Anda di halaman 1dari 15

METALURGI FISIK

NAMA : FAISAL MULYA R


KELAS : TEKNIK MESIN (MALAM A)
NIM : 141220017
Baja Paduan No. 6-10

Baja Nikel

Baja Chrom

Baja Nikel Chrom

Baja Mangan

Baja Molyden
BAJA NIKEL

 Pengertian Nikel

Nikel adalah unsur kimia metalik dalam table periodik yang memiliki simbol Ni dan nomor atom 28. Nikel


adalah logam berwarna putih keperak–perakan sedikit semburat keemasan. Nikel termasuk logam transisi,
dan memiliki sifat keras serta ulet. Nikel juga tergolong dalam grup logam besi-kobalt, yang dapat
menghasilkan paduan yang sangat berharga.

Nikel murni berbentuk bubuk untuk memaksimalkan luas permukaan reaktif, memiliki aktivitas kimia yang
signifikan, tetapi potongan yang besar lambat bereaksi dengan udara dalam kondisi normal karena lapisan
teroksidasi terbentuk di permukaan dan mencegah korosi lebih lanjut (pasivasi). Meski begitu, nikel murni
hanya ditemukan di kerak bumi dalam jumlah kecil, biasanya di batuan ultrabasa,[5][6] dan di dalam meteorit
besi atau siderit yang tidak terpapar oksigen saat berada di luar atmosfer bumi.
BAJA NIKEL

 Penjelasan Nikel

Penggunaan nikel (sebagai paduan nikel-besi) dimulai sejak 3500 SM. Nikel pertama kali diklasifikasikan
sebagai unsur kimia pada tahun 1751 oleh Axel Fredrik Cronstedt, yang awalnya mengira bijih tersebut
sebagai mineral tembaga, di tambang kobalt di Los, Hälsingland, Swedia. Nama elemen ini berasal
dari peri nakal dari mitologi penambang Jerman, Nickel (mirip dengan Nick Lama), yang mempersonifikasikan
fakta bahwa bijih tembaga–nikel tidak bisa dimurnikan menjadi tembaga. Sumber nikel yang penting secara
ekonomi adalah bijih besi limonit, yang mengandung 1–2% nikel.

Nikel secara perlahan teroksidasi oleh udara pada suhu normal dan dianggap tahan korosi. Dalam sejarah,
nikel digunakan untuk pelapisan besi dan kuningan, melapisi peralatan kimia, dan membuat paduan tertentu
yang mempertahankan polesan perak tinggi. Nikel adalah salah satu dari empat elemen (yang lainnya
adalah besi, kobalt, dan gadolinium) yang bersifat feromagnetik pada suhu normal. Magnet permanen Alnico
yang mengandung nikel memiliki kekuatan sedang antara magnet permanen besi dan magnet tanah jarang.
BAJA NIKEL

 Sifat Atom dan Fisik

Sel satuan nikel adalah kubus-berpusat muka dengan parameter kisi 0,352 nm, yang membentuk jari-jari
atom 0,124 nm. Struktur kristal ini stabil pada tekanan lebih dari 70 GPa. Nikel termasuk dalam
kelompok logam transisi. Nikel memiliki sifat keras, mudah dibentuk dan ulet, dan memiliki konduktivitas
listrik dan panas yang relatif tinggi untuk logam-logam transisi. Kekuatan tekan nikel yang tinggi sebesar 34
GPa, diperkirakan bisa membuat kristal ideal, tidak pernah diperoleh dalam material sebenarnya karena
pembentukan dan pergerakan dislokasi namun, tekanan itu telah dicapai dalam nanopartikel Ni.
BAJA NIKEL

Konfigurasi Elektron Isotop


 Atom nikel memiliki dua konfigurasi elektron,  Nikel yang dapat ditemukan secara alami terdiri
[Ar] 3d8 4s2 dan [Ar] 3d9 4s1. Jumlah energinya dari lima isotop stabil 58Ni, 60Ni, 61Ni, 62Ni dan
sangat dekat - simbol [Ar] mengacu pada 64Ni. Isotop 58Ni paling banyak ditemukan
struktur inti yang berbentuk seperti argon. Ada (68.077% kelimpahan alami). Isotop yang lebih
beberapa ketidaksepakatan tentang konfigurasi berat dari 62Ni tidak dapat dibentuk dengan fusi
yang memiliki energi paling rendah. nuklir tanpa kehilangan energi untuk fusi.
BAJA CHROM

 Pengertian Chrom

Kromium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cr dan nomor atom 24. Ia
adalah unsur pertama dalam golonganKromium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Cr dan nomor atom 24. Ia adalah unsur pertama dalam golongan 6. Ia adalah logam berwarna abu-
abu seperti baja, berkilau, keras dan rapuh yang memerlukan pemolesan tinggi, tahan pengusaman, dan
memiliki titik lebur tinggi. 6. Ia adalah logam berwarna abu-abu seperti baja, berkilau, keras dan rapuh yang
memerlukan pemolesan tinggi, tahan pengusaman, dan memiliki titik lebur tinggi.

Sifat unsur kromium dapat menurunkan laju pendinginan kritis (kromium sejumlah 1,5% cukup meningkatkan
kekerasan dalam minyak). Penambahan kromium pada baja menghasilkan struktur yang lebih halus dan
membuat sifat baja dikeraskan lebih baik karena kromium dan karbon dapat membentuk karbida. Kromium
dapat menambah kekuatan tarik dan keplastisan serta berguna juga dalam membentuk lapisan pasif untuk
melindungi baja dari korosi serta tahan terhadap suhu tinggi.
BAJA CHROM

 Pengertian Chrom

Paduan ferokromium diproduksi secara komersial dari kromit dengan cara silikotermal atau reaksi


aluminotermal dan logam kromium melalui proses pemanggangan dan pelindian yang diikuti dengan reduksi
menggunakan karbon dan kemudian aluminium. Logam kromium bernilai tinggi karena ketahanannya yang
tinggi terhadap korosi dan kekerasannya. Pengembangan utamanya adalah pengungkapan bahwa baja dapat
dibuat sangat tahan korosi dan pengusaman dengan penambahan kromium logam untuk membentuk baja
nirkarat.
BAJA CHROM

Fisika Pasivasi Isotop


 Kromium mengagumkan  Logam kromium yang dibiarkan  Kromium alami tersusun atas
untuk sifat magnetiknya, di udara terbuka tiga isotop stabil; 52Cr, 53Cr
ia adalah satu-satunya mengalami pasivasi oleh dan 54Cr, dengan 52Cr adalah
unsur padat yang oksidasi, dengan membentuk yang paling melimpah
menunjukkantingkat anti lapisan permukaan tipis yang (kelimpahan alami 83,789%).
feromagnetik pada suhu protektif. Lapisan ini adalah
suatu struktur spinel dengan
ruang (dan di
ketebalan hanya beberapa
bawahnya). Di atas
molekul. Ia sangat padat, dan
38 °C, ia berubah mencegah difusi oksigen ke
menjadi paramagnetik. dalam logam di bawahnya.
BAJA CHROM

 Pengertian Chrom

Kromium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cr dan nomor atom 24. Ia
adalah unsur pertama dalam golonganKromium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Cr dan nomor atom 24. Ia adalah unsur pertama dalam golongan 6. Ia adalah logam berwarna abu-
abu seperti baja, berkilau, keras dan rapuh yang memerlukan pemolesan tinggi, tahan pengusaman, dan
memiliki titik lebur tinggi. 6. Ia adalah logam berwarna abu-abu seperti baja, berkilau, keras dan rapuh yang
memerlukan pemolesan tinggi, tahan pengusaman, dan memiliki titik lebur tinggi.

