………………….. 2

Kata Pengantar ………………………………………………………………………… 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………….4

1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………………5

1.3 Tujuan …………………………………………………………………………..5

1.4 Manfaat …………………………………………………………………………5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi dan Fungsi Tiang Pancang Baja ………………………….……………6

2.2 Bentuk Tiang Pancang Baja ……………………………………………….……6

2.3 Standar Penggunaan Tiang Pancang Baja ……………………………..………..7

2.4 Penyambungan Tiang Pancang Baja …………………...…………………...…..7

2.5 Kelebihan dan Kekurangan Tiang Pancang Baja …………………...…………..8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………...9

3.2 Saran …………………………………………………………………………….9

Daftar Pustaka ………………………………………………………………………….10

Universitas Indonesia
3

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan karena berkat rahmat dan petunjuk-
Nya juga, kami dapat menyelesaikan penulisan dan penyusunan makalah ini secara
berkelompok dan bisa bekerja sama dalam menyelesaikan masalah yang terjadi dalam
penyusunan makalah.

Penulisan makalah ini dilakukan untuk mengetahui material tiang pancang baja serta
mengetahui karakteristik yang tepat guna untuk di bidang Teknik Sipil dan Teknik
Lingkungan serta di dunia konstruksi. Memahami keunggulan dan kekurangan tiang
pancang baja juga perlu diketahui agar kedepannya mahasiswa dapat membedakan sifat
tiang pancang baja dengan material lain. Selain itu penulisan makalah ini juga dilakukan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Properti Material di Fakultas Teknik
Universitas Indonesia.

Dalam penulisan dan penyusunan makalah ini, kami dari Kelompok 62 mengalami
beberapa kendala seperti pembagian tugas dan adanya tugas-tugas lain karena
menjelang Ujian Akhir Semester, tetapi pada akhirnya hal tersebut dapat kami
selesaikan secara bersama.

Dengan adanya makalah ini kami berharap untuk dapat mengembangkan cara kerja
kami dengan kritik dan masukan dari pembaca nantinya dan kami juga berharap
makalah ini bisa tersampaikan dengan baik untuk para pelajar dan masyarakat agar
tujuan dari pembuatan makalah ini bisa dicapai dengan baik.

Depok, 10 Desember 2020

Kelompok 62 Teori Properti Material TL

Universitas Indonesia
4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu properti material adalah ilmu yang mempelajari mengenai material. Banyak
yang dapat diketahui mengenai properti dan material dalam dunia Teknik Sipil dan
Teknik Lingkungan. Material sendiri memiliki arti yaitu zat atau benda yang
dibutuhkan untuk membuat sesuatu atau bisa juga disebut sebagai bahan baku.
Material adalah bahan mentah–yang belum diproses–yang belum dibentuk menjadi
suatu proses produk lebih lanjut. Contoh material yaitu besi, tembaga, alumunium,
kertas, dan sutra. Tiap material memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda,
tergantung material apa yang dibutuhkan untuk membentuk suatu produk. Material
yang dibahas kali ini yaitu material yang digunakan dan berguna untuk bidang
Teknik Sipil dan Teknik Lingkungan serta di dunia konstruksi.

Material yang digunakan dalam bidang konstruksi yaitu kayu, lumpur dan tanah liat,
batu, jerami, kayu, metal, semen, dan pipa. Bahan-bahan tersebut tentunya memiliki
karakteristik dan daya tahan yang berbeda. Seperti kayu yang tetap kuat meski
bengkok, dan semakin kokoh ketika dipadatkan secara vertikal. Jika membahas
metal, material tersebut merupakan salah satu bahan bangunan paling kuat dan
sering digunakan sebagai kerangka konstruksi bangunan-bangunan besar seperti
gedung pencakar langit atau sebagai pelapis permukaan gedung. Metal sendiri
memiliki berbagai jenis yang biasa digunakan untuk menjadi bahan bangunan. Salah
satu contohnya yaitu baja yang merupakan campuran dari besi tuang dan besi tempa,
dimana besi tuang mengandung sejumlah besar karbon dan besi tempa mengandung
sedikit besar karbon. Maka, baja merupakan paduan besi dan karbon. Baja dapat
dipakai untuk bagian struktur yang menahan tekan maupun tarik, karena besi tuang
sendiri amat baik untuk dipakai sebagai bagian struktur yang menahan gaya tekan,
begitu pula sebaliknya dimana besi tempa baik untuk menahan gaya tarik. Hasil
industri baja telah marak di dunia, salah satunya yaitu Tiang Pancang Baja yang
kokoh untuk digunakan sebagai fondasi dalam suatu bangunan. Tiang Pancang Baja
sendiri diketahui memiliki dua bentuk, yaitu Tiang pancang Baja-H dan Tiang

