DOSEN PENGAMPU
Agus Budi Prasetyo
DISUSUN OLEH
Nama:Erlangga Anjanu Purba
Nim:181010300186
Kelas:05TMSE003
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN S1 UNIVERSITAS
PAMULANG
2020
KATA PENGANTAR
1
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat,
rahmatdan anugerah yang selalu diberikan kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan
makalahini..Dalam penyusunan makalah ini, tentunya penyusun tidak menyelesaikannya
seorang diri.Penyusun mendapat bantuan dari banyak pihak yang telah memberikan bantuan
baik dari segimoril maupun materil. Oleh karena itu, penyusun banyak mengucapkan
terimakasih kepadapihak – pihak tersebut.Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna dan masih banyakkekurangan yang disebabkan karena keterbatasan
pengetahuan serta karena kesempurnaanhanyalah milik Tuhan. Penyusun mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun darisemua pihak demi perbaikan makalah ini
dimasa mendatang. Penyusun berharap agar makalahini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI………………………………………………………………….…….…...3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………4
A. Latar Belakang………………………………………………………………..4
B. Tujuan…………………………………………………………………….…..4
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………….5
2
B. Sifat Baja……………………………………………………………………..5
D. Macam-macam Karbon……………………………………………………...6
E..Proses Pembuatan……………………………………………………………8
A.Kesimpulan.......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….13
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Ada banyak macam material bahan yang dapat digunakan untuk peralatan di industri.
Setiap bahan memiliki karakteristik yang berbeda-beda dan juga memiliki kelebihan dan
kekurangan. Dengan adanya karakteristik serta kelebihan dan kekurangannya, industri dapat
memilih material bahan mana yang cocok untuk digunakan di dalamnya.
Carbon Steel atau Baja karbon adalah material logam yang terbentuk dari unsur utama
Fe dan unsur kedua yang berpengaruh pada sifat-sifatnya adalah karbon, sedangkan unsur
yang lain berpengaruh menurut presentasinya..
Dalam makalah ini akan dibahas secara lebih dalam mengenai pengertian dan ciri-ciri,
struktur, fungsi, dan perbedaan carbon steel dnegan stailess steel dan FRP. Sedangkan aplikasi
Carbon Steel dalam dunia industri antara lain dalam pembuatan perkakas, mesin, rel 9kereta
api, pegas, dan sebagainya
B.Tujuan
1.Mengetahui Pengertian Baja Karbon?
2.Mengetahui Sifat-sifat baja?
3.Struktur Umum Baja?
4.Mengetahui Macam-macam Baja Karbon?
5.Mengetahui Proses Pembuatan Baja Karbon?
3
BAB II PEMBAHASAN
Keteguhan (solidity)
Mempunyai ketahanan terhadap tarikan, tekanan atau lentur
Elastisitas (elasticity)
Kemampuan / kesanggupan untuk dalam batas –batas pembebanan tertentu,
sesudahnya pembebanan ditiadakan kembali kepada bentuk semula.
Kekenyalan / keliatan (tenacity)
Kemampuan/kesanggupan untuk dapat menerima perubahan perubahan bentuk
yang besar tanpa menderita kerugian-kerugian berupa cacat atau kerusakan yang
terlihat dari luar dan dalam untuk jangka waktu pendek
Kemungkinan ditempa (maleability)
Sifat dalam keadaan merah pijar menjadi lembek dan plastis sehingga dapat
dirubah bentuknya
Kemungkinan dilas (weklability)
4
Sifat dalam keadaan panas dapat digabungkan satu sama lain dengan memakai
atau tidak memakai bahan tambahan, tampa merugikan sifat-sifat keteguhannya
Kekerasan (hardness)
Kekuatan melawan terhadap masuknya benda lain.
C.Struktur Umum Baja
1. Ferit
Ferit adalah larutan padatkarbon dan unsur paduan lainya pada besi kubus
pusat badan (Fe). Ferit terbentuk akibat proses pendinginan yang lambat dari austenit
bajahypotektoid pada saat mencapai A3 . ferit bersifat sangat lunak ,ulet dan
memilikikekerasan sekitar 70-100 BHN dan memiliki konduktifitas yang tinggi.
2. Sementit
Sementit adalah senyawa besi dengan karbon yang umum dikenal
sebagaikarbida besi dengan prosentase karbon 6,67%C. yang bersifat keras sekitar 5-
68HRC
3. Perlit
Perlit adalah campuran sementit dan ferit yang memiliki kekerasan sekitar
1030HRC . perlit yang terbentuk sedikit dibawah temperatur eutektoid
memilikikekerasa n yang lebih rendah dan memerlukan waktu inkubasiyang lebih
banyak.
4. Bainit
Bainit merupakan fasa yang kurang stabil yang diperoleh dari austenit
padatemperatur yang lebih rendah dari temperatur transformasi ke perlit dan lebih
tinggidari transformasi ke martensit.
5. Martensit
Martensit merupakan larutan padat dari karbon yang lewatjenuh pada besi alfa
sehingga latis-latis sel satuanya terdistorsi.
5
0,05%-0,30% C : digunakan untuk membuat baut, paku keeling
0,05%-0,20% C : digunakan untuk pembuatan body kendaraan, pipa, rantai
0,20%-0,30% C : digunakan untuk pembuatan bangunan seperti gedung dan
jembatan
6
cutter
1,00%-1,20% C : digunakan untuk membuat reamers, gergaji besi,
pemotongpipa
1,20%-1,30% C : digunakan untuk membuat bor, sabit, gergaji putar, alat-alat
operasi
1,30%-1,40% C : digunakan untuk membuat alat-alat operasi, gergaij mesin
1,40%-1,50% C : digunakan untuk membuat fine cutters
Sistem kerja
▪ Dipanaskan dengan kokas sampai ± 1500 0C,
▪ Dimiringkan untuk memasukkan bahan baku baja. (± 1/8 dari volume
konvertor) ▪ Kembali ditegakkan.
▪ Udara dengan tekanan 1,5 – 2 atm dihembuskan dari kompresor.
▪ Setelah 20-25 menit konvertor dijungkirkan untuk mengelaurkan hasilnya.
Proses konvertor terdiri dari:
7
2. Proses Siemens Martin
Menggunakan sistem regenerator (± 3000 0C.). Fungsi dari regenerator adalah:
8
Proses :
▪ Pemanasan pendahuluan agar bebas dari uap cair.
▪ Bahan bakar (arang kayu dan kokas) dinyalakan selama ± 15 jam.
▪ Kokas dan udara dihembuskan dengan kecepatan rendah hingga kokas
mencapai 700 – 800 mm dari dasar tungku.
▪ Besi kasar dan baja bekas kira-kira 10 – 15 % ton/jam dimasukkan.
▪ 15 menit baja cair dikeluarkan dari lubang pengeluaran.
Untuk membentuk terak dan menurunkan kadar P dan S ditambahkan batu
kapur (CaCO3) dan akan terurai menjadi: akan bereaksi dengan karbon:Gas
CO yang dikeluarkan melalui cerobong, panasnya dapat dimanfaatkan untuk
pembangkit mesin-mesin lain.
Proses pembuatan baja karbon dimulai dengan proses ekstraksi bijih besi.
Proses reduksi umumnya terjadi di dalam tanur tiup (blast furnace) di mana di
dalamnya bijih besi (iron ore) dan batu gamping (limestone) yang telah
mengalami pemanggangan (sintering) diproses bersama-sama dengan kokas (cokes)
yang berasal dari batubara. Serangkaian reaksi terjadi di dalam tanur pada waktu dan
9
lokasi yang berbeda-beda, tetapi reaksi penting yang mereduksi bijih besi menjadi
logam besi adalah sebagai berikut:
Fe2O3 + 3CO à 2Fe + 3CO2
Luaran utama dari proses ini adalah lelehan besi mentah (molten pig iron)
dengan kandungan karbon yang cukup tinggi (4% C) beserta pengotorpengotor
lain seperti silkon, mangan, sulfur, dan fosfor . Besi mentah ini belum dapat
dimanfaatkan secara langsung untuk aplikasi rekayasa karena sifat-sifat
(mekanis)-nya belum sesuai dengan yang dibutuhkan karena pengotor-pengotor
tersebut. Besi mentah berupa lelehan atau coran selanjutnya dikirim menuju
converter yang akan mengkonversinya menjadi baja.
10
FeO + C à Fe + CO
Selama proses berlangsung (sekitar 22 menit), terjadi penurunan kadar karbon danunsur-
unsur pengotor lain seperti P, S, Mn, dalam jumlah yang signifikan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.Carbon Steel atau Baja karbon adalah material logam yang terbentuk dari unsur utama Fe
dan unsur kedua yang berpengaruh pada sifat-sifatnya adalah karbon, sedangkan unsur
yang lain berpengaruh menurut presentasinya.
2. Carbon Steel terbagi menjadi tiga, yaitu baja karbon rendah, baja karbon menengah,
dan baja karbon tinggi.
3. Ada berbagai macam cara yang dapat digunakan dalam membuat carbon steel antara
lain, proses Converter, proses Siemens Martin, proses Basic Oxygen Furnace, proses Dapur
Listrik, proses dapur cawan, dan proses Dapur Kopel.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/56266538/Presentasi-Baja-Carbon
https://www.scribd.com/document/372403653/Makalah-Carbon-Steel-Kelompok-11
12