Anda di halaman 1dari 6

NAMA : YOGA DWI WIDAGDO

NIM : 23122330
TUGAS MS 5011 PERAWATAN DAN INSPEKSI SISTEM MEKANIKAL 14 JUNI 2023

SOAL:
Berikan Gambar Struktur Mikro, Identifikasi fasa, Morfologi, Proses Pembuatan, beserta Sifat
Mekanik dari beberapa Material Berikut:

1. Baja Tahan Karat Austenitik


2. Baja Perkakas
3. Baja Pipa Penyalur Gas
4. Baja Pipa Boiler

JAWABAN:
1. Baja Tahan Karat Austenitik
a. Struktur Mikro
Fasa austenit memiliki struktur kristal kubik wajah pusat (FCC), yang berarti atom-atom
besi dan unsur paduan lainnya terletak pada titik sudut kubus dan pada setengah jarak
diagonal bidang kubus. Struktur ini memberikan baja austenitik sifat-sifat khusus, seperti
ketahanan terhadap korosi, kekuatan yang baik, dan kemampuan deformasi yang tinggi.
Dalam struktur mikro baja austenitik, terdapat butiran-butiran austenit yang membentuk
struktur padat dan saling berhubungan. Butiran austenit ini dapat memiliki ukuran dan
bentuk yang bervariasi, tergantung pada kondisi pembentukan dan perlakuan panas
yang diberikan pada baja. Butiran-butiran austenit ini seringkali tidak terlihat dengan
mata telanjang dan membutuhkan pengamatan menggunakan mikroskop metalografi.
Baja austenitik juga dapat mengandung karbida, yang terbentuk dari interaksi unsur
paduan seperti kromium dan karbon. Karbida dapat terbentuk dalam bentuk partikel
kecil yang tersebar dalam struktur austenitik. Karbida ini dapat mempengaruhi sifat-sifat
mekanik dan ketahanan korosi dari baja austenitik.

b. Fasa: baja tahan karat austenitik memiliki single phase, face centered cubic (fcc) yang
didukung oleh unsur-unsur seperti nikel, karbon, nitrogen dan tembaga.
c. Morfologi: baja tahan karat austenitik memiliki permukaan yang halus dan mengkilap
dengan lapisan film oksida kromium yang mencegah korosi.
d. Proses pembuatan: baja tahan karat austenitik dibuat dengan menambahkan kromium,
nikel dan unsur-unsur paduan lainnya ke dalam baja paduan tinggi berdasarkan sistem
Fe-Cr, Fe-Cr-C, atau Fe-Cr-Ni12. Proses penempaan, pengecoran, pengelasan dan
perlakuan panas dapat dilakukan untuk membentuk dan meningkatkan sifat-sifat baja
tahan karat austenitic
e. Sifat Mekanik:
NAMA : YOGA DWI WIDAGDO
NIM : 23122330
TUGAS MS 5011 PERAWATAN DAN INSPEKSI SISTEM MEKANIKAL 14 JUNI 2023

- Kekerasan: baja austenitik memiliki kekerasan yang rendah dibandingkan dengan


baja tahan karat lainnya, tetapi dapat ditingkatkan dengan cold work.
- Kekuatan: baja austenitik memiliki kekuatan tarik yang relatif tinggi dan tegangan
yield yang rendah. Kekuatan tarik dapat mencapai 600 MPa atau lebih.
- Ketangguhan: baja austenitik memiliki ketangguhan yang sangat baik, terutama
pada suhu renda. Ketangguhan dapat mencapai 200 J atau lebih.
- Ketahanan korosi: baja austenitik memiliki ketahanan korosi yang baik karena
adanya lapisan film oksida kromium yang mencegah oksidasi besi. Ketahanan korosi
dapat ditingkatkan dengan penambahan molibdenum.
- Kemampuan bentuk: baja austenitik memiliki kemampuan bentuk yang baik karena
struktur kristal kubus berpusat muka (fcc) yang memungkinkan deformasi plastis.
Baja austenitik dapat dibentuk dengan proses deep drawing, stretch forming,
penempaan, pengecoran, dan pengelasan.
- Baja austenitic lebih sulit dilakukan pengelasan dibanding baja karbon biasa

2. Baja Perkakas
a. Struktur Mikro
Struktur mikro baja perkakas terdiri dari butiran-butiran yang saling berhubungan.
Ukuran dan bentuk butiran dapat bervariasi tergantung pada kondisi perlakuan panas
yang diberikan pada baja. Baja perkakas seringkali mengandung butiran yang lebih halus
dan rapat, yang dapat memberikan kekerasan dan kekuatan yang lebih baik.

b. Fasa:
Baja perkakas memiliki berbagai fasa tergantung pada komposisi kimia dan perlakuan
panasnya. Fasa utama yang ada dalam baja perkakas adalah ferrit, austenit, martensit,
dan karbida1. Ferrit adalah fasa besi dengan struktur kubus berpusat badan (bcc) yang
stabil pada suhu rendah. Austenit adalah fasa besi dengan struktur kubus berpusat muka
(fcc) yang stabil pada suhu tinggi. Martensit adalah fasa besi dengan struktur tetragonal
berpusat badan (bct) yang terbentuk dari transformasi austenit yang dipadamkan
dengan cepat. Karbida adalah senyawa antara besi dan karbon atau unsur lain seperti
kromium, molibdenum, vanadium, dll. Karbida memiliki kekerasan dan ketahanan aus
yang tinggi.

c. Morfologi.
Baja perkakas memiliki morfologi yang kompleks karena adanya berbagai fasa dan
paduan yang terdistribusi dalam matriks besi. Morfologi baja perkakas dipengaruhi oleh
faktor-faktor seperti komposisi kimia, laju pendinginan, temperatur perlakuan panas,
NAMA : YOGA DWI WIDAGDO
NIM : 23122330
TUGAS MS 5011 PERAWATAN DAN INSPEKSI SISTEM MEKANIKAL 14 JUNI 2023

waktu penahanan, dll. Secara umum, morfologi baja perkakas dapat dibedakan menjadi
dua jenis: homogen dan heterogen. Morfologi homogen adalah ketika semua fasa
memiliki ukuran butir dan distribusi yang seragam. Morfologi heterogen adalah ketika
ada perbedaan ukuran butir dan distribusi antara fasa-fasa.

d. Proses pembuatan:
Baja perkakas dibuat dengan menambahkan unsur-unsur paduan ke dalam baja karbon
tinggi berdasarkan sistem Fe-C atau Fe-Cr-C1. Unsur-unsur paduan seperti kromium,
molibdenum, dan vanadium. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan sifat-sifat seperti
kekerasan, ketahanan aus, ketangguhan, dan ketahanan korosi. Proses pembuatan baja
perkakas meliputi beberapa tahap seperti peleburan, pengecoran, pemurnian dengan
Argon Oxygen Decarburation, perlakuan panas dan pengerjaan dingin. Perlakuan panas
meliputi proses seperti annealing, normalizing, hardening, dan tempering.

