Anda di halaman 1dari 20

1

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.
Di dalam makalah ini, penulis membahas tentang kagunaan baja di SPAM
IKK yang dilengkapi dengan Instalaasi Pengelolaan Air (IPA) di daerah Kec. Tanjung
Morawa Sumatra Utara.
Penyusunan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat baik bagi diri penulis sendiri
maupun bagi pembaca, dapat memberikan pengetahuan dan informasi yang lebih luas
mengenai kegunaan dari baja di SPAM IKK yang dilengkapi dengan Instalasi Pengelolaan
Air (IPA), serta memberi manfaat bagi penulis-penulis yang lain.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, masih banyak
kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
3

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Ipa Baja Yaitu salah satu produk turunan dari Water Treatment Plant, Rangkaian
sistem ini memiliki fungsi untuk mengolah sumber air baik air permukaan, Air sungai, air
danau, maupun air hujan menjadi air bersih, SPAM atau sistem pengolahan air minum adalah
sebuah sistem pengolahan air bersih agar cocok untuk digunakan,. Penyediaan air minum
adalah salah satu kegunaan utama dari ipa baja. Banyak pabrik juga membutuhkan air yang
sangat bersih untuk membuat uap atau untuk membuat produk berkualitas tinggi. Sebagian
dari air ini harus dibuat sangat murni dengan hampir tidak ada bahan kimia lain yang larut di
dalamnya, Pengolahan limbah sehingga tidak membahayakan lingkungan.
Baja adalah suatu campuran dari besi (Fe), 1,7% zat arang atau karbon (C), 1,65%
mangan (Mn), 0,6% sillikon (Si), dan 0,6% tembaga (Cu) (Arifwan, 2007). Baja adalah
logam paduan yang tersusun dari besi sebagai unsur dasar dan karbon sebagai unsur paduan
utamanya. Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar antara 0,2% hingga 2,1% berat
sesuai grade-nya. Karbon memberikan pengaruh besar pada sifat baja. Penambahan
kandungan karbon pada baja dapat meningkatkan kekerasan (hardness) dan kekuatan tariknya
(tensile strength), namun di sisi lain membuatnya menjadi getas (brittle) serta menurunkan
keuletannya (ductility) (Beumer, 1994). Menurut Setiawan (2008), Seorang ahli struktur
harus memahami sifatsifat mekanik dari baja agar dapat memahami perilaku suatu struktur
baja. Model pengujian yang paling tepat untuk mendapatkan sifat-sifat mekanik material baja
adalah dengan melakukan uji tarik terhadap suatu benda uji baja. Uji tekan tidak dapat
memberikan data yang akurat terhadap sifat–sifat mekanik material baja, karena disebabkan
beberapa hal antara lain adanya potensi tekuk pada benda uji yang mengakibatkan
ketidakstabilan dari benda uji tersebut, selain itu perhitungan tegangan yang terjadi di dalam
benda uji lebih mudah dilakukan untuk uji tarik daripada uji tekan. Gambar 3.1 dan 3.2
menunjukkan suatu hasil uji tarik material baja yang dilakukan pada suhu kamar serta dengan
memberikan laju regangan yang normal. Tegangan nominal (f) yang terjadi dalam benda uji
diplot pada sumbu vertikal, sedangkan regangan (e) yang merupakan perbandingan antara
pertambahan panjang dengan panjang mula–mula (∆L/L) diplot pada sumbu horizontal.
Gambar 3.1 merupakan hasil uji tarik dari suatu benda uji baja yang dilakukan hingga benda
uji mengalami keruntuhan, sedangkan Gambar 3.2 menunjukkan gambaran yang lebih detail
dari perilaku benda uji hingga mencapai regangan sebesar ± 2%.
4

Gambar 3.1 Kurva hubungan tegangan (f) vs regangan ( )


(Sumber: Setiawan, 2008)

Gambar 3.2 Kurva hubungan tegangan (f) – regangan ( ) yang diperbesar


(Sumber: Setiawan, 2008)
5

Titik-titik penting dalam kurva tegangan-regangan antara lain adalah:


fp : batas proporsional

fe : batas elastis

fyu, fy : tegangan leleh atas dan bawah

fu : tegangan putus (Ultimate Stress)

esh : regangan saat mulai terjadi efek strain-hardening (penguatan regangan)

eu : regangan saat tercapainya tegangan putus

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, masalah yang akan dijadikan fokus dalam
pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah air minum yang keluar dari IPA baja tersebut aman dan tidak
terkontaminasi zat-zat kimia ?
2. Bagaimana cara pemilihan baja untuk struktur dari STAM IPA baja tersebut?

C. Tujuan Penulisan
Untuk memperjelas arah penulisan ini, dirumuskan tujuan penulisan sebagai berikut.
1. Produk Ipa Baja dirancang dan didesign dengan menggunakan perhitungan yang
matang secara matematis, dengan mengedepankan perhitungan kaidah teknis.
Semua sumber air yang diolah setelah melalui Sistem pengolahan air minum ipa
baja akan keluar menjadi air bersih, air bersih yang dimaksud adalah air dengan
kriteria telah memenuhi Standart baku mutu pemeritah tentang air bersih.
pengertian sederhananya yaitu setelah melewati ipa baja air yang dihasilkan sudah
siap minum setelah dimasak.
2. Untuk mengetahui baja apa yang di gunakan dalam pembuatan atau dalam struktur
dari STAM IPA baja tersebut
6

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Baja dan Manfaatnya

1. Pengertian Baja
Pengertian Baja Baja adalah logam paduan dengan besi sebagai unsur dasar
dan karbon sebagai unsur paduan utamanya. Kandungan karbon dalam baja
berkisar antara 0.2% hingga 2.1% berat sesuai grade-nya. Fungsi karbon dalam
baja adalah sebagai unsur pengeras. Unsur paduan lain yang biasa ditambahkan
selain karbon adalah mangan (manganese), krom (chromium), vanadium, dan
nikel. Dengan memvariasikan kandungan karbon dan unsur paduan lainnya,
berbagai jenis kualitas baja bisa didapatkan. Penambahan kandungan karbon pada
baja dapat meningkatkan kekerasan (hardness) dan kekuatan tariknya (tensile
strength), namun di sisi lain membuatnya menjadi getas (brittle) serta menurunkan
keuletannya (ductility). Pengaruh utama dari kandungan karbon dalam baja adalah
pada kekuatan, kekerasan, dan sifat mudah dibentuk. Kandungan karbon yang
besar dalam baja mengakibatkan meningkatnya kekerasan tetapi baja tersebut
akan rapuh dan tidak mudah dibentuk.

a. Jenis-Jenis Baja
Jenis Baja (secara garis besar). Baja merupakan besi dengan kadar
karbon kurang dari 2 %. Baja dapat dibentuk menjadi berbagai macam bentuk
sesuai dengan keperluan. Secara garis besar ada 2 jenis baja, yaitu :
a. Baja Karbon
Baja karbon disebut juga plain karbon steel, mengandung terutama
unsur karbon dan sedikit silicon, belerang dan pospor. Berdasarkan
kandungan karbonnya, baja karbon dibagi menjadi : - Baja dengan kadar
karbon rendah ( < 0,2 % C) Baja ini dengan komposisi karbon kurang dari
2%. Fasa dan struktur mikronya adalah ferrit dan perlit. Baja ini tidak bisa
dikeraskan dengan cara perlakuan panas (martensit) hanya bisa dengan 8
pengerjaan dingin. Sifat mekaniknya lunak, lemah dan memiliki keuletan
dan ketangguhan yang baik. Serta mampu mesin (machinability) dan
mampu las nya (weldability) baik cocok untuk bahan bangunan konstruksi
gedung, jembatan, rantai, body mobil. - Baja dengan kadar karbon sedang
( 0,1%-0,5 % C) Baja karbon sedang memiliki komposisi karbon antara
0,2%-0,5% C (berat). Dapat dikeraskan dengan perlakuan panas dengan
7

cara memanaskan hingga fasa austenit dan setelah ditahan beberapa saat
didinginkan dengan cepat ke dalam air atau sering disebut quenching
untuk memperoleh fasa ang keras yaitu martensit. Baja ini terdiri dari baja
karbon sedang biasa (plain) dan baja mampu keras. Kandungan karbon
yang relatif tinggi itu dapat meningkatkan kekerasannya. Namun tidak
cocok untuk di las, dengan kata lain mampu las nya rendah. Dengan
penambahan unsur lain seperti Cr, Ni, dan Mo lebih meningkatkan
mampu kerasnya. Baja ini lebih kuat dari baja karbon rendah dan cocok
untuk komponen mesin, roda kereta api, roda gigi (gear), poros engkol
(crankshaft) serta komponen struktur yang memerlukan kekuatan tinggi,
ketahanan aus, dan tangguh. - Baja dengan kadar karbon tinggi ( >0,5 %
C) Baja karbon tinggi memiliki komposisi antara 0,6- 1,4% C (berat).
Kekerasan dan kekuatannya sangat tinggi, namun keuletannya kurang.
baja ini cocok untuk baja perkakas, dies (cetakan), pegas, kawat kekuatan
tinggi dan alat potong yang dapat dikeraskan dan ditemper dengan baik.
Baja ini terdiri dari baja karbon tinggi biasa dan baja perkakas. Khusus
untuk baja perkakas biasanya mengandung Cr, V, W, dan Mo. Dalam
pemaduannya unsur-unsur tersebut bersenyawa dengan karbon menjadi
senyawa yang sangat keras sehingga ketahanan aus sangat baik. Kadar
karbon yang terdapat di dalam baja akan mempengaruhi kuat tarik,
kekerasan dan keuletan baja. Semakin tinggi kadar karbonnya, maka kuat
tarik dan kekerasan baja semakin meningkat 9 tetapi keuletannya
cenderung turun. Penggunaan baja di bidang teknik sipil pada umumnya
berupa baja konstruksi atau baja profil, baja tulangan untuk beton dengan
kadar karbon 0,10% - 0,50%. Selain itu baja karbon juga digunakan untuk
baja/kawat pra tekan dengan kadar karbon s/d 0,90 %. Pada bidang teknik
sipil sifat yang paling penting adalah kuat tarik dari baja itu sendiri.

b. Baja Paduan
Baja dikatakan di padu jika komposisi unsur-unsur paduannya secara
khusus, bukan baja karbon biasa yang terdiri dari unsur fosfor dan
mangan. Baja paduan semakin banyak di gunakan.Unsur yang paling
banyak di gunakan untuk baja paduan, yaitu : Cr, Mn, Si, Ni, W, Mo, Ti,
Al, Cu, Nb, Zr. - Baja Paduan Rendah (Low Alloy Steel) Baja paduan
rendah merupakan baja paduan yang elemen paduannya kurang dari 2,5%
wt, misalnya unsur Cr, Mn, Ni, S, Si, P dan lainlain. Biasanya digunakan
untuk membuat perkakas potong, gergaji, cetakan penarikan, pahat kayu,
mata pisau, pemotong kikir, gurdi batu. - Baja Paduan Menengah
(Medium Alloy Steel) Baja paduan menengah merupakan baja paduan
yang elemen paduannya 2,5% - 10% wt, misalnya unsur Cr, Mn, Ni, S, Si,
P dan lain-lain. Biasanya digunakan untuk membuat alat pengukur,
cetakan penarikan, rol derat, mata gunting untuk plat tebal. - Baja Paduan
Tinggi (High Alloy Steel) Baja paduan tinggi merupakan baja paduan
yang elemen paduannya lebih dari 10% wt, misalnnya unsur Cr, Mn, Ni,
S, Si, P dan lain-lain (Amanto, 1999). Banyak digunakan untuk cetakan
penarikan kawat, cetakan pengetrim, pengukur, rol derat. 10 Menurut
(Amstead, 1993) secara umumnya, baja paduan memiliki sifat yang
unggul daripada baja karbon biasa, diantaranya:
1. Keuletan yang tinggi tanpa pengurangan kekuatan tarik.
2. Tahan terhadap korosi dan keausan yang tergantung dari jenis paduannya.
8

3. Tahan terhadap perubahan suhu, ini berarti bahwa sifat fisiknya tidak
banyak berubah.
4. Memiliki butiran halus dan homogen. Pengaruh unsur-unsur paduan dalam
baja adalah sebagai berikut:

1. Unsur karbon (C)


Karbon merupakan unsur terpenting yang dapat meningkatkan
kekerasan dan kekuatan baja. Kandungan karbon di dalam baja sekitar 0,1%-
1,7%, sedangkan unsur lainnya dibatasi sesuai dengan kegunaan baja. Unsur
paduan yang bercampur di dalam lapisan baja adalah untuk membuat baja
bereaksi terhadap pengerjaan panas dan menghasilkan sifat-sifat yang khusus.
Karbon dalam baja dapat meningkatkan kekuatan dan kekerasan tetapi jika
berlebihan akan menurunkan ketangguhan.

2. Unsur Mangan (Mn)


Semua baja mengandung mangan karena sangat dibutuhkan dalam
proses pembuatan baja. Kandungan mangan kurang lebih 0,6% tidak
mempengaruhi sifat baja, dengan kata lain mangan tidak memberikan
pengaruh besar pada struktur baja dalam jumlah yang rendah. Penambahan
unsur mangan dalam baja dapat menaikkan kuat tarik tanpa mengurangi atau
sedikit mengurangi regangan, sehingga baja dengan penambahan mangan
memiliki sifat kuat dan ulet.

3. Unsur Silikon (Si)


Silikon merupakan unsur paduan yang ada pada setiap baja dengan
kandungan lebih dari 0,4% yang mempunyai pengaruh untuk menaikkan
tegangan tarik dan menurunkan laju pendinginan kritis. Silikon dalam baja
dapat meningkatkan kekuatan, kekerasan, kekenyalan, ketahanan aus, dan
ketahanan terhadap panas dan karat. Unsur silikon 11 menyebabkan sementit
tidak stabil, sehingga memisahkan dan membentuk grafit. Unsur silikon juga
merupakan pembentuk ferit, tetapi bukan pembentuk karbida, silikon juga
cenderung membentuk partikel oksida sehingga memperbanyak pengintian
kristal dan mengurangi pertumbuhan akibatnya struktur butir semakin halus.

4. Unsur Nikel (Ni)


Nikel mempunyai pengaruh yang sama seperti mangan, yaitu
memperbaiki kekuatan tarik dan menaikkan sifat ulet, tahan panas, jika pada
baja paduan terdapat unsur nikel sekitar 25% maka baja dapat tahan terhadap
korosi. Unsur nikel yang bertindak sebagai tahan karat (korosi) disebabkan
nikel bertindak sebagai lapisan penghalang yang melindungi permukaan baja.

5. Unsur Kromium (Cr)


Sifat unsur kromium dapat menurunkan laju pendinginan kritis
(kromium sejumlah 1,5% cukup meningkatkan kekerasan dalam minyak).
Penambahan kromium pada baja menghasilkan struktur yang lebih halus dan
membuat sifat baja dikeraskan lebih baik karena kromium dan karbon dapat
membentuk karbida. Kromium dapat menambah kekuatan tarik dan
keplastisan serta berguna juga dalam membentuk lapisan pasif untuk
melindungi baja dari korosi serta tahan terhadap suhu tinggi.
9

2. Kelebihan dan Kekurangan Baja

A. Kelebihan Baja Sebagai Material Struktur

Jika kita menyimak bangunan sekitar kita baik berupa jembatan, gedung, pemancar,
papan iklan, dan lainnya akan sependapat bahwa baja merupakan material struktur yang baik.
Kelebihan dari baja terlihat dari kekuatan, relatif ringan, kemudahan pemasangan, dan sifat
baja lainnya. Kelebihan material baja akan dibahas dalam paragraf berikut.

1. Kekuatan Tinggi

Kekuatan yang tinggi dari baja per satuan berat mempunyai konsekuensi bahwa beban mati
akan kecil. Hal ini sangat penting untuk jembatan bentang panjang, bangunan tinggi, dan
bangunan dengan kondisi tanah yang buruk.

2. Keseragaman

Sifat baja tidak berubah banyak terhadap waktu, tidak seperti halnya pada struktur beton
bertulang.

3. Elastisitas

Baja berperilaku mendekati asumsi perancang teknik dibandingkan dengan material lain
karena baja mengikuti hukum Hooke hingga mencapai tegangan yang cukup tinggi. Momen
inersia untuk penampang baja
dapat ditentukan dengan pasti dibandingkan dengan penampang beton bertulang.

4. Permanen

Portal baja yang mendapat perawatan baik akan berumur sangat panjang, bahkan hasil
penelitian menunjukkan bahwa pada kondisi tertentu baja tidak memerlukan perawatan
pengecatan sama sekali.

5. Daktilitas

Daktilitas didefinisikan sebagai sifat material untuk menahan deformasi yang besar tanpa
keruntuhan terhadap beban tarik. Suatu elemen baja yang diuji terhadap tarik akan mengalami
pengurangan luas penampang dan akan terjadi perpanjangan sebelum terjadi keruntuhan.
Sebaliknya pada material keras dan getas (brittle) akan hancur terhadap beban kejut. SNI 03-
10

1729-2002 mendefinisikan daktilitas sebagai kemampuan struktur atau komponennya untuk


melakukan deformasi inelastis bolak-balik berulang (siklis) di luar batas titik leleh pertama,
sambil mempertahankan sejumlah besar kemampuan daya dukung bebannya. Beban normal
yang bekerja pada suatu elemen struktur akan mengakibatkan konsentrasi tegangan yang
tinggi pada beberapa titik. Sifat daktil baja memungkinkan terjadinya leleh lokal pada titik-
titik tersebut sehingga dapat mencegah keruntuhan prematur. Keuntungan lain dari material
daktil adalah jika elemen struktur baja mendapat beban cukup maka akan terjadi defleksi
yang cukup jelas sehingga dapat digunakan sebagai tanda keruntuhan.

6. Liat (Toughness)

Baja strukur merupakan material yang liat artinya memiliki kekuatan dan daktilitas. Suatu
elemen baja masih dapat terus memikul beban dengan deformasi yang cukup besar. Ini
merupakan sifat material yang penting karena dengan sifat ini elemen baja bisa menerima
deformasi yang besar selama pabrikasi, pengangkutan, dan pelaksanaan tanpa menimbulkan
kehancuran. Dengan demikian pada baja struktur dapat diberikan lenturan, diberikan beban
kejut, geser, dan dilubangi tanpa memperlihatkan kerusakan. Kemampuan material untuk
menyerap energi dalam jumlah yang cukup besar disebut toughness.

7. Tambahan pada Struktur yang Telah Ada

Struktur baja sangat sesuai untuk penambahan struktur. Baik sebagian bentang baru maupun
seluruh sayap dapat ditambahkan pada portal yang telah ada, bahkan jembatan baja seringkali
diperlebar, dll.

Kelebihan lain dari materia baja struktur adalah:

 kemudahan penyambungan baik dengan baut, paku keling maupun las,


 cepat dalam pemasangan,
 dapat dibentuk menjadi profil yang diinginkan,
 kekuatan terhadap fatik,
 kemungkinan untuk penggunaan kembali setelah pembongkaran,
 masih bernilai meskipun tidak digunakan kembali sebagai elemen struktur,
 adaptif terhadap prefabrikasi.

B. Kelemahan Baja Sebagai Material Struktur

Secara umum baja mempunyai kekurangan seperti dijelaskan pada paragraf dibawah ini.

1. Biaya Pemeliharaan

Umumnya material baja sangat rentan terhadap korosi jika dibiarkan terjadi kontak dengan
udara dan air sehingga perlu dicat secara periodik.

2. Biaya Perlindungan Terhadap Kebakaran

Meskipun baja tidak mudah terbakar tetapi kekuatannya menurun drastis jika terjadi
kebakaran. Selain itu baja juga merupakan konduktor panas yang baik sehingga dapat
menjadi pemicu kebakaran pada komponen lain. Akibatnya, portal dengan kemungkinan
11

kebakaran tinggi perlu diberi pelindung. Ketahanan material baja terhadap api dipersyaratkan
dalam Pasal 14 SNI 03-1729-2002.

3. Rentan Terhadap Buckling

Semakin langsung suatu elemen tekan, semakin besar pula bahaya terhadap buckling (tekuk).
Sebagaimana telah disebutkan bahwa baja mempunyai kekuatan yang tinggi per satuan berat
dan jika digunakan sebagai kolom seringkali tidak ekonomis karena banyak material yang
perlu digunakan untuk memperkuat kolom terhadap buckling.

4. Fatik

Kekuatan baja akan menurun jika mendapat beban siklis. Dalam perancangan perlu dilakukan
pengurangan kekuatan jika pada elemen struktur akan terjadi beban siklis.

5. Keruntuhan Getas

Pada kondisi tertentu baja akan kehilangan daktilitasnya dan keruntuhan getas dapat terjadi
pada tempat dengan konsentrasi tegangan tinggi. Jenis beban fatik dan temperatur yang
sangat rendah akan memperbesar kemungkinan keruntuhan getas (ini yang terjadi pada kapal
Titanic).

A. Pengertian IPAL Baja dan Manfaatnya

1. Pengertian IPAL Baja

IPAL Baja dalah suatu sistem pengolahan air bersih atau air minum. Padahal setiap
tahun pemerintah selalu mengadakan paket pengadaan IPA Baja . pembangunan sarana
penyediaan air bersih dan air minum ini bertujuan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat
terutama pengadaan air bersih. Sistem Instalasi yang diterapkan biasanya untuk daerah daerah
yang mengalami kekurangan suplay air bersih. Hak akan kecukupan air bersih merupakan
kewajiban kita semua untuk pemerataan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.

Material utama yang digunakan dalam sistem IPA baja adalah tangki yang terbuat dari
besi baja. Pengadaan IPA baja ini biasanya diperuntukkan untuk daerah-daerah yang belum
dialiri air dari PDAM atau kurangnya suplai air. IPA Baja itu sendiri saat ini telah diproduksi
oleh banyak perusahan lokal yang memiliki kualitas dan pengalaman. Salah Satunya Toya
Arta Sejahtera Pabrikan Sistem Ipa Baja dan pengolahan air bersih Ipa Fiber ini telah
berpengalaman dan terbukti serta teruji kualitas produk yang dihasilkannya.

Seperti apa yang telah disampaikan di awal, bahwa IPA baja merupakan sistem
pengolahan air. Sistem IPAl baja ini dirancang khusus supaya bisa mengolah semua sumber
air menjadi air bersih layak dikonsumsi. Air bersih yang dimaksud adalah air baku untuk
memenuhi kebutuhan air minum dan keperluan domestik. Semua material yang digunakan
12

terbuat dari besi baja yang di rangkai dalam satu kesatuan sehingga membentuk sebuah
tangki pengolahan air.

Unit IPA baja itu sendiri terdiri dari sistem pengolahan secara kimia, alat pengatur
debit, proses pengadaan dan sistem penyaringan. Alat dan mesin yang digunakan disusun
secara sistematis dengan perhitungan yang matang. Tentu keberadaan pengadaan IPA baja ini
sangat bermanfaat bagi masyarakat yang kekurangan air bersih.

2. Manfaat dan Fungsi IPA Baja

Instalasi Pengolahan Air atau paket Ipa baja biasanya digunakan di perumahan atau
pemukiman untuk menyediakan air minum yang layak konsumsi. Instalasi yang sesuai
dengan standar sangat diperlukan. mengingat kebutuhan dan permintaan air minum yang
layak kian meningkat di setiap daerah. IPA sendiri juga banyak istilah lainnya seperti Water
Treatment Plant (WTP) atau Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM). umumnya sistem
pengolahan air bersih paket ipa baja ini banyak dipergunakan untuk keperluan pdam. Akan
tetapi sekarang model Water Treatment ini sudah banyak dipakai juga untuk keperluan suplai
air perumahan, gedung perkantoran, Hotel dan penggunaan untuk fasilitas publik. Seperti
bandara, Rumah sakit dan Tambang.

Namun, intinya tetap sama yaitu sebuah instalasi atau rancangan yang dibuat untuk
menciptakan ketersediaan air layak minum di sebuah daerah/area. Bahan-bahan yang
digunakan untuk pembuatan IPA baja sebenarnya bermacam-macam, bukan hanya terbuat
dari baja atau besi. Masing-masing material itu pun memiliki kelebihan dan kelemahan yang
menjadi daya tarik tersendiri untuk konsumen atau pengguna. Model dari baja ini diyakini
lebih kuat dan tahan lama dibandingkan penggunaan material dari jenis lainnya.

a. Manfaat dan Fungsi Guna paket Ipa baja


Pengolahan air bersih adalah sebuah system yang digunakan untuk mengolah air. Dari
kualitas yang tidak bagus agar mendapatkan kualitas air hasil yang di inginkan/ditentukan.
Untuk digunakan lebih lanjut sesuai dengan hasil yang diinginkan. Air yang bersih
merupakan salah satu kebutuhan paling penting bagi manusia.
Pengolahan Air Bersih sangat dibutuhkan demi kesehatan dan kelangsungan hidup setiap
Manusia

Hal itu karena air minum yang bersih akan menunjang kesehatan tubuh.
Tapi, sayangnya saat ini air bersih cukup sulit ditemukan di perkotaan besar maupun di
tempat-tempat yang terdapat banyak pabrik atau tempat usaha yang menghasilkan sisa
produksi atau limbah. 
Seringkali limbah atau sisa produksi dibuang ke sungai maupun saluran air.
Hal itu tentu membuat air menjadi tercemar dan tidak sehat apabila digunakan ataupun
dikonsumsi.
Namun, tidak perlu terlalu khawatir untuk saat ini karena sudah ada Instalasi
Pengolahan Air Limbah atau IPAL yang dapat mengolah air limbah menjadi air yang lebih
layak untuk digunakan. 
13

IPAL atau juga yang diketahui sebagai Wastewater Treatment Plant (WWTP)
merupakan sebuah struktur ataupun upaya yang dirancang dan dilakukan untuk membuang
limbah biologis maupun kimiawi dari air. Dimana hal itu dapat membuat air yang
sebelumnya sudah terpapar limbah beracun menjadi dapat digunakan kembali untuk aktifitas
yang lain.
Tujuan dari IPAL sendiri adalah untuk membersihkan serta menyaring air yang
tercemar oleh limbah domestic maupun limbah kimia industri. Dilakukannya IPAL tentu
memiliki beberapa manfaat yang baik. Berikut adalah manfaat-manfaat tersebut: 

 Bagi Perkotaan

Contoh IPAL Sistem Pengolahan Air Limbah di Perkotaan

Manfaat dilakukan IPAL untuk perkotaan adalah dapat digunakan untuk membersihkan serta
membuang limbah manusia seperti limbah rumah tangga dan kotoran sehingga menjadikan
kota terlihat lebih bersih. 
14

 Bagi Pertanian

 Contoh IPAL Sistem Pengolahan Air Limbah disektor Pertanian

Untuk pertanian, manfaat IPAL adalah dapat digunakan untuk membuang residu dari
pestisida, kotoran hewan dan lainnya dari lingkungan sehingga memudahkan untuk
pekerjaan-pekerjaan di aktivitas pertanian.

 Bagi Industri 

Contoh IPAL Sistem Pengolahan Air Limbah disektor Industri

Manfaat IPAL untuk industri adalah dapat digunakan untuk mengolah limbah cair yang
dihasilkan dari aktivitas industri komersial termasuk industri pertambangan.
15

Adanya paket Ipa baja memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk
menyediakan air minum yang layak bagi mereka. seperti yang Kita ketahui, air bersih
memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Bukan hanya digunakan untuk minum dengan
cara dimasak terlebih dahulu, kebutuhan lain seperti memasak dan kegiatan lainnya juga
memerlukan air yang bersih.

Hal itu sangat dibutuhkan untuk menunjang gaya hidup bersih dan sehat di kalangan
masyarakat. Nah, berikut ini beberapa poin mengenai manfaat Instalasi Pengolahan Air IPA
Baja secara lengkap, antara lain:

1. Menyediakan Air Minum yang Layak


Instalasi Pengolahan Air ipa baja merupakan sebuah rancangan atau rangkaian untuk
mengolah air dari sumber baku hingga menjadi air minum yang layak. Proses pengolahan air
paket Ipa baja itu sendiri harus melalui beberapa tahapan hingga akhirnya menghasilkan air
layak minum. Dengan begitu, masyarakat di area tersebut pun bisa menerapkan gaya hidup
sehat dengan menggunakan air yang bersih dan layak.

2. Menciptakan Sistem Pengolahan Modern

Selain menghasilkan air layak minum, paket Ipa baja juga berfungsi untuk membuat dan
menciptakan sistem pengolahan air yang lebih modern. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan
kualitas air yang lebih baik secara maksimal dengan debit air dan kapasitas yang konstan.
Sistem pengolahan air sendiri juga bermacam-macam dilihat dari besar kecilnya IPA maupun
material yang digunakan.

paket Ipa baja biasanya diproduksi oleh pabrikan khusus yang menciptakan sistem dan teknik
pengolahan air dengan teknologi terbaru dan inovatif. Namun, tentu saja kualitas produk
menjadi hal utama yang perlu diperhatikan oleh produsen instalasi pengolahan air. Saat ini
telah banyak jasa instalasi pengolahan air yang bisa Anda gunakan disertai bonus konsultasi
dan survey lokasi untuk menentukan jenis paket Ipa baja yang cocok.

Dengan begitu, sistem paket Ipa baja atau pengolahan air di berbagai kawasan pun dapat
terpenuhi dengan baik. Sedangkan kegunaan atau aplikasi dari paket IPA baja sendiri ada
bermacam-macam, mulai dari untuk area perumahan hingga industri. Nah, berikut ini
beberapa aplikasi atau fungsi guna IPA baja, antara lain:
 PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum)
 WTP (Water Treatment Plant) di Kawasan Perumahan
 WTP (Water Treatment Plant) di Kawasan Bandara
 WTP (Water Treatment Plant) di Kawasan Tambang
 WTP (Water Treatment Plant) di Kawasan Pabrik
 Proyek Bantuan untuk Bencana Alam
16

B. Dampak Penggunaan Baja

Baja biasa dijadikan sebagai bahan bangunan utama dalam pembuatan rumah,
gedung, pencakar langit, jembatan, atau menara yang dibangun dengan teknik
modern. Ini dikarenakan baja merupakan material struktur yang mempuyai kualitas
sangat baik. Kelebihan-kelebihan dari baja tersebut terutama ada pada kekuatan,
bobot, instalasi, dan karakteristiknya. Dengan karakteristiknya tersebut, baja dapat
memberi manfaat yang maksimal. Bangunan modern pun mampu berdiri dengan
mantap saat ditopang oleh baja. Sehingga kini baja selalu digunakan di dalam
konstruksi bangunan yang modern.

Walaupun begitu, baja pun tidak luput dari kekurangan-kekurangan. Material


campuran besi dan karbon ini memiliki sejumlah kelemahan khususnya pada biaya
pemeliharaan dan biaya perlindungannya. Baja juga mempunya kerentanan yang
tinggi terhadap risiko buckling yang dapat mengakibatkan strukturnya menekuk.
Masalah ini tentu akan sangat membahayakan apabila tidak diantisipasti dengan baik.
Bukan hanya itu, konsentrasi tegangan yang terlalu tinggi juga dapat menjadikan baja
kehilangan daktilitasnya. Dengan perhitungan yang tepat, kelemahan-kelemahan baja
ini bisa ditangani.

1. Dampak Positif
A. Baja Ringan Ramah Lingkungan

Maraknya penebangan kayu secara liar menjadi salah satu faktor


penyebab global warming semakin meningkat sehingga tidak heran jika saat
ini baja ringan menjadi salah satu material bangunan yang sedang trendi. Dari
segi kekuatan, jelas baja ringan lebih unggul dibandingkan material kayu.
Begitupun dari segi ketahanan, baja ringan lebih awet dan tahan lama sehingga
dapat bertahan hingga puluhan tahun berbeda dengan material kayu.

B. Manfaat Ekolabel

Ekolabel bermanfaat untuk mendorong konsumen memilih produk –


produk yang memberikan dampak baik terhadap lingkungan. Selain itu,
manfaat ekolabel juga dapat memberikan dampak positif bagi sebuah “brand”
produk maupun perusahaan yang telah memproduksi dan mengedarkannya,
sekaligus menjadi investasi bagi peningkatan daya saing di pasaran.

2. Dampak Negatif
A. Limbah B3 (Berbahaya, Berbau, dan Beracun)

Berkembangnya industri baja dan meningkatnya pemakaian produk


baja dapat membawa dampak negatif terhadap pencemaran lingkungan, sebab
industri baja ini menghasilkan limbah yang dapat dikategorikan sebagai
limbah B3 (berbahaya, berbau, dan beracun). Menurut PP No 74 tahun 2001,
17

tentang pengelolaan B3 dan PP no 18 dan 85 tahun 1999 tentang pengelolaan


limbah B3, limbah yang dihasilkan oleh industri baja dan logam digolongkan
sebagai limbah B3, sehingga harus mengikuti aturan, seperti harus melalui
proses thermal, stabilisasi, solidifikasi atau proses kimia, fisika dan biologi.
(Rosita, 2013).

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pembahasan yang telah dipaparkan tadi ialah sebagai berikut.
1. Baja Merupakan Bahan yang Sangat Sesuai Untuk Dijadikan Bahan Pembuatan
Instalasi Pengelolahan Air Limbah
18

Hal ini didukung karena bahan baja merupakan bahan yang dapat didesain
sedemikian rupa, cocok dan sangat pas untuk dijadikan dalam pembuatan Instalasi
Pengolahan Air Limbah dari segi tahan lamanya dan ramah lingkungannya dengan hal
ini air limbah yang tersaurkan tentu saja juga sangat beroprasi dengan baik dan
semestinya tanpa adanya kendala dan masalah karena dari bahan nya sendiri yang
sangat mendukung dan sesuai dengan fungsi pengelolahannya sendiri.

2. Instalasi Pengolahan Air Limbah

Seperti apa yang telah disampaikan di awal, bahwa IPA baja merupakan


sistem pengolahan air. Sistem IPAl baja ini dirancang khusus supaya bisa mengolah
semua sumber air menjadi air bersih layak dikonsumsi. Air bersih yang dimaksud
adalah air baku untuk memenuhi kebutuhan air minum dan keperluan domestik. Semua
material yang digunakan terbuat dari besi baja yang di rangkai dalam satu kesatuan
sehingga membentuk sebuah tangki pengolahan air.

IPAL atau juga yang diketahui sebagai Wastewater Treatment Plant (WWTP)
merupakan sebuah struktur ataupun upaya yang dirancang dan dilakukan untuk
membuang limbah biologis maupun kimiawi dari air. Dimana hal itu dapat membuat air
yang sebelumnya sudah terpapar limbah beracun menjadi dapat digunakan kembali
untuk aktifitas yang lain.Tujuan dari IPAL sendiri adalah untuk membersihkan serta
menyaring air yang tercemar oleh limbah domestic maupun limbah kimia industri.
Dilakukannya IPAL tentu memiliki beberapa manfaat yang baik.

B. Saran

Pemerintah diharapkan bersedia mengkaji ulang kebijakannya menghapus mata


pelajaran TIK, karena TIK merupakan pondasi dasar kehidupan untuk generasi abad 21
yang perlu membekali siswa dengan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan dalam
hal teknologi informasi dan komunikasi.
Penulis berharap mata pelajaran TIK tetap dipertahankan,karena di lihat dari faktor di
gital sekarang komunikasi sangat mempengaruhi dalam bentuk positif maupun negatif
19

maka dari itu. Pelajaran TIK di kembangkan lebih jauh lagi untuk menunjang
transformasi seluruh sekolah menjadi e-learning/e-school. Pemerintah harus mengubah isi
pelajaran TIK dari keahlian menggunakan komputer menjadi keterampilan untuk
eksplorasi pengetahuan, seperti simulasi berbagai bidang ilmu, akses ke e-library, dan
sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

Yahya, M., 2013, “Pemanfaatan Limbah Industry Baja (Blast Furnance Iron Slag) sebagai
Bahan Bangunan”, Universitas Hasanuddin, Makassar.

Ardana, A., dkk, 2016, “Studi Eksperimen Perhantian Agregat Kasar dengan Terak Baja
terhadap Kuat Tekan Beton Normal”, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Rosita, 2013, :Pengelolahan libah B3 pada Industri Besi/Baja, Pusat Teknologi Lingkungan”,
Kedeputian TPSA, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jakarta.

“Semen Portland”, 2004, SNI 15-2049-2004, Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.

https://hydrokalvabio.com/konsultan-ipal/
20

https://tirtadeli.co.id/instalasi-pengolahan-air-ipa-bersih/

Tim Penulis PS, “KARET”, Cetakan Kedelapan, Penerbit PT. Penebar Suadaya, 2006

Daryanto, Hari, 1997.” Ilmu Bahan “. Jakarta : Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai