Anda di halaman 1dari 15

TUGAS 2 MK.

STUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN


BAHAN
BAJA
Oley N. F. Tindangen /
20021102045
Pengertian Baja Baja juga merupakan bahan dasar vital
untuk industri. Semua segmen
kehidupan, mulai dari peralatan
rumah, transportasi, generator
pembangkit listrik, kerangka gedung,
jembatan hingga peralatan tempur
Baja merupakan jenis logam paduan dengan besi (Fe) semua menggunakan baja.
sebagai unsur dasar dan karbon (C) adalah sebagai unsur
paduan utamanya. Kandungan karbon yang terdapat pada
baja berkisar 0,2 % hingga 2,1 % dengan berat sesuai
grade-nya.
Sejarah
Penemuan Baja
Teknik peleburan logam sudah ada pada zaman Mesir kuno tahun
3000 SM. Bahkan pembuatan perhiasan dari besi pun sudah ada
sejak zaman sebelumnya.Proses pengerasan besi dengan
menggunakan heat treatment mulai diperkenalkan senjata zaman
Yunani tahun 1000 SM.

Selain itu proses pemaduanya dibuat mulai sejak abad 14 yang


diklasifikasikan sebagai besi tempa. Proses tersebut dilakkan
dengan teknik pemanasan dengan sejumlah bijih besi dan charchoal
dalam sebuah tungku (furnance).
Proses Pembuatan
Baja
ADA BEBERAPA PROSES DALAM PEMBUATAN BAJA DIANTARANYA
ADALAH :

1. Proses Konvertor
Terdiri dari satu tabung yang berbentuk bulat lonjong dengan
menghadap kesamping.
Sistem kerja:

1. Dipanaskan dengan kokas sampai ± 1500 0C,


2. Dimiringkan untuk memasukkan bahan baku baja. (± 1/8
dari volume konvertor)
3. Kembali ditegakkan.
4. Udara dengan tekanan 1,5 – 2 atm dihembuskan dari
kompresor.
5. Setelah 20-25 menit konvertor dijungkirkan untuk
mengelaurkan hasilnya.
2. BOF
Ada proses Basic Oxygen Furnace atau lebih sering disebut BOF. Pada teknik
ini merupakan sebuah modifikasi cara dari proses bessemer. Bessemer
memakai uap air panas yang nantinya akan ditiupkan pada besi kasar
sehingga mampu membakar kotoran yang tersisa. Sedangkan pada BOF,
menggunakan oksigen murni untuk membakar sebagai ganti dari uap air.

3. Bassemer
Untuk cara membuat baja dengan cara bassemer, umumnya memiliki cara
atau teknik yang hampir sama dengan BOF. Hanya saja teknik ini tidak
menggunakan oksigen murni melainkan memakai uap air. Teknik ini
merupakan teknik yang paling umum dan sangat sering untuk diterapkan.
Baik digunakan dalam industri menengah atau bahkan pada industri yang
berskala besar.
Jenis-Jenis Baja
1. Baja Karbon
Baja karbon terbagi menjadi tiga jenis yakni baja karbon rendah, baja

karbon menengah, dan baja karbon tinggi. Jenis baja karbon tersebut

dibedakan sesuai dengan jumlah karbon yang menyusun pada baja.

2. Baja Paduan
Baja paduan merupakan jenis baja yang mendapatkan tambahan unsur

tertentu. Tujuanya adalah untuk menaikkan sifat mekanik pada baja

tersebut, menaikkan sifat mekanik pada temperatur yang rendah.

Selain itu sifat baja paduan tersebut terdiri dari beberapa jenis, yakni

seperti low alloy steel, medium alloy steel, serta high alloy steel. Dan baja

paduan dibedakan menjadi baja campuran khusus atau high speed steel.
3. Baja Paduan Khusus

merupakan baja yang mengandung berbagai logam, misalnya nikel,


chromium, mangan, molybdenum, tungsten, dan vanadium.

Jenis logam tersebut jika ditambahkan ke dalam baja, maka dengan


demikian akan mampu mengubah sifat mekanik dan kimia pada baja.
Sehingga akan menjadi lebih keras, kuat, dan ulet.

4. High Speed Steel

Baja high speed steel ini memilii kandungan karbon sekitar 0,7%-1,5%.
Jenis baja dan penggunaannya adalah bisa sebagai alat potong seperti
drills, milling cutters, reamers, dan lainya.

Disebut baja high speed steel adalah karena alat potong tersebut terbuat
dari baja jenis yang memiliki kecepatan saat dioperasikan, bahkan 2x lipat
lebih cepat dibandingkan dengan penggunaan dari baja carbon steel.
Jenis-Jenis Baja dan
Penggunaannya pada
Pekerjaan Proyek Konstruksi

1. Baja konstruksi

Jenis baja konstruksi terdapat kandungan karbon kurang

dari 0,7% C. Kegunaanya baja tersebut khusus untuk

konstruksi bangunan.

2. Baja perkakas

Jenis baja perkakas terdapat kandungan karbon lebih

dari 0,7% C. Jenis baja perkakas memiliki sifat tahan

pakai, tajam, mudah diasah, tahan panas, serta kuat dan

ulet.
Keistimewaan Baja di Dunia Konstruksi
Jenis baja memang banyak sekali memiliki istimewaan
terurutama untuk sektor pembanguna dan lainya, adapun
penjelasanya adalah sebagai berikut ini.

1. Cepat
Sebuah bangunan yang biasanya menggunakan konstruksi baja,

dalam proses pengerjaannya dapat dikatakan menjadi lebih

cepat dibandingkan dengan beton cor.

Pada penggunaan beton cor, dalam proses pencetakan dan

pengeringan relatif membutuhkan waktu yang lebih lama

dibandingkan dengan penggunaan konstruksi baja.

2. Kekuatan
Bahan baja dapat dinilai lebih kuat. Namun semua bahan

tergantung apa yang menjadi beban dari sebuah bangunan. Hal

ini bisa dinilai pada kekuatan antara konstruksi baja dan beton

cor atau dapat disimpulkan bahwa kekuatan baja dengan beton

cor itu sama kuatnya.


3. Nilai Investasi
Nilai investasi pada sebuah bangunan yang memakai konstruksi baja dengan
sebuah bangunan yang memakai konstruksi beton cor.
Dapat kita bayangkan jika pada sebuah bangunan dibongkar setelah usia lebih
dari 25 tahun, maka dengan demikian akan memiliki nilai jual yang tinggi
dibandingkan dengan bangunan yang memakai konstruksi beton cor.
Bangunan yang memakai konstruksi beton cor umunya akan membutuhkan
biaya untuk proses pembongkaran. Selain itu puing bangunan atau konstruksi
beton cor tidak dapat digunakan lagi.

4. Hemat Biaya
Hemat biaya dalam hal ini bangunan yang menggunakan konstruksi baja tidak
membutuhkan papan-papan tripleks seperti halnya yang digunakan saat
menggunakan beton cor.
Sehingga konstruksi bangunan yang menggunakan baja lebih murah
dibandingkan dengan beton cor.
Kelebihan Baja Sebagai Material
Struktur

1. Kekuatan yang tinggi


Kekuatan yang tinggi dari sebuah baja per satuan berat memiliki konsekuensi
bahwa pada titik beban mati akan kecil. Hal ini sangat penting untuk jembatan
bentang panjang, bangunan tinggi, dan bangunan dengan kondisi tanah yang
buruk.

2. Keseragaman
Sifat baja tidak mudah berubah terhadap waktu, sifat tersebut beda dengan struktur
beton yang dapat berubah.

3. Elastisitas
Baja berperilaku mendekati asumsi perancang teknik dibandingkan dengan
material lain karena baja mengikuti hukum Hooke hingga mencapai tegangan yang
cukup tinggi. Momen inersia untuk penampang baja.

