Disusun Oleh:
Arif Rahman Putra Dewantoro
212008/A
COVER....................................................................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................2
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................................................3
BAB 1 PENGANTAR MATERIAL BAJA.....................................................................................................4
1.1 Pengertian Material Baja............................................................................................................4
1.2 Jenis- Jenis Baja...........................................................................................................................4
1.3 Sifat Mekanis Baja.......................................................................................................................5
1.4 Kelebihan dan Kekurangan Baja..................................................................................................5
1.5 Profil-profil Baja..........................................................................................................................6
BAB 2 PEDOMAN PERANCANGAN JEMBATAN GANTUNG....................................................................8
2.1 Pengertian Jembatan Umum......................................................................................................8
2.2 Faktor-faktor Penting Dalam Pemilihan Lokasi...........................................................................8
2.3 Jarak Bebas Jembatan.................................................................................................................9
2.4 Kelas Jembatan Gantung............................................................................................................9
2.5 Rencana Pembebanan Jembatan..............................................................................................10
2.6 Komponen Jembatan Gantung.................................................................................................11
2.7 Persyaratan Bahan Jembatan...................................................................................................12
2.8 Pelaksanaan Pembangunan Jembatan......................................................................................13
BAB 3 STANDAR BANGUNAN ATAS JEMBATAN...................................................................................14
3.1 Gelagar Jembatan Gantung......................................................................................................14
3.2 Lantai Bordes (deck).................................................................................................................14
3.3 Main Angkur Jembatan..............................................................................................................15
3.4 Pylon Jembatan.........................................................................................................................15
3.5 Main Wire Rope........................................................................................................................15
3.6 Wire Rope Ikatan Angin.............................................................................................................16
BAB 4 STANDAR BANGUNAN BAWAH JEMBATAN...............................................................................17
4.1 Area Perakitan dan Persiapan...................................................................................................17
4.2 Pekerjaan Bangunan Bawah.....................................................................................................17
4.3 Langkah Pembangunan Fondasi Dudukan dan Angkur Pylon...................................................17
4.4 Langkah Pembangunan Fondasi Angkur Utama........................................................................18
4.5 Langkah Pembangunan Fondasi Angkur Angin.........................................................................18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................20
DAFTAR GAMBAR
Unsur paduan lain yang biasa ditambahkan selain karbon adalah (titanium),
krom(chromium), nikel, vanadium, cobalt dan tungsten (wolfram). Dengan memvariasikan
kandungan karbon dan unsur paduan lainnya, berbagai jenis kualitas baja bisa
didapatkan.Penambahan kandungan karbon pada baja dapat meningkatkan kekerasan
(hardness) dan kekuatan tariknya (tensile strength), namun di sisi lain membuatnya
menjadi getas (brittle) serta menurunkan keuletannya (ductility).
a. Baja Karbon
Baja karbon disebut juga plain karbon steel, mengandung terutama unsur karbon
dansedikit silicon, belerang dan pospor. Berdasarkan kandungan karbonnya, baja
karbondibagi menjadi :
b. Baja Paduan
a. Kekuatan
Sifat ini menentukan seberapa kemampuan baja menahan regangan saat diberi
beban atau gaya berlawanan.
b. Elastis (ductility)
Kemampuan baja untuk berdeformasi sebelum baja putus, sifat ini berhubungan
dengan besarnya regangan/strain.
c. Kekerasan
Sifat yang menunjukan ketahanan baja pada saat terkena gaya yang dapat
menembus kekuatan baja itu sendiri.
d. Mudah dibentuk
a. Kelebihan
Jembatan gantung pada umumnya dirancang untuk menerima beban yang tidak besar,
dan bentang yang Panjang. Karena jembatan gantung memiliki bentang yang panjang dan
beban yang diberikan kecil oleh sebab itu jembatan gantung hanya boleh dilewati oleh
pejalan kaki dan kendaraan ringan seperti kendaraan roda dua.
a. Jembatan pejalan kaki harus berada pada bagian lurus dari sungai atau arus dan jauh
dari cekungan tempat erosi dapat terjadi
b. Pilih lokasi dengan kondisi fondasi yang baik untuk penahan kepala jembatan
c. Lokasi harus memberikan jarak bebas yang baik untuk mencegah banjir
e. Sungai yang dilewati jembatan harus memiliki aliran yang stabil dengan resiko
yang kecil terhadap erosi
f. Lokasi harus terlindung atau seminimal mungkin tidak terdampak pengaruh angin
1. Pada daerah yang agak datar ketika air banjir dapat menyebar ke batas ketinggian
permukaan air dianjurkan jarak bebas minimum 1 m.
2. Pada arus sungai yang mengalir pada tepi sungai yang curam maka disarankan
jarak bebas lebih dari 5 m, hal ini biasanya terdapat pada daerah berbukit yang
curam.
a. 1 m sampai dengan 1,4 m untuk pejalan kaki dua arah (kelas II)
b. 1,4 m sampai dengan 1,8 m untuk tiga pejalan kaki yang beriringan (kelas I).
Gambar 2. 2 Kelas Jembatan Pejalan Kaki
(Sumber: Pedoman Perencanaan dan Pelaksanaan
Jembatan Gantung untuk Pejalan Kaki, 2010
Lebar ini hanya akan memberikan akses satu arah pada beberapa tipe lalu lintas dan
peringatan yang sesuai harus diletakkan pada setiap ujung jembatan. Untuk jembatan kelas
I dianjurkan lebar lantai jembatan dibuat 1,8 m, akses kendaraan bermotor lebih besar
harus dicegah, misalnya dengan memasang tiang besi atau patok diujung jembatan.
a. Beban Vertikal
b. Beban Samping
Tekanan Angin
Gempa Bumi
Pengguna yang bersandar atau membentur pagar keselamatan
Benturan ringan akibat batuan-batuan yang terbawa oleh sungai/arus
2.6 Komponen Jembatan Gantung
Komponen dan bagian- bagian jembatan gantung memiliki tiga komponen utama
diantaranya (1) komponen struktur atas, (2) komponen struktur bawah, dan (3) komponen
bagian pelengkap jalan. Sebagai berikut:
1. Bangunan Atas
2. Bangunan Bawah
3. Komponen Pelengkap
1. Kabel
1. Pengukuran Topografi
6. Pemasangan Kabel
9. Pemasangan Chamber
BAB 3
STANDAR BANGUNAN ATAS JEMBATAN
jembatan gantung.
1. Pastikan sudah dilakukan penyelidikan tanah terlebih dahulu serta jarak bagian
bawah jembatan dengan ujung sungai harus aman terhadap tanah longsor dengan
jarak minimal ±5 m dari permukaan tepi sungai
3. Penentuan posisi blok angkur utama yang perlu diperhatikan adalah jarak antara as
fondasi pylon ke as blok angkur utama harus sesuai dan lurus sesuai dengan
perencanaan
4. Penentuan as fondasi angkur angin. Yang perlu diperhatikan adalah jarak antara as
pondasi pylon dengan as fondasi angkur angin adalah sekitar 10% sampai 15% dari
panjang bentang jembatan
b. Pastikan kedua fondasi pylon dalam satu garis lurus serta dengan elevasi yang
c. sama dan jarak antara fondasi sesuai dengan kebutuhan panjang bentang jembatan
yang dipasang
f. Buatlah block out untuk posisi angkur pylon sesuai dengan ukuran baseplate angkur
pylon
j. Lakukan grouting terhadap blockout angkur pylon dan pastikan posisi baseplate dan
angkur pylon tidak berubah
d. Pasang angkur utama pada keudukannya dan perhatikan sudut kemiringan angkur utama
e. Rapatkan kembali tulangan pada area angkur utama kemudian tutup dengan bekisting
b. Pastikan elevasi dari pondasi angkur angin sejajar dengan pondasi pylon
e. Pasang angkur angin pada kedudukannya dan perhatikan sudut kemiringan angkur
angin dan kekokohan pemasangan struktur angkur angin
f. Rapatkan kembali tulangan pada area angkur angin kemudian tutup dengan
bekisting
Arifin, B. (2013). Perancangan Jembatan Gantung Pejalan Kaki Tipe 1 Dusun Tekar Desa Malang
Kecamatan Suboh Kabupaten Situbondo. Jember: Fakultas Teknik Universitas Jember.
Direktur Jenderal Bina Marga. (2021). Surat Edaran 16/SE/Db/2021 Standar Desain Jembatan
Gantung Pejalan Kaki Tipe Rigid . Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat.
RSNI-T-03-2005. (2005). Perencanaan Struktur Baja untuk Jembatan. Jakarta: Badan Standarisasi.