Anda di halaman 1dari 29

PADUAN BESI

(FERROUS ALLOYS).
Paduan besi adalah paduan logam dimana besi paling
dominan dan digunakan secara luas didalam
masyarakat. Klasifikasi skema berbagai logam besi
ditunjukkan berikut ini:
BAJA
BAJA
BAJA

 Titik pembagi antara baja dan besi cor adalah


kandungan karbon baja adalah 2,11%, dimana
pada garis mendatar ini bisa terjadi reaksi
eutektik.
 Pada baja, kita konsentrasi pada daerah
dimana garis kelarutan dan isotermal
eutektoid terlihat. A3 memperlihatkan
temperatur dimana ferit mulai terbentuk pada
proses pendinginan; Acm memperlihatkan
temperatur dimana sementit mulai terbentuk;
dan A1 adalah temperatur eutektoid
BAJA
 Hampir semua perlakuan panas baja diarahkan
untuk mendapatkan struktur campuran ferit
dan sementit. Gambar di bawah memperlihatkan
tiga susunan struktur mikro ferit dan sementit
yang biasanya dibuat. Pearlit mempunyai struktur
lamellar (berlapis) ferit dengan sementit. Pada
Bainit, sementit lebih bulat daripada pearlit.
Martensit mempunyai struktur campuran halus
dan hampir bulat sementit di dalam ferit.
BAJA
BAJA

Baja merupakan paduan besi dengan


karbon serta sejumlah kecil campuan
bahan lainnya. Kandungan karbon biasanya
kurang dari 1,0 wt %.
Berdasarkan kandungan karbon, baja
dibagi menjadi 3 :
a. baja karbon rendah,
b. baja karbon sedang, dan
c. baja karbon tinggi.
Baja Karbon Rendah
 Baja karbon rendah mengandung karbon <0,2 wt%.
 Berdasarkan kandungan karbon baja ini bersifat tidak respontif
terhadap perlakuan panas yang bertujuan untuk membentuk
martensit.
 Penguatan dilakukan dengan :
- struktur mikro berupa : ferit +pearlite.
- sifat : - lunak dan lemah tetapi keuletan dan tangguhan sangat tinggi
- mudah di “machining“, di las
- diantara semua baja karbon, paling murah di produksi.
- aplikasi : komponen bodi mobil, baja, struktur (tiang I. C, dll), pipa
gedung, jembatan , kaleng.

Beberapa baja karbon rendah bisa dilihat pada tabel 12.1a dan
12.1b. High strength, low-alloy (HSLA) : adalah baja karbon rendah
yang ditambah unsur lain seperti : tembaga, vanadium, nikel,
molibdenum yang akan menaikkan kekuatan baja.
Baja karbon sedang
- baja ini mengandung karbon kira-kira 0,2-0.60wt %.
- bisa diberikan perlakuan panas : austenitizing, quenching ,dan
tempering untuk menaikan sifat mekanik.
- sering digunakan dalam bentuk struktur martensite.
- penambahan chrom, nikel dan molibdenum meningkatkan
kemampuan untuk perlakuan panas.
- baja yang telah mengalami perlakuan panas lebih kuat dari
pada baja karbon rendah namun keuletan dan
ketangguhannya menurun.
- aplikasi : roda kereta api, rel, roda gigi, crank shaft, dan
komponen mesin yang membutuh kan kekuatan tinggi.

Beberapa type baja karbon sedang bisa dilihat pada tabel :12.2a
dan 12.2b
Baja karbon tinggi
- kandungan karbon antara 0,60-1,4 %wt.
- mempunyai sifat : paling keras, paling kuat namun
keuletan paling rendah.
- umumnya digunakan dalam kondisi sudah
diperkeras dan ditemper. Sehingga tahan aus dan
mampu menahan alat potong yang tajam.
- campuran bahan lain berupa chrom, vanadium,
tungsten molibdenum dan banyak digunakan untuk
baja tool dan baja cetak.
- pemakaian : pisau, pisau cukur, gergaji, pegas dan
kawat.
Penomoran Baja

 AISI (American Iron and Steel Institute) dan


SAE (Society of Automotive Engineers)
mempunyai sistem pengelompokan seperti
pada tabel 1.
 Menggunakan 4 atau 5 digit angka. Dua angka
pertama merujuk pada elemen pemadu
utama, dan dua atau tiga angka berikutnya
merujuk kepada persentase karbon.
 Misal: baja AISI 1040 adalah baja karbon
dengan kandungan karbon 0,40%.
Penomoran Baja
Penomoran Baja
Penomoran Baja
Penomoran Baja
Penomoran Baja
Penomoran Baja
Baja anti karat (stainless steel)
Logam stainless steel telah sering kita dengar atau pergunakan
sehari-hari. Sifat stainless yang tahan karat pun telah banyak
yang mengetahuinya. Menurut salah seorang Professor dr
Sheffield (tempat pertama kali ditemukannya logam Stainless).
stainless steel adalah hasil dari ’kesalahan’ yang membawa
’berkah’.
Saat itu Harry (1913), salah seorang peneliti di Sheffield, sedang
berkutat dengan penelitiannya untuk mengatasi masalah erosi
pada senapan laras panjang. Kesalahannya ’mencampur’ dan
’mengolah’ paduan ternyata kemudian membawa ’berkah’. Suatu
hari ia merasa heran karena di bak sampahnya terdapat logam
yang tetap bersih dan berkilap, sementara logam-logam lainnya
telah mulai berkarat. Kemudian diketahuinya bahwa logam itu
adalah salah satu paduan yang pernah ’dibuangnya’ saat
melakukan penelitian. Kelak diketahui bahwa besi dengan kadar
Chromium 13% akan membentuk lapisan film oksida yang
bersifat protektif yang akan melindungi logam dari korosi.
Baja anti karat (stainless steel)
- element paduan utama : chrom (>11wt%).
- dibagi atas tiga jenis :
baja anti karat martensitie
baja anti karat feritic.
baja anti karat austenitic
- baja martensitic bisa diberikan pelakuan panas
sementara baja feritic dan austeritic tidak bisa.
- penguatan baja anti karat feritic dan austetic dilakukan
dengan penger jaan dingin.
- martensitc dan feritic stailess bersifat magnet sedangkan
baja anti karat austenitic tidak.
 Paduan Fe-Cr adalah jenis logam Stainless paling sederhana yang
berstruktur dasar ferrite. Hal ini dapat kita pahami dengan
mempelajari diagram kesetimbangan fase Fe-Cr yang diperlihatkan
pada Gambar di samping.
 Chromium adalah unsur penstabil ferrrite. Chromium dengan
struktur BCC (sama dengan Ferrite) akan memperluas daerah fase
alpha dan mempersempit daerah fase gamma. Akibatnya terbentuk
loop Austenite yang membatasi daerah FCC dan BCC.
 Dari Gambar 3-15 dapat dilihat bahwa pada paduan Fe-Cr dengan
kandungan Cr di atas 12% tidak terjadi transformasi fase Austenite
ke Ferrite. Dari temperatur ruang hingga ke titik leburnya Fasenya
adalah ferrite. Akibatnya, tidak dimungkinkan pula terjadi
transformasi martensitik. Sementara ini dapat ditarik kesimpulan
bahwa besi (tanpa karbon) stainless dengan kadar di atas Cr 12%
selalu berstruktur ferrite. Ferritic Stainless Steel dapat memiliki
kadar Cr hingga 30%.
Jika pada kadar karbon rendah (Gambar 3-17)
Ferrrite stabil di semua rentang temperatur
maka pada kadar karbon yang lebih tinggi
dapat ditemukan daerah fase Austenite.
Penambahan kadar karbon sebesar 0,6%
misalnya, akan memodifikasi diagram fasa
sehingga paduan akan memiliki fase Austenite
pada temperatur tinggi.
Pada kondisi ini, baja dapat di-quench untuk
menghasilkan Martensite.
Secara umum, semakin tinggi kadar Cr semakin tahan
besi terhadap korosi. Hal ini disebabkan karena
terbentuknya lapisan film oksida pada permukaan. Di
sisi lain kekurangan kadar Chromium akan
menyebabkan berkurangnya jumlah lapisan film oksida
protektif. Dalam hal ini, kadar karbon di dalam stainless
perlu dijaga dalam keadaan rendah. Jika tidak, maka akan
terbentuk karbida Chrom sehingga Chrom tidak dapat
ke permukaan membentuk oksida film protektif.
Penambahan Ni sangat penting karena Ni memiliki
struktur FCC yang memiliki batas kelarutan karbon
yang lebih besar sehingga mengurangi peluang terjadi
pembentukan karbida Chromium yang akan
mengurangi kadar Chromium dan oleh karenanya
jumlah lapisan film oksida protektif pada permukaan.
 Contoh paduan Stainless Steel dengan
penambahan Ni adalah Stainless Steel 18-8.
 Telah dijelaskan pula sebelumnya bahwa Ni
yang memiliki struktur FCC adalah elemen
penstabil FCC atau Austenite pada paduan
besi. Keberadaan Ni akan mengurangi
kecenderungan besi FCC untuk
bertransformasi menjadi BCC.
 Pada kadar karbon tertentu (< 0,03%C) fase
Austenite bahkan akan stabil pada
temperatur ruang.
Sejauh ini telah kita kenal dua jenis paduan Stainless Steel yang
penting, yaitu paduan Stainless Steel dengan kandungan Ni
rendah dan paduan Stainless Steel dengan kandungan Ni
tinggi.
Telah kita kenal pula tiga jenis paduan Stainless berdasarkan
struktur kristalnya, yaitu: logam Stainless Feritik (Ferritic
Stainless Steel), logam Stainless Martensitik (Martensitic
Stainless Steel), dan logam Stainless Steel Austenitik
(Austenitic Stainless Steel).
Selain berdasarkan kedua hal di atas, paduan stainless dapat pula
dikelompokkan berdasarkan mekanisme penguatannya.
Termasuk ke dalam golongan ini adalah PH Stainless Steel,
yaitu paduan Stainless Steel yang dikuatkan melalui
mekanisme Precipitation Hardening yang meliputi
Solutionizing, Quenching, dan Aging.

Anda mungkin juga menyukai