Anda di halaman 1dari 20

TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN

AGUS SETYAWAN, ST., M.Eng.


LOGAM

2
Logam banyak dipakai untuk berbagai macam
keperluan teknik, misalnya sebagai bahan
struktur, pintu, jendela, pipa. Rupanya hampir
semua pekerjaan teknik selalu memakai logam.
Dari kebanyakan logam rupanya besi merupakan
bahan yang paling banyak dipakai. Selain itu,
memang besi terdapat di mana-mana, termasuk
ditumbuh-tumbuhan yang hijau dan sel-sel darah.
Logam yang sebagian besar terdiri dari atom besi
disebut Logam Besi (“ferrous metal”). Logam yang
tidak berisi disebut Logam non-besi “Non-ferrous
metal”).

PENDAHULUAN
3
Logam besi dapat dibagi menjadi 3 macam:

1. Besi cor / Tuang


2. Besi Tempa
3. Baja

4
1. Besi cor / Tuang
1. Sifat Besi Cor
Besi Cor bersifat sebagai berikut:
a) Keras dan mudah melebur / mencair.
b) Getas, sehingga tidak dapat menahan
benturan.
c) Temperatur leleh 12500 C
d) Berkarat
e) Tidak dapat diberi muatan magnit
f) Dapat dikeraskan dengan cara dipanasi
kemudian didinginkan secara mendadak

LANJUT Page 5 5
g) Menyusut waktu pendinginan. Akibat
adanya susutan ini maka perlu diperhatikan
ukuran cetakan agar diperoleh hasil yang
sesuai dengan ukuran benda yang
diinginkan.
h) Kuat dalam menahan gaya desak, tetapi
lemah dalam menahan gaya tarik. Kuat
desaknya sekitar 6000 kg/cm2 , adapun
kuat tariknya hanya 500 kg/cm2.
i) Tidak dapat disambung dengan paku keling
atau dilas. Dua buah besi cor hanya dapat
disambung dengan baut sekrup.

6
2. Pemakaian Besi Cor
Besi Cor banyak dipakai untuk banyak keperluan
termasuk sebagai bahan struktur, terutama
untuk bagian-bagian struktur sebagai berikut:
a) Pipa yang menahan tekanan sangat tinggi.
b) Tutup lubang saluran drainasi, dan alat
saniter yang lain.
c) Bagian struktur rangka (“truss”) yang
menahan gaya desak.
d) Bagian-bagian mesin, blok mesin, dan
sebagainya.
e) Pintu gerbang, tiang lampu, dan sebagainya.
f) Sendi, rol jembatan.

7
Besi cor / Tuang

8
2. Besi Tempa
1. Sifat Besi Tempa
Besi Tempa bersifat sebagai berikut:
a) Daktail (liat), kuat dan dapat ditempa.
b) Dapat dibilas.
c) Tidak dapat dicor karena sulit mencair.
d) Tahan korosi.
e) Temperatur leleh sekitar 15350C
f) Kuat tarik maksimum sekitar 4000 kg/cm2,
dan kuat desaknya sekitar 2000 kg/cm2.

9
2. Pemakaian Besi Tempa
Pemakaian besi tempa ini telah lama
digantikan oleh baja struktur (“mild
steel”). Besi tempa tinggal dipakai bila
dibutuhkan bahan yang kuat, misalnya
paku sumbat / keling, pipa air, pipa gas,
baut, sekrup, tapal kuda, rantai dan
sebagainya.

10
Besi Tempa

11
3. Baja
1. Baja dapat dibedakan menjadi 3 jenis sesuai
dengan jumlah kandungan karbonya, yaitu :
a) Baja dengan sedikit karbon, atau baja
lunak atau baja struktur. Baja ini
mengandung karbon sampai 0,25 %.
b) Baja dengan karbon sedang. Baja ini
mengandung karbon diantara 0,25 – 0,7
%.
c) Baja dengan karbon banyak. Baja ini
karbon 0,7 – 1,5 %.

12
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat baja.
Kekuatan, elastisitas, daktilitas, dan
sebagainya merupakan sifat-sifat penting
yang dimiliki baja. Sifat-sifat tersebut amat
dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai
berikut:
a) Kandungan karbon 0,1 -1,5 %
b) Adanya bahan-bahan lain:
1) Belerang (S) 0,1 %
2) Fosfor
3) Silikon 0,2 %
4) Mangaan 1%
c) Proses pemanasan

13
2. Sifat Magnit Baja.
Sejak baja banyak dipakai dalam mesin-mesin
listrik untuk mendapatkan daerah magnit,
sifat-sifat magnit itu kemudian dipelajari.
Sifat magnit itu dipisah-pisahkan sesuai
dengan susunan bajanya. Agar diperoleh sifat
mgnit yang baik, perbandingan unsur-unsur di
dalam baja harus sebagai berikut :
a) Karbon
b) Silikon
c) Belerang
d) Fosfor
e) mangaan

14
3. Pengerjaan Baja.
Pengerjaan baja dapat dilakukan menurut cara-cara
sebagai berikut :
a) Drawing : Baja dimasukkan dalam lubang atau
alat lain, dan ditarik shg berbentuk kawat.
b) Forging : Baja dipanasi sampai temperatur
tertentu, kemudian diletakkan diatas alas dan
ditempa dengan palu berkali-kali.
c) Pressing : Baja yg akan dibentuk diletakkan dlm
cetakan, kemudian diberi tekanan sampai baja
mengisi penuh cetakan. Baja ditekan antara
cetakan sampai membentuk yang diinginkan.
d) Rolling : Baja yg akan dibentuk dipijarkan
kemudian dipaksa masuk dlm roll
e) Extrusion : Baja dipanaskan dengan tekanan yg
tinggi agar melewati suatu lobang.
15
4. Sifat-sifat baja lunak
Sifat-sifat baja lunak(Baja Struktur) sebagai
berikut :
a) Berat jenis 7,8
b) Temperatur leleh sekitar 14000C
c) Daktail (Liat)
d) Mudah dilas
e) Dapat diberi muatn magnit
f) Lebih keras dan kuat daripada besi
tempa.
g) Hampir dipakai untuk semua struktur,
sehingga sering dinamakan baja struktur.

16
5. Sifat-sifat baja keras
a) Dapat diberi muatan magnit yang tetap
(permanen).
b) Dapat dilas.
c) Lebih elastis dan kuat daripada baja lunak.
d) Mudah berkarat.
e) Berat jenis 7,9.
f) Temperatur leleh sekitar 1300 0C.
g) Kuat tarik dan kuat geser hampir sama besar.
h) Banyak dipakai untuk bagian alat yang sering
menerima beban kejut dan getaran, misalnya
pangkal kunci/alat, baja prategang, baut
mutu tinggi (“high strength bolt”).

17
6. Korosi besi/baja
Perubahan logam menjadi bentuk oksida disebut
Korosi. Salah satu kejelekan baja ialah sifat yang
mudah korosi (berkarat) ini. Untuk mencegah atau
memperlambat terjadinya karat, beberapa cara
berikut ini sering dilakukan :
a) Tarring : Permukaan baja dilapisi gas batu bara.
b) E’ectroplating: Permukaan baja dilapisi dgn perak,
copper, nikel dsbnya. Dgn prose electrolysis.
c) Galvanizing : Baja direndam dlm cairan seng shg
permukaan baja terlapisi seng.
d) Metal spraying : baja disemprot dgn cairan seng,
aluminium atau timah.
e) Dilapisi cat : Baja dilapisi cat.
f) Dimasukkan ke dalam beton

18
7. Stainless Steel
Logam jenis ini merupakan besi paduan
yang besifat tahan karat, mengandung
sedikit karbon, dan mengandung krom
(“chromium”) lebih dari 12 %.

19
Baja struktur

20

Anda mungkin juga menyukai