Universitas Indonesia
5

Pancang Baja Pipa. Tiang-tiang pancang ini mayoritas digunakan dalam aplikasi
dukungan ujung dalam dunia konstruksi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi serta fungsi dan karakteristik yang dimiliki tiang pancang baja?

2. Apa saja bentuk yang dimiliki oleh tiang panjang baja dan yang membedakan
tiang pancang baja dengan material lainnya?

3. Adakah standar penggunaan dan persyaratan penyambungan tiang pancang baja


dalam pemilihan bahan bangunan?

4. Apa kelebihan dan kekurangan tiang pancang baja di bidang konstruksi?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui definisi serta fungsi karakteristik yang dimiliki tiang pancang baja.

2. Dapat membedakan tiang pancang baja dengan material lainnya serta memahami
perbedaan bentuk yang berpengaruh pada penggunaan di ranah konstruksi.

3. Memahami standar penggunaan dan persyaratan penyambungan yang


dibutuhkan dalam penerapan tiang pancang baja untuk bangunan.

4. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan tiang pancang baja di bidang


konstruksi.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari pembentukan makalah ini yaitu untuk kedepannya dapat digunakan
sebagai sumber ilmu dan bahan pengajaran untuk beberapa mata kuliah di bidang
Teknik Sipil serta berguna sebagai panduan dalam memahami dunia konstruksi
bangunan.

Universitas Indonesia
6

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi dan Fungsi serta Karakteristik Tiang Pancang Baja

Pondasi merupakan dasar bangunan yang kuat dan biasanya terletak di bawah
permukaan tanah tempat bangunan didirikan. Salah satu jenis pondasi dalam yang
ada, yaitu pondasi tiang yang menahan gaya orthogonal ke sumbu tiang dengan
cara menyerap lenturan. Tiang pancang adalah bagian-bagian konstruksi yang
dibuat dari kayu, beton, dan atau baja, yang digunakan untuk meneruskan
(mentransmisikan) beban-beban permukaan ke tingkat-tingkat permukaan yang
lebih rendah di dalam massa tanah (Bowles, 1991). Tiang pancang termasuk dalam
kategori pondasi dalam, yaitu pondasi yang meneruskan beban bangunan kedalam
tanah dimana biasanya dipasang pada kedalaman lebih dari 3 meter dibawah elevasi
permukaan tanah. Untuk tiang pancang baja, penggunaan material baja membuat
tiang pancang jenis ini ringan, kuat, mampu menahan beban yang berat dan
penyambungannya cenderung mudah.

2.2. Bentuk Tiang Pancang Baja

Terdapat dua bentuk tiang pancang baja yang umumnya digunakan dalam
konstruksi. Bentuk pertama yaitu lingkaran, tiang ini disebut tiang pipa baja. Untuk
pembuatannya tiang tersebut disambung secara elektris. Tiang pancang pipa sering
kali diisi dengan beton setelah pendorongan, walaupun di dalam beberapa hal
pengisian ini tidak perlu. Pipa yang ujungnya terbuka melibatkan perpindahan
volume yang relatif kecil selama pendorongan.

Sedangkan untuk tiang pancang baja yang berbentuk H disebut tiang dengan profil
atau penampang H. Tiang jenis ini dibuat dengan diasah dalam keadaan panas dan
dilas. . Dikarenakan area perimeter yang terbatas, tiang pancang dengan bentuk ini
tidak dapat menahan terlalu banyak gesekan. Tiang pancang profil H umumnya
digunakan di area dengan pasir yang padat, tanah liat padat, ataupun formasi batuan
keras.

Universitas Indonesia
7

2.3. Standar Penggunaan Tiang Pancang Baja

Syarat untuk tiang pancang baja struktur harus memenuhi ketentuan ASTM A252
Grade 2 ( Fy=240 Mpa). Korosi juga merupakan salah satu aspek yang harus
diperhatikan dalam penggunaan tiang pancang baja, oleh karena itu sebagai langkah
pencegahan korosi diperlukan pemasangan lapisan tape antikorosi. Selain itu,
dalam penggunaan tiang pancang baja contohnya untuk perencanaan pondasi
jembatan terdapat ketentuan sebagai berikut.

Jenis Tiang Pancang Baja Baja Tiang H Baja Tiang Pipa


Diameter (mm) 100 x 100 sampai 400 x 300 sampai 600
400
Kedalaman Maksimum (m) Tidak terbatas Tidak terbatas
Kedalaman Optimum (m) 7-40 40
Beban Maksimal (ULS) 3750 3000
Variasi Optimum Beban 500- 1500 600-1500
ULS (kN)

2.4. Penyambungan Tiang Pancang Baja

Sambungan pada tiang pancang baja dibuat dengan cara yang sama dengan kolom baja,
yaitu dengan cara mengelas atau penyambungan dengan baut. Pada beberapa proyek
kecil, penyambungan dilakukan sebelum pemancangan, yaitu tiang pancang baja
dipantek terlebih dulu hingga memenuhi kriteria yang diinginkan. Untuk tiang pancang
baja profil H, pelat-pelat badan (web plates) dibuat dalam bentuk dua saluran belakang
ke belakang, dengan panjang yang pas dengan badan dan flens bagian dalam.
Sambungan ini kemudia dilas ke badan tiang pancang memotong ujungnya dan flens
dilas bagian ujung tumpulnya untuk menyempurnakan sambungan. Sedangkan pada
penyambungan tiang pancang pipa terdiri dari sebuah cincin berbingkai atau ledged
ring yang dilakukan dengan mengelas sekeliling sambungan pipa tersebut yang
kemudian ditutup dengan bingkai cincing yang juga dilas sekelilingnya pada kedua pipa
yang telah disambung tersebut. Biasanya sambungan ini akan membangun kekuatan
tiang pancang dalam sifat kompresi, kelenturan, dan geseran untuk memenuhi
persyaratan kode bangunan.

Universitas Indonesia
8

Penyambungan dengan cara pengelasan harus dikerjakan sedemikian rupa hingga


kekuatan penampang baja semula dapat ditingkatkan dan menjaga posisi yang benar
pada ruas-ruas tiang pancang agar mampu meneruskan momen penuh dalam tiang.
Pengelasan harus diuji secara visual dan dengan cara non destructive. Biasanya perlu
memotong 300 mm hingga 500 mm dari puncak bagian tiang dipancang untuk
meratakan ujungnya dan untuk membuang bagian baja keras yang sukar dilas.

Pada umumnya sepatu tiang pancang tidak diperlukan pada profil H atau profil baja
gilas lainnya. Namun bilamana tiang pancang akan dipancang di tanah keras, maka
ujungnya dapat diperkuat dengan menggunakan pelat baja tuang atau dengan
mengelaskan pelat atau siku baja untuk menambah ketebalan baja. Tiang pancang pipa
atau kotak dapat juga dipancang tanpa sepatu, tetapi bilamana ujung dasar tertutup
diperlukan, maka penutup ini dapat dikerjakan dengan cara mengelaskan pelat datar,
atau sepatu yang telah dibentuk dari besi tuang, baja tuang atau baja fabrikasi.

Adapula upaya untuk melindungi tiang baja pancang dari korosi yaitu dengan
pengecatan menggunakan lapisan pelindung yang telah disetujui dan/atau digunakan
logam yang lebih tebal bilamana daya korosi dapat diperkirakan dengan akurat dan
beralasan. Umumnya seluruh panjang tiang baja yang terekspos, dan setiap panjang
yang terpasang dalam tanah yang terganggu di atas muka air terendah, harus dilindungi
dari korosi.

2.5. Kelebihan dan Kekurangan Tiang Pancang Baja

No Keunggulan Kelemahan
.
1. Struktur bangunan akan menjadi sangat Memiliki bobot yang sangat
kokoh dan kuat. berat dan dimensinya besar.

2. Memberikan tampilan yang menarik Material baja lebih sulit untuk


terhadap bangunan. bisa dibentuk.

3. Mampu untuk berdeformasi dengan Proses produksi harus dilakukan


besar tanpa khawatir langsung runtuh, dengan cermat, terutama pada
sehingga mampu menyerap energi yang ukuran panjang yang dimiliki
dinamis dengan baik. baja.

Universitas Indonesia
9

4. Biaya yang dikeluarkan lebih efisien Berpeluang untuk terjadinya


dibandingkan material lain. korosi pada tiang baja.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Tiang pancang baja termasuk dalam kategori pondasi dalam, yaitu pondasi yang
meneruskan beban bangunan kedalam tanah dimana biasanya dipasang pada kedalaman
lebih dari 3 meter dibawah elevasi permukaan tanah. Secara khusus, tiang pancang baja
memiliki karakteristik yang ringan, kuat, dan mampu menahan beban yang berat serta
penyambungannya cenderung mudah dibandingkan dengan tiang pancang berbahan
lain. Syarat untuk tiang pancang baja struktur harus memenuhi ketentuan ASTM A252
Grade 2 ( Fy=240 Mpa). Penggunaan tiang pancang baja memiliki beberapa kelebihan,
antara lain membuat struktur bangunan menjadi kokoh, memberikan tampilan yang
menarik, mampu menyerap energi yang dinamis dengan baik, dan biaya yang
dikeluarkan lebih efisien. Sedangkan dari sisi kekurangannya tiang pancang baja
memiliki bobot yang cukup berat dengan dimensi yang besar, material sulit dibentuk,
proses produksinya rumit khususnya saat pemenuhan dimensi atau penyambungan tiang
pancang, juga ada resiko terjadinya korosi pada bahan baja itu sendiri.

3.2. Saran

Penggunaan tiang pancang baja dapat direkomendasikan dalam proses konstruksi


pondasi bangunan permanen. Hal ini dikarenakan banyaknya kelebihan tiang pancang
baja itu sendiri, seperti efisiensi biaya, kekuatan dan kekokohan, serta memberikan
tampilan yang menarik pada bangunan. Namun, perlu untuk diperhatikan beberapa
resiko pengguanaan tiang pancang baja antara lain reaksi korosi pada baja yang
mungkin dapat terjadi. Korosi dapat dihindari dengan menggunakan lapisan pelindung
yang telah disetujui dan/atau digunakan logam yang lebih tebal pada baja yang
terekspos langsung dengan tanah atau muka air rendah.

Universitas Indonesia
10

DAFTAR PUSTAKA

Article. 2020. 9 Jenis Bahan Bangunan Yang Digunakan Dalam Konstruksi. [online] Available at:

<https://www.dekoruma.com/artikel/61876/jenis-bahan-bangunan-paling-umum>

[Accessed 15 December 2020].

Google Books. 2020. Dasar-2 Konstruksi Jl. 1. [online] Available at:

<https://books.google.co.id/books?

id=tSxaXogX1X4C&pg=PA46&dq=tiang+pancang+baja&hl=en&sa > [Accessed 15 December

2020].

Google Books. 2020. Rekayasa Fondasi. [online] Available at:

<https://books.google.co.id/books?

id=gJgCEAAAQBAJ&pg=PA187&dq=tiang+pancang+baja&hl=en&sa > [Accessed 15

December 2020].

Pamungkas, F., 2020. Mekanika Tanah Dan Teknik Pondasi. [online] Academia.edu. Available

at: <https://www.academia.edu/34823167/Mekanika_Tanah_dan_Teknik_Pondasi>

[Accessed 15 December 2020].

Pengadaan, T., 2020. Jenis-Jenis Pondasi Tiang Pancang Dan Cara Penggunaannya. [online]

Pengadaan (Eprocurement). Available at:

<https://www.pengadaan.web.id/2020/02/pondasi-tiang-pancang.html> [Accessed 15

December 2020].

IAH, S., 2020. ANALISA PERBANDINGAN PONDASI TIANG PANCANG BETON BERTULANG DENGAN

PIPA BAJA SECHEDULE PADA PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR TERMINAL OIL PT. MIGAS

MANDIRI PRATAMA KALIMANTAN TIMUR. [online] Ejurnal.untag-smd.ac.id. Available at:

<http://ejurnal.untag-smd.ac.id/index.php/TEK/article/view/3810> [Accessed 15 December

2020].

Rumah. 2020. Panduan Properti Pondasi Tiang Pancang. [online] Available at:

<https://www.rumah.com/panduan-properti/pondasi-tiang-pancang-29603> [Accessed 15

December 2020].

Universitas Indonesia
11

Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai