Anda di halaman 1dari 24

Bahan Bangunan untuk Pekerjaan Konstruksi Baja Ringan

Oleh :

Ilya Tri Asmara (051.11.020)

Chairi Achmad (051.11.044)

Finnegan Latimea (051.12.036)

Aulia Najah (051001400014)

Hanifah Ainun Aryana (051001400040)

Rizky Wibowo (051001400090)

Dosen :

Ir. Susianti Winoto, MT

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS TRISAKTI

JAKARTA

2015

0
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang pekerjaan konstruksi baja ringan sebagai barang berguna ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada ibu Ir.
Susianti Winoto. MT yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Bahan Bangunan Teknik Sipil khususnya
baja ringan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.

Jakarta, juni 2015

Penyusun

1
Daftar Isi

KATA PENGANTAR.1

DAFTAR ISI...2

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang.3

2. Batasan Masalah..4

3. Tujuan Penulisan.4

4. Metode Penulisan4

BAB II. PEMBAHASAN

1. Mengenal Material Baja Ringan.5

2. Sejarah baja ringan dalam bidang Konstruksi6

3. Macam-macam bentuk profil material baja ringan7

4. Tabel Profil material Baja Ringan yang ada di pasaran.9

5. Tabel Harga Bahan Bangunan Baja Ringan..11

6. Perbedaan dengan material lain untuk pekerjaan yang sama.13

7. Cara Pembuatan.14

8. Sistem struktur Untuk konstruksi...15

9. Bahan/Material pendukung untuk pemasangan.17

BAB III. STUDY KASUS

Brosur Material Baja Ringan.....19

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan...21

Saran.21

PENUTUP.22

DAFTAR PUSTAKA...23

2
Bab I. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Penulisan tugas ini didasari karena ada proses pembelajaran dalam mata kuliah Bahan
Bangunan Teknik Sipil. Tugas ini ditujukan kepada setiap mahasiswa yang mana
bertujuan agar mahasiswa dapat menggali informasi, menambah wawasan,
menganalisa lingkungan sekitar, memberikan solusi dalam setiap masalah, berpikir
lebih kritis tentang bagaimana menggunakan bahan bangunan teknik sipil demi
memanfaatkannya untuk diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Tentunya dengan
cara yang baik, langakah-langkah yang tepat dalam membangun sebuah konstruksi .
Dalam makalah ini akan dibahas tentang bahan bangunan untuk pekerjaan konstruksi
baja ringan. bagaimana karakteristik, fungsi, serta pemanfaatan material tertentu yang
dibutuhkan dalam konstruksi. Penulisan ini pun tidak lepas dari bimbingan dosen
Bahan Bangunan Teknik Sipil yang memberikan langkah-langkah dan cara terbaik
dalam menyelesaikan tugas.

3
2. Batasan Masalah

Mengenal material Baja

Sejarah Material Baja

Macam-macam bentuk profil baja

Tabel Profil material baja

Tabel Harga Material

Bahan material pendukung untuk pemasangan sambungan

3. Tujuan Penulisan

Perkembangan teknologi membawa perubahan yang baik dan benar terhadap


kemajuan di bidang konstruksi. Rangka atap baja ringan diciptakan untuk
memudahkan perakitan dan konstruksi. Dengan system pabrikasi (pemasangan) yang
begitu efisien dan praktis, rangka kuda kuda atap baja ringan dapat memenuhi
tuntutan akan efiensi waktu dalam penyelesaian suatu gedung.

Berkaitan dengan pemasangan konstruksi baja ringan, diperlukan sumber daya


manusia yang memiliki keterampilan khusus dengan harapan untuk memperoleh hasil
yang terbaik.

Tugas ini dituliskan dengan tujuan untuk semua pembaca dapat mengetahui bahan-
bahan material yang diperlukan dalam konstruksi baja dimana dalam pengerjaannya
memerlukan keefektifan datri tenaga kerja dan keefisienan bahan penunjang
konstruksi.

4. Metode Penulisan

Metode kualitatif

Metode kumulatif

4
Bab II Pembahasan

1. Mengenal Material

Baja Ringan

Baja ringan adalah baja canai dingin dengan kualitas tinggi yang bersifat ringan dan
tipis namun kekuatannya tidak kalah dengan baja konvensional. Baja ringan memiliki
tegangan tarik tinggi (G550). Baja G550 berarti baja memiliki kuat tarik 550 MPa
(Mega Pascal). Baja ringan adalah Baja High Tensile G-550 (Minimum Yeild Strength
5500 kg/m2) dengan standar bahan ASTM A792, JIS G3302, SGC 570.

Untuk melindungi material baja mutu tinggi dari korosi, harus diberikan lapisan
pelindung (coating) secara memadai. Berbagai metode untuk memberikan lapisan
pelindung guna mencegah korosi pada baja mutu tinggi telah dikembangkan. Jenis
coating pada baja ringan yang beredar dipasaran adalah Galvanized, Galvalume, atau
sering juga disebut sebagai zincalume dan sebuah produsen mengeluarkan produk
baja ringan dengan menambahkan magnesium yang kemudian dikenal dengan ZAM,
dikembangkan sejak 1985, menggunakan lapisan pelindung yang terdiri dari: 96%
zinc, 6% aluminium, dan 3% magnesium

5
2. Sejarah Dalam Konstruksi

Peran baja dalam kehidupan manusia telah berlangsung dari ratusan tahun
sebelum masehi. Jejak paling tua dari campuran logam ini tercatat pada 1400 SM
dimana baja masih dipakai untuk senjata dan perkakas sehari-hari.

Teknologi baja terus berkembang, salah satu peninggalan teknologi pembuatan baja
antic yang sangat terkenal adalah baja damaskus yang banyak dipakai sebagai senjata
seperti pisau atau pedang yang terkenal sangat kuat dan tajam, bias memotong pedang
dari logam biasa. Teknologi pembuatan baja damaskus masih menjadi misteri.

Sejarah pembuatan baja modern dimulai pada abad ke-19, berkat metode yang
ditemukan Sir Henry Bessemer. Ia menemukan cara membuat baja secara missal
namun ekonomis. Kemajuan di bidang teknologi ini pulalah yang secara tidak
langsung mendorong lahirnya gerakan arsitektur modern pada 1860-an, yang pertama
kali muncul di eropa. Dari sinilah fungsi baja sebagai material konstruksi semakin
dikenal.

Awal abad ke-20 merupakan era baja mulai berperan besar dalam dunia konstruksi.
Peristiwa Perang dunia II secara tidak langsung membantu penyebaran penggunaan
baja semakin intensif karena baja semakin mudah didapatkan.

Produksi baja yang dilakukan secara massal berpengaruh besar pula dalam
perkembangan dunia konstruksi. Struktur besar pula dalam perkembangan dunia
konstruksi. Struktur besar yang dulunya tidak mungkin terbangun dapat direalisasikan
seiring dengan kemajuan industri baja. Gedung-gedung pencakar langit mulai
bermunculan, terutama di Negara-negara maju. Beberapa gedung pencakar langit
pertama didunia yang menggunakan baja antara lain Flatiron Building (1902),
Chrysler Building (1930), dan Empire State Building (1931)-Semuanya di Amerika
Serikat. Sebelumnya yaitu pada akhir abad ke-19, Gustavo Eiffel-insinyur dari
Prancis-merancang menara Eiffel yang selesai dibangun pada 1889. Ikon Prancis ini
juga merupakan tonggak dunia konstruksi modern yang memanfaatkan baja sebagai
materialnya.

6
3.Macam-Macam Bentuk Profil Baja Ringan

Sebelum kita mengaplikasikan material baja ringan, ada baiknya kita mengenal
terlebih dahulu konstruksi materi ini, pada posting ini saya singgung soal PROFIL
MATERIAL BAJA RINGAN. Material atau bahan pada konstruksi baja ringan
mempunyai banyak bentuk.

Yang umum digunakan adalah baja ringan berbentuk "Canal" atau "C" dan "Omega".
Kesemua bentuk ini dapat dipergunakan sebagai penyusun konstruksi baja ringan
dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Profil batang baja ringan yang paling banyak digunakan yaitu profil "C"/"Canal".
Bentuk ini dianggap sebagai profil baja ringan. Profil Canal C merupakan profil
tertua pada material batang baja,

Penampang profil ini juga sudah digunakan pada baja konvensional jauh sebelulm
istilah baja ringan hadir yang hingga saat ini masih dipakai. Pada profil C kelebihan
utamanya adalah pada saat digabungkan, dua profil C yang saling berhadapan
disatukan menjadi "box" atau "kotak".

Gambar di atas menunjukkan profil baja ringan berpenampang C single. Sementara


gambar di bawah ini menunjukkan gambar profil C yang digabungkan menjadi satu,
sehingga membentuk box/kotak.

7
Profil Canal "C" digunakan sebagai rangka utama pada konstruksi kuda-kuda baja
ringan. Sementara untuk konstruksi pendukung seperti reng sebagai tempat
kedudukan penutup atap/genteng digunakanlah profil "Omega", berikut gambarnya.

Gambar di atas menunjukkan penampang reng (dalam dunia konstruksi disebut juga
dengan batten), dimana nantinya genteng akan ditempatkan di atasnya, batten/reng ini
juga akan dipergunakan sebagai ikatan angin (windbrace/crossbrace), dan batang
pengaku lainnya.

Sementara terkait dimensi ukuran, seperti tebal baja ringan yang lazim digunakan
pada konstruksi baja ringan ini umumnya memiliki ketebalan 0.75mm hingga 1.00
mm pada batang utama kuda-kuda konstruksi. Sedang pada batten/reng ketebalan
yang digunakan mulai 0.40 hingga 0.60mm.

Sementara untuk ukuran tinggi profil juga bervariasi mulai dari 70mm hingga
100mm, dan pada batten/reng tinggi mulai 31mm hingga 60mm. Variasi ukuran ini
ditujukan menyesuaikan dengan kebutuhan lebar bentang rangka yang berhubungan
dengan beban/kekuatan yang disokongnya

8
4. Tabel Profil Baja Ringan yang ada di pasaran

9
10
5.Tabel Harga Baja Ringan

Baja ringan yaitu baja berkwalitas tinggi yang berbentuk enteng serta tidak tebal,
walau demikian kekuatannya tidak kalah dari baja konvensional. Ada bebarapa jenis
baja ringan yang dikelompokan berdasar pada nilai tegangan tariknya (tensile
strength). Kekuatan tegangan tarik ini biasanya didasarkan pada manfaat akhir dari
baja ringan itu. Sedangkan Rangka atap baja ringan yaitu suatu perubahan
tehnologi teranyar susunan atap memakai konstruksi baja yang kuat namun enteng,
kita ketahui pada awal mulanya bahwa yang namanya baja itu sama dengan berat
serta ukuran yang besar tetapi bersamaan perjalanan saat jadi munculah tehnologi baja
ringan hingga banyak menarik orang-orang untuk menggunakanya. Baja yang dipakai
yaitu type cold rolled coil (CRC) dengan bentul profil seperti huruf C atau O.

Untuk anda yang merencanakan beli suatu baja ringan atau atas baja ringan, di bawah
ini saya kasih misal masalah untuk mengkalkulasi berapakah cost anda yang perlu di
mengeluarkan.

Dari hasil survei yang saya dapatkan di beberapa toko yang ada di daerah wilayah
jakarta dan sekitarnya seperti bekasi, tangerang, depok dan bogor bisa didapatkan
dengan harga berkisar antara Rp.140.000,00 s/d Rp.300.000,00. Yang menjadi
penyebab bervariasinya harga material ini antara lain

Supplier atap baja ringannya ingin mendapat keuntungan banyak jadi harganya dibuat
maha :-)

Bahan, merek dan jenis material baja yang dipakai.


Tingkat kesulitan pengerjaan, misalnya pada atap pelana akan berbeda
harganya dengan atap perisai.

Jenis material finishing atap yang digunakan apakah mau genteng, asbes, dll.
karena berpengaruh pada total berat penutup atap, hal ini berarti mempengaruhi
dimensi baja ringan yang akan dipakai.

1. Contoh perhitungan biaya atap baja ringan

11
Misalnya kita akan membangun rumah dengan atap seluas 150m2 dengan harga yang
ditawarkan pemborong adalah Rp.200.000,00/m2 maka total harganya adalah

2. Contoh kasus lain adalah yakni baja ringan per batang atau meter untuk luas 60
meter persegi
Misalnya harga sekitar Rp 5.000-Rp 7.000 per batang.

1.Baja CNP 0.75 -> (tebal)x6(lebar)-> 39 batang (Rp 70.000/batang) ->Rp2.730.000


2.Baja reng > 56 batang (Rp 37.000/batang)Rp 2.072.000
3.Paku baja besar 2 dus(Rp13.000/dus) Rp 26.000
4.Paku baja kecil > 2 dus (Rp 9.000/dus) > Rp 18.000
5.Gunting baja > 1 unit > Rp 100.000
6.Kunci besi 10 (pembengkok besi) > 1 unit > Rp TOTAL > Rp 4.961.000

Sebagai pembanding, perkiraan biaya untuk penggunaan rangka atap dari kayu
adalah:

1.Balok 6x 12 > 25 batang (Rp 110.000 per batang) > Rp 2.750.000


2.Kaso 46 > 80 batang (Rp 40.000 per batang) > Rp 3.200.000
3.Reng 34 > 90 batang (Rp 30.000 per batang) > Rp 2.700.000
TOTAL > Rp 8.650.000

Agar lebih lengkap, saya sertakan perhitungan biaya untuk besi plafon, boleh kan
1.Besi hollow 40/40 6 X 4 > 70 batang (Rp per batang) > Rp 1.470.000
2.Besi holo 20/40 6 X 4 > 22 batang (Rp per batang) > Rp 374.000
TOTAL > Rp 1.844.000

Rp.200.000,00 x 150 m2 = Rp.30.000.000,0

12
6.Perbedaan dengan Material Lain untuk Pekerjaan yang Sama

Kayu

perbandingan rangka atap kayu dan baja ringan sebagai bahan bangunan mempunyai
kelebihan dan kekurangan masing-masing yang dapat menjadi bahan pertimbangan
dalam memilih diantara keduanya untuk digunakan sebagai tempat dudukan penutup
atap rumah maupun bangunan lainya. Jika dilihat dari keawetan maka baja ringan
akan lebih tahan lama jika digunakan pada bangunan yang jauh dari hal-hal yang
dapat menyebabkan kerusakan pada baja misalnya bangunan di dekat laut akan sering
terkena angin yang membawa bahan penyebab karat pada besi sehingga dalam
kondisi ini akan lebih baik jika menggunakan kayu sebagai rangka struktur bangunan.

Dari segi harga dapat dilihat bahwa kayu dan baja ringan tidak terlalu beda jauh,
namun kayu bisa jadi lebih mahal mengingat kelangkaan kayu karena maraknya
penebangan pohon tanpa diimbangi dengan upaya penanaman kembali dengan jumlah
yang seimbang antara penebangan dan penanaman. pekejaan rangka atap baja ringan
dihitung dalam satuan kg atau meter sedangkan kayu dihitung dalam satuan m3 atau
meter, sehingga diperlukan data harga baja ringan per kg atau harga kayu per meter
kubik untuk dapat menghitung rencana anggaran biaya bangunan khususnya
pekerjaan rangka atap rumah. dalam proses pengerjaan diperlukan tukang bangunan
yang ahli dalam baja ringan untuk memasangnya sedangkan untuk rangka atap kayu
dapat dikerjakan oleh tukang kayu yang telah ahli dalam bidang perkayuan sehingga
dapat dihasilkan pekerjaan dengan kualitas bagus setelah sebelumnya
mempertimbangkan perbandingan rangka atap kayu dan baja ringan.

Baja ringan

Baja ringan menjadi material bangunan yang sedang trend saat ini, rangka atap baja
ringan lebih dominan terkenal dibanding baja ringan untuk struktur lainnya. Hal ini
karena gencarnya iklan-iklan yang menawarkan produk rangka atap baja ringan
menggantikan rangka atap dari material kayu. Mengingat kayu semakin hari semakin
langka juga karena harga kayu yang relatif mahal, maka pemilihan material rangka
atap baja ringan menjadi satu pilihan para kontraktor atau owner dalam membangun

13
rumah. Selain karena faktor keawetan dan tahan rayap dan karat, rangka atap baja
ringan mempunyai kelebihan yaitu kekuatan struktur yang lebih bagus, seperti lebih
kuat dan lebih kaku.

7.Cara Pembuatan

Secara umum Cuma dikenal pembentukan baja dengan metode hot rolled atau
diistilahkan Canai Panas. Di dalam proses ini biasanya baok baja dipanaskan dalam
suhu tinggi kemudian melalui serangkaian rol baja akan dibentuk menjadi sesuai
keinginan, misalnya baja profil WF, H-Beam, dll.

Untuk baja tipis atau baja ringan yang dikenakan dikenal dengan pembentukan dingin
atau cold forming dan hasilnya biasa dikenal dengan cold formed section. Dalam
pembentukan ini pelat baja dalam kondisi suhu kamar akan dibentuk. Metode
pembentukan yang biasa dilakukan adalah :

Press Brake

Proses pembentukan press-brake dilakukan menekuk pelat baja. Pelat baja diletakkan
ke dalam alat ini dan ditekuk bagian-bagiannnya secara bertahap hingga menjadi
bentuk yang diinginkan. Kelebihan dari proses ini adalah bentuk profil dapat dibuat
sesuai keinginan selama alat atau tooling tersedia. Apalagi dengan alat yang modern
yang terkomputerisasi, mesin press-brake sudah menjadi mesin CNC dengan adanya
lengan penahan yang akan bergerak sesuai dengan bentuk yang telah dimasukan
kedalam program. Mesin baru ini juga telah dilengkapi anti crowning sehingga bentuk
profil secara masal, karena proses unutuk pembuatan satu bentuk harus diulang-ulang
tekukannya.

Roll Forming

Proses rill forming dilakukan dengan melewatkan pelat baja ke dalam serangkaian roll
hingga produk yang diinginkan tercapai. Mesin roll forming yang baru sudah
terkomputerisasi sehingga dapat melubangi, dan mencetak label di ujung proses
setelah profil dibentuk. Produktivitas proses roll forming sangatlah tinggi sehingga
dalam waktu singkat profil dapat segera terbentuk, itulah kelebihannnya. Namun
kekurangannya adalah satu mesin dengan roll set yang telah disiapkan hanya dapat

14
membuat satu bentuk yang telah ditetapkan sehingga harus memesan mesin baru jika
menginginkan bentuk baru meski hanya sekedar menambah tekukan atau lipatan.

Punching

Proses ketiga adalah proses pembentukan dengan menggunakan mesin punch atau
mesin pons. Pelat baja disimpan diatas die-set dan kemudian proses punching dengan
tekanan tinggi akan melubangi dan membentuk pelat baja tersebut. Proses ini biasa
dilakukan pada pembuatann aksesoris atau komponen-komponen kecil dari baja
ringan.

Proses pembentukan suatu aksesoris biasanya akan melibatkan beberapa tahapan


proses punching, sehingga untuk mempercepat pprosesnya biasanya dibuatkan system
progressive . Dengan cara ini proses punching akan berjalan secara berurutan
melakukan berbagai tahapan pembentukan dengan die-set yang sudah tersusun secara
berurutan juga.

8. Sistem Struktur untuk Konstruksi

Struktur rangka atap baja ringan adalah salah satu konstruksi yang rawan terjadi
kegagalan struktur. Kegagalan ini menyebabkan terjadinya keruntuhan atap yang bisa
disebabkan oleh banyak factor. Untuk menghindari kegagalan struktur pada pekerjaan
baja ringan, bisa dilakukan sistem struktur dengan langkah-langkah berikut ini:

1. Perencanaan. Lakukan sebaik mungkin dengan memperhitungkan factor


seperti panjang bentang kuda-kuda, tinggi kuda-kuda, sudut kemiringan, jenis
genteng, beban angin dan beban orang bekerja, water heater, lebar ring balok,
dan lain-lain.
2. Pemasangan. Pastikan setiap personal yang menjadi pemasang adalah mereka
yang terlatih. Pemasangan yang baik akan memperhatikan setiap detil dari
gambar rencana dan menyesuaikannya dengan lokasi proyek. Sudut yang ada
dilembar kerja akan dicek dengan bentuk di lapangan. Yang sering
menyebabkan masalah adalah sopi-sopi, sering terjadi kesalahan karena
perbedaan menarik sudut antara pemasang baja ringan dengan pembuat
dinding. Hal lainnya yang perlu diperhatikan pada saat pemasangan adalah
penempatan braket, pelat kaki, penguatan struktur pada titik-titik yang

15
direkomendasikan, pemasangan tali angin, dan ikatan-ikatan lainnya sangat
penting untuk diperhatikan.

3. faktor struktur bawah. Struktur bawah terdiri dari kolom, dinding, dan ring
balok. Ketiga struktur di bawahnya sangat penting dalam menopang struktur
rangka atap.

4. Konsultasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan rangka atap


dengan produsen yang mengeluarkan produk baja ringan yang akan dipakai.
Mintalah selalu referensi hasil uji lab struktur untuk memastikan kekuatan dari
material yang akan digunakan.

5. Koordinasikan dengan semua pihak yang terlibat jika ada hal-hal yang harus
dikoordinasikan. Hal ini akan membuat pekerjaan pemasangan rangka atap
baja ringan menjadi lancar dan sesuai dengan harapan.

Kegagalan struktur bisa kita hindari dengan mematuhi semua kaidah struktur yang
direncanakan dengan baik. Tanpa harus mengurangi factor-faktor lainnya seperti
bencana alam seperti gempa bumi, angin ribut, badai, dll. Hindari juga Pengurangan-
pengurangan pada elemen dasar struktur rangka atap baja ringan seperti pengurangan
bracing (ikatan-ikatan) atau aksesoris lainnya yang penting bagi sistem sruktur
tersebut. Struktur yang terjamin kuat akan memberikan tingkat keamanan dan
kenyamanan bagi penggunanya.

16
9. Bahan / Material pendukung untuk pemasangan / sambungannya

Untuk merakit atau menyambung baja ringan menjadi sebuah konstruksi rangka
baja ringan untuk atap atau bangunan sesuai dengan desain, digunakan alat
diantaranya self drilling screw (sekrup dengan mata bor di ujungnya). Ukuran self
drilling screw berbeda berdasarkan standar dari produsennya. Untuk pemakaian Self
drilling screw hanya satu kali pakai apabila mata bor pada ujungnya dan drat sudah
rusak atau aus maka tidak bisa dipakai lagi.

Gambar: self drilling screw

Konstruksi rangka atap baja ringan dalam satu sambungan (joint), minimal
menggunakan self drilling screw sebanyak 2 buah. Tetapi pada prateknya untuk satu
sambungan menggunakan minimal 3 buah screw hal ini bertujuan untuk menciptakan
konstruksi yang benar-benar kuat karena apabila terjadi kegagalan satu screw maka
beban tetap bisa di tanggung oleh screw yang lain. Pemakain screw di satu
sambungan ditentukan oleh desain konstruski berdasarkan kapasitas beban yang
mampung ditanggung oleh screw.

Gambar: sambungan baja ringan dengan 3 buah screw

17
Tumpuan konstruski atap baja ringan adalah kuda-kuda yang disambung ke
ringbalok (beton yang terletak di atas dinding yang tingginnya kurang lebih 20cm
dan panjang sesuai dengan dinding) menggunakan dynabolt . Cara pemasangannya
adalah dynabolt di masukan kedalam beton yang sebelumnya sudah dibor yang
lubangnya sesuai dengan ukuran dynabolt kemudian baut dikencangkan sehingga
batang dynabolt akan tertarik dan bagian sayapnya akan mencengkeram kuat ke
beton.

Gambar: Dynabolt

Gambar: Kuda-kuda baja ringan yang disambung ke beton dengan Dynabolt

Jika tidak memungkinkan untuk dibuat ringbalok maka tumpuan konstruksi atap baja
ringan bisa buat dengan cara menggunakan bracket yang disambung dengan kuda-
kuda kemudian bracket tersebut di jepit dengan bata. Hal ini bisa dilakukan dengan
cara membuat lubang ke atas pada dinding dengan ukuran kedalaman sesuai bracket
yang akan digunakan setelah bracket semua terpasang kemudian lubang diplester
kembali. Akan tetapi cara ini tidak disarankan karena konstruksi rangka atap baja
ringan kurang kuat dan proses pengerjaan sedikit lebih rumit.

18
Bab III. Study Kasus

Untuk Studi kasus kami sudah berkunjung ke pameran bahan bangunan di JCC
Senayan dan melihat material Baja Ringan sehingga mendapatkan brosur mengenai
material tersebut.

19
20
Bab IV. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan : faktor keawetan dan tahan rayap dan karat, rangka atap baja ringan
mempunyai kelebihan yaitu kekuatan struktur yang lebih bagus, seperti lebih kuat,
lebih kaku lebih tipis dan lebih murah.

Saran : Baja ringan sudah sangat berkembang dan kualitasnya sudah sangat teruji
dalam bidang konstruksi. Masyarakat harus lebih mengenal bagaimana konstruksi
baja ringan dalam menahan beban dan keawetannya.

21
Penutup

Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan
dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya
pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya
dengan makalah ini Penulis banyak berharap kepada para pembaca yang budiman
memberikan kritik saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah
ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi para pembaca.

22
Daftar Pustaka

www.ilmusipil.com

www.rumahbangun.com

Akmal, Imelda. 2009. Rumah Ide Baja Ringan, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

www.tukangatapbajaringan.com

https://akhmadfauji.wordpress.com

23

Anda mungkin juga menyukai