4. Permanen
Portal baja yang mendapat perawatan baik akan berumur sangat panjang, bahkan
hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kondisi tertentu baja tidak memerlukan
perawatan pengecatan sama sekali.
5. Daktilitas
Daktilitas merupakan sifat material guna untuk menahan deformasi yang besar tanpa keruntuhan
terhadap beban tarik. Suatu elemen baja ini dapat diuji terhadap Tarik, yang akan mampu
mengalami pengurangan luas penampang dan akan terjadi perpanjangan sebelum terjadi
keruntuhan. Sebitu pula dengan sebaliknya pada material keras dan getas (brittle) yang akan
dapat hancur terhadap beban kejut.

6. Liat (Toughness)
Baja strukur merupakan material jenis liat yang mempunyai kekuatan dan daktilitas. Suatu elemen
baja masih dapat terus memikul beban dengan deformasi yang cukup besar. Ini merupakan sifat
material yang penting karena dengan sifat ini elemen baja bisa menerima deformasi yang besar selama
pabrikasi, pengangkutan, dan pelaksanaan tanpa menimbulkan kehancuran. Dengan demikian pada
baja struktur dapat diberikan lenturan, diberikan beban kejut, geser, dan dilubangi tanpa
memperlihatkan kerusakan. Kemampuan pada material tersebut dapat menyerap energi dengan
jumlah yang besar atau yang disebutnya dengan toughness.

7. Tambahan pada Struktur yang Telah


Ada
Struktur baja sangat sesuai untuk penambahan struktur. Baik sebagian bentang baru
maupun seluruh sayap dapat ditambahkan pada portal yang telah ada, bahkan
jembatan baja seringkali diperlebar, dll.
Kelebihan lain dari materia baja struktur adalah:
1. Kemudahan penyambungan baik dengan baut, paku keling maupun las,
2. Cepat dalam pemasangan,
3. Dapat dibentuk menjadi profil yang diinginkan,
4. Kekuatan terhadap fatik,
5. Kemungkinan untuk penggunaan kembali setelah pembongkaran,
6. Masih bernilai meskipun tidak digunakan kembali sebagai elemen struktur,
7. Adaptif terhadap prefabrikasi.
Kelemahan Baja Sebagai
Material Struktur
1. Biaya Pemeliharaan
Pada dasarnya material baja memang sangat mudah rentan terhadap
korosi atau karat, jika dibiarkan terkena dengan udara dan air, sehingga
dengan demikian perlu dicat secara periodik.

2. Biaya Perlindungan Terhadap Kebakaran


Meskipun baja tidak gampang terbakar, namun pada kekuatannya dapat turun dengan
drastis jika terbakaran.
Selain itu baja merupakan jenis konduktor panas yang juga termasuk baik dalam
menghantarkan panas, sehingga dari situlah dapat menjadi pemicu kebakaran pada
komponen lain.
Dengan demikian pada portal dapat menyebabkan terjadinya kebakaran tinggi, maka
dengan itu perlu diberi pelindung khusus. Ketahanan baja terhadap api dipersyaratkan
pada Pasal 14 SNI 03-1729-2002.

3. Rentan Terhadap Buckling


Semakin langsung suatu elemen tekan, semakin besar pula bahaya terhadap
buckling (tekuk).
Sebagaimana telah disebutkan bahwa baja mempunyai kekuatan yang tinggi per
satuan berat dan jika digunakan sebagai kolom.
Seringkali tidak ekonomis karena banyak material yang perlu digunakan untuk
memperkuat kolom terhadap buckling.
4. Fatik
Kekuatan baja akan menurun jika mendapat beban siklis. Dalam melakukan
perancangan perlu dilakukan pengurangan pada kekuatanya, jika pada elemen
struktur terdapat beban siklis.

5. Keruntuhan Getas
Pada kondisi tertentu baja juga dapat kehilangan daktilitasnya dan terjadi
keruntuhan getas sehingga dapat terjadi pada tempat dengan konsentrasi
tegangan tinggi. Jenis beban fatik dan temperatur yang rendah dapat
memperbesar pada keruntuhan getas, contoh hal ini sepert yang terjadi pada kapal
Titanic.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai