4.2 Alumunium
Sifat-sifat alumunium : logam paling ringan, massa jenis 2,7 gr/cm3, titik lebur 660 oC,
lunak, mampu mulur dan kekuatan tariknya rendah ( 90-120 N/mm2 (cor), 70 N/mm2 (anil),
130-200 N/mm2 (giling), tahan terhadap korosi asam tapi tidak tahan terhadap basa.
Penggunaan : peralatan masak, kabel listrik tenaga tinggi, konstruksi pesawat terbang,
rangka khusus kapal modern, kendaraan dna bangunan industri.
4.3 Nikel
Sifat-sifat nikel : tangguh dan tahan korosi, massa jenis 8,9 gr/cm3, titik lebur 1458 oC,
kekuatan Tarik 400-500 N/mm2 (anil) dan 700-800 N/mm2 (giling), bersifat magnetis, cocok
dibuat paduan dua logam dan tiga logam.
Penggunaan : pelapis besi/baja, pencegahan karat, unsur pemadu pembuatn baja
paduan.
4.4 Magnesium
Sifat-sifat Magnesium : Lunak, kuat tariknya rendah, tahan korosi,rapat massa relative
1,74 dan titik lebur 657 oC.
Penggunaan : dipadu dengan unsur-unsur lain untuk kontruksi pesawat terbang, panel-
panel pesawat, pyrotechnic, explosive technics, flash lights.
4.5 Seng
Sifat-sifat seng : lunak, ulet tapi kekuatan tariknya rendah , tahan terhadap korosi.
Massa jenis 7,1 gr/cm3, titik lebur 420 oC,struktur kristalnya HCP.
Penggunaan : pelapisan pelat baja, unsur paduan pembuatan kuningan.
4.6 Timbal
Timbal berwarna abu kebiru-biruan dan memiliki strktur kristal FCC.
Sifat-sifat timbal : lunak, mampu ditempa, kekuatan tariknya rendah (15-20 N/mm2),
tahan korosi, tahan radiasi, massa jenisnya 11,3 gr/cm3, titik leburnya 328 oC.
Penggunaan : pelindung kabel listrik, kisi-kisi pelat aki, pelapis pada industry kimia,
dasar dari paduan solder, konduksi panas maupun listrik yang baik, kekerasannya sangat
rendah.
4.7 Timah
Sifat-sifat timah : tahan korosi, massa jenis 7,3 gram/cm3, titik lebur 2320 C, Kekuatan
tarik 40-50 N/mm2.
Penggunaan : Untuk melapisi pelat baja tipis lunak yang dipakai untuk kemasan
makanan dan minuman, sebagai unsur pemadu dalam paduan logam pateri/solder dan logam
bantalan (babbit).