BAB IV
PEKERJAAN DASAR LOGAM
4. 1 JENIS DAN SIFAT BAHAN
4.1.1. Logam Ferro
Logam ferro adalah besi karbon atau baja karbon yang unsur dasarnya
terdiri dari unsur besi (Fe) dan karbon (C) ditambah unsur bawahan yaitu :
Silisium (Si), Mangan (Mn), Fosphor (P) dana Sulfur (S), dimana unsur unsur
bawahan tersebut sangat mempengaruhi sifat dari logam ferro, sehingga
prosentase dari unsur bawahan harus dibatasi.
Baja adalah logam yang dihasilkan dari pengolahan lanjut besi kasar
pada dapur konventer Siemens Martin atau dapur listrik, dimana hasil
pengolahan dari dapurdapur tersebut menghasilkan baja karbon yang
mempunyai kandungan karbon maksimum 1,7 %..
Menurut penggunaannya, baja dapat dibedakan antara lain :
1. Baja konstruksi
Baja jenis ini mempunyai kekerasan yang agak rendah karena kadar zat
arangnya yang rendah, hanya sampai 0,3%, kekuatan tarik rendah, tetapi
regangan agak besar. Baja ini dipakai untuk konstruksi, karena zat arngnya
rendah maka baja jenis ini tidak dapat dikeraskan, akan tetapi dapat dilas
dengan bail.
2. Baja mesin
Baja mesin mempunyai kekerasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
baja jenis konstruksi, kadar zat arangnya juga lebih tinggi yaitu antara 0,3 0,6%, kekutan tariknya tinggi tetapi regangannya rendah. Baja ini
dipergunakan untuk berbagai komponen mesin, seperti poros engkol,
batang penggerak, mur, baut, dan lai-lain. Karena kadar zat arngnya yang
tinggi maka baja jenis ini dapat dikeraskan.
3. Baja Perkakas
Baja jenis ini mempunyai kekuatan tarik dan batas regang yang lebih tinggi,
karena mempunyai kandungan zat arang yang tinggi, yaitu antara 0,6
1,5%, akan tetapi regangannya kecil. Baja ini diperuntukkan perkakas,
seperti alat pukul, pahat, alat tumbuk, setempel dan lain-lain. Baja perkakas
dapat disepuh keras dengan baik karena mempunyai kadar zat arang yang
tinggi.
95
96
4). Kadmium
Kadmium adalah tahan korosi, digunakan untuk pelapis/penutup baja
dengan jalan galvanisasi. Sebagai unsure paduan cadmium mempunyai
sifat dapat menurunkan titik lumer, digunakan sebagai unsure paduan dalan
paduan non-ferro, antara lain dalam timah pateri dan paduan bismuth.
3. Logam non-ferro ringan sebagai paduannya, antara lain:
1). Aluminiun
Aluminium adalah logam lunak liat, tahan terhadap korosi. Kekuatan
tariknya adalah berkisr 100 N/mm , dengan masa jenisnya yang relativ
rendah yaitu 2,7x10 kg/m. Aluminium banyak dipakai, diantaranya :
bangunan kapal udara, bangunan kapal laut, bangunan karoseri, teknik
mobil dan lain-lain. Karena masa jenisnya yang rendah maka aluminium
merupakan material penting dalam teknik listrik, teknik mesin dan proses.
Paduan aluminium disebut silisum dan durasin, sebagai unsure paduan
aluminium akhirnya digunakan sebagai paduan non-ferro.
2). Magnesium
Magnesium adalah logam lunak dengan masa jenis yang rendah, yaitu
sekitar 1,7 x 10 kg/m. Oleh karena itu magnesium juga hampir seperti
aluminium adalah bahan penting dalam bangunan kapal udara, kapal laut,
teknik listrik, teknik mesin dan sebagainya. Magnesium juga tahan terhadap
korosi, berkat adanya lapisan kuat oksida maknesium. Titik didih dari
maknesium adalah rendah, sekitar 800C.
4. Logam non-ferro berat sebagai unsur paduan dalam baja, antara lain:
1). Nikel
Nikel adal logam keras dan liat, biasa dipakai untuk gelang paking. Dari
paduan nikel dihasilkan monel dan nikhrom. Monel adalah paduan nikel
dengan tembaga, sedangkan monel adalah paduan nikel denga chrom,
keduanya biasa dipakai untuk bagian mesin dan listrik.
Sebagai unsure paduan dalam baja konstruksi dan baja mesin, nikel
memperbaiki kekuatan tarik, tahan korosi, tahan panas dan sifat magnitnya.
2). Chrom
Chrom adalah logam keras, rapuh dan than korosi berkat lapisan oksida
lapisan chrom. Chrom digunakan untuk pelapis logam lain, untuk bahan
sepuh chrom dan lain-lain. Penyepuhan chrom antara lain dilaksanakan
pada pelapis silinder motor untuk menghambat keausan.
3). Molibden
Molibden adalah logam keras dan liat , sifat liatnya bias untuk menarik
molibden menjadi kawat, karena mempunyai sifat gaya pegas yang tetap
pada suhu tinggi maka digunakan sebagai kawat penunjang dalam lampu
Direktorat Pembinaan Sekolah Menemgah Kejuruan
97
pijar lsitrik. Sebagai unsure paduan dalam baja konstruksi dan baja mesin,
molibden dapat memperbaiki kekuatan jajar.
4). Wolfram
Wolfram adalah logam keras, titik lumernya tinggi yaitu sekitar 3400C,
digunakan sebagai kawat pijar dalam lampu pijar listrik. Wolfram juga
sebagai unsure paduan dalam baja perkakas, karena bias memperbaiki
ketahanan ausnya dan sifat tahan hangatnya.
4.2.1. Mistar
1. Mistar baja lurus
Mistar lurus terbuat dari baja / baja tahan karat, digunakan untuk
pengukuran panjang. Kebanyakan memiliki kebalan 1 1,5 mm, lebar 25
mm dan panjang 300 1000 mm.
98
3. Mistar gulung
Memungkinkan untuk digunakan dalam pengukuran lurus dan lengkung.
Ketika diluruskan, mistar ini digunakan sebagai penggaris lurus. Jika terbuat
dari baja tempa, penyusutan dan pemuaiannya dapat diabaikan. Karena itu,
mistar ini lebih akurat daripada mistar kain. Yang ditunjukkan pada gambar
disebut juga mistar cembung.
4.2.2. Caliper
1. Calipers outside
Caliper outside digunakan untuk mengukur diameter luar dari material /
benda bulat atau ketebalan.
99
Gambar 4.8. Penunjuk ukuran dan Tonggak penunjuk ukuran serta Tonggak
Magnet
Direktorat Pembinaan Sekolah Menemgah Kejuruan
100
(a) Flat
4.2.7. Ukur
1. Busur baja
Ukuran dari 00 - 1800 diterakan pada pelat baja tipis berbentuk setengah
lingkaran. Alat ini digunakan untuk mengukur sudut atau penandaan.
101
102
4.2.9. Blok
1. Blok paralel
Alat ini terutama digunakan sebagai alas untuk menempatkan benda kerja
secara horisontal diatasnya. Posisi dua blok berpasangan.
103
104
105
2. Hermaphro-dite calipers
Hermaphro-dite caliper digunakan untuk menandai titik pusat dari batangan
bulat atau jarak dari sisi permukaan
4. 3. ALAT-ALAT PERKAKAS
Perkakas merupakan perangkat bantu untuk kerja mekanik, selain
berfungsi sebagai peralatan bantu juga berperan untuk menyelesaikan
pekerjaan secara manual. Beberapa perkakas tangan yang biasa dipergunakan
bidang pekerjaan logam adalah sebagai berikut :
4.3.1. Alat penandaan
1. Pena penandaan
Alat ini digunakan untuk menggambar garis / tanda. Bagian yang rata
digunakan untuk memberi tanda goresan pada benda kerja. Alat ini
merupakan peralatan dari baja tempa berupa batangan bulat dengan
diameter 3 -5 mm, dimana ujung ujungnya diruncingkan.
106
2. Penitik
Alat ini digunakan untuk menandai posisi dari garis garis penandaan atau
untuk melekukkan posisi titik pengeboran.
4.3.4. Ragum
1. Rgum duduk
Alat ini adalah untuk menjepit benda kerja agar sesuai dengan posisi yang
dikehendaki, alat ini harus diletakkan pada meja kerja/kursi/dudukan yang
kuat agar tidak membahayakan pemakainya
.
107
108
109
4.3.6. Tap
1. Tap tangan
Sebuah handel dipasangkan ke bagian yang terbentuk segi empat dari
batang tap, yang digunakan untuk membuat sekrup dalam terutama dengan
tangan. Tujuh ulir pertama dari tap pertama disebut kepala tap. Kepala tap
ini dipingul sehingga dapat dengan mudah masuk ke bawah lubang sekrup.
Tiga sampai empat ulur pertama dari tap kedua disebut tap tengah juga
dipingul. Ulir pertama dari tap ketiga dipingul, dimana disebut tap akhir dan
digunakan untuk penghalusan akhir.
110
111
112
113
114
4.3.16. Kunci
1. Kunci pas
Alat ini digunakan untuk mengencangkan atau mengendurkan baut dan mur.
2. Kunci L
Kunci L digunakan untuk mengencangkan atau mengendurkan baut dengan
lubang hexagonal.
115
4.3.17. Obeng
Alat ini terutama digunakan untuk mengencangkan atau mengendurkan
sekrup kepala bercelah. Ukuran dari alat ini dinyatakan dengan panjang
keseluruhannya.
4.3.18. Tang
1. Tang potong
Alat ini terutama digunakan untuk menekuk dan memotong kawat tembaga
atau kawat besi.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menemgah Kejuruan
116
4.3.19. Bor
1. Mata bor
Alat ini digunakan untuk membuat lubang pada benda kerja. Terdapat bor
datar dan bor khusus disamping bor pilih seperti ditunjukkan pada gambar
disini. Mata bor miring dibuat mengikuti kode kemiringan, dimana
penggunaannya dengan menyisipkan ke dalam lubang dari sumbu utama
secara langsung atau dengan menggunakan sleeve atau soket. Mata bor
lurus digunakan untuk membuat lubang berdiameter di bawah 13 mm yang
ditahan dengan chuck bor.
117
2. Cekam bor
Alat ini dipasang pada sumbu utama dari penekan bor, mesin bubut atau
gerinda listrik dan terutama digunakan untuk menahan mata bor lurus.
Dalam pengoperasian mesin bubut, alat ini dimasukkan ke tailstock.
118
119
Aksi energi kimia dan energi mekanikal yang meniup terak (slag).
120
Kilo-joule/cm
Kilo-joule/cm
FeO
Fe3O4
Fe2O3
4.77
6.57
7.07
37.7
51.9
55.9
121
122
123
124
125
126
halus ke material yang sangat keras atau material yang lunak seperti
karet. Pelaksanaan lebih lanjut diharapkan dalam berbagai teknik/cara
seperti perbaikan kualitas permukaan sebagaimana perlakuan panas
laser dengan menggunakan kerapatan energi yang tinggi.
127