Anda di halaman 1dari 21

1

Dari Diagram Fasa Fe-Fe3C

2 MATERIAL:

 BAJA KARBON (CARBON STEEL)


 Paduan Fe-C, dengan maksimum 1,7% C

 BESI COR (CAST IRON)


 Paduan Fe-C, % C > 1,7%; lazimnya 3%C

2
Klasifikasi Baja

Baja karbon rendah


(low carbon steel)

BAJA KARBON Baja karbon medium


(Carbon Steel) (medium carbon steel)

Baja karbon tinggi


BAJA
(Steel) (high carbon steel)

Baja paduan rendah


BAJA PADUAN
(low alloy steel)
(Alloy Steel)
Baja paduan tinggi
(high alloy steel)

3
Baja karbon rendah

 kandungan karbonnya < 0,25%C


 tidak responsif terhadap perlakuan panas
yang bertujuan membentuk martensit
 metode penguatannya dengan “Cold Working”
 struktur mikronya terdiri ferit dan perlit
 relatif lunak dan lemah
 ulet dan tangguh
 mampu mesin dan mampu lasnya baik
 murah

Aplikasi :
 bodi mobil,bentuk struktur (profil I, L, C, H),
pipa saluran
4
Baja karbon medium

 kandungan karbonnya: 0,25 - 0,6%C


 dapat dinaikkan sifat mekaniknya melalui
perlakuan panas austenitizing, quenching,
dan tempering
 banyak dipakai dalam kondisi hasil tempering
sehingga struktur mikronya martensit
 lebih kuat dari baja karbon rendah

Aplikasi :
 poros, roda gigi, crankshaft

5
Baja karbon tinggi

 kandungan karbonnya: 0,6 < % C ≤ 1,7


 dapat dinaikkan sifat mekaniknya melalui
perlakuan panas austenitizing, quenching, dan
tempering
 banyak dipakai dalam kondisi hasil tempering
sehingga struktur mikronya martensit
 paling keras, paling kuat, paling getas di antara
baja karbon lainnya
 tahan aus

Aplikasi :
 pegas, pisau cukur, kawat kekuatan tinggi,
rel kereta api,perkakas potong, dies

6
BAJA PADUAN

Baja yang selain terdiri Fe dan C juga


mengandung unsur-unsur paduan lainnya

+ Unsur paduan  mendapatkan sifat sesuai


keinginan
Unsur paduan  Mn, Cr, Mo, Ni, dll

 Baja paduan rendah (low alloy steel)


 Baja paduan tinggi (high alloy steel)

7
Baja paduan rendah

 jumlah unsur paduan < 10%

 memiliki kadar karbon sama seperti baja


karbon, tetapi ada sedikit unsur paduan

 dengan penambahan unsur paduan, kekuatan


dapat dinaikkan tanpa mengurangi
keuletannya, kekuatan fatik, dan daya tahan
terhadap korosi, aus, dan panas lebih baik

Aplikasi :
 kapal, jembatan, roda kereta api, ketel uap,
tangki gas

8
Klasifikasi baja paduan rendah

berdasar sifat:

 BAJA KUAT

 BAJA TAHAN SUHU RENDAH

 BAJA TAHAN PANAS

9
Baja paduan rendah

BAJA KUAT:
 kekuatan tariknya 50 – 100 kg/mm2
 sifat mampu lasnya baik (% C rendah)
 tangguh dan sifat mekaniknya sangat baik
Aplikasi: baja pegas

BAJA TAHAN SUHU RENDAH:


 kekuatan impaknya tinggi
 suhu transisi ketangguhan yang rendah
Aplikasi: tangki penyimpan gas cair

BAJA TAHAN PANAS:


 Selain tahan panas juga tahan asam dan mulur
Contoh: baja paduan Cr-Mo (tahan suhu 600°C)

10
Baja paduan tinggi

 Jumlah unsur paduannya > 10%

 Baja tahan karat (stainless steel)

 Baja Perkakas (tool steel)

 Baja Mangan (manganese steel/hadfield


steel)

11
Baja tahan karat

 Cr > 11%

 Baja tahan karat feritik (ferritic stainless


steel)

 Baja tahan karat austenitik (austenitic


stainless steel)

 Baja tahan karat martensitik (martensitic


stainless steel)

 Baja tahan karat duplex

12
Baja tahan karat feritik

 unsur paduan utama; Fe, Cr


 struktur mikro terdiri fasa ferit (α) bcc
 non heat treatable (tidak mampu
diperlakukan panas)
 dapat diperkeras dan diperkuat dengan
cold working
 bersifat magnetik

Aplikasi  cetakan gelas, valve pada suhu


tinggi, garpu, ruang pembakaran

Contoh  AISI 409 dan AISI 446

13
Baja tahan karat austenitik

 unsur paduan utama; Fe, Cr, Ni ( Cr>16%, Ni >


3,5%, ada Mn)
 struktur mikro terdiri fasa austenit
 non heat treatable (tidak mampu diperlakukan
panas)
 dapat diperkeras dan diperkuat dengan cold
working
 tidak bersifat magnetik
 ketahanan korosinya paling baik
 paling banyak diproduksi

Aplikasi  bejana cryogenic, peralatan proses


industri makanan dan kimia

Contoh  AISI 304 dan AISI 316L


14
Baja tahan karat martensitik

 unsur paduan utama; Fe, Cr


 struktur mikro terdiri fasa martensit
 dapat diperkeras dan diperkuat
dengan perlakuan panas
 bersifat magnetik

Aplikasi  bearing, surgical tools

Contoh  AISI 410 dan AISI 440A

15
Baja tahan karat duplex

 disebut juga precipitation hardenable


stainless steel
 Unsur paduan utama; Fe, Cr, Ni, Al, Mn
 struktur mikro terdiri fasa campuran (ferit
+ martensit atau ferit + austenit)
 bertambah keras karena terjadi
transformasi fasa dari austenit menjadi
fasa kedua

Aplikasi  baja pegas, bejana tekan

Contoh  AISI 17-7PH

16
Baja perkakas (tool steel)

A. Tool steel tipe W  baja perkakas yang


dikeraskan dengan pencelupan dalam air

B. Tool steel tipe To  baja perkakas yang


dikeraskan dengan pencelupan dalam oli

C. Tool steel tipe A  baja perkakas yang


dikeraskan dalam pendinginan udara bebas

Aplikasi  cutting tools, dies

Contoh  High Speed Steel

17
Baja Mangan

 ≥ 13% Mn; ≥ 1% C

 pada suhu kamar struktur mikronya


austenit (γ)

 sangat keras, jika dideformasi semakin


bertambah keras (austenit  martensit)

Aplikasi:
 mangkuk pengeruk pada alat
berat
 teralis penjara
 frog rel kereta api
18
Standard penamaan baja

 Standar Jerman (DIN)

 Standar Jepang (JIS)

 Standar Amerika (AISI; SAE)

 Standar Jerman (DIN)


St-37: baja dengan kekuatan
tarik minimum 37 kg/mm2

C45: baja dengan 0,45%C

19
Standard penamaan baja

 Standar Jepang (JIS)


S45C: baja dengan 0,45%C

 Standar Amerika
SAE : Society of Automotive Engineers
AISI : American Iron and Steel Institute

SAE  XX XX %C

AISI

jenis baja paduan utama

20
05/10/23

TERIMA KASIH

KAMI BANGGA BERKARYA UNTUK


INDONESIA 21

Anda mungkin juga menyukai