sebagai Material
Konstruksi
NPM : 41187011220016
Kata pengantar
Segala puji milik Allah yang Esa. Berkat limpahan karunia nikmatNya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang bertajuk “keunggulan dan jenis baja sebagai material
kontruksi ” dengan lancar.
Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas Mata kuliah Teknologi
bahan kontruksi yang diampui oleh Ibu ninik paryati ST,MT. Proses penyusunannya
tak lepas dari masukan berbagai pihak. Oleh karena itu, saya ucapkan terima kasih
atas bimbingannya.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari
segi tanda baca, tata bahasa maupun isi. Sehingga penulis terbuka dalam menerima
segala kritik saran yang membangun dari pembaca.
Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
masyarakat umumnya, dan untuk akademisi pada khususnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Abstrak
Sebagai salah satu proses kontruksi berbeda dengan besi yang merupakan material
alami yang terbuat dari unsur Fe (Ferrum), baja merupakan material buatan (logam
paduan). Logam besi berfungsi sebagai unsur dasar untuk dicampur dengan
beberapa elemen lainnya, seperti karbon, mangan, fosfor, sulfur, silikon, serta
sebagian kecil oksigen, nitrogen dan alumunium. Sedangkan yang dimaksud dengan
baja untuk konstruksi adalah struktur yang terbuat dari kombinasi terorganisir dari
baja struktural yang diatur dan dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan
konstruksi.
B. Latar belakang
A. Baja
Baja adalah logam paduan berbahan dasar besi. Besi murni mempunyai sifat
yang kurang kuat dan mudah berkarat, namun memiliki tingkat keuletan yang tinggi.
Logam besi pada baja dipadukan dengan beberapa elemen lainnya, termasuk unsur
karbon untuk memodifikasi karakteristiknya. Cambridge Dictionary, Definisi baja
adalah sifat ikatan logamkuat yaitu campuran besi dan karbon, digunakan untuk
pembuatan benda-benda yang membutuhkan struktur yang kuat terutama kendaraan
dan gedung. Collins Dictionary, Baja adalah logam yang sangat kuat yang sebagian
besar terbuat dari besi.
1. Baja Karbon. Terbagi menjadi beberapa klasifikasi lagi sesuai dengan jumlah
karbon yang menyusun baja tersebut, yakni baja karbon rendah, menengah,
dan tinggi.
2. Baja Paduan. Baja yang sudah mendapatkan tambahan unsur tertentu.
Penambahan unsur tersebut salah satunya bertujuan untuk menaikkan sifat
mekanik baja pada temperatur yang rendah, serta meningkatkan daya tahan
baja terhadap reaksi kimia (dalam hal ini oksidasi dan reduksi).
3. Baja Paduan Khusus (Special Alloy Steel). Baja yang mengandung berbagai
logam, misalnya nikel, chromium, mangan, molybdenum, tungsten, dan
vanadium. Penambahan logam tersebut ke dalam baja akan mengubah sifat
mekanik dan kimia baja menjadi lebih keras, kuat, dan ulet.
4. High Speed Steel. Baja ini memiliki kandungan karbon sekitar 0,7%-1,5%.
dan penggunaannya sebagai alat potong, seperti drills, milling cutters, reamers,
dan sebagainya. Tujuan penggunaan high speed steel karena alat-alat potong
yang terbuat dari baja jenis ini memang memiliki kecepatan saat dioperasikan,
bahkan lebih cepat hingga 2 kali lipat dibandingkan dengan penggunaan dari
baja karbon.
1. Baja konstruksi. Jenis baja konstruksi mengandung karbon kurang dari 0,7% C.
Jenis baja ini digunakan untuk konstruksi bahan bangunan.
2. Baja perkakas. Jenis baja perkakas mengandung karbon lebih dari 0,7% C.
Berfungsi sebagai perkakas, maka baja jenis ini harus memiliki sifat yang tahan
pakai, tajam, mudah diasah, tahan panas, kuat, dan ulet.
B. Struktur baja
1. Pemasangan Cepat
Akibat struktur atau komponen baja diproduksi di pabrik, maka tingkat akurasi
ukurannya bisa diandalkan sehingga dapat mempercepat proses pemasangan. Di
samping itu, juga memungkinkan pemantauan menggunakan manajemen dengan
perangkat lunak untuk menyelesaikan pemasangan dengan lebih cepat.
2. Fleksibilitas
Penggunaan struktur baja lebih fleksibel terhadap aplikasi terbaru, kondisi
pembebanan, kemudahaan dalam ekspansi secara vertikal dan dapat diubah sesuai
keinginan pemilik. Faktor ini yang tidak dapat dilakukan oleh sistem perangkaan
lainnya.
3. Hemat Biaya
Bangunan yang menggunakan konstruksi baja tidak membutuhkan papan-
papan tripleks, seperti halnya yang digunakan saat menggunakan beton cor
sehingga konstruksi bangunan yang menggunakan baja lebih murah dan hemat
biaya dibandingkan dengan beton cor.
5. Ramah Lingkungan
Jika dibandingkan dengan material kayu, penggunaan material baja ringan ini
lebih ramah lingkungan. Hal tersebut karena material kayu sering diganggu rayap
sehingga memerlukan perawatan atau bahkan penggantian menyeluruh pada
jangka waktu tertentu.
1. Tarring, yaitu pelapisan permukaan baja menggunakan gas batu bara (coal
tar) dengan proses temperatur tinggi sehingga gas terserap sedikit di
permukaan baja.
2. Galvanizing, yaitu pelapisan permukaan baja dengan seng, dilakukan dengan
cara baja direndam dalam cairan seng.
3. Electroplating, yaitu pelapisan permukaan baja dengan cara elektrolisa
partikel-partikel perak, nikel, dan sebagainya.
4. Painting, yaitu pelapisan permukaan baja dengan cat.
5. Metal spraying, yaitu pelapisan permukaan baja dengan gas atau cairan seng
atau aluminium atau timah dengan cara disemprot.
6. Casing, yaitu pelapisan permukaan baja dengan membungkus atau
menyelubungi baja dengan beton.
Gambar 1.1
Gambar 1.2
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
C. Daftar Pustaka
https://arafuru.com/material/kelebihan-dan-kekurangan-baja-sebagai-bahan-
bangunan.html
http://repository.upi.edu/14664/4/D_TS_0902232_Chapter1.pdf
https://www.constructionplusasia.com/id/material-baja/