Anda di halaman 1dari 21

POROS (SHAFT)

Poros adalah elemen mesin yang berbentuk batang, pada umumnya


berpenampang lingkaran, berfungsi memindahkan putaran atau mendukung
sesuatu beban dengan atau tanpa meneruskan daya.

Tegangan dan defleksi adalah parameter yang harus diperhatikan pada


perancangan poros.

Defleksi sering menjadi parameter kritis, karena defleksi yang besar akan
mempercepat keausan bantalan dan mengakibatkan terjadinya misalignment pada
roda gigi, sabuk dan rantai.
Poros transmisi (transmission shaft) atau sering hanya disebut poros (shaft)
digunakan pada mesin rotasi untuk mentransmisikan putaran dan torsi dari satu
lokasi ke lokasi yang lain. Poros mentransmisikan torsi dari driver (motor atau
engine) ke driven. Komponen mesin yang sering digunakan bersamaan dengan
poros adalah roda gigi, puli dan sproket. Transmisi torsi antar poros dilakukan
dengan pasangan roda gigi, sabuk atau rantai.

POROS DGN RODA GIGI (GEAR)


POROS DGN SABUK (BELT)
Poros untuk meneruskan daya diklasifikasikan sebagai berikut:
(1)Poros transmisi
Poros macam ini mendapat beban puntir murni atau puntir dan lentur.
Daya ditransmisikan kepada poros ini melalui kopling, roda gigi, puli, sabuk,
atau sproket rantai, dll
2. Spindel
Poros transmisi yang relative pendek, seperti poros
utama mesin perkakas, dimana beban utamanya
berupa puntiran, disebut spindle. Syarat yang harus
dipenuhi poros ini adalah deformasinya harus kecil
dan bentuk serta ukurannya harus teliti.
3. Gandar
Poros seperti yang dipasang diantara roda-roda
kereta barang, dimana tidak mendapat beban puntir,
bahkan kadang-kadang tidak boleh berputar, disebut
“Gandar”.
Gandar ini hanya mendapat beban lentur, kecuali jika
digerakkan oleh penggerak mula dimana akan
mengalami beban puntir juga.
Hal-hal Penting Pada Poros :

1.Kekuatan Poros
Poros transmisi dapat mengalami beban puntir
atau lentur atau gabungan antara puntir dan lentur. Juga
ada poros yang mendapat beban Tarik atau tekan seperti
poros baling-baling kapal atau turbin.
Kelelahan, tumbukan atau pengaruh konsentrasi
tegangan bila diameter poros diperkecil (poros
bertangga) atau bila poros mempunyai alur pasak,
haruslah diperhatikan.
.
Hal-hal Penting Pada Poros :

2.Kekakuan Poros
Meskipun sebuah poros mempunyai kekuatan yang
cukup tetapi jika lenturan atau defleksi puntirnya terlalu
besar akan mengakibatkan ketidak telitian atau getaran
atau suara.
Karena itu, disamping kekuatan poros, kekakuannya juga
harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin
yang akan dilayani poros tersebut.
Hal-hal Penting Pada Poros :

3.Putaran Kritis
Bila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada
suatu harga tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa
besarnya. Putaran ini disebut putaran kritis. Hal ini dapat
terjadi pada turbin, motor torak, motor listrik dll dan
dapat mengakibatkan pada poros dan bagian-bagian
lainnya.
Jika mungkin, poros harus direncanakan sedemikian rupa
hingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran
kritisnya.
Hal-hal Penting Pada Poros :
4.Korosi
Bahan-bahan tahan korosi (termasuk plastic) harus
dipilih untuk poros propeller dan pompa bila terjadi
kontak dengan fluida yang korosif. Demikian pula untuk
poros-poros yang terancam kavitasi dan poros-poros
mesin yang sering berhenti lama. Sampai batas-batas
tertentu dapat pula dilakukan perlindungan terhadap
korosi.

Kavitasi adalah pembentukan gelembung gas pada pompa karena tekanan sangat rendah
mencapai dibawah tekanan uap sehingga air menguap karena tekanan yang sangat
rendah ini.Saat sejenis pompa misal pompa dragon ditarik, maka akan menyebabkan
udara didalam pompa tekanannya turun drastis. pada tekanan yang sangat rendah
menyebabkan air mudah sekali menguap meskipun temperaturnya normal. Kejadian ini
bisa juga terjadi pada kincir air / turbin mesin perahu.
Hal-hal Penting Pada Poros :
5.Bahan Poros
Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari
batang baja yang ditarik dingin dan difinis. Penarikan
dingin membuat permukaan poros menjadi keras &
kekuatannya bertambah besar.
Poros-poros yang dipakai untuk meneruskan putaran
tinggi dan beban berat umumnya dibuat dari baja paduan
dengan pengerasan kulit yang sangat tahan terhadap
keausan. Beberapa diantaranya : baja khrom nikel, baja
khrom nikel molibden, baja khrom, baja khrom molibden,
dll.
Faktor Keamanan (Safety Factor /fc)
Faktor Keamanan pada awalnya didefinisikan sebagai suatu bilangan pembagi
kekuatan ultimate material untuk menentukan “tegangan kerja” atau “tegangan
design”.

