202110140311125
Teknik Industri C
Baja adalah paduan unsur Fe dan C, dengan kandungan karbon kurang dari 2%. Terdapat
ribuan jenis baja yang tersedia di pasar, di mana berbeda komposisi kimia dan proses
perlakuan panasnya. Sesuai klasifikasi paduan logam fero pada Figur 4.1, baja dapat dibagi
menjadi dua golongan besar, yaitu (1) baja paduan rendah (low alloy steel) dan (2) baja
paduan tinggi (high alloy steel).
•Baja karbon adalah paduan besi karbon di mana unsur karbon sangat menentukan
sifat-sifatnya, sedangkan unsur-unsur paduan lain terjadi karena proses pembuatannya. Sifat
baja karbon biasa ditentukan oleh persentase karbon dan mikro struktur. Adapun kalsifikasi
baja carbon antara lain;
Baja Paduan Baja Paduan adalah baja yang mengandung sebuah unsur lain atau lebih dengan
kadar yang berlebih daripada karbon biasanya dalam baja karbon. Menurut kadar unsur
paduan, baja paduan dapat dibagi ke dalam dua golongan yaitu baja paduan rendah dan baja
paduan tinggi.
1. Baja paduan adalah baja yang menjadi paduan dengan berbagai elemen dalam jumlah total
antara 1.0% dan 50% dari berat total yang bertujuan untuk meningkatkan sifat mekanik baja
tersebut.
•Aplikasi baja paduan rendah digunakan untuk bahan kapal, jembatan, roda kereta api, ketel
uap, tangki gas.
2. Baja Paduan Tinggi
Adalah baja paduan dengan kandungan unsur paduan di atas 5%. Baja paduan tinggi
memiliki beragam jenis diantaranya baja tahan karat, baja mangan, baja perkakas. Baja
paduan tinggi digunakan untuk keperluan-keperluan khusus yang memang diperlukan
karakteristik material tertentu yang tidak terdapat pada baja paduan rendah.
•Aplikasi penggunaan: Pengolah makanan, peralatan medis, peralatan rumah tangga, dan
penggunaan structural/architectural.
A. Feritik mempunyai struktur mikro ferit dan paduan utamanya adalah kromium antara 12
sampai dengan 30 persen. Mikrostruktur feriit stabil di semua temperatur, karena kehadiran
unsur paduan kromium. Unsur kromium berperan sebagai unsur paduan dengan sifat dasar
sebagai penstabil ferit sehingga luas daerah fasa ferit menjadi lebih luas dan daerah Austenite
menjadi lebih sempit. feritik memiliki ketahanan korosi temperatur ruang yang lebih baik dari
pada martensitik, terutama pada stress corrosion cracking, SCC.
•Penggunaan/pengaplikasi ferritic umum digunakan untuk peralatan industry, aplikasi
otomotif, komponen mesin seperti baut, peralatan rumah tangga dan dapur, dan lain- lain.
B. Perlitik mengandung kromium 11,5 sampai dengan 18 persen. Kadar karbon didalamnya
relatif tinggi, yaitu antara 0,12 sampai 1,20 persen. Agar diperoleh daya tahan terhadap
serangan korosi atau ketahanan korosi yang tinggi, maka saat pembuatan tersebut
ditambahkan unsur Cr dan Nikel.
•pengaplikasian perlitik paling popular digunakan untuk sudu turbin dalam bentuk coran
(Casting), termasuk peralatan makan, peralatan masak, instrumen bedah dan gigi, spring,
gunting, pisau industri, obeng, dan tang.
SIFAT MATERIAL;
A. Sifat Fisik (Physical Properties)
➢ Daya hantar listrik Logam menghantarkan listrik. Elektron yang terdelokalisasi bebas
bergerak di seluruh bagian struktur tiga dimensi. Elektron-elektron tersebut dapat
melintasi batas butiran kristal. Meskipun susunan logam dapat terganggu pada batas butiran
kristal, selama atom saling bersentuhan satu sama lain, ikatan logam masih tetap ada.
Cairan logam juga menghantarkan arus listrik, hal ini menunjukkan bahwa meskipun atom
logam bebas bergerak, elektron yang terdelokalisasi masih memiliki daya yang tersisa
sampai logam mendidih.
➢ Daya hantar panas Logam adalah konduktor panas yang baik. Energi panas diteruskan
oleh elektron sebagai akibat dari penambahan energi kinetik (hal ini menyebabkan
elektron bergerak lebih cepat). Energi panas ditransfer melintasi logam yang diam melalui
elektron yang bergerak.
B. Sifat Mekanik
Sifat mekanik adalah sifat suatu material yang dikaitkan dengan kemampuan material
untuk menahan beban.
1. Kekuatan (strength) Kekuatan adalah kemampuan suatu material untuk menolak
deformasi terhadap beban.
2. Elastisitas (elasticity) Elastisitas adalah kemampuan suatu material untuk
mengembalikan bentuk aslinya setelah beban ditiadakan.
3. Plastisitas (plasticity) Plastisitas adalah kemampuan suatu material untuk terdeformasi
secara permanen terhadap beban.
4. Kekakuan (stiffness) Kekakuan adalah kemampuan suatu material untuk menolak
deformasi elastis.
5. Keuletan (ductility) Keuletan adalah kemampuan suatu material untuk meregang,
menekuk, atau memelintir tanpa retak atau patah. 6. Resiliensi (resilience) Resilien adalah
kemampuan suatu material untuk menyerap energi tanpa terdeformasi secara plastis.
C. Sifat Teknologi Sifat pengerjaan logam adalah sifat suatu bahan yang timbul dalam proses
pengolahannya. Sifat itu harus diketahui lebih dahulu sebelum pengolahan bahan
dilakukan. Pengujian yang dilakukan antara lain pengujian mampu las, mampu mesin,
mampu cor, dan mampu keras. Logam merupakan bahan yang baik untuk diaplikasikan
dalam teknologi, karena logam memiliki struktur yang kuat dan tidak mudah patah. Sifat
tersebut sangat penting bagi perencana dalam menentukan dan memilih logam untuk
keperluan konstruksi dan rancangan lainnya