Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

BAHAN KONSTRUKSI BAJA

KELOMPOK 2

DISUSUN OLEH :

 ADIT NUGROHO (31123004)


 DENIAN (31123007)
 SITI NURHIJRAH NIM ( 31123012)
 GITA RESKI AMELIA (31123021)

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

MAKASSAR 2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum we.wb

Puja dan puji syukur kami aturkan kehadirat Allah Swt. yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah yang berjudul "BAJA”

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik


dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan
juga inspirasi untuk pembaca.

Makassar, September 2023


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL......................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................................1

C. Tujuan...............................................................................................................1

D. Manfaat.............................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................3

A. Pengertian Baja................................................................................................3

B. Sifat-Sifat Baja.................................................................................................3

C. Jenis-Jenis Baja................................................................................................4

D. Kelebihan dan Kekurangan Baja...................................................................7

E. Penggunaan Baja dalam Bidang Konstruksi.................................................8

F. Uji Tarik Pada Baja..........................................................................................8

G. Diagram Regangan,Tegangan Pada Baja......................................................8

BAB III PENUTUP.........................................................................................................10

A. Kesimpulan......................................................................................................10

B. Saran.................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................11

UJI PLAGIASI.................................................................................................................11
BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Konstruksi baja merujuk pada proses merancang, membangun,


dan menggunakan struktur bangunan atau elemen bangunan yang
terbuat dari baja. Baja adalah logam yang terkenal karena kekuatannya
yang tinggi, keuletannya, dan kemampuannya untuk menahan beban
yang berat. Konstruksi baja melibatkan penggunaan berbagai jenis
baja.

Baja adalah salah satu jenis logam yang paling banyak


digunakan dalam bidang teknik. Penggunaan baja dapat disesuaikan
dengan kebutuhan karena banyak sekali macamnya dengan sifat dan
karakter yang berbeda-beda. Ada beberapa hal yang membuat bahan
ini banyak digunakan oleh manusia, antara lain karena jumlahnya yang
cukup melimpah di alam ini, besi yang terdapat dialam biasanya masih
berupa bijih besi atau besi murni, mempunyai sifat mekanik yang baik
(kekuatan dan keuletan), mudah dikerjakan, baik dengan forming
maupun machine sehingga bisa dibuat sesuai keinginan manusia dan
harganya relatif murah.
B.Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan makalah dalam makalah ini
adalah sebagai berikut.

a. Apa definisi baja,sifat dan jenis-jenis baja ?


b. Apa kelebihan dan kekurangan bahan baja?
c. Bagaimana penggunaan baja dalam bidang konstruksi
d. Uji tarik pada baja
e. Diagram regangan,tegangan pada baja

C.Tujuan

Adapun tujuan dalam makala ini adalah sebagai berikut

a. Menjelaskan definisi baja,sifat dan jenis-jenis baja


b. Menjelaskan mengenai kelebihan dan kekurangan bahan baja
c. Menjelaskan penggunaan baja dalam bidang konstruksi
d. Menjelaskan uji tarik pada baja
e. Menjelaskan regangan dan tegangan pada baja

D.manfaat

Manfaat dalam penyusunan makalah ini adalah mampu memberikan pengetahuan


dan wawasan mengenai baja serta sebagai bahan acuan dalam penyusunan
makalah selanjutnya.

BAB II

TINJAUAN PERPUSTAKAAN

A. Pengertian Baja
Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar dengan
karbon sebagai unsur paduan utamanya. Kandungan unsur karbon dalam baja
berkisar antara 0.2% hingga 2.1% berat sesuai grade-nya. Fungsi karbon dalam
baja adalah sebagai unsur pengeras dengan mencegah dislokasi bergeser pada
kisi kristal (crystal lattice) atom besi.

Unsur paduan lain yang biasa ditambahkan selain karbon adalah (titanium), krom
(chromium), nikel, vanadium, cobalt dan tungsten (wolfram). Penambahan
kandungan karbon pada baja dapat meningkatkan kekerasan (hardness) dan
kekuatan tariknya(tensile strength), namun di sisi lain membuatnya menjadi getas
(brittle) serta menurunkan keuletannya (ductility). Baja tahan karat atau lebih
dikenal dengan Stainless Steel adalah senyawa besi yang mengandung
setidaknya 10,5% Kromium untuk mencegah proses korosi (pengkaratan logam).
Kemampuan tahan karat diperoleh dari terbentuknya lapisan film oksidakromium,
dimana lapisan oksida ini menghalangi proses oksidasi besi (Ferum). Stainless
Steel sering digunakan dalam perlengkapan Stainless Steel untuk industri
makanan.

B.Sifat – Sifat Baja

Pada paduan logam baja karbon rendah yang terdiri dar besi (Fe) dan unsur-unsur
karbon (C), Silikon (Si), Mangan (Mn), Phosfor (P) dan unsur-unsur lainnya.
Diantaranya tujuan terpenting dalam sebuah pengembangan material yaitu
menentukan struktur dan sifat-sifat material optimum, agar daya tahan yang
dicapai maksimum.Sifat utama baja antara lain :

a. Kekuatan (Power)

Karakteristik utama yang dimiliki oleh baja adalah kekuatannya. Baja mempunyai
kuat tarik yang sangat baik. Hal ini membuat baja yang diberikan beban akan
cenderung mengalami perubahan bentuk (deformasi). Perubahan tersebut
menyebabkan timbulnya regangan (strain) dengan besar sesuai deformasi per
satuan panjang. Sedangkan regangan menimbulkan terjadinya tegangan (stress)
di dalam baja.

b. Keuletan (Ductility)

Keuletan yaitu kemampuan sebuah baja untuk melakukan deformasi sebelum


terputus. Faktor yang mempengaruhinya yaitu regangan (strain) yang bersifat
tetap sebelum baja terputus. Adapun besar keuletan ini terhubung pada sifat yang
bisa pekerjaan yang bisa dilakukan terhadap baja. Untuk mengetahu besar
keuletan baja, Anda bisa melakukan serangkaian uji coba, terutama pada uji tarik.

c. Kekerasan (Hardness)

Kekerasan yaitu ketahanan suatu material pada besarnya gaya yang bisa
menembus pada permukaannya. Kekerasan ini memegang pengaruh yang sangat
besar terhadap kekuatan yang dimiliki oleh baja. Uji coba terhadap kekuatan bisa
dilaksanakan menggunakan metode rockwell, ultrasonic, brinell, dan lain-lain.
d. Ketangguhan (Toughness)

Ketangguhan yaitu hubungan beberapa jumlah energi yang mampu diterima baja
hingga terputus. Bila semakin kecil ketangguhan yang dimiliki suatu baja, maka
karakteristik baja tersebut akan semakin rapuh. Baja yang tangguh akan
mendukung keselamatan penggunanya. Ketangguhan baja bisa diketahui melalui
uji coba dengan memberikan pukulan (impact) secara tiba-tiba.

C.Jenis-Jenis Baja

Adapun jenis-jenis baja adalah sebagai berikut.

1. Carbon Steel

Sebagian besar tipe jenis-jenis baja yang dapat dijumpai di seluruh dunia
yaitu berbentuk baja karbon atau carbon steel.

2. Alloy Steel

Alloy steel merupakan jenis-jenis besi yang menyatu dengan salah satu
dari beberapa elemen lain

3. Stainless Steel
Jika pada carbon steel biasanya ditentukan berdasarkan kandungan
karbonnya, namun stainless steel justru ditentukan berdasarkan kandungan
kromium minimum sebesar 10,5%. Sama halnya dengan carbon steel,
stainless steel mengandung besi dan karbon, namun penambahan
kromium ekstra memberikan pengaruh pada sifat uniknya.

4. Tool Steel

Tool steel termasuk jenis-jenis baja untuk memproduksi beragam mesin


perkakas. Dengan proses tempering, penambahan panas tinggi, proses
pendinginan cepat dan pemanasan kembali, membuat tool steel tahan
panas dan sangat keras. Biasanya mereka dipakai di lingkungan yang
sangat abrasif.

5. Tungsten Steel

Tungsten steel dikenal juga sebagai wolfram, pada dasarnya merupakan


jenis logam perak kusam dengan titik leleh tertinggi diantara seluruh jenis
logam. Sifat yang paling menonjol dari tipe baja ini adalah kemampuannya
terhadap suhu tinggi dan tingkat kekuatannya yang tinggi.

6. Nickel Steel
Nickel Steel merupakan salah satu paduan jenis baja paling sering
digunakan di seluruh dunia. Tidak hanya memiliki kandungan nikel tinggi
sampai 3,5%, tetapi kandungan karbonnya juga sekitar 0,35%.
Keunggulannya, dengan menambahkan nikel dapat memperkuat struktur
baja tanpa penurunan daktilitas. Peningkatan ketangguhan tersebut
membantu menahan patah akibat guncangan, benturan dan beban tinggi.

7. Manganese Steel

Manganese steel merupakan work hardening steel yang terdiri atas 11%-
14% kandungan mangan. Mengingat karakteristiknya memiliki work
hardening atau pengerasan yang sangat tinggi dan memiliki ketahanan aus
yang baik, manganese steel seringkali jenis baja ini digunakan untuk
pembuatan rel kereta api.

8. Vanadium Steel

Vanadium steel memiliki sifat tahan korosinya yang sangat baik. Selain
dipakai untuk pembuatan pipa serta tabung yang berisi bahan kimia. Baja
vanadium biasanya dipakai dalam bentuk lapisan tipis untuk mengikat
titanium pada jenis baja. Kandungan kromium 1% dan vanadium saja
sudah cukup untuk mencapai ketahanan getaran dan guncangan, sehingga
ideal untuk aplikasi pembuatan otomotif.

9. Chromium Steel
Penambahan kromium dapat menurunkan laju pendinginan kritis dan
meningkatkan ketahanan aus, dan kekuatan baja terhadap suhu tinggi. Hal
tersebut terutama dipakai untuk meningkatkan ketahanan korosi.
Menampilkan kekuatan tarik dan elastisitas tinggi, baja kromium ini sering
diaplikasikan pada pembuatan spare part mobil dan mesin, serta pada
pembuatan brankas.

10. Chromium-Vanadium Steel

Chromium-vanadium steel adalah jenis-jenis baja gabungan antara


vanadium dan kromium. Menampilkan kekuatan tarik sangat tinggi, baja
bisa dipotong dengan mudah namun tidak rapuh. Pemakaian umum
termasuk dalam produksi roda gigi, rangka kendaraan, batang penghubung
dan lainnya.

11. Silicon Steel

Berdasarkan gaya magnetnya, silicon steel adalah bahan paling signifikan


yang digunakan saat ini. Sedangkan sejumlah kecil silicon steel
diaplikasikan dalam transformator pulsa dan relai kecil. Dengan hanya
menambahkan silikon sebesar 2%, baja ini banyak diaplikasikan untuk
memproduksi magnet secara permanen.

12. Molybdenum Steel

Molybdenum steel dapat membantu meningkatkan ketangguhan pada baja,


ketahanan korosi dan kemampuan las. Hal tersebut membuatnya ideal
untuk digunakan pada baja struktural. Inilah kenapa tipe baja ini banyak
diaplikasikan pada lingkungan laut. Pipa minyak dan gas juga memakai
logam molybdenum steel.

13. Cobalt Steel

Cobalt steel menawarkan ketahanan korosi yang luar biasa, memiliki sifat
magnetik, kekuatan suhu tinggi dan ketahanan aus. Biasanya baja jenis ini
diaplikasikan untuk pembuatan alat pemotong.

14. Aluminium Steel


Penambahan aluminium dapat membantu menggabungkan kemampuan
memantulkan panas. Biasanya digunakan pada aplikasi yang berbobot
rendah dan memiliki kekuatan yang tinggi.

D.Kelebihan dan Kekurangan Baja

Baja sebagai bahan konstruksi memiliki kelebihan dan kekurangan, yaitu


sebagai berikut.

1) Keuntungan Baja

a. Kekuatan tinggi

Kekuatan yang tinggi per unit berat mengakibatkan berat


sendiri akan kecil. Daan ini cocok untuk jembatan bentang
panjang, gedung bertingkat yang tinggi dan untuk struktur-struktur
yang dibangun diatas tanah yang jelek.

b. Uniformity (keseragaman)Sifat bahanbaja tidak mudah terpengaruh


oleh waktu seperti yang terjadi di beton bertulang.

c. Elastisitas

Baja sangat bisa mendekati asumsi desain dibanding dengan


material lain, disebabkan baja mampu mengikuti kaidah
hukum Hooke sampai tegangan yang tinggi. Momen inersia dari
suatu struktur baja dapat didefinisikan secara tepat
dibandingkan dengan beton bertulang yang nilainya momen
inersia lebih tidak bisa didefinisikan secara akurat.

d. Bersifat permanen

Kerangka baja yang dirawat secara baik akan mempunyai usia


yang tak terhingga,

e. Daktilitas
Sifat bahan yang mana mampu terdeformasi besar
tanpa keruntuhan pada tegangan yang tinggi disebut
dengan daktilitas. Sifat ini dipunyai oleh bahan baja.

f. Kemudahan dipasang pada struktur yang sudah ada.

g. Beberapa keuntungan lain dari struktur baja adalah bisa


disambung dengan alat semat secara bersama-sama antara
dengan alat semat baut dan las pada tipe sambungan kerangka
yang sederhana, mudah difabrikasi, kecepatan dalam ereksi, bisa
dibuat (rolled) dalam beberapa variasi ukuran dan bentuk, dan
bisa dilepas kembali setelah suatu struktur dirangka

1) Kerugian Baja

a. Biaya perawatan untuk mencegah karat

Kebanyakan baja tidak tahan korosi bila terbangun di udara


luar dan berhubungan langsung dengan air dan oleh karena
itu secara berkala harus dilakukan pengecatan ulang.
Penggunaan baja yang tahan terhadap cuaca, dalam desain,
cenderung mengurangi biaya ini.

b. Biaya penahan api (fireproofing)

Baja adalah penghantar yang baik terhadap panas,


sehingga baja tanpa pelindung api (fireproofing) akan dengan
mudah mentrasmisikan panas akibat terbakar yang
dideritanya ke elemen lain yang tersambung dengannya. Sehingga
gedung dengan struktur baja haruslah diberi pelindung api jika
gedung tersebut mempunyai kemungkinan terjadi kebakaran
akibat aktifitas fungsi bangunan.

c. Kecenderungan tekuk (buckling)

Lebih panjang dan langsing batang yang tertekan, akan


berbahaya disebabkan oleh tekuk.

d. Fatique

Beban berulang dan bersifat bolak balik, untuk material baja akan
mengakibat suatu kejadian lelah fatigue, yang bisa mereduksi
kekuatan dari yang direncanakan saat desain

E..Penggunaan Baja Dalam Bidang Konstruksi

Konstruksi baja digunakan dalam berbagai jenis proyek konstruksi. Keunggulan


kekuatan, keuletan, dan kemampuan membentuk baja membuatnya cocok untuk
berbagai aplikasi. Berikut adalah beberapa contoh aplikasi kontruksi baja:
1. Gedung Tinggi

Baja sering diigunakan dalam konstruksi gedung pencakar langit. Struktur


baja yang kuat dan ringan memungkinkan pembangunan gedung yagng
tingggi ddengan kolom dan balok baja sebagai kerangka utama. Baja juga
digunakan dalam elemen fasad dan penahan angin dalam gedung tinggi.

2. Jembatan

Baja sangat umum digunakan dalam konstruksi jembatan. Jembatan baja


menawarkan kekuatan yang tinggi dan kemampuan melintang yang luas.
Baja dapat digunakan dalam bentuk struktur rangka baja, gantung, atau
lentur pada jembatan.

3. Stadion dan Bangunan Olahrag

Konstruksi baja digunakan dalam pembangunan stadion, arena olahraga,


dan fasilitas atletik lainnya. Baja memberikan kekuatan dan fleksibelitas
yang diperlukan untuk menopang atap, tribun, dan struktur utama lainnya
dalam bangunan olahraga yang besar.

4. Gudang dan Pabrik

Konstruksi baja juga sering digunakan dalam pembangunan gudang,


pabrik, dan fasilitas industri lainnya. Baja memberikan struktur yang kokoh
dan dapat menahan beban berat yang terkait dengan operasi industri.

5. Menara dan Struktur Tinggi

Baja digunakan dalam konstruksi menara telekomunikasi, menara


ttransmisi listrik, menara observasi, dan struktur tinggi lainnya. Keuletan
dan kekuatan baja membuatnya ideal untuk struktur yang tingi dan tahan
terhadap angin dan beban lateral.

6. Struktur Lainnya

Selain aplikasi di atas, baja juga digunakan dalam konstruksi tangki


penyimpanan, dermaga, fasilitas pemrosesan limbah, fasilitas minyak dan
gas, fasilitas transportasi seperti bandara dan sstasiun kereta api, dan
banyak lagi.

F.Uji Tarik Pada Baja

Baja merupakan material logam dengan paduan besi yang memiliki unsur
karbon sekitar 0,2 % sampai 2,1 % sesuai jenisnya. Baja biasanya digunakan
pada kontruksi bangunan untuk pengganti beton, untuk keperluan industry pada
pabrik dan masih banyak lagi.
Contoh untuk membuat jembatan memerlukan baja yang kokoh untuk menahan
beban yang setiap hari dilewati oleh berbagai macam kendaraan, material baja
juga harus memiliki elastisitas agar saat terjadi pembebanan dari standart sampai
pembebanan yang berlebih tidak mengalami patah.

Sebagai penunjang pada pekerjaan baja pun harus diuji untuk mengetahui sifat
kelenturannya dan regangan yang terjadi pada baja, sehingga kita dapat
mengetahui karateristik pada baja apakah kuat atau akan patah.

Biasanya baja diuji melalui pengujian menggunakan mesin uji tarik. Untuk uji tarik
itu sendiri merupakan pengujian untuk menguji kekuatan suatu bahan dengan
cara memberi beban gaya yang sesumbu, setelah diuji akan mendapatkan data
yang dapat menjadi acuan untuk kepentingan pada kontruksi bangunan atau pada
industri pabrik.

Gambar diatas merupakan pengujian tarik pada baja, pengujian tarik memang lah
sangat sederhana namun mempunyai manfaat yang besar untuk kepentingan
umum, pengujian tarik.

G.Diagram Regangan ,Tegangan Pada Baja


Gambar Diagram regangan,tegangan pada baja

1. Proportional Limit

Titik O hingga A dinamakan daerah proporsional limit. Pada area ini


regangan yangterbentuk proporsional dengan tegangan yang
bekerja.Definisi: tegangan yang membentuk kurva tegangan regangan
mulai terdeviasi dari garis lurus.

2. Elastic Limit

Titik A hingga B dinamakan daerah elastic limit. Pada area ini material akan
kembalikebentuk semula ketika tegangan dihilangkan.Definisi: tegangan
yang bekerja pada material tanpa menyebabkan deformasi permanen.

3. Yield Point

Jika material terus diberikan tegangan hingga di atas titik B, keadaan


plastis akan tercapai,dan pada titik ini ketika beban dihilangkan material
tidak akan bisa kembali ke bentuk semula.Diatas titik B, regangan yang
terjadi akan bertambah dengan cepat, sedangkan
pertambahantegangannya kecil hingga tercapai titik C, dan terjadi
penurunan kecil tegangan pada titik D,segera setelah proses peluluhan
berhenti. Sehingga ada dua titik luluh, yaitu titik C (titik luluhatasdan titik D
(titik luluh bawah). Tegangan yang bekerja pada titik luluh ini
dinamakantegangan luluh (yield stress).

4. Ultimate stress
Titik E dinamakan titik Ultimate stress, yaitu titik dimana tegangan
maksimum terjadi,yang didefinisikan sebagai beban terbesar dibagi dengan
luas area mula-mula (origin) dari bahan

5. Breaking stress

Setelah spesimen mencapai titik ultimate, akan terjadi proses necking, yaitu
pengecilanluas penampang area. Tegangan kemudian terus berkurang
hingga spesimen patah pada titik F.

Rumus tegangan dan regangan

Tegangan : Regangan :
BAB II

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar dengan
karbon sebagai unsur paduan utamanya. Kandungan unsur karbon dalam baja
berkisar antara 0.2% hingga 2.1% berat sesuai grade-nya. Fungsi karbon dalam
baja adalah sebagai unsur pengeras dengan mencegah dislokasi bergeser pada
kisi kristal (crystal lattice) atom besi. Baja memiliki sifat kekuatan, keuletan,
kekerasan dan ketangguhan. Jenis baja antara lain Carbon Steel, Alloy Steel,
Stainless Steel, Tool Stell dan masih banyak lagi. Baja memiliki kekurangan dan
kelebihan. Penggunaan baja dalam bidang konstruksi juga sangat banyak yaitu
grdung, jembatan, stadion, gudang, pabrik dan menara.

B.SARAN

Diharapkan setelah membaca makalah ini, pembaca dapat memahami sifat


baja sebagai material struktur bangunan. Dengan memahi sifat baj sebagai
material struktur bangunan pembaca dapat mengaplikasikan penggunaan baja
sesuai dengan sifatnya sebagaimana yang telah dijelaskan dalam makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Basuki, Yoyok Rahayu. (2023). Dasar Konstruksi Baja. Jakarta: Azhar


Publisher.

Wicoksyatyo, Irwan. Struktur Baja. Universitas Muhammadiyah Malang. 2017

Darmadianto, Nofi dkk. Proposed Practical Methods for Optimizing


Dimensions of Steel Structure Portal System When Converted to Reinforced
Concrete Structures. Vol 6, No 1. 2021

Saraswaty, Mitha. Sifat Baja Sebagai Material Struktur Bangunan.


Universitas Haluole. 2019

Anda mungkin juga menyukai