Anda di halaman 1dari 7

METALURGI FISIK

STRUKTUR MIKRO BAJA KARBON

DISUSUN OLEH
Anindra Rafif Daniswara (1520622007)

DOSEN
Dr. Imam Basori, ST. MT ( 197906072008121003 )

TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Baja Karbon

Baja karbon adalah paduan antara Fe dan C dengan kadar C sampai 2,14%. Sifat- sifat mekanik baja
karbon tergantung dari kadar C yang dikandungnya. Setiap baja termasuk baja karbon sebenarnya
adalah paduan multi komponen yang disamping Fe selalu mengandung unsur-unsur lain seperti Mn, Si,
S, P, N, H, yang dapat mempengaruhi sifat-sifatnya. Baja karbon dapat diklasifikasikan menjadi tiga
bagian menurut kadar karbon yang dikandungnya, berikut penjelasannya:

A. Baja Karbon rendah

Baja karbon rendah mengandung kurang dari 0,5 % karbon. Kebanyakan dari produk baja ini berbentuk
pelat hasil pembentukan roll dingin dan proses anneal. Kandungan karbonnya yang rendah dan
mikrostrukturnya yang terdiri dari fasa ferit dan pearlit menjadikan baja karbon rendah bersifat lunak
dan kekuatannya lemah namun keuletan dan ketangguhannya sangat baik. Baja karbon rendah kurang
responsif terhadap perlakuan panas untuk mendapatkan mikrostruktur martensit maka dari itu untuk
meningkatkan kekuatan dari baja karbon rendah dapat dilakukan dengan proses roll dingin maupun
karburisasi.

B. Baja karbon sedang

Baja ini mengandung karbon antara 0,25% – 0,60 %. Di dalam industri biasanya dipakai sebagai alat-
alat perkakas, baut, porosengkol, roda gigi, ragum, pegas dan lain-lain.

C. Baja karbon tinggi

Baja karbon tinggi ialah baja yang mengandung kerbon antara 0,6% – 1,4%. Baja ini biasanya
digunakan untuk keperluan alat-alat konstruksi yang berhubungan dengan panas yang tinggi.

1.2 Diagram Kesetimbangan

Diagram kesetimbangan fasa Fe-Fe3C adalah alat penting untuk memahami struktur mikro dan sifat-
sifat baja karbon.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Apa itu Ferrite, Pearlite, Cementite, Austenite Martensite, dan Bainite

Ferrite, Pearlite, Cementite, Austenite Martensite, dan Bainite merupakan struktur mikro penting dari
baja, bahan yang umum digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari konstruksi, transportasi, hingga
barang konsumsi. Memahami struktur mikro ini sangat penting untuk memahami sifat dan perilaku
baja, serta bagaimana baja dapat dimanipulasi dan dioptimalkan untuk berbagai aplikasi. Pada
tanggapan kali ini saya akan memberikan penjelasan rinci tentang masing-masing struktur mikro
tersebut, termasuk komposisi, pembentukan, dan sifat-sifatnya.

A. Ferrite

Ferrite merupakan struktur mikro baja yang terdiri dari besi murni. Ini adalah struktur mikro yang
paling lembut dan paling ulet, dengan kekuatan dan kekerasan yang relatif rendah. Ferrite terbentuk
ketika baja didinginkan secara perlahan dari suhu tinggi, biasanya di atas 910°C. Pada suhu tersebut,
baja berada dalam fase austenitik, yang terdiri dari larutan padat besi dan karbon. Saat baja mendingin,
atom karbon berdifusi keluar dari austenite dan membentuk partikel sementit yang terpisah,
meninggalkan besi murni dalam bentuk feritte. Ferrite dicirikan oleh struktur kristal body-centered cube
(BCC), dan umumnya ditemukan pada baja karbon rendah.

Ferrite merupakan struktur mikro baja lunak dan ulet yang memiliki kekuatan dan kekerasan rendah.
Hal ini umumnya ditemukan pada baja karbon rendah dan sering digunakan dalam aplikasi yang
mengutamakan sifat mampu bentuk dan keuletan, seperti pada panel dan peralatan otomotif. Ferrite
juga bersifat magnetis, sehingga berguna dalam aplikasi yang memerlukan sifat magnetik.

B. Pearlite

Pearlite adalah struktur mikro baja yang terdiri dari lapisan feritte dan cementite yang berselang-
seling. Pearlite adalah bahan yang relatif lunak dan ulet, dengan kekuatan dan kekerasan sedang.
Pearlite terbentuk ketika baja didinginkan secara perlahan dari suhu tinggi, biasanya antara 727°C dan
910°C. Pada suhu tersebut, baja berada dalam fase austenitik, yang terdiri dari larutan padat besi dan
karbon. Saat baja mendingin, atom karbon berdifusi keluar dari austenit dan membentuk partikel
sementit terpisah, yang kemudian bergabung dengan sisa ferritte untuk membentuk lapisan ferrite dan
cementite secara bergantian. Struktur mikro yang dihasilkan dicirikan oleh struktur pipih, dengan setiap
lapisan biasanya hanya memiliki ketebalan beberapa mikron. Pearlite umumnya ditemukan pada baja
karbon sedang.

Pearlite adalah struktur mikro baja pipih yang terdiri dari lapisan ferrite dan cementite yang
berselang-seling. Ini adalah bahan yang relatif lunak dan ulet, dengan kekuatan dan kekerasan sedang.
Pearlite umumnya ditemukan pada baja karbon sedang dan sering digunakan dalam aplikasi yang
memerlukan keseimbangan kekuatan, keuletan, dan ketahanan aus, seperti pada komponen struktural
dan suku cadang mesin.

C. Austenite

Austenite adalah struktur mikro baja yang terdiri dari larutan padat besi dan karbon. Ini adalah bahan
yang relatif lunak dan ulet, dengan kekuatan dan kekerasan yang rendah. Austenite terbentuk ketika
baja dipanaskan hingga suhu tinggi, biasanya di atas 910°C. Pada suhu tersebut, baja berada dalam fase
austenitik, yang terdiri dari campuran besi dan karbon yang homogen. Austenite memiliki struktur
kristal kubik berpusat muka (FCC), yang memungkinkan atom karbon berdifusi bebas ke seluruh
material. Hal ini membuat austenit sangat ulet dan mudah dibentuk, dan sering digunakan sebagai titik
awal untuk memproduksi struktur mikro lainnya dengan pendinginan atau pemanasan yang terkontrol.

Austenite merupakan struktur mikro baja homogen yang relatif lunak dan ulet, serta memiliki
kekuatan dan kekerasan yang rendah. Ini biasanya digunakan sebagai titik awal untuk memproduksi
struktur mikro lainnya dengan pendinginan atau pemanasan yang terkontrol. Austenite sering
ditemukan pada baja karbon rendah dan baja tahan karat, yang memberikan sifat mampu bentuk dan
ketahanan korosi yang baik.

D. Cementite

Cementite merupakan struktur mikro baja yang terdiri dari besi karbida (Fe3C). Ini adalah bahan
yang keras dan rapuh, dengan kekuatan dan kekerasan yang tinggi. Cementite terbentuk ketika baja
didinginkan secara perlahan dari suhu tinggi, biasanya di atas 727°C. Pada suhu tersebut, baja berada
dalam fase austenitik, yang terdiri dari larutan padat besi dan karbon. Saat baja mendingin, atom karbon
mulai bergabung dengan atom besi membentuk Fe3C, yang mengendap dari austenit. Cementite
dicirikan oleh struktur kristal ortorombik, dan umumnya ditemukan pada baja karbon tinggi.

Cementite merupakan struktur mikro baja yang keras dan rapuh sehingga mempunyai kekuatan dan
kekerasan yang tinggi. Ini umumnya ditemukan pada baja karbon tinggi dan sering digunakan dalam
aplikasi yang mengutamakan ketahanan aus dan kekerasan, seperti pada perkakas pemotong dan
bantalan. Sementit juga merupakan komponen perlit, yang merupakan struktur mikro yang umum
ditemukan pada baja karbon sedang.
E. Martensite

Martensite adalah struktur mikro baja yang terdiri dari larutan padat karbon jenuh dalam besi. Ini
adalah bahan yang sangat keras dan rapuh, dengan kekuatan dan kekerasan yang tinggi. Martensite
terbentuk ketika baja didinginkan dengan cepat dari suhu tinggi, biasanya di atas 200°C per detik.
Pendinginan cepat ini, yang dikenal sebagai quenching, tidak memungkinkan atom karbon berdifusi
keluar dari austenit dan membentuk partikel sementit yang terpisah. Sebaliknya, atom karbon tetap
berada dalam larutan padat di dalam besi, sehingga menciptakan struktur mikro yang sangat tegang dan
tidak stabil. Martensit dicirikan oleh struktur kristal body-centered tetragonal (BCT), dan umumnya
ditemukan pada baja karbon tinggi.

Martensite merupakan struktur mikro baja yang sangat keras dan rapuh sehingga memiliki kekuatan
dan kekerasan yang tinggi. Ini umumnya ditemukan pada baja karbon tinggi dan sering digunakan
dalam aplikasi yang memerlukan kekuatan dan kekerasan tinggi, seperti pada baja perkakas dan pegas.
Martensite juga merupakan komponen kunci dari baja yang diberi perlakuan panas, yang dibentuk
melalui pendinginan suhu tinggi untuk menciptakan lapisan permukaan yang mengeras.

F. Bainite

Bainite adalah struktur mikro kristal yang dapat ditemukan pada baja. Bainit terbentuk ketika
baja didinginkan lebih lambat dari laju yang dibutuhkan untuk membentuk martensit tetapi
lebih cepat dari laju yang diperlukan untuk membentuk perlit atau struktur mikro kristal dengan
laju pendinginan lebih lambat lainnya. Bainite biasanya dianggap keras dan rapuh.

Bainite adalah kombinasi ferit dan sementit. Jumlah sementit dan ferit yang terbentuk
bergantung pada kandungan karbon baja dan laju pendinginannya dari suhu kritis. Jika
kandungan karbon lebih rendah, biasanya jumlah cementite nya akan lebih sedikit. Jumlah
karbon yang lebih tinggi dalam baja memungkinkan jumlah karbida yang lebih tinggi
tercampur dengan ferit.

Bainite bisa hadir dalam dua bentuk. Bainite atas terbentuk sekitar 400°C hingga 550°C
(752°F hingga 1022°F). Bentuk lainnya, bainite bawah, terbentuk pada suhu sekitar 250°C
hingga 450°C (482°F hingga 842° F ). Meskipun keduanya dianggap bainit, keduanya memiliki
susunan ferit, sementit, dan austenit yang sedikit berbeda. Hal ini juga menyebabkan beberapa
perbedaan sifat mekanik antara keduanya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perlu dicatat bahwa sifat baja dapat dimanipulasi dengan mengontrol struktur mikro yang ada pada
material. Misalnya, baja berkekuatan tinggi biasanya memiliki struktur mikro martensitik, sedangkan
baja dengan keuletan tinggi biasanya memiliki struktur mikro feritik atau perlitik. Hal ini dicapai
melalui kontrol yang cermat terhadap laju pendinginan selama proses produksi, serta dengan
menambahkan elemen paduan seperti mangan, nikel, dan kromium, yang dapat mengubah perilaku
transformasi baja.

Singkatnya, Ferrite, Pearlite, Cementite, Austenite Martensite, dan Bainite merupakan struktur mikro
baja yang penting, masing-masing memiliki komposisi, pembentukan, dan sifat uniknya sendiri.
Memahami struktur mikro ini sangat penting untuk merancang dan memproduksi baja dengan sifat yang
diinginkan untuk aplikasi tertentu, dan untuk memprediksi bagaimana perilaku baja dalam kondisi yang
berbeda.

Kesimpulannya, memahami struktur mikro baja sangat penting untuk memahami sifat dan perilaku
material penting ini. Setiap struktur mikro mempunyai komposisi, pembentukan, dan sifat uniknya
sendiri, yang dapat dimanipulasi melalui kontrol yang cermat terhadap laju pendinginan dan
penambahan elemen paduan. Dengan memilih struktur mikro yang sesuai untuk aplikasi tertentu, para
insinyur dan perancang dapat menciptakan baja dengan sifat yang diinginkan, baik itu kekuatan tinggi,
keuletan, ketahanan aus, atau ketahanan terhadap korosi.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ve
d=2ahUKEwjbjZzv3-
OCAxV3bWwGHSKEBqgQFnoECBEQAQ&url=https%3A%2F%2Flib.ui.ac.id%2Ffile%3Ffi
le%3Ddigital%2F131553-T-27596-Pengaruh%2520derajat-
Tinjuan%2520literatur.pdf&usg=AOvVaw14mpj6OK5DZ0lYHqRk5P1r&opi=89978449

https://mechtechguru-com.translate.goog/2023/05/what-is-ferrite-cementite-pearlite-martensite-
austenite/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc

https://www.scribd.com/doc/285221504/Macam-Macam-Struktur-Mikro

https://www-corrosionpedia-
com.translate.goog/definition/137/bainite?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc

Anda mungkin juga menyukai