TAKSONOMI BLOOM
Maywansyah Putra
Taksonomi Pendidikan
Ansyari Win
PENDAHULUAN
Pembuatan kurikulum yang t erdiri
dari Term of Reference (TOR), Garis
Besar Program Pembelajaran
(GBPP) maupun Sat uan Acara
Pembelajaran (SAP) dapat
dikatakan pekerjaan rut in
w idyaiswara. M engenai cont ent
mat eri, walaupun t idak mudah,
masih bisa ditangani karena
tent unya penugasan t ersebut telah
disesuaikan dengan kompet ensi
w idyaiswara. M asalah biasanya
timbul ketika mencari kesepakatan
mengenai pemilihan taksonomi
bloom. Kadang pemilihan kata
kerja untuk menyatakan t ujuan
program, kompet ensi dasar
maupun indikator pencapaian dalam GBPP tersebut dirasakan kurang pas dengan apa yang dimaksud
oleh penyusun. M asalah ini pulalah yang dialami oleh penulis ketika pertama kali dit ugaskan menyusun
kurikulum program diklat di Pusdiklat KNPK dan it u terjadi lagi pada penugasan-penugasan berikutnya.
Bosan menghadapi masalah inilah yang mendorong penulis untuk mengetahui lebih dalam mengenai
t aksonomi bloom.
Tiga level pertama (t erbawah) merupakan Low er Order Thinking Skills, sedangkan tiga level
berikutnya Higher Order Thinking Skill . Namun demikian pembuatan level ini bukan berart i bahwa low er
level t idak pent ing. Justru low er order thinking skill ini harus dilalui dulu untuk naik ke t ingkat
berikutnya. Skema ini hanya menunjukkan bahwa semakin tinggi semakin sulit kemampuan berpikirnya.
Ranah Afekt if mencakup segala sesuatu yang t erkait dengan emosi, misalnya perasaan, nilai,
penghargaan, semangat ,minat , motivasi, dan sikap. Lima kat egori ranah ini diurutkan mulai dari perilaku
yang sederhana hingga yang paling kompleks.
Ranah Psikomotorik meliput i gerakan dan koordinasi jasmani, keterampilan mot orik dan
kemampuan fisik. Ketrampilan ini dapat diasah jika sering melakukannya. Perkembangan tersebut dpat
diukur sudut kecepatan, ketepatan, jarak, cara/ t eknik pelaksanaan. Ada t ujuh kat egori dalam ranah
psikomotorik mulai dari t ingkat yang sederhana hingga tingkat yang rumit.
RANAH PSIKOM OTORIK – KETRAM PILAN (SKILLS)
Sama dengan sebelum revisi, tiga level pert ama (terbawah) merupakan Low er Order Thinking
Skills, sedangkan tiga level berikut nya Higher Order Thinking Skill . Jadi, dalam menginterpretasikan
piramida di atas, secara logika adalah sebagai berikut :
- Sebelum kita memahami sebuah konsep maka kita harus mengingatnya t erlebih dahulu
- Sebelum kita menerapkan maka kit a harus memahaminya t erlebih dahulu
- Sebelum kita menganalisa maka kit a harus menerapkannya dulu
- Sebelum kita mengevaluasi maka kit a harus menganalisa dulu
- Sebelum kit a berkreasi atau menciptakan sesuatu, maka kit a harus mengingat , memahami,
mengaplikasikan, menganalisis dan m engevaluasi.
Beberapa kritik dilemparkan kepada penggambaran piramida ini. Ada yang beranggapan bahw a
semua kegiatan tidak selalu harus melewati tahap yang berurutan. Proses pembelajaran dapat dimulai
dari tahap mana saja t ergant ung kreasi t iap orang. Namun demikian, memang diakui bahwa pentahapan
itu sebenarnya cocok untuk proses pembelajaran yang terint egrasi. Krit ik lain mengatakan bahwa higher
level (M enganalisa, mengevaluasi dan mencipta) sebenarnya bersifat setara sehingga bentuk segitiga
menjadi sepert i di bawah ini. (Anderson and Krat hwohl, 2001; dalam Wikipedia)
Hingga saat ini ranah afekt if dan psikomot orik belum mendapat perhatian. Skill menekankan
aspek psikomot orik yang membutuhkan koordinasi jasmani sehingga lebih t epat dipraktekkan bukan
dipelajari. Att itude juga merupakan fakt or yang sulit diubah selama proses pembelajaran karena
at t it ude terbent uk sejak lahir. M ungkin itulah alasan mengapa revisi baru dilakukan pada ranah kognit if
yang difokuskan pada know ledge.
Langkah-langkah yang harus digunakan dalam menerapkan Taksonomi Bloom adalah sebagai
berikut:
1. Tent ukan t ujuan pembelajaran
2. Tent ukan kompet ensi pembelajaran yang ingin dicapai
apakah peningkatan know ledge, skills at au att itude. Dalam Pemilihan ka t a ker ja kunci ya ng
hal ini perlu dipert imbangkan karakt eristik mata diklat , t epat memegang peranan pent ing
dan peserta didik dalam menjelaskan t ujuan
3. Tent ukan ranah kemampuan int elektual sesuai dengan pr ogr am d iklat , kompet ensi
kompetensi pembelajaran. dasar d an ind ika t or pencapaia n
a. Ranah kognit if : Tent ukan t ingkat an taksonomi, agar konsep ma t er i t er sampaikan
apakah pada t ingkatan M engingat, secar a ef f ekt if .
M emahami,M enerapkan, M enganalisis, M enilai,
M embuat .
b. Ranah Psikomot orik : Kat egorikan ranah tersebut ,
apakah t ermasuk Persepi, Kesiapan, Reaksi yang diarahkan, Reaksi natural (mekanism e),
Adaptasi, Reaksi yang kompleks Kreat ivit as.
c. Ranah Afekt if: Kat egorikan ranah t ersebut , apakah t ermasuk penerimaan, Responsif, Nilai yang
dianut (Nilai diri), Organisasi dan Karakterisasi.
4. Gunakan kat a kerja kunci yang sesuai, unt uk menjelaskan inst ruksi kedalaman materi, baik pada
t ujuan program diklat, kompet ensi dasar dan indikator pencapaian.
5. Sebagai tambahan, untuk penerapan t aksonomi bloom dalam ranah kognitif, dapat dit entukan pula
media pembelajaran yang sesuai dengan mengacu pada Bloom’s Cognit ive Wheel . Pilihan media
pembelajaran ini dapat dilihat pada lingkaran t erluar yang berwarna hijau.
Walaupun Bloom’s Cognit ive Wheel ini belum direvisi, namun masih dapat dijadikan acuan mengingat
perubahannya yang tidak terlalu signifikan. Untuk lebih jelasnya penerapan taksonomi bloom ini dapat
dilihat dalam Bloom’s Cognit ive Wheel berikut ini.
Berikut ini adalah penjelasan dan pilihan kata kerja kunci dari ranah kognitif yang telah direvisi.
REVISI RANAH KOGNITIF - PENGETAHUAN (KNOW LEDGE)
No. Kat egori Penjelasan Kata kerja kunci
1. M engingat Kemampuan menyebut kan M endefinisikan, menyusun daftar,
kembali informasi / menjelaskan, mengingat , mengenali,
penget ahuan yang t ersimpan menemukan kembali, menyatakan,
dalam ingatan. Contoh: mengulang, mengurut kan, menamai,
menyebutkan art i t aksonomi. menempatkan, menyebut kan.
2. M emahami Kemampuan memahami M enerangkan, menjelaskan,
inst ruksi dan menegaskan menterjemahkan, menguraikan, mengartikan,
pengert ian/ makna ide atau menyatakan kembali, menafsirkan,
konsep yang t elah diajarkan baik mengint erpretasikan, mendiskusikan,
dalam bent uk lisan, t ert ulis, menyeleksi, mendet eksi, melaporkan,
maupun grafik/ diagram menduga, mengelompokkan, memberi
Contoh : M erangkum mat eri contoh, merangkum menganalogikan,
yang telah diajarkan dengan mengubah, memperkirakan.
kata-kata sendiri
3. M enerapkan Kemampuan melakukan sesuatu M emilih, menerapkan, melaksanakan,
dan mengaplikasikan konsep mengubah, menggunakan,
dalam sit uasi tetent u. Cont oh: mendemonstrasikan, memodifikasi,
M elakukan proses pembayaran mengint erpretasikan, menunjukkan,
gaji sesuai dengan sist em membukt ikan, menggambarkan,
berlaku. mengoperasikan, menjalankan
memprogramkan, memprakt ekkan, memulai.
4. M enganalisis Kemampuan memisahkan M engkaji ulang, membedakan,
konsep kedalam beberapa membandingkan, mengkont raskan,
komponen dan mnghubungkan memisahkan, menghubungkan, menunjukan
satu sama lain untuk hubungan ant ara variabel, memecah menjadi
memperoleh pemahaman atas beberapa bagian, menyisihkan, menduga,
konsep tersebut secara ut uh. mempertimbangkan mempert entangkan,
Contoh: M enganalisis penyebab menat a ulang, mencirikan, mengubah
meningkatnya Harga pokok st rukt ur, melakukan pengetesan,
penjualan dalam laporan mengint egrasikan, mengorganisir,
keuangan dengan memisahkan mengkerangkakan.
komponen- komponennya.
5. M engevaluasi/ Kemampuan menetapkan M engkaji ulang, mempertahankan,
menilai derajat sesuatu berdasarkan menyeleksi, mempert ahankan, mengevaluasi,
norma, krit eria atau patokan mendukung, menilai, menjustifikasi,
t ert ent u mengecek, mengkrit ik, memprediksi,
Contoh: M embandingkan hasil membenarkan, menyalahkan.
ujian sisw a dengan kunci
jawaban.
6. M encipta Kemampuan memadukan unsur- M erakit , merancang, menemukan,
unsur menjadi sesuatu bent uk mencipt akan, memperoleh,
baru yang utuh dan koheren, mengem bangkan, memformulasikan,
atau membuat sesuat u yang membangun, membentuk, melengkapi,
orisinil. Contoh: M embuat membuat , menyempurnakan, melakukan
kurikulum dengan inovasi, mendisain, menghasilkan karya.
mengintegrasikan pendapat dan
materi dari beberapa sumber
Penutup
Demikian sedikit uraian mengenai t aksonomi bloom, dan u ntuk memudahkan para penyusun
kurikulum dalam memilih kata kerja yang sesuai t erkait dengan tujuan program, kompetensi dasar dan
indikator pencapaian, berikut ini adalah daftar pilihan kata kerja yang dapat digunakan dalam ranah
kognit if (know ledge). Selamat membuat kurikulum, semoga bermanfaat!
Daftar cont oh kata kerja operasional yang dapat dipakai untuk ranah Kognit if
M engetahui M emahami M engaplikasikan M enganalisis M engevaluasi M embuat
Benjamin Bloom–New World Encyclopedia ,from htt p:/ / new w orldencyclopedia.org/ entry/ Benjami
diakses t anggal 13 September 2011.
Berbagi Ilmu-Taksonomi Bloom, dari ht tp:/ / endang965.w ordpress.com/ 2009/ 03/ 18/ taksonomi-blo
diakses t anggal 14 September 2011.
Bloom’s Taxonomy of Learning Domains, The Three Types of Learning – Big Dog & Lit t le Dog Perfor
Juxt aposit ion from htt p:/ / w w w .nw link.com/ ~donclark/ hrd/ bloom.ht ml, diakses t anggal 17 Septem
Bloom’s Taxonomy–Wikipedia, t he free encyclopedia from ht tp:/ / en.w ikipedia.org/ w iki/ Bloom, dia
t anggal 17 September 2011.