Sifat unsur kromium dapat menurunkan laju pendinginan kritis (kromium sejumlah 1,5% cukup meningkatkan
kekerasan dalam minyak). Penambahan kromium pada baja menghasilkan struktur yang lebih halus dan
membuat sifat baja dikeraskan lebih baik karena kromium dan karbon dapat membentuk karbida. Kromium
dapat menambah kekuatan tarik dan keplastisan serta berguna juga dalam membentuk lapisan pasif untuk
melindungi baja dari korosi serta tahan terhadap suhu tinggi.
BAJA NIKEL CHROM

 Pengertian Nikel chrom

Baja tahan karats austenitik (disebut juga: baja kromium-nikel) dengan kandungan nikel di atas 8%
merupakan kombinasi yang ideal untuk aplikasi praktis yang terkait pemrosesan, ketahanan terhadap korosi,
dan karakteristik mekanisnya. Karakteristik utama dari jenis baja stainless ini adalah ketahanan yang tinggi
terhadap korosi. Atas dasar itu, baja stainless austenitik diterapkan di area dengan media yang agresif,
misalnya kontak dengan air laut yang mengandung klorida dan dalam industri kimia dan makanan.
BAJA MANGAN

 Pengertian Baja Mangan

Baja mangan austenitik merupakan material yang memiliki sifat ulet, ketangguhan yang tinggi, ketahanan
terhadap benturan dan keausan yang baik serta pengerasan regangan yang tinggi. Karena sifat tersebut, baja
ini banyak digunakan untuk komponen-komponen yang dalam pemakaiannya mengalami benturan dan
gesekan.

Baja mangan austenitik atau disebut juga sebagai baja hadfield mempunyai kandungan unsur mangan (Mn)
antara 10-14% dan karbon C 1,0-1,4%, pada saat baja mangan austenitik di deformasi plastis, terjadi proses
peningkatan kekerasan dan kekuatan.
BAJA MANGAN

 Pengertian Baja Mangan

Mangan mempunyai warna abu-abu besi dengan kilap metalik sampai submetalik, kekerasan 2 -
6, berat jenis 4,8, massif, reniform, botriodal, stalaktit, serta kadang-kadang berstruktur fibrous
dan radial. Mangan berkomposisi oksida lainnya namun berperan bukan sebagai mineral utama
dalam cebakan bijih  adalah bauxit, manganit, hausmanit, dan lithiofori, sedangkan yang
berkomposisi karbonat adalah rhodokrosit, serta rhodonite yang berkomposisi silika.
BAJA MOLYDEN

 Pengertian Baja Mangan

Molibdenum adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Mo dan nomor atom 42.


Namanya diambil dari Neo-Latin molybdaenum, dari bahasa Yunani Kuno Μόλυβδος molybdos, yang
berarti timbal, karena bijihnya dirancukan dengan bijih timbal. Unsur bebasnya, suatu logam keperakan
dengan noda abu-abu, memiliki titik lebur ke-6 di antara semua unsur. Ia mudah membentuk karbida stabil
dan keras dalam logam paduan, dan untuk alasan ini, sebagian besar produksi dunia unsur ini (sekitar 80%)
digunakan dalam paduan baja, termasuk paduan berkekuatan tinggi dan superalloy.
BAJA MOLYDEN

Fisika Isotop
 Dalam bentuknya yang murni, molibdenum adalah  Terdapat 35 isotop molibdenum yang diketahui,
logam abu-abu keperakan dengan kekerasan dengan kisaran massa atom antara 83 sampai
Mohs sebesar 5,5. Mo memiliki titik lebur 2623 °C 117, dan juga empat isomer nuklir metastabil.
(4753 °F; 2896 K); dari unsur alami, Tujuh isotop terjadi secara alami, dengan massa
hanya tantalum, osmium, renium, wolfram, atom 92, 94, 95, 96, 97, 98, dan 100. Dari isotop
dan karbon yang memiliki titik lebur lebih tinggi. alami ini, hanya molibdenum-100 yang tidak
stabil.

Anda mungkin juga menyukai