Anda di halaman 1dari 10

METALURGI FISIK

BAJA PADUAN
NAMA : SEPTIYAN FIKRI WIJAYA ARIF FIYANTO
NIM : 141220015
KELAS : MALAM A
TUJUAN MENAMBAHKAN UNSUR PADUAN

 Tujuan menambahkan unsur paduan adalah :


a. Untuk menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, kekuatan Tarik dan
lain sebagainya)
b. Untuk menaikkan sifat mekanik pada temperatur rendah
c. Untuk menaikkan daya tahan terhadap reaksi kimia (oksidasi dan
reduksi)
PENGARUH UNSUR PADUAN PADA FERRIT

 Semua unsur yang membentuk larutan padat akan menaikkan


kekerasan dan kekuatan, Demikian pula halnya dengan unsur paduan
yang larut kedalam ferrit, akan menaikkan kekerasan dan kekuatan
ferrit.
 Pengaruh dari masing-masing unsur tidak sama, hal ini dijabarkan
sebagai berikut :
 Si dan Mn (Mangan), unsur paduan yang selalu dijumpai di dalam baja,
mempunyai pengaruh yang paling besar, sedangkan Cr (Karomium)
mempunyai pengaruh yang paling kecil.
 Karena pengaruh crome yang kecil, ia banyak digunakan sebagai unsur
paduan pada baja yang akan banyak mengalami pengerjaan dingin.
PENGARUH UNSUR TERHADAP KADIBRA

 Pengaruh unsur paduan terhadap kabrida yaitu unsur paduan yang dapat
membentuk kabrida, yang mempengaruhi gaya Tarik (affinity) terhadap karbon.
Unsur dalam kelompok ini (diurut mulai dari yang mempunyai iffiniti rendah
terhadap karbon ) yaitu Cr (Kromium), W (Wolfram), Ti (Titanium), dan Zr
(Zirkonium).
 Bila di dalam baja terdapat lebih dari satu unsur membentuk kabrida, maka unsur
dengan inffiniti tertinggi yang membentuk kabrida.
 Kabrida yang terbentuk ini dapat berupa kabrida sederhana atau kabrida kompleks.
Adanya kabrida akan menaikkan sifat tahan aus karena kerasnya tinggi, biasanya
alloy tool steel menggandung unsur pembentuk kabrida dengan kadar yang cukup
tinggi
 Unsur paduan yang membuat kabrida menjadi lebih stabil, tidak mudah
terurai dan larut kedalam suati fas. Unsur-unsur dalam kelompok ini
(diurut dari yang lemah ke kuat) : Co (Kobalt), Ni (Nikel), W (Wolfarm),
Mo (Molibdenum), Mn (Mangan), Cr (Kromium), V (Vadium), Ti
(Tiyanium) Nb (Niobium), dan Ta (Tantalum).
 Pembentuk kabrida yang kuat taidak selalu menjadi penstabil kabrida
yang kuat, misalnya Mn, pembentuk kabrida yang sangat lemah tapi ia
dapat berfungsi penstabil kabrida yang cukup kuat, bahkan lebih kuat
dari Mo
PENGARUH PADA PAHAT KADIBRA

 Pahat kabrida mempunyai sifat-sifat kekerasan yang tinggi pada


berbagai tingkatan suhu, konduktivitas termal yang timggi serta modulus
yang tinggi serta ketahanan aus yang baik, sehingga alat potong yang
terbuat dari kabrida merupakan alat potong yang efektif dan efisien.
 Alat potong kabrida dapat di bedakan menjadi kabrida kelas bukan baja
dan kabrida kelas baja. Kabrida kelas bukan baja digunakan untuk
memotong material-material bukan baja seperti besi logam danlogam
non ferro, sedangkan kabrida kelas baja di gunakan untuk memotong
maretial baja.
PENGARUH UNSUR PADUAN Fe-Fe3C
 Diagram Fe-Fe3C adalah diagram yang menampilkan hubungan antara
temperatur dimana terjadi perubahan fasa selama proses pendinginan
lambat dan pemanasan lambat dengan kandungan karbon (%C). Diagram
fasa besi dan karbida besi Fe3C ini menjadi landasan untuk laku panas
kebanyakan jenis baja yang kita kenal. Dari diagram fasa tersebut dapat
diperoleh informasi-informasi penting yaitu antara lain :
 Fasa yang terjadi pada komposisi dan temperatur yang berbeda dengan
pendinginan lambat.
 Temperatur pembekuan dan daerah-daerah pembekuan paduan Fe-C bila
dilakukan pendinginan lambat.
 Temperatur cair dari masing-masing paduan.
 Batas-batas kelarutan atau batas kesetimbangan dari unsur karbon fasa
tertentu.
 Reaksi-reaksi metalurgis yang terjadi.
Komposisi eutektid terdapat pada 4,3 % (berat) karbon (17 % atom) dan suhu eutektid adalah 1148°C.
Besi cor berada di daerah eutektid ini karena rata-rata mengandung 2.5 % – 4 %.
Pada bagian diagram antara 700°C-900°C dan daerah karbon antara 0%-1% ini mikrostruktur baja
dapat diatur dan dan disesuaikan dengan keinginan.
Struktur-struktur yang ada pada diagram fasa Fe-Fe3C :
 Ferrit (Besi α) adalah suatu komposisi logam yang mempunyai batas maksimum kelarutan Carbon
0,025 % C pada temperature 723°C, struktur kristalnya BCC (Body Center Cubic) dan pada
temperature kamar mempunyai batas kelarutan Carbon 0,008 % C.
  Austenit (Besi γ) adalah suatu larutan padat yang mempunyai batas maksimum kelarutan Carbon
2,11 % C pada temperature 1148°C, struktur kristalnya FCC (Face Center Cubic).
 Cementit (Besi Karbida) adalah suatu senyawa yang terdiri dari unsur Fe dan C dengan
perbandingan tertentu (mempunyai rumus empiris) dan struktur kristalnya Orthohombic.
 Lediburite ialah campuran Eutectic antara besi Gamma dengan Cementid yang dibentuk pada
temperature 1130°C dengan kandungan Carbon 4,3%C.
 Pearlit adalah Eeutectoid mixture dari ferrite dan cementite (α+Fe3C), terjadi pada temperatur
723°C, mengandung 0,8 % karbon
PENGARUH UNSUR PADUAN TERHADAP
TEMPERING
 Tempering adalah proses perlakuan panas dimana sebelumnya sudah
dilakukan proses hardening atau normalizing pada baja. Baja
dipanaskan pada temperatur dibawah temperature autectoid
(temperature kritis) dan dilakukan pendinginan. Ada hal-hal yang harus
diperlukan pada proses tempering adalah temperature tempering, waktu
tempering, laju pendinginan, dan komposisi baja yang harus didingnkan.
 Tujuan dari dilakukannyaproses tempering ialah untuk meningkatkan
keuletan, toughness (kekerasan), dan ukuran butir matriks.
 Proses tempering ditinjau dari aspek capaian kekerasannya temperatur
temper dibagi menjadi 3 kelompok, sebagai berikut :
Tahap l, dilakukan pada temperatur 80 – 200 derajat celcius. Pada tahap
ini terjadi trasformasi fasa martensit menjadi martensit temper dan kabrida
epsilon (Fe2,4C), dan jika austenite sisa akan bertransformasi menjadi
martensit.
Tahap ll, dilakukan pada temperatur 200 – 400 derajat celcius. Pada tahap
ini terjadi transformasi martensit menjadi a + Fe3C, dan jika masih terdapat
austenite sisa maka bertransformasi juga menjadi a + Fe3C. a + Fe3C disini
memiliki bentuk sementit yang lamellar (serpih)
Tahap lll, dilakuakan pada temperatur 400 – 600 derajat celcius, pada
tahap ini terjadi transformasi yang terjadi adalah seperti pada temperatur
temper tahap ll, hanya saja pada a + Fe3C yang terbentuk memiliki bentuk
sementit yang globular (bulat).

Anda mungkin juga menyukai