Anda di halaman 1dari 26

ALLOY

(LO G A M C A M P U R A N )
N
JURUSAN TEKNIK PERTANIA
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
DEFINISI ALLOY
• Definisi alloy : bahan campuran yang mempunyai sifat-sifat logam. Terdiri dari dua atau
lebih unsur-unsur, dan sebagai unsur utama adalah logam
• Contoh
 Baja paduan
- unsur utama: besi (Fe)
- unsur pemadu: Cr, Mn, Si, Ni, W, Mo, Ti, Al, Nb, dll
 Perunggu
- unsur utama: tembaga (Cu)
- unsur pemadu: timah putih (Sn)
 Kuningan
- unsur utama: tembaga (Cu)
- unsur pemadu: seng (Zn)
 Duralium
- unsur utama: aluminium (Al)
- unsur pemadu: tembaga (Cu) + magnesium (Mg) + Mangan (Mn)
MACAM-MACAM ALLOY
TEMBAGA DAN PADUANNYA
• Tembaga murni:
warna: merah
berat jenis: 8,65 (baja 7,8)
titik lebur: 1083oC (baja 1535oC)
daya hantar listrik dan panas baik,
keuletan tinggi
tahan terhadap korosi
lunak dan mudah dibentuk
• Paduan Tembaga
Sama dengan tanpa paduan, tetapi dengan tingkat yang berbeda”
- Daya hantar listrik dan panas menurun
- Keuletan menurun tetapi kekuatan dan kekerasannya lebih baik
- ketahanan terhadap korosi menurun
Ada dua paduan tembaga:
- Kuningan (brass)
- Perunggu (Bronze)
KUNINGAN (BRASS)
• Larutan padat  dapat melarutkan Zn hampir
39% pada suhu 450oC dan sedikit menurun pada
suhu yang lebih rendah.

• Larutan pada  dapat memiliki ketangguhan


paling baik pada komposisi 70 Cu – 30 Zn

• Dengan kadar Zn yang lebih tinggi akan tampak


adanya struktur baru yaitu  yang mengalami
ordering menjadi ’

• Fase ’ ini lebih keras dan getas sehingga sulit


dideformasi dingin (coldwork)

Diagram Fasa Kuningan (Cu – Zn)


• Brass/kuningan mengandung tembaga yang dipadu dengan seng antara 5 ~ 40%.
• Penambagan timbal (pb) antara 0.5 ~ 3% dapat memperbaiki kemampuan dimesin.
• Kekuatan tarik tembaga yang telah dianil antara 234 ~374 mpa dan dapat ditingkatkan
kekuatannya dengan cara pengerjaan dingin semacam pengerolan dingin.

• Macam-macam brass:
1. Paduan cu - (5~20%) zn, untuk material arsitektur, aksesoris baju, peralatan rumah
tangga
2. Paduan cu - (25~35%) zn, disebut juga kuningan 7/3 dengan sifat mudah dimesin
dengan kekuatan yang memadai sehingga tepat digunakan untuk komponen-
komponen yang rumit.
3. Paduan cu – (35~45%) zn, disebut juga kuningan 6/4. Berharga lebih murah dan
banyak dikerjakan panas, dengan kekuatan yang tinggi. Banyak digunakan untuk
pengerjaan plat dan untuk peralatan mesin.
4. Paduan cu–zn–sn (naval brass, kuningan perkapalan) yang mana kuningan 6/4
ditambahkan timah 0.5 ~ 1.5%. Namun bila kuningan 7/3 ditambah timah sekitar 1%
disebut admiral brass, kuningan laksamana. Memiliki ketahanan korosi air laut yang
tinggi. Banyak digunakan untuk kondenser air, komponen kapal laut.
5. Kuningan kekuatan tinggi (cu-zn-mn), merupakan kuningan 6/4 yang dipadu dengan
mangan 0.3 ~ 3% dan al, fe, ni dan sn di bawah 1% untuk meningkatkan kekuatan
dan memperbaiki daya tahan korosi. Mn dan fe melembutkan butiran logam sehingga
kekuatan meningkat. Al dan sn meningkatkan daya tahan korosi dan daya tahan aus.
Nikel juga menaikkan kekuatan dan daya tahan aus.
PERUNGGU (BRONZE)
• Pada mulanya yang dinamakan perunggu hanyalah paduan tembaga dengan timah putih,
tetapi sekarang pengertian bronze mencakup juga paduan tembaga dengan unsur-unsur
yang lain

• Bronze pada dasarnya adalah paduan tembaga dengan timah putih (Sn), aluminium (Al),
silikon (Si) dan Berilium (Be)

• Biasanya juga mengandung sedikit fosfot, timah hitam, seng, atau nikel
• Bronze biasanya dianggap lebih tinggi kelasnya daripada brass sehingga ada beberapa
kuningan yang lebih baik diberi nama bronze
PENGGUNAAN PERUNGGU

