Disusun Oleh:
Dosen Pengampu:
AZHAR S,T.,M,T.
Assalamualaikum Wr… Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadiran Allah SWT yang telah
Adapun makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Elemen Mesin
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna.
makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini memberikan informasi untuk kita semua dan
Bantalan.
Wassalamualaikum Wr… Wb
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
2.3 Bantalan..................................................................................................... 7
BAB 3 PENUTUP
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Poros merupakan salah satu bagian dari elemen mesin yang berputar
dimana fungsi untuk meneruskan daya dari satu temepat ketempat yang lain.
Dalam penerapan poros kombinasikan dengan puli, bearing, roda gigi dan elemen
lainnya.Poros bisa menerima beban lentuan, beban tarikan, beban tekanan atau
beban puntiran yang bekerja sendiri – sendiri atau berupa gabungan satu dengan
lainnya.
Poros yang biasa digunakan dalam putaran tinggi dan bebas yang berat
pada umumnya dibuat dari baja paduan dengan proses pengerasan kulit sehingga
tahan terhadap kausan.Sekalipun demikian, baja paduan khusus tidak selalu
dianjurkan jika alasannya hanya putaran tinggi dan pembebanan yang berat saja.
Dengan demikian perlu dipertimbangkan pemilihan jenis heat treatment yang
tepat untuk kekuatan maksimal.Beberapa diantaranya adalah baja khrom nikel,
baja khrom nikel molibden, baja khrom, baja khrom molibden sekalipun demikian
pemakaian baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasanya hanya
putaran tinggi dan berat. Pada umumnya maja diklafikasikan atas baja lunak, baja
liat, baja agak keras, dan baja keras. Diantaranya, baja liat dan baja agak keras
banyak dipilih untuk poros. Kandungan karbonnya.
Dengan adanya bantalan bearing, kontak antara shaft dan lubang shaft
dapat diperantarai. Perantara ini tentunya juga saling bergesekan. TAPI, tidak
sebesar gesekan saat tanpa bearing. Saat ini, bearing termasuk salah satu
1
komponen mesin yang paling banyak digunakan karena dapat mempermudah
hampir semua gerakan sekaligus mengurangi gesekan.
1.2. Tujuan
2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. Poros
Poros merupakan salah satu bagian dari elemen mesin yang berputar
dimana fungsi untuk meneruskan daya dari satu temepat ketempat yang lain.
Dalam penerapan poros kombinasikan dengan puli, bearing, roda gigi dan elemen
lainnya.Poros bisa menerima beban lentuan, beban tarikan, beban tekanan atau
beban puntiran yang bekerja sendiri – sendiri atau berupa gabungan satu dengan
lainnya.
Poros yang biasa digunakan dalam putaran tinggi dan bebas yang berat pada
umumnya dibuat dari baja paduan dengan proses pengerasan kulit sehingga tahan
jika alasannya hanya putaran tinggi dan pembebanan yang berat saja. Dengan
demikian perlu dipertimbangkan pemilihan jenis heat treatment yang tepat untuk
nikel molibden, baja khrom, baja khrom molibden sekalipun demikian pemakaian
baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasanya hanya putaran tinggi dan
berat. Pada umumnya maja diklafikasikan atas baja lunak, baja liat, baja agak
keras, dan baja keras. Diantaranya, baja liat dan baja agak keras banyak dipilih
3
berputar pada poros dukung yang tetap ataupun dipasang tetap pada poros dukung
yang berputar.
1.kekuatan poros
Poros transmisi akan menerima beban puntir (twisting moment), beban lentur
(bending moment) ataupun gabungan antara beban puntir dan lentur. Dalam
perancangan poros perlu memperhatikan beberapa faktor, misalnya : kelelahan,
tumbukan dan pengaruh konsentrasi tegangan bila menggunakan poros bertangga
ataupun penggunaan alur pasak pada poros tersebut. Poros yang dirancang
tersebut harus cukup aman untuk menahan beban-beban tersebut.
2.kekakuan poros
Meskipun sebuah poros mempunyai kekuatan yang cukup aman dalam menahan
pembebanan tetapi adanya lenturan atau defleksi yang terlalu besar akan
mengakibatkan ketidaktelitian (pada mesin perkakas), getaran mesin (vibration)
dan suara (noise). Oleh karena itu disamping memperhatikan kekuatan poros,
kekakuan poros juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan jenis mesin yang
akan ditransmisikan dayanya dengan poros tersebut.
3. putaran kritis
Bila putaran mesin dinaikan maka akan menimbulkan getaran (vibration) pada
mesin tersebut. Batas antara putaran mesin yang mempunyai jumlah putaran
normal dengan putaran mesin yang menimbulkan getaran yang tinggi disebut
putaran kritis. Hal ini dapat terjadi pada turbin, motor bakar, motor listrik, dll.
Selain itu, timbulnya getaran yang tinggi dapat mengakibatkan kerusakan pada
poros dan bagian-bagian lainnya. Jadi dalam perancangan poros perlu
mempertimbangkan putaran kerja dari poros tersebut agar lebih rendah dari
putaran kritisnya,
4. korosi
4
Apabila terjadi kontak langsung antara poros dengan fluida korosif maka dapat
mengakibatkan korosi pada poros tersebut, misalnya propeller shaft pada pompa
air. Oleh karena itu pemilihan bahan-bahan poros (plastik) dari bahan yang tahan
korosi perlu mendapat prioritas utama.
5. material poros
Poros yang biasa digunakan untuk putaran tinggi dan beban yang berat pada
umumnya dibuat dari baja paduan (alloy steel) dengan proses pengerasan kulit
(case hardening) sehingga tahan terhadap keausan. Beberapa diantaranya adalah
baja khrom nikel, baja khrom nikel molebdenum, baja khrom, baja khrom
molibden, dll. Sekalipun demikian, baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan
jika alasannya hanya karena putaran tinggi dan pembebanan yang berat saja.
Dengan demikian perlu dipertimbangkan dalam pemilihan jenis proses heat
treatment yang tepat sehingga akan diperoleh kekuatan yang sesuai.
1. Gandar
5
2. Spindel
Poros spindel adalah jenis poros yang relatif pendek seperti poros utama
mesin perkakas, di mana beban utamanya berupa puntiran, disebut spindle. Syarat
yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya harus kecil, dan bentuk serta
ukurannya harus teliti.
3. Poros transmisi
Poros transmisi adalah salah satu jenis poros yang berfungsi untuk
memindahkan tenaga mekanik salah satu elemen mesin ke elemen mesin yang
lain. Poros transmisi mendapat beban puntir murni atau puntir dan lentur yang
akan meneruskan daya ke poros melalui kopling, roda gigi, puli sabuk atau
sproket rantau dan lain – lain.
2.3. Bantalan
6
lubang akan membesar atau batang poros yang mengecil dikarenakan adanya
gesekan yang mengikis permukaan dia benda tersebut.
Dengan adanya bantalan bearing, kontak antara shaft dan lubang shaft
dapat diperantarai. Perantara ini tentunya juga saling bergesekan. TAPI, tidak
sebesar gesekan saat tanpa bearing. Saat ini, bearing termasuk salah satu
komponen mesin yang paling banyak digunakan karena dapat mempermudah
hampir semua gerakan sekaligus mengurangi gesekan.
Bearing memegang peranan penting pada sistem kerja mesin. Meskipun kecil,
bearing sangat penting sampai sampai ada pelajaran khusus tentang desain dan
pemilihan bearing. Berikut beberapa fungsi bearing:
Komponen bantalan/bearing
Inner ring dan outer ring. Inner ring adalah bagian yang bersentuhan
langsung dengan poros (shaft), sementara bagian yang diletakkan pada slot
bearing ialah outer ring. Secara khusus, keduanya terbuat dari bahan
chrome alloy steel dengan kemurnian tinggi. Bahan ini memiliki kekerasan
yang dibutuhkan sehingga mampu menahan beban berat dan dapat dipakai
7
dalam jangka waktu panjang. Baik inner race dan outer race memiliki
raceway sebagai jalur rolling element (elemen gelinding).
Rolling element. Atau elemen gelinding bisa berbentuk bola, silinder,
kerucut, bulatan dan sebagainya. Bagian tersebut juga terbuat dari bahan
khusus seperti chrome alloy steel, keramik dan plastik. Rolling element ini
bergulir sesuai jalurnya di “raceway” dan dipisahkan oleh “cage”.
Cage atau retainer. Cage berperan untuk memisahkan dan menjaga jarak
elemen-elemen yang menggelinding (rolling elements). Cage biasanya
terbuat dari baja, kuningan atau plastik. Cage yang berbahan logam padat
dapat diproduksi dengan menggunakan teknik permesinan, sedangkan
cage yang ditekan terbuat dari lembaran logam. Demikian pula, cage
plastik dapat dibuat dari plastik padat atau cetakan injeksi.
Seal atau shield. tidak semua jenis bearing memiliki bagian ini. Berfungsi
untuk menutup agar kotoran tidak masuk ke dalam.
1. Ball bearing
Bearing jenis ball atau bola, sering digunakan pada otomotif atau mesin di rumah
tangga. Kinerjanya sederhana dan cukup efektif. Ia mampu menahan radial
8
load atau beban putaran serta thrust load atau beban tekan yang asalnya dari
samping dengan baik. Meski kemampuannya mencukupi, ball bearing tidak
cukup kuat untuk menahan beban yang sangat berat, terutama untuk otomotif atau
mesin yang besar dan berat.
Ada beberapa tipe ball bearing, yaitu single flow ball bearing atau bantalan bola
aliran tunggal, axial thrust ball bearing atau bantalan bola dorong aksial, angular
contact ball bearing atau bantalan bola kontak sudut, dan self-aligning ball
bearing atau bantalan bola auto menyelaraskan diri. Penggunaan ball
bearing mudahnya dapat ditemukan pada mobil, tepatnya di alternator, belt
tensioner, steering joint, dan lain-lain.
Sama seperti ball bearing, ball thrust bearing mampu menahan beban tekan dari
samping atau thrust load dengan baik. Nah, tapi ia lebih ringkih nih Selasares
sehingga bisanya menahan beban yang ringan. Contoh penggunaannya pada meja
dan kursi yang bisa diputar-putar. Agar mereka bisa berputar, membutuhkan ball
thrust bearing.
9
3. Cartrige Bearing
Bantalan rol silinder atau cylindrical roller bearing bisa dikatakan bantalan
atau bearing yang pertama diciptakan oleh manusia guna mempermudah
pekerjaan pada mesin. Bentuknya yang bulat, rol, dan silindris membuatnya bisa
berotasi dan menahan beban. Semakin berkembangnya teknologi, cylindrical
roller bearing mampu menahan beban yang lebih berat. Mesin-mesin
pertambangan dan spare part kendaraan banyak menggunakan bantalan ini karena
varian ukuran yang beragam, bentuk presisi, tahan getaran, tidak membuat suara
kasar, dan berbahan baku kualitas tinggi.
5. Cup and cone bearng
10
Cup and cone bearing memiliki bantalan yang longgar dan memungkinkan kita
untuk menyesuaikan tegangan bantalan dengan mudah, tidak seperti
kebanyakan bearing tersegel yang tidak memungkinkan penyesuaian apa pun.
Terdiri dari cup yang bertindak sebagai bagian luar bearing dan cone yang
berfungsi sebagai bagian dalam bearing dan benang ke poros. Bantalan ini
umumnya digunakan untuk roda sepeda agar bisa berputar dengan baik.
11
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Poros dalam suatu mesin berperan untuk menyambung tenaga bersama- sama
dengan putaran. Tiap komponen mesin yang berputar, seperti roda tali, puli sabuk
mesin, piringan kabel, tromol kabel, roda jalur serta roda gigi, dipasang berputar
pada poros dukung yang tetap ataupun dipasang tetap pada poros dukung yang
berputar.
Bearing atau bantalan adalah elemen mesin yang digunakan untuk mengurangi
gesekan antara dua komponen sehingga bisa bergerak sesuai dengan tujuannya.
Komponen yang dimaksud lebih spesifik kepada batang poros (shaft) dan lubang
3.2. Saran
pemanfaatannya.
12
DAFTAR PUSTAKA
1 Van Harling, V. N., & Apasi, H. (2018). Perancangan Poros Dan Bearing Pada
13