e. Sifat Mekanik:
- Umumnya memiliki kekerasan yang tinggi. Kekerasan baja perkakas dapat diukur
dengan metode Brinell, Rockwell, Vickers, atau Knoop. Kekerasan baja perkakas
dapat ditingkatkan dengan meningkatkan kadar karbon dan unsur paduan, serta
dengan melakukan proses pengerasan seperti quenching dan tempering.
- Memiliki Ketahanan aus tinggi. Ketahanan aus baja perkakas dapat diukur dengan
metode pin-on-disk, ball-on-disk, atau abrasive wear test. Ketahanan aus baja
perkakas dapat ditingkatkan dengan meningkatkan kekerasan permukaan, serta
dengan menambahkan unsur paduan seperti kromium, molibdenum, vanadium, dll.
- Memiliki kemampuan menyerap energi sebelum patah akibat gaya bentur atau
kejut. Ketangguhan baja perkakas dapat ditingkatkan dengan menurunkan kadar
karbon dan unsur paduan, serta dengan melakukan proses annealing atau
normalizing.
- Kekuatan tarik: kemampuan baja perkakas untuk menahan gaya tarik sebelum
patah. Kekuatan tarik baja perkakas dapat ditingkatkan dengan meningkatkan kadar
karbon dan unsur paduan, serta dengan melakukan proses pengerasan seperti
quenching dan tempering
NAMA : YOGA DWI WIDAGDO
NIM : 23122330
TUGAS MS 5011 PERAWATAN DAN INSPEKSI SISTEM MEKANIKAL 14 JUNI 2023

3. Baja Pipa Penyalur Gas


Salah satu Material yang digunakan untuk Pipa Penyalur gas menurut ASTM B31.8 adalah
Baja API 5L. Baja ini memiliki komposisi kimia yang terdiri dari unsur-unsur berikut (dalam
persen berat): C maks 0,28%, Mn maks 1,20%, P maks 0,030%, S maks 0,030%, Si maks
0,50%.
a. Struktur Mikro

b. Fasa baja API 5L Grade B adalah austenit dan ferit3. Austenit adalah fasa padat yang
terbentuk ketika baja dipanaskan di atas temperatur kritis dan memiliki struktur kristal
kubus berpusat pada muka (FCC). Ferit adalah fasa padat yang terbentuk ketika baja
didinginkan di bawah temperatur kritis dan memiliki struktur kristal kubus berpusat pada
badan (BCC). Fasa-fasa ini dapat berubah menjadi fasa lain seperti martensit, bainit, atau
pearlit tergantung pada proses pendinginan yang diberikan.

c. Morfologi baja API 5L Grade B adalah terdiri dari butir-butir austenit dan ferit yang
tersebar secara acak3. Morfologi ini dapat diamati dengan menggunakan mikroskop
optik atau elektron setelah dilakukan proses pengamplasan, penggosokan, pengikisan,
dan pengasaman pada permukaan spesimen.

d. Proses pembuatan yang dilalui baja API 5L Grade B adalah seamless atau welded.
Seamless adalah proses pembuatan pipa tanpa sambungan dengan cara memanaskan
billet baja hingga merah membara dan kemudian menekannya melalui lubang berbentuk
bulat dengan menggunakan alat penarik. Welded adalah proses pembuatan pipa dengan
sambungan dengan cara mengelas lembaran baja yang dibentuk menjadi silinder dengan
menggunakan alat las listrik atau gas

e. Beberapa sifat mekanik baja API 5L Grade B yang umum diukur adalah:
- Kekuatan tarik: kemampuan baja untuk menahan gaya tarik sebelum putus. Nilai
minimalnya adalah 415 MPa3.
- Kekuatan luluh: kemampuan baja untuk menahan gaya tekan sebelum mengalami
deformasi permanen. Nilai minimalnya adalah 245 MPa3.
- Perpanjangan: persentase perubahan panjang baja setelah ditarik hingga putus. Nilai
minimalnya adalah 23%3.
- Kekerasan: kemampuan baja untuk menahan gaya penetrasi atau goresan dari benda
lain. Nilai kekerasan baja API 5L Grade B berkisar antara 156-217 HB (Brinell
Hardness)4.
NAMA : YOGA DWI WIDAGDO
NIM : 23122330
TUGAS MS 5011 PERAWATAN DAN INSPEKSI SISTEM MEKANIKAL 14 JUNI 2023

- Kekuatan lelah: kemampuan baja untuk menahan gaya siklik yang berulang-ulang
tanpa mengalami keretakan atau patah. Nilai kekuatan lelah baja API 5L Grade B
berkisar antara 240-415 MPa5.
- Kekuatan impak: kemampuan baja untuk menyerap energi dari benturan atau
tumbukan yang tiba-tiba. Nilai kekuatan impak baja API 5L Grade B bergantung pada
suhu dan ketebalan pipa.

4. Baja Pipa Boiler


a. Struktur Mikro
Material Pipa Boiler umumnya menggunakan ASTM A210. Struktur mikro baja A210
adalah terdiri dari butir-butir austenit dan ferit yang tersebar secara acak.

b. Identifikasi Fasa:
Baja ASTM A210 umumnya memiliki struktur mikro yang terdiri dari fasa perlite dan/atau
ferrite. Perlite adalah campuran antara ferit (fase besi yang mengandung sedikit karbon)
dan sementit (fase karbon yang kaya), sedangkan ferrite adalah fasa besi yang
mengandung karbon sangat rendah atau tidak ada sama sekali.
Selain perlite dan ferrite, dalam baja ASTM A210 juga dapat terbentuk fasa-fasa lain
seperti sementit, karbida, atau austenitik sekunder, tergantung pada perlakuan panas
dan komposisi kimia yang digunakan.

c. Morfologi:
Baja ASTM A210 biasanya memiliki struktur mikro yang seragam dengan butir-butir yang
relatif halus dan rapat. Kebanyakan butir pada baja ini memiliki ukuran yang relatif kecil
dan seragam, memberikan kekuatan dan ketahanan yang baik pada material.
Morfologi dapat berbeda tergantung pada perlakuan panas yang diberikan pada baja.
Proses perlakuan panas, seperti pemanasan dan pendinginan, dapat mempengaruhi
struktur mikro dan morfologi material.

d. Proses Pembuatan:
Baja ASTM A210 biasanya dibuat melalui proses pembuatan pipa baja yang disebut
"seamless" atau "tanpa sambungan". Dalam proses ini, baja cair dileburkan dan
kemudian diproses menjadi plat yang kemudian ditarik atau digulung menjadi pipa baja.
Setelah pembuatan tabung baja, proses perlakuan panas dan pendinginan dilakukan
untuk mencapai sifat mekanik yang diinginkan dan untuk membentuk fasa-fasa yang
diinginkan, seperti perlite dan ferrite.
NAMA : YOGA DWI WIDAGDO
NIM : 23122330
TUGAS MS 5011 PERAWATAN DAN INSPEKSI SISTEM MEKANIKAL 14 JUNI 2023

e. Sifat Mekanik
- Tensile strength: kemampuan baja untuk menahan gaya tarik sebelum putus. Nilai
minimalnya adalah 415 MPa untuk Grade A-1 dan 485 MPa untuk Grade C.
- Yield Strength: kemampuan baja untuk menahan gaya tekan sebelum mengalami
deformasi permanen. Nilai minimalnya adalah 255 MPa untuk Grade A-1 dan 275
MPa untuk Grade C.
- Elongation: persentase perubahan panjang baja setelah ditarik hingga putus. Nilai
minimalnya adalah 30% untuk Grade A-1 dan 30% untuk Grade C.
- Hardness: kemampuan baja untuk menahan gaya penetrasi atau goresan dari benda
lain. Nilai kekerasan baja ASTM 210 berkisar antara 156-217 HB (Brinell Hardness).
- Fatigue strenth: kemampuan baja untuk menahan gaya siklik yang berulang-ulang
tanpa mengalami keretakan atau patah. Nilai kekuatan lelah baja ASTM 210 berkisar
antara 240-415 MPa.
- Impact strength: kemampuan baja untuk menyerap energi dari benturan atau
tumbukan yang tiba-tiba. Nilai kekuatan impak baja ASTM 210 bergantung pada suhu
dan ketebalan pipa.

Anda mungkin juga menyukai