Perhitungan tegangan design ini pada jaman dulu belum mempertimbangkan


faktor-faktor lain seperti impak, fatigue, stress konsentrasi, dan lain-lain, sehingga
faktor keamanan nilainya cukup besar yaitu sampai 20-30.

Seiring dengan kemajuan teknologi, faktor keamanan dalam design harus


mempertimbangkan hampir semua faktor yang mungkin meningkatkan terjadinya
kegagalan.

Dalam dunia modern faktor keamanan umumnya antara 1.2 – 3. pada


perancangan poros kita akan menggunakan N = 2,0 dimana tingkat keandalan
data untuk kekuatan bahan dan beban adalah rata – rata
Material Poros
Baja sering digunakan karena modulus elastisitasnya tinggi, sehingga
ketahannya terhadap defleksi tinggi.

Besi cor dan besi nodular digunakan ketika gear atau komponen lain terintegrasi
pada poros. Perunggu dan stailesssteel digunakan di laut atau pada kondisi
korisif lainnya.

Through atau casehardenedsteel sering digunakan pada poros yang digunakan


juga sebagai jurnal pada sleeve bearing. Kebanyakan poros terbuat dari baja
karbon rendah dan medium yang dirol panas (hotrolled) maupun dingin
(coldrolled).

Ketika diperlukan kekuatan yang lebih tinggi, bisa digunakan baja paduan.
Coldrolled sering digunakan pada poros diameter kecil (sampai diameter 3 in.),
sedangkan hotrolled untuk diameter yang lebih besar. Untuk material yang sama,
sifat mekanik pada coldrolled lebih besar, tetapi akan terjadi tegangan sisa pada
permukaan.
Pengertian Baja
Baja adalah logam paduan dengan besi sebagai unsur dasar dan karbon sebagai
unsur paduan utamanya.

Kandungan karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1% berat sesuai
grade-nya. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras dengan
mencegah diskolasi bergeser pada kisi kristal (crystal lattice) atom besi.

Unsur paduan lain yang biasa ditambahkan selain karbon adalah mangan (
manganese), krom (chromium), vanadium, dan tungsten.

Dengan memvariasikan kandungan karbon dan unsur paduan lainnya, berbagai


jenis kualitas baja bisa didapatkan.

Penambahan kandungan karbon pada baja dapat meningkatkan kekerasan


(hardness) dan kekuatan tariknya (tensile strength), namun di sisi lain membuatnya
menjadi getas (brittle) serta menurunkan keuletannya (ductility).
Klasifikasi Baja
Ada beberapa macam pengelompokan baja diantaranya :
Baja Mangan (10% - 18%Mn) bersifat keras, kuat, dan awet sering digunakan
untuk rel kereta api, lapis kendaraan perang dan mesin penghancur batu.

Baja Silikon (1% - 5% Si) bersifat keras, kuat dan mempunyai gaya magnet kuat
sering digunakan untuk bahan pembuat magnet.

Durion (12% - 15% Si) bersifat tahan karat dan asam sering digunakan untuk
pipa, ketel dan kondensor.

Invar (36% Ni) bersifat koefisien muai rendah digunakan untuk alat
pengukur/meteran.

Baja kromium vanadium (1% - 10% Cr) bersifat kuat dan tahan tekanan/beban
digunakan untuk poros kendaraan.

Baja tahan karat/Stainless steels (14% - 18% Cr,7% - 9% Ni) bersifat tahan karat
untuk alat pemotong dan perkakas dapur.
Sifat Baja
1. Kekuatan (strength)

Baja mempunyai kemampuan tarik, lengkung, dan tekan yang sangat besar. Pada
setiap pabrikan baja menandai beberapa besar daya kekuatan baja itu misalnya,
memasukan satu baja batangan dan mencatumkan pada baja itu ST 37. di sini ST
menunjukan bahwa baja itu menunjukkan daya kekuatan (minimum) tarikan atau
daya tarik baja itu. Yang dimaksud dengan istilah tersebut adalah gaya tarik N yang
dapat dilakukan baja bergaris tengah 1 mm2 sebelum baja itu menjadi patah. Dalam
hal ini kekuatan tarik itu adalah 3700 N/mm2.
2. Ketangguhan Baja (toughness)
adalah hubungan antara jumlah energi yang dapat diserap oleh baja sampai baja
tersebut putus. Semakin kecil energi yang diserap oleh baja, maka baja tersebut
makin rapuh dan makin kecil ketangguhannya. Cara ujinya dengan cara memberi
pukulan mendadak (impact/pukul takik).

3. Keuletan Baja (ductility)


adalah Kemampuan baja untuk berdeformasi sebelum baja putus. Keuletan ini
berhubungan dengan besarnya regangan/strain yang permanen sebelum baja
putus. Keuletan ini juga berhubungan dengan sifat dapat dikerjakan pada baja.
Cara ujinya berupa uji tarik.
Menghitung Diameter Sebuah Poros
Pertama kali ambillah suatu kasus dimana daya motor P
(kW) harus ditransmisikan dan putaran poros n1 (rpm)
diberikan oleh data.
Jika P adalah daya nominal output dari motor penggerak,
maka berbagai macam factor keamanan biasanya dapat
diambil dalam perencanaan, sehingga koreksi pertama
dapat diambil kecil. Jika factor koreksi adalah fc, maka
daya rencana Pd (kW) sebagai patokan adalah :
1. Hitung Daya rencana (Pd)
Pd = fc.P (kW)
Daya yang akan ditransmisikan fc
1. Daya rata-rata yang diperlukan 1.2 – 2.0
2. Daya maksimum yang diperlukan 0.8 – 1.2
3. Daya normal 1.0 – 1.5
2. Hitung Momen Puntir (disebut juga sebagai momen
rencana) adalah T (kg.mm)

T = 9.74 x 105 (Pd/n1)

3. Tentukan bahan yang digunakan untuk poros


sehingga dapat diketahui kekuatan Tarik bahan B
(kg/mm2) tsb.
Contoh : Baja karbon S30C harga B = 48 kg/mm2
Baja khrom nikel SNC2 harga B = 85 kg/mm2

4. Tentukan faktor keamanan (Sf1)


Sf1 untuk bahan SF dengan kekuatan yang dijamin : 5.6
Sf1 untuk bahan S-C dengan pengaruh masa dan baja paduan: 6
5. Hitung Tegangan Geser yang diizinkan a (kg/mm2)

a = B /Sf1

6. Tentukan faktor koreksi momen puntir (Kt) dan faktor


koreksi beban lentur (Cb)
Kt = 1 jika beban dikenakan secara halus
Kt = 1 – 1.5 jika terjadi sedikit kejutan atau tumbukan
Kt = 1.3 – 3 jika terjadi kejutan atau tumbukan besar

Cb = 1.2 – 2.3 jika terjadi beban lentur


Cb = 1 jika tidak ada beban lentur
7. Hitung Diameter Poros ds (mm)

ds = (5,1/a). Kt. Cb. T1/3

Contoh Soal :
Tentukan diameter sebuah poros bulat untuk mengganti poros
transmisi yang rusak dengan data yang ada di bawah ini :
1.Daya motor 10 Kw, faktor koreksi fc = 1,5
2.Putaran motor 1450 rpm
3.Bahan poros baja karbon ST 37
4.Faktor keamanan Sf1 = 5,6
5.Faktor koreksi momen puntir Kt = 1,5
6.Faktor koreksi beban lentur Cb = 2
1. Hitung Daya rencana (Pd)
Pd = fc.P (KW)

2. Hitung Momen Puntir (disebut juga sebagai momen rencana) adalah T (kg.mm)

T = 9.74 x 105 (Pd/n1)

3. Bahan yang digunakan untuk poros sehingga dapat diketahui kekuatan Tarik bahan
B (kg/mm2) tsb.
Baja karbon ST 37 harga B = 37 kg/mm2

4. Tentukan faktor keamanan (Sf1)


Sf1 untuk bahan SF dengan kekuatan yang dijamin : 5.6

5. Hitung Tegangan Geser yang diizinkan a (kg/mm2)

a = B /Sf1
6. faktor koreksi momen puntir (Kt) dan faktor koreksi beban lentur (Cb)
Kt = 1.5
Cb = 2
7. Hitung Diameter Poros ds (mm)

ds = (5,1/a). Kt. Cb. T1/3

Anda mungkin juga menyukai