STRUKTUR BAJA
Disusun Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK SIPIL
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah berjudul “KARAKTERISTIK BAJA,TIPE STRUKTUR
BAJA, DAN TAHAPAN-TAHAPAN DALAM PERENCANAAN STRUKTUR BAJA”.
Penyusun makalah ini di buat untuk melengkapi tugas yang diberikan oleh dosen yang
mengajar mata kuliah Struktur Beton 1. Dalam pembuatan makalah ini, penyusun menyadari
bahwa makalah ini begitu jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu dengan segala kerendahan
hati,kami mengharapkan dari semua bentuk perbaikan, saran, kritik, masukan dari teman-
teman mahasiswa dan terutama dari dosen untuk meningkatkan kualitas makalah ini. Akhir
kata, semoga makalah ini berguna dan bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI
COVER ...................................................................................................... i
A. Kesimpulan .................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Baja adalah logam paduan, logam besi yang berfungsi sebagai unsur dasar
dicampur dengan beberapa elemen lainnya, termasuk unsur karbon. Besi dapat
terbentuk menjadi dua bentuk kristal yaitu Body Center Cubic (BCC) dan Face Center
Cubic (FCC), tergantung dari tempraturnya ketika ditempa. Dalam susunan bentuk
BCC, ada atom besi ditengah-tengah kubus atom, dan susunan FCC memiliki atom
besi disetiap sisi pada enam sisi kubus atom. Interaksi alotropi yang terjadi antara
logam besi dengan elemen pemadu, seperti karbon, yang membuat baja dan besi tuang
memiliki ciri khas yang ada pada diri mereka. Kandungan unsur karbon dalam baja
berkisar antara 0.2% hingga 2.1% dari berat keseluruhan baja tersebut sesuai grade-
nya. Elemen berikut ini selalu ada dalam baja: karbon, mangan, fosfor, sulfur, silikon,
dan sebagian kecil oksigen, nitrogen dan aluminium. Selain itu, ada elemen lain yang
ditambahkan untuk membedakan karakteristik antara beberapa jenis baja diantaranya:
mangan, nikel, krom, molybdenum, boron, titanium, vanadium dan niobium.
Dengan memvariasikan kandungan karbon dan unsur paduan lainnya, berbagai
jenis kualitas baja bisa didapatkan. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur
pengeras dengan mencegah dislokasi bergeser pada kisi kristal dari atom penyusun
besi. Tanpa karbon ini maka struktur kristal dari besi murni tidak memiliki resistensi
antar atom dan akan saling melewati satu sama lain, atau menjadi sangat lembek. Baja
karbon ini dikenal sebagai baja hitam karena berwarna hitam, banyak digunakan
untuk peralatan pertanian misalnya sabit dan cangkul.
Penambahan kandungan karbon pada baja dapat meningkatkan kekerasan dan
kekuatan tariknya, namun di sisi lain membuatnya menjadi getas serta menurunkan
keuletannya. Meskipun baja sebelumnya telah diproduksi oleh pandai besi
menggunakan tungku pembakar selama ribuan tahun, penggunaannya menjadi
semakin bertambah ketika metode produksi yang lebih efisien ditemukan pada abad
ke-17. Dengan penemuan proses Bessemer di pertengahan abad ke-19, baja menjadi
material produksi massal yang membuat harga produksinya menjadi lebih murah. Saat
ini, baja merupakan salah satu material paling umum di dunia, dengan produksi lebih
dari 1,3 miliar ton tiap tahunnya menggantikan besi tempa.
Baja merupakan komponen utama pada bangunan, infrastruktur, kapal, mobil, mesin,
perkakas, dan senjata.
Baja modern secara umum diklasifikasikan berdasarkan kualitasnya oleh
beberapa lembaga-lembaga standar. Proses pemurnian lanjutan, seperti basic oxygen
steelmaking (BOS), menggantikan sebagian besar metoda-metoda lama dengan
menurunkan biaya produksi dan meningkatkan kualitas produk akhir.
B. Rumusan Masalah
- Karakteristik Baja
- Tipe Struktur Baja
- Tahapan-tahapan dalam perencanaan struktur baja
-
C. Tujuan
1. Untuk memberi pemahaman tentang Karakteristik Baja.
2. Untuk memberi pemahaman tentang Tipe Struktur Baja.
3. Untuk memberi pemahaman tentang Tahapan-tapan dalam perencanaan struktur
baja
4. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Struktur Baja 1.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Karakteristik Baja
Pada paduan logam baja karbon rendah yang terdiri dari besi (Fe) dan unsur-
unsur karbon (C), Silikon (Si), Mangan (Mn), Phosfor (P) dan unsur-unsur lainnya.
Diantaranya tujuan terpenting dalam sebuah pengembangan material yaitu
menentukan struktur dan sifat- sifat material optimum, agar daya tahan yang dicapai
maksimum. Sifat utama baja antara lain:
a. Kekuatan (Power)
Karakteristik utama yang dimiliki oleh baja adalah kekuatannya. Baja
mempunyai kuat tarik yang sangat baik. Hal ini membuat baja yang diberikan
beban akan cenderung mengalami perubahan bentuk (deformasi). Perubahan tersebut
menyebabkan timbulnya regangan (strain) dengan besar sesuai deformasi persatuan
panjang. Sedangkan regangan menimbulkan terjadinya tegangan (stress) di dalam
baja.
b. Keuletan (Ductility)
Keuletan yaitu kemampuan sebuah baja untuk melakukan deformasi sebelum
terputus. Faktor yang mempengaruhinya yaitu regangan (strain) yang bersifat tetap
sebelum baja terputus. Adapun besar keuletan ini terhubung pada sifat yang bisa
pekerjaan yang bisa dilakukan terhadap baja. Untuk mengetahui besar keuletan baja,
Anda bisa melakukan serangkaian uji coba, terutama pada uji tarik.
c. Kekerasan (Hardness)
Kekerasan yaitu ketahanan suatu material pada besarnya gaya yang bisa
menembus pada permukaannya. Kekerasan ini memegang pengaruh yang sangat besar
terhadap kekuatan yang dimiliki oleh baja. Uji coba terhadap kekuatan bisa
dilaksanakan menggunakan metode rockwell, ultrasonic, brinell, dan lain-lain.
d. Ketangguhan (Toughness)
Ketangguhan yaitu hubungan beberapa jumlah energi yang mampu diterima
baja hingga terputus. Bila semakin kecil ketangguhan yang dimiliki suatu baja, maka
karakteristik baja tersebut akan semakin rapuh. Baja yang tangguh akan mendukung
keselamatan penggunanya. Ketangguhan baja bisa diketahui melalui uji coba dengan
memberikan pukulan (impact) secara tiba-tiba.
B. Tipe Struktur Baja
Struktur baja mempunyai beberapa tipe antara lain :
Portal
Gantung (suspension)
Masted structures
Shell systems
Sistem Portal
1. Pengertian : yaitu sistem struktur yang terdiri dari tiang/ kolom (post) dan balok
(beam) di mana tiang dan balok tersebut tersusun dari batang tunggal.
2. Fungsional : dapat digunakan sebagai struktur pada bangunan bentang panjang
maupun bentang pendek.
3. Estetika : struktur ini cukup sederhana sehingga secara arsitektural pun biasa-biasa
saja (terkesan konvensional) dan mempunyai kelemahan yaitu dimensi kolom dan
balok semakin besar bila bentangnya semakin besar.
4. Konstruksional :
- Stabilitas : stabil ketika antar portal saling dihubungkan.
- Kekuatan : kuat untuk menopang penutup atap yang tidak terlalu berat, tetapi jika
bentang semakin panjang, balok akan mengalami gaya lendut yang makin besar
sehingga memerlukan dimensi komponen struktur yang makin besar pula serta
memerlukan perkuatan.
- Ketahanan goncangan : kuat terhadap gaya yang sejajar, tetapi lemah terhadap
gaya yang tegak lurus struktur.
- Kemudahan pembuatan : cukup mudah sebab strukturnya tidak terlalu rumit.
- Waktu pelaksanaan : singkat / cepat.
- Komponen utama : tiang / kolom (post) dan balok (beam).
- Bahan / material : struktur ini dapat menggunakan bahan kayu, beton bertulang,
dan baja.
- Bentuk dasar : segi empat dan segi tiga.
- Model / tipe : portal segi empat dan portal segi tiga.
5. Pembebanan (flow) :
6. Detail konstruksi :
7. Aplikasi :
Contoh Aplikasi Tipe Portal
7. Aplikasi :
6. Detail konstruksi :
7. Aplikasi :
7. Aplikasi :
Masted Structure
1. Pengertian : yaitu sistem struktur yang menggunakan tiang sebagai penyangga utama
di mana tiang tersebut menanggung kumpulan beban / gaya (yang disalurkan dari
kabel-kabel yang digantung pada tiang tersebut) yang kemudian disalurkan ke tanah.
2. Fungsional : hampir sama dengan suspension, yaitu untuk jembatan, atap bangunan
(stadion, ehibition hall, sport hall, dll).
3. Estetika : bentuk-bentuk yang dihasilkan menarik, atraktif, dan modern.
4. Konstruksional :
- Stabilitas : kestabilan dihasilkan melalui peletakan tiang (mast) yang tepat untuk
menahan kabel-kabel sesuai dengan persebaran kabel-kabel tersebut.
- Kekuatan : terletak pada tiang (mast) sebagai penyalur beban ke tanah yang
diterima dari kabel-kabel.
- Ketahanan goncangan : struktur ini cukup kuat untuk menahan gaya horizontal
maupun gaya logitudinal.
- Kemudahan pembuatan : cukup rumit.
- Waktu pelaksanaan : cukup lama.
- Komponen utama : tiang penyangga (mast)
- Bahan / material : baja dan beton
- Bentuk dasar : orthogonal, rotational, dan multiples.
- Model / tipe : single mast structures and assemblages, two mast structures and
assemblages, four mast structures and assemblages, membrane roofed structures,
grandstand structures, dan rational structures.
5. Pembebanan (flow) :
7. Aplikasi :
Contoh Aplikasi Tipe Masted Structures
Sistem Shell
1. Pengertian : yaitu sistem struktur yang menggabungkan plate, arc, dan catenarie
sehingga menghasilkan kekuatan yang dihasilkan oleh bentukan lengkung yang
dimilikinya.
2. Fungsional : digunakan untuk bangunan yang menggunakan bentuk dome, atap
lengkung (stadion, bandara, stasiun kereta api, dll).
3. Estetika : bentuknya dinamis, tidak kaku.
4. Konstruksional :
- Stabilitas : bentuk lengkung menciptakan kestabilan pada struktur.
- Kekuatan : mendapatkan kekuatan dari bentuknya bukan dari kekuatan
materialnya.
- Ketahanan goncangan : kokoh terhadap goncangan karena meneruskan bebannya
secara longitudinal seperti batang sekaligus secara transversal seperti busur.
- Kemudahan pembuatan : tergolong rumit / sulit.
- Waktu pelaksanaan : cukup lama.
- Komponen utama : penutup atap
- Bahan / material : selaput / membrane
- Bentuk dasar : bentuk dasar yang digunakan yaitu lengkungan (curved)
- Model / tipe : single curved system, rotational shell system, dan anticlastic shell
system.
5. Pembebanan (flow) :
Pembebanan Pada Tipe Shell
6. Detil konstruksi :
- plate
- arc
- catenarie
7. Aplikasi :
Nilai tekanan tiup yang diperoleh dari hitungan diatas harus dikalikan dengan
koefisien angin, untuk mendapatkan gaya resultan yang bekerja pada bidang
kontak tersebut.
4. Beban gempa
Beban gempa adalah beban statik ekivalen yang bekerja pada struktur akibat
adanya pergerakan tanah secara vertikal dan horisontal. Pada umumnya
percepatan horisontal lebih besar dari percepatan vertikal sehingga pengaruh
gempa horisontal lebih menentukan dari gempa vertikal. Gerakan tanah secara
horisontal ini menghasilkan gaya geser dasar bangunanyang berikan oleh
persamaan berikut.
WF biasa digunakan untuk : balok, kolom, tiang pancang, top & bottom chord member pada
truss, composite beam atau column, kantilever kanopi, dll. Istilah lain: IWF, WF, H-Beam,
UB, UC, balok H, balok I, balok W.
2. UNP (kanal U)
BESI KANAL - U
Penggunaan UNP hampir sama dengan WF, kecuali untuk kolom jarang digunakan karena relatif
lebih mudah mengalami tekuk. Istilah lain: Kanal U, U-channel, Profil U
3. Lipped Channel (CNP )
Biasa digunakan untuk : purlin (balok dudukan penutup atap), girts (elemen yang memegang
penutup dinding misalnya metal sheet, dll), member pada truss, rangka komponen
arsitektural.
Istilah lain : balok purlin, kanal C, C-channel, profil C
UKURAN BERAT
(Kg/6M)
CNP 60 X 30 X 10 X 1,6 MM 9,76 Kg
CNP 75 X 35 X 15 X 1,6 MM 12,4 Kg
CNP 75 X 45 X 15 X 1,6 MM 13,92 Kg
BESI KANAL C
H Beam biasa digunakan untuk : balok, kolom, tiang pancang, top & bottom chord member
pada truss, composite beam atau column, kantilever kanopi, dll. Istilah lain: IWF, WF, H-
Beam, UB, UC, balok H, balok I, balok W
.
H BEAM
5. Plat Hitam
Pelat baja datang dengan berbagai standar ukuran dan tingkatan untuk memenuhi persyaratan
Anda baik untuk penggunaan secara langsung, di roll atau fabrikasi. Semua produk pelat baja
telah melalui protokol kontrol kualitas yang ketat. Pengunaan : pembuatan tangki, plat
lambung kapal dan lainnya.
TIPE UKURAN
Plat Hitam 1 mm 122 x 244 cm
Plat Hitam 1.2 mm 122 x 244 cm
Plat Hitam 2 mm 122 x 244 cm
Plat Hitam 2.3 mm 122 x 244 cm
Plat Hitam 2.5 mm 122 x 244 cm
Plat Hitam 3 mm 122 x 244 cm
Plat Hitam 4 mm 122 x 244 cm
Plat Hitam 5 mm 122 x 244 cm
Plat Hitam 6 mm 122 x 244 cm
Plat Hitam 8 mm 122 x 244 cm
Plat Hitam 10 mm 122 x 244 cm
Plat Hitam 12 mm 122 x 244 cm
6. Besi Siku
Kami menyediakan besi siku lobang dan besi siku biasa. Besi siku berbentuk siku sama kaki
yang digunakan untuk penggunaan umum dengan ukuran mulai 50 mm sampai 250 mm. Besi
Siku Lobang dapat digunakan untuk Rak Lemari, Sandaran buku,dll. Sedangkan untuk besi
siku biasa dapat digunakan untuk baja struktural atau kegunaan lainnya dengan tipe yang
tersedia adalah equal angle dan unequal angle.
Siku 20 x 20 x 3 mm 5,31
7. Steel Pipe
Penggunaan : bracing (horizontal dan vertikal), secondary beam (biasanya pada rangka atap),
kolom arsitektural, support komponen arsitektural (biasanya eksposed, karena bentuknya
yang silinder mempunyai nilai artistik) Istilah lain : steel tube, pipa
8. T-Beam (Hot Rolled)
Sebuah T-beam, digunakan dalam konstruksi, adalah sebuah struktur load-bearing logam,
yang berbentuk penampang T. Bagian atas T penampang berfungsi sebagai flange melawan
tegangan tekan. Sedangkan Web dari balok di bawah flens berfungsi untuk melawan
tegangan tarik dan untuk menyediakan pemisahan tekanan dari kekuatan tekuk. Pengunaan :
balok lantai, balok kantilever (kanopi) Istilah lain : balok T
Selain beberaa contoh di atas, ada beberapa jenis baja yang juga digunakan dalam dunia
konsstruksi
1. Baja Karbon
Baja karbon terbagi menjadi beberapa klasifikasi lagi yakni baja karbon rendah, baja karbon
menengah, dan baja karbon tinggi. Klasifikasi tersebut tentunya dibedakan sesuai dengan
jumlah karbon yang menyusun baja tersebut.
2. Baja Paduan
Yang dimaksud dengan baja paduan adalah baja yang sudah mendapatkan tambahan unsur
tertentu. Tujuan diadakannya penambahan unsur tersebut adalah untuk menaikkan sifat
mekanik baja, menaikkan sifat mekanik pada temperatur yang rendah, semakin meningkatkan
daya tahan terhadap reaksi kimia dalam hal ini oksidasi dan reduksi, serta membuat sifat-sifat
spesial baja paduan ini terdiri dari beberapa jenis, yakni low alloy steel, medium alloy steel,
serta high alloy steel. Selain itu, baja paduan juga dibedakan menjadi baja campuran khusus
dan high speed steel yang akan dijelaskan lebih lengkap di bawah ini.
3. Baja Paduan Khusus
Baja paduan khusus atau biasa disebut dengan special alloy steel merupakan baja yang
mengandung berbagai logam, misalnya nikel, chromium, mangan, molybdenum, tungsten,
dan vanadium. Logam tersebut apabila ditambahkan ke dalam baja maka akan mengubah
sifat mekanik dan kimia baja menjadi lebih keras, kuat, dan ulet.