1. Konstruksi patung
2. Alat music : gambang, kulintang, gong, dan bonang dalam satu set gamelan.
3. Medali
4. Aplikasi industry: komponen-komponen mesin berukuran kecil seperti per, baut, dan
mur hingga bagian yang lebih besar seperti pipa dan kover mesin.
5. Arsitektur dan desain interior
Dalam dunia arsitektur, bronze digunakan untuk membuat rangka jendela dan pintu,
garis bingkai jendela, pagar, tangga, dan kotak surat.
ALUNIMIUM DAN PADUANNYA
Sifat Aluminium

• Tahan korosi
• Penghantar listrik dan panas yang baik
• Ringan dengan berat jenis 2,7 (baja 7,8)
• Kekuatan rendah, tetapi strength
• Aluminium Paduan:
- Aluminium wrought alloy: berupa barang setengah jadi, misal: batang, plat, bentuk
profil dll.
- Alluminium casting alloy: berupa aluminium hasil pengecoran
Berdasarkan unsur paduannya:
1. Al murni jenis ini adalah aluminium dengan kemurnian antara 99,0% dan 99,9%.
Aluminium dalam seri ini: tahan karat, konduksi panas dan konduksi listrik tinggi,
memiliki sifat yang baik dalam pengelasan dan pemotongan. Hal yang kurang
menguntungkan adalah kekuatan yang rendah.
2. Al – cu jenis paduan al – cu adalah jenis yang dapat diperlaku-panaskan. Dengan
melalui pengerasan endap atau penyepuhan sifat mekanik paduan ini dapat
menyamai sifat dari baja lunak, tetapi daya tahan korosinya rendah bila dibanding
dengan jenis paduan lainnya. Sifat mampu lasnya juga kurang baik, karena itu paduan
jenis ini biasanya digunakan pada konstruksi keling dan banyak sekali digunakan
dalan konstruksi pesawat terbang seperti duralumin dan super duralumin.
3. Al – Mn. Paduan ini adalah jenis yang tidak dapat diperlaku-panaskan sehingga Penaikan.
kekuatannya hanya dapat diusahakan melalui pengerjaan dingin dalam proses
pembuatannya. Bila dibandingkan dengan jenis Al-murni. paduan ini mempunyai sifat yang
sama dalam hal daya tahan korosi, mampu potong dan sifat mampu lasnya. Dalam hal
kekuatannya jenis paduan ini lebih unggul dari pada jenis Al-murni.
4. Al – Si. Paduan Al-Si ini dalam keadaan cair mempunyai sifat mampu alir yang baik dan
dalam proses pembekuannya hampir tidak terjadi retak. Karena sifat-sifatnya, maka
paduan jenis Al-Si banyak digunakan sebagai bahan atau logam las dalam pengelasan
paduan aluminium baik paduan cor maupun paduan tempa.
5. 5. Al – Mg. Jenis ini termasuk paduan yang tidak dapat diperlaku-panaskan, tetapi
mempunyai sifat yang baik dalam daya tahan korosi, terutama kororsi oleh air laut, dan
dalam sifat mampu lasnya. Paduan Al-Mg banyak digunakan tidak hanya dalam konstruksi
umum, tetapi juga untuk tangki – tangka penyimpanan gas alam cair dan oksigen cair.
6. Al – Mg – Si. Paduan ini termasuk dalam jenis yang dapat diperlaku-panaskan dan
mempunyai sifat mampu-potong, mampu las dan daya tahan korosi yang cukup. Sifat
yang kurang baik dan paduan ini adalah terjadinya pelunakan pada daerah las sebagai
akibat daripanas pengelasan yang timbul.
7. Al – Zn. Paduan ini termasuk jenis yang dapat diperlaku-panaskan. Biasanya ke dalam
paduan pokok Al-Zn ditambahkan Mg, Cu dan Cr. Kekuatan Tarik yang dapat dicapai lebih
dari 50kg/mm², sehingga paduan ini dinamakan juga ultra duralumin.
BAJA
• Baja adalah logam paduan, logam besi yang berfungsi sebagai unsur dasar
dicampur dengan beberapa elemen lainnya, termasuk unsur karbon

• Pengaruh Kadar Karbon, Terhadap Properties Baja


 Peningkatan carbon akan meningkatkan: kekuatan, kekerasan dan
tahanan terhadap korosi.

 Peningkatan carbon akan menurunkan: malleability (kemampuan tempa),


daktilitas dan weldability (kemampuan pengelasan)

 Jumlah kandungan carbon tidak mempengaruhi modulus elastisitas dari


besi
Jenis baja pada umumnya dapat dibagi dalam beberapa kategori
1. Carbon steel : a. Low-carbon steels
b. Medium-carbon steels
c. High-carbon steels
2. Alloy steel : a. Standard alloy steels
(Baja Paduan) b. H-steels
c. HSLA
3. Stainless steel : a. Austenitic steels
b. Martensitic steels
c. Ferritic steels
4. Tool steel : a. High speed
b. Cold work
c. Hot work
16
BAJA KARBON (CARBON STEEL)
1. Baja karbon rendah (low carbon steel)  machine, machinery dan
mild steel (0,05 % - 0,30% C )
sifatnya mudah ditempa dan mudah di mesin
penggunaannya:
• 0,05 % - 0,20 % C : automobile bodies, buildings, pipes, chains,
rivets, screws, nails.
• 0,20 % - 0,30 % c : gears, shafts, bolts, forgings, bridges, buildings

17
2. Baja karbon menengah (medium carbon steel )
• Kekuatan lebih tinggi daripada baja karbon rendah.
• Sifatnya sulit untuk dibengkokkan, dilas, dipotong.
Penggunaan:
• 0,30 % - 0,40 % c : connecting rods, crank pins, axles.
• 0,40 % - 0,50 % c : car axles, crankshafts, rails, boilers, auger bits,
screwdrivers.
• 0,50 % - 0,60 % c : hammers dan sledges

18
3. Baja karbon tinggi (high carbon steel)  tool steel
• Sifatnya sulit dibengkokkan, dilas dan dipotong.
• Kandungan 0,60 % - 1,50 % C
• Penggunaan : screw drivers, blacksmiths hummers, tables knives,
screws, hammers, vise jaws, knives, drills. Tools for turning brass and
wood, reamers, tools for turning hard metals, saws for cutting steel,
wire drawing dies, fine cutters

19
BAJA PADUAN (ALLOY STEEL )
Tujuan dilakukan penambahan unsur yaitu:
• Untuk menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan, kekuatan tarik dan
sebagainya)
• Untuk menaikkan sifat mekanik pada temperatur rendah
• Untuk meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia (oksidasi dan reduksi)
• Untuk membuat sifat-sifat special
• Berdasarkan kadar karbon diklasifikasikan:
1. Low alloy steel, jika elemen paduannya ≤ 2,5 %
2. Medium alloy steel, jika elemen paduannya 2,5 – 10 %
3. High alloy steel, jika elemen paduannya > 10 %

20
Selain berdasarkan kadar karbon baja paduan dibagi menjadi dua
golongan yaitu baja campuran khusus (special alloy steel) dan high speed
steel.
 Baja paduan khusus (special alloy steel)
Baja jenis ini mengandung satu atau lebih logam-logam seperti nikel,
chromium, manganese, molybdenum, tungsten dan vanadium.
Dengan menambahkan logam tersebut ke dalam baja maka baja paduan
tersebut akan merubah sifat-sifat mekanik dan kimianya seperti menjadi
lebih keras, kuat dan ulet bila dibandingkan terhadap baja karbon (carbon
steel).

21
Baja Tahan Karat (Stainless Steel)
- Tahan temperature rendah maupun tinggi
- Besi, Krom, Karbon, Nikel, Molibdenum dan sejumlah kecil logam lainnya.
- Memiliki kekuatan besar dengan massa yang kecil
• Keras, liat, densitasnya besar dan permukaannya tahan aus
• Tahan terhadap oksidasi
• Kuat dan dapat ditempa
• Mudah dibersihkan
• Mengkilat dan tampak menarik
• Memiliki daya tahan yang baik terhadap panas, karat dan
goresan/gesekan
22
High speed steel (HSS)  self hardening steel
Kandungan karbon : 0,70 % - 1,50 %.
Penggunaan membuat alat-alat potong seperti drills, reamers,
countersinks, lathe tool bits dan milling cutters.
Disebut high speed steel karena alat potong yang dibuat dengan material
tersebut dapat dioperasikan dua kali lebih cepat dibanding dengan carbon
steel.
Harga dari HSS besarnya dua sampai empat kali daripada carbon steel

23
High strength low alloy steel (HSLS)
Sifat dari HSLA adalah memiliki tensile strength yang tinggi, anti
bocor, tahan terhadap abrasi, mudah dibentuk, tahan terhadap korosi,
ulet, sifat mampu mesin yang baik dan sifat mampu las yang tinggi
(weldability).
Untuk mendapatkan sifat-sifat di atas maka baja ini diproses secara
khusus dengan menambahkan unsur-unsur seperti: tembaga (cu),
nikel (ni), chromium (cr), molybdenum (mo), vanadium (va) dan
columbium
Baja perkakas (tool steel)
Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh baja perkakas adalah tahan pakai,
tajam atau mudah diasah, tahan panas, kuat dan ulet.
24
SIFAT MEKANIS BAJA

25
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN DIBANDING MATERIAL
BETON

26

Anda mungkin juga menyukai