Anda di halaman 1dari 18

Pelaksanaan In-House

Training
Materi Fasilitasi
Fasilitasi
1. Definisi Fasilitasi
2. Prinsip-prinsip Fasilitasi
3. Keterampilan Dasar Fasilitator
4. Teknik-teknik dalam Fasilitasi
5. Penerapan Fasilitasi dalam
Pembelajaran Orang Dewasa
1. Definisi Fasilitasi
Sehingga, dapat dikatakan
Fasilitasi berasal dari bahwa fasilitasi merupakan
Bahasa Latin “facile” yang suatu seni dan ilmu untuk
artinya mudah dilakukan membuat suatu proses
menjadi lebih mudah.

Fasilitator dalam sebuah pelatihan, bertugas untuk mempermudah orang


mendapatkan ilmu, dengan cara dan prinsip yang dipercaya oleh Andragogi
(pembelajaran orang dewasa).
2. Prinsip-prinsip Fasilitasi
1. Kesiapan. 2. Kejelasan.
Fasilitator harus siap terhadap sesi Penting bagi Fasilitator memiliki
yang akan dipandu. Kesiapan yang kejelasan dalam setiap proses
dimaksud tidak hanya kesiapan pelatihan, seperti: Apa tujuan
terhadap materi, bahan, dan survei pelatihan; Bagaimana peserta dapat
lain sebelum pelatihan, tetapi juga mencapai tujuan pelatihan; dan
mempersiapkan hal-hal yang mungkin Bagaimana peran fasilitator
terjadi tidak sesuai dengan rencana. mengoptimalkan proses yang
memungkinkan peserta dapat
mengambil kesimpulan dan
keputusan.
Prinsip-prinsip Fasilitasi
3. Netral. 4. Fasilitasi sebenarnya adalah proses
Fasilitator harus bersikap netral pengelolaan pengetahuan, dimana
terhadap pendapat dan ide peserta. setiap orang yang terlibat dalam
Setiap kontribusi anggota kelompok kegiatan pelatihan atau lokakarya
dalam diskusi maupun aktivitas memiliki pengetahuan, pengalaman
berbagi pengetahuan dan pengalaman dan budaya yang bisa dibagikan
sama-sama berharga. kepada yang lain.
Prinsip-prinsip Fasilitasi
5. Fasilitator harus memiliki strategi yang melimpah
untuk memandu sebuah pelatihan. Prinsip ini
mengharuskan Fasilitator untuk terus belajar strategi dan
teknik fasilitasi.

6. Setiap proses fasilitasi harus dapat menumbuhkan


pengetahuan dan pengalaman setiap orang yang terlibat
baik fasilitator maupun peserta, serta dapat
memaksimalkan sumber daya yang dimilikinya.

7. Rule of 7, yang dimaksud dalam prinsip ini adalah


maksimal jumlah instruksi, langkah ataupun aturan yang
disampaikan oleh Fasilitator kepada peserta adalah tujuh.
Apabila instruksi/ langkah/ aturan yang disampaikan lebih
dari tujuh, sulit bagi peserta untuk dapat mengingatnya.
3. Keterampilan Dasar Fasilitator
Keterampilan Bertanya
Pertanyaan merupakan salah satu media pokok seorang fasilitator. Fasilitator akan dapat memancing peserta untuk
berpikir dan mengeluarkan gagasannya melalui pertanyaan.

Keterampilan Merancang Proses


Fasilitator harus memiliki keterampilan dalam menentukan proses dan metode efektif, termasuk didalamnya bagaimana
mengupayakan partisipasi aktif seluruh peserta dengan mempertimbangkan konteks budaya, norma, keberagaman serta gaya
berpikir dan gaya belajar yang berbeda-beda untuk mencapai hasil dan dampak fasilitasi dengan kualitas yang tinggi sesuai
dengan tujuan yang diharapkan.

Keterampilan Mendengar Aktif


Keterampilan ini menjadi fundamental karena agar fasilitator dapat mendengarkan pendapat peserta secara seksama dan
fasilitasi menjadi lebih efektif. Selain itu, dengan mendengar aktif, fasilitator menunjukkan rasa toleransi terhadap beragam gaya
komunikasi peserta sehingga peserta merasa dihargai.

Keterampilan Melakukan Observasi


Keterampilan ini adalah bagaimana fasilitator dalam melakukan pengamatan terhadap reaksi peserta selama proses fasilitasi,
seperti: apakah peserta sudah mulai bosan, kurang tertarik, atau reaksi lain dari peserta terhadap proses fasilitasi.
4. Teknik-teknik dalam Fasilitasi
1. Memparafrasakan kembali (Paraphrasing)
untuk memvalidasi pendapat yang
disampaikan oleh peserta. Ini juga bisa
dilakukan untuk mengklarifikasi maksud
peserta dan menunjukkan bahwa fasilitator
mendengarkan secara aktif.
2. Menyimpulkan (Summarizing) hasil diskusi
agar dapat membantu peserta dalam
mengambil keputusan atau berpindah
menuju topik berikutnya.
3. Memvalidasi (Validating) merupakan
teknik untuk menguji dan menerima
pendapat atau perasaan peserta, meskipun
tidak selalu pendapat tersebut benar.
Teknik-teknik dalam Fasilitasi
4. Mencari tahu (Tracking) terus-menerus berbagai
garis pemikiran yang muncul secara bersamaan dari
para peserta dalam diskusi.
5. Menyeimbangkan (Balancing) merupakan teknik
fasilitasi untuk memperluas diskusi dengan
memasukkan perspektif yang mungkin belum
diungkapkan.
6. Mendorong (Encouraging) merupakan seni untuk
mengajak orang berpartisipasi tanpa menunjuk
orang tertentu agar berbicara.
7. Menggali pendapat peserta (Drawing people out)
merupakan teknik fasilitasi untuk mendorong
peserta dalam memberikan klarifikasi atau
mengembangkan pendapatnya.
Teknik-teknik dalam Fasilitasi
8. Mengatur peserta bergantian berbicara (Stacking)
sehingga peserