000 N/m2
(1904040012)
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT. Karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya, makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Makalah ini selain diperuntukkan dalam pemenuhan tugas mata kuliah Teori
Elastisitas, juga berguna dalam memberikan pemahaman dan menambah pengetahuan kepada
pembaca tentang “ELASTISITAS BAJA DENGAN NILAI STRENGHT 120.000 N/m2”.
Saya sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga saja makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua. Terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 5
.................................................................................................................................................... 7
PENUTUP ................................................................................................................................. 8
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Baja merupakan elemen penting dalam dunia konstruksi. Berbagai jenis dan
bentuk yang dapat digunakan sehingga sekarang sudah tidak terpaku lagi hanya pada
elemen kayu ataupun beton sebagai salah satu bahan dasar konstruksi. Pengerjaannya
yang lebih efisien juga menjadi salah satu faktor utama elemen baja menjadi pilihan
utama dalam konstruksi, tentunya pada bentuk dan jenis tertentu dan pada tingkat
kekuatan suatu struktur konstruksi tertentu.
Baja yang sering digunakan dalam dunia konstruksi adalah baja karbon (carbon
steel). Konstruksi baja sendiri sekarang sering dijumpai, salah satunya yaitu pada
konstruksi atap, rangka atap baja ringan dan konstruksi atap dengan meggunakan baja
konvensional misalnya. Baja ringan merupakan jenis baja tipis dan ringan tetapi kuat
tariknya tidak kalah besar dengan baja konvensional yang memiliki berat yang besar.
Karena bentuk yang tipis dan ringan ini, bentuk dari rangka atap baja ringan
adalah truss, yaitu terdiri dari banyak batang untuk mendukung beban, sedangkan pada
baja konvensional pada konstruksi atap biasanya berbentuk monoframe, yaitu terdiri
dari sedikit batang untuk mendukung beban. Kedua jenis baja ini berbeda, baja ringan
pembentukannya secara dingin, sedangkan baja konvensional dibentuk pada keadaan
temperatur yang sangat tinggi sehingga memiliki kekuatan yang tinggi dan berat yang
besar.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka diambil rumusan masalah sebagai
acuan untuk penelitian ini, yaitu untuk mengetahui jenis baja dengan nilai strength
120.000 N/m2
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan dari rumusan masalah di atas, maka penulis menentukan tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui jenis baja dengan nilai strength 120.000
N/m2.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Baja
Baja atau Keluli, juga dikenali sebagai besi baja atau besi waja adalah logam paduan,
logam besi yang berfungsi sebagai unsur dasar dicampur dengan beberapa elemen lainnya,
termasuk unsur karbon. Besi dapat terbentuk menjadi dua bentuk kristal yaitu Body Center Cubic
(BCC) dan Face Center Cubic (FCC), tergantung dari tempraturnya ketika ditempa. Dalam susunan
bentuk BCC, ada atom besi ditengah-tengah kubus atom, dan susunan FCC memiliki atom besi
disetiap sisi pada enam sisi kubus atom. Interaksi alotropi yang terjadi antara logam besi dengan
elemen pemadu, seperti karbon, yang membuat baja dan besi tuang memiliki ciri khas yang ada
pada diri mereka..
Baja adalah logam paduan dengan besi sebagai unsur dasar dan karbon sebagai
unsur paduan utamanya. Kandungan karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga
2.1% berat sesuai grade-nya. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras.
Unsur paduan lain yang biasa ditambahkan selain karbon adalah mangan (manganese),
krom (chromium), vanadium, dan nikel. Dengan memvariasikan kandungan karbon dan
unsur paduan lainnya, berbagai jenis kualitas baja bisa didapatkan. Penambahan
kandungan karbon pada baja dapat meningkatkan kekerasan (hardness) dan kekuatan
tariknya (tensile strength), namun di sisi lain membuatnya menjadi getas (brittle) serta
menurunkan keuletannya (ductility). Pengaruh utama dari kandungan karbon dalam
baja adalah pada kekuatan, kekerasan, dan sifat mudah dibentuk. Kandungan karbon
yang besar dalam baja mengakibatkan meningkatnya kekerasan tetapi baja tersebut
akan rapuh dan tidak mudah dibentuk (Davis, 1982).
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Baja yang sering digunakan dalam dunia konstruksi adalah baja karbon (carbon steel).
Konstruksi baja sendiri sekarang sering dijumpai, salah satunya yaitu pada konstruksi
atap, rangka atap baja ringan dan konstruksi atap dengan meggunakan baja
konvensional misalnya. Baja ringan merupakan jenis baja tipis dan ringan tetapi kuat
tariknya tidak kalah besar dengan baja konvensional yang memiliki berat yang besar
Macam - Macam Jenis Baja:
1. Baja Karbon
2. Baja Paduan
DAFTAR PUSTAKA
John E Neely. 1984. Practical Metallurgy and Material of Industry. Second Edition.
https://fadlyfauzie.wordpress.com/2020/10/21/apa-perbedaan-baja-tulangan-beton-ulir-mutu-
ts-420a-dan-ts-420b/