Anda di halaman 1dari 9

JUDUL

MAKALAH
PENGGUNAAN BAJA PADA KONTRUKSI BANGUNAN

Disusun oleh :

Aulia ayu safitri (21110023)

FISIKA REKAYASA KELAS A


PRODI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2021

i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,karena
dengan rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Penggunaan Baja Ringan Pada Konstruksi Bangunan Atau Konstruksi
Rumah ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari Ibu Ir. Sri Wulan Purwaningrum, M.Kes pada mata kuliah Fisika Rekayasa.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Elastisitas
bagi para bembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ir. Sri Wulan Purwaningrum,
M.Kes selaku dosen mata kuliah Fisika Rekayasa yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuaidengan mata kuliah yang
saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepadasemua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Surabaya,20 Oktober 2021

Aulia ayu safitri

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR………………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………….... iii
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………….…….… 1
1.1 Latar Belakang…………………………………………….....................……. 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………..................………... 2
1.3 Tujuan………………………………………………..…..................………... 2
BAB 2 PEMBAHASAN…………………………………….................…............ 5
2.1 Baja...........................………………….......…………..…………...........….... 5
2.2 Elastisitas Pada baja ............………….…………..………..…..................….. 5
2.3 macam-macam Baja Pada Konstruksi.................................…....................….. 6
2.4 Penggunaan Baja Pada Konstruksi(gambar).........................................…..….. 7
BAB 3 PENUTUP……………………………………………………………….. 8
3.1 Kesimpulan………………………...........…………………………………... 8
3.2 Saran……………………………………...........……………………………. 8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..… 9

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara umum, fisika sering diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang
materi atau zat yang meliputi sifat fisis, komposisi, perubahan, dan energi yang
dihasilkannya. Dari sini, kita bisa mendapatkan gambaran bahwa bidang kajian dari
ilmu fisika adalah segala materi yang ada di alam semesta. Itulah sebabnya mengapa
fisika disebut juga sebagai ilmu alam. Teori, hukum dasar, atau percobaan-percobaan
fisika selalu berkaitan dengan materi-materi yang ada di alam semesta, mulai dari
yang terkecil (mikroskopis) sampai dengan yang terbesar (makroskopis).
Bertepatan dengan dunia perkuliahan khususnya jurusan teknik, Fisika
tetaplah ada dan menjadi Fisika Rekayasa. Mata kuliah tersebut mengajarkan materi
tentang teori – teori atau rumusan yang terdapat di alam yang dibutuhkan di jurusan
atau prodi teknik. Khususnya jurusan teknik sipil berisi materi tentang hukum newton
1,2 dan 3, cahaya, elastisitas dan masih banyak lagi.
Dalam hal ini makalah berisi materi tentang elastisitas pada baja, baja sendiri
sangat sering kita lihat atau jumpai digunakan untuk sebuah konstruksi rumah entah
untuk pondasi atap, berbagai macam rangka pada konstruksi, dan pondasi. Bahkan
penggunaan baja jika digunakan pondasi dapat membuat bangunan lebih tahan
terhadap gempa.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah baja itu?
2. Apa yang dimaksud elastisitas?
3. Apa saja faktor yang dipertimbangkan saat menggunakan baja saat konstruksi?
4. Apa saja jenis baja?
5. Penggunaan baja pada kontruksi

1.3 Tujuan
1. Pembaca dan penulis lebih memahami materi elastisitas
2. Pembaca dan penulis lebih paham pembelajaran fisika
3. Pembaca dan penulis lebih memahami material baja
4. Pembaca dan penulis memahami tentang konstruksi

iv
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Baja


Baja adalah logam campuran yang tediri dari besi (Fe) dan karbon (C). Jadi baja berbeda
dengan besi (Fe), alumunium (Al), seng (Zn), tembagga (Cu), dan titanium (Ti) yang
merupakan logam murni. Dalam senyawa antara besi dan karbon (unsur nonlogam) tersebut
besi menjadi unsur yang lebih dominan dibanding karbon. Kandungan kabon berkisar antara
0,2 – 2,1% dari berat baja, tergantung tingkatannya. Secara sederhana, fungsi karbon adalah
meningkatkan kwalitas baja, yaitu daya tariknya (tensile strength) dan tingkat kekerasannya
(hardness). Selain karbon, sering juga ditambahkan unsur chrom (Cr), nikel (Ni), vanadium
(V), molybdaen (Mo) untuk mendapatkan sifat lain sesuai aplikasi dilapangan seperti
antikorosi, tahan panas, dan tahan temperatur tinggi.Baja secara umum diklasifikasikan
menjadi 2 yaitu baja karbon dan baja paduan, baja karbon dapat diklasifikasikan menjadi : (a)
Baja karbon rendah (Low Carbon Steel), (b) Baja karbon sedang (Medium Carbon Steel), (c)
Baja karbon tinggi (High Carbon Steel). Sedangkan baja paduan dapat didefinisikan sebagai
suatu baja yang dicampur dengan satu atau lebih campuran seperti nikel, kromium, molibden,
vanadium, mangan dan wolfram yang berguna untuk memperoleh sifatsifat baja yang
dikehendaki (keras, kuat dan liat) tetapi unsur karbon tidak dianggap sebagai salah satu unsur
campuran. Baja paduan terdiri dari : (1) Low Alloy Steel, dan (2). High Alloy Steel.

2.2. Elastisitas
Elastisitas adalah sifat suatu benda untuk benda kembali ke wujud awal setelah gaya yang
mengenai benda tersebut hilang. Maka benda yang memiliki sifat tersebut, disebut dengan
benda elastis contohnya karet, besi, kayu, baja, dan lain lain.

2.3. Faktor pertimbangan baja


1. Material baja
SNI 1729:2015 telah mengatur mengenai kualitas material baja yang harus digunakan yang
pada dasarnya mengikuti standar ASTM (American Society for Testing and Materials).
Umumnya, material yang digunakan adalah BJ 37 untuk baja struktural.
2. Dimensi batang
Keputusan penting pada tahap desain konseptual adalah ukuran tinggi dan lebar keseluruhan
frame, di mana untuk memberikan dimensi internal yang jelas dan fungsi internal bangunan
yang mewadai. Dimensi yang akurat hanya dapat ditentukan dengan melakukan desain
pendahuluan untuk menentukan ukuran batang.

v
3. Rafter dan Haunch
Rafters dan kolom eksternal biasanya dipilih dari tabulasi perkiraan dimensi karena efek
beban yang dominan adalah disebabkan oleh tekukan daripada beban aksial. Bagian fabrikasi
dapat digunakan untuk bentang panjang atau kondisi pembebanan yang tidak biasa dan
digunakan dalam sejumlah sistem portal eksklusif.
4. Apex Haunch (haunch pada pertemuan antar rafter)
Tujuan dari apex adalah untuk mencapai sambungan yang efisien antara batang rafter.
Biasanya akan dibuat dari pelat dan desain detailnya akan menjadi bagian dari desain
sambungan. Ukuran dan detail biasanya tidak perlu dipertimbangkan pada tahap desain awal.
5. Base Plate dan pondasi
Pada tahap desain konseptual, perlu untuk menentukan kekakuan rotasi dari pangkal kolom.
Kecuali jika ada alasan yang mewadai, seperti kebutuhan untuk membatasi defleksi, biasanya
digunakan tumpuan sendi.

2.4 JENIS-JENIS BAJA


Berdasarkan komposisinya, baja dibedakan menjadi beberapa jenis:
1. Baja Karbon. Terbagi menjadi beberapa klasifikasi lagi sesuai dengan jumlah karbon
yang menyusun baja tersebut, yakni baja karbon rendah, menengah, dan tinggi.
2. Baja Paduan. Baja yang sudah mendapatkan tambahan unsur tertentu. Penambahan
unsur tersebut salah satunya bertujuan untuk menaikkan sifat mekanik baja pada
temperatur yang rendah, serta meningkatkan daya tahan baja terhadap reaksi kimia
(dalam hal ini oksidasi dan reduksi).
3. Baja Paduan Khusus (Special Alloy Steel). Baja yang mengandung berbagai logam,
misalnya nikel, chromium, mangan, molybdenum, tungsten, dan vanadium.
Penambahan logam tersebut ke dalam baja akan mengubah sifat mekanik dan kimia
baja menjadi lebih keras, kuat, dan ulet.
4. High Speed Steel. Baja ini memiliki kandungan karbon sekitar 0,7%-1,5%. dan
penggunaannya sebagai alat potong, seperti drills, milling cutters, reamers, dan
sebagainya. Tujuan penggunaan high speed steel karena alat-alat potong yang terbuat
dari baja jenis ini memang memiliki kecepatan saat dioperasikan, bahkan lebih cepat
hingga 2 kali lipat dibandingkan dengan penggunaan dari baja karbon.
Sedangkan berdasarkan penggunaannya, jenis baja dibedakan menjadi:

1. Baja konstruksi. Jenis baja konstruksi mengandung karbon kurang dari 0,7% C.
Jenis baja ini digunakan untuk konstruksi bahan bangunan.
2. Baja perkakas. Jenis baja perkakas mengandung karbon lebih dari 0,7% C.
Berfungsi sebagai perkakas, maka baja jenis ini harus memiliki sifat yang
tahan pakai, tajam, mudah diasah, tahan panas, kuat, dan ulet.

vi
2.5.Penggunaan baja pada kontruksi
Konstruksi baja merupakan sebuah sistem konstruksi yang mengandalkan baja
sebagai pondasinya. Konstruksi baja untuk bangunan tinggi dan luas karena terbukti lebih
kokoh dan juga aman. Tak hanya itu, konstruksi baja juga lebih mudah dirangkai dan
mempercepat proses pembangunan sehingga banyak digunakan.Dalam pembangunan
bangunan efisiensi waktu sangat penting, karena mampu membantu menekan biaya
pembangunan.

vii
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
baja lebih menguntungkan daripada beton. Superstruktur beton akan menghasilkan energi
tigak kali lebih banyak dan enam kali lebih boros sumber daya alam dibandingkan baja.
Untuk produksi bangunan beton menggunakan banyak menggunakna zat beracun
dibandingkan baja secara ekuivalen.

Untuk output, ada ketidakseimbangan antara kedua benda tersebut dengan beton lebih parah
daripada baja. Setelah membangun struktur beton, akan menghasilkan limbah padat empat
kali lebih banyak daripada baja. Superstruktur baja menawarkan lebih banyak daur ulang
material, tetapi dapat merusak air tiga kali lipat sebagai superstruktur beton.

3.2 Saran
Demikian makalah yang saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada
saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada saya. Apabila ada
terdapat kesalahan mohon dapat mema’afkan dan memakluminya, karena saya adalah
manusia biasa yang tak luput dari salah, khilaf, alfa dan lupa.

viii
DAFTAR PUSTAKA

Afdan, Nur. 2019. Pengertian Fisika: Apa Itu Fisika?.


https://www.fisika.co.id/2019/12/pengertian-fisika-apa-itu-fisika.html (diakses tanggal 23 okt
2021).

2021. https://id.wikipedia.org/wiki/Baja (di akses 23 okt 2021)

HIMATEKS ·2019. https://himateks.eng.unila.ac.id/untuk-konstruksi-baja-lebih-baik-daripada-


beton-ketika-diukur-dampak-relatifnya/

Anton Adianto. 2019. https://www.constructionplusasia.com/id/material-baja/

Stefan.2020. https://pp-presisi.co.id/manfaat-dan-kelebihan-konstruksi-baja-untuk-bangunan

ix

Anda mungkin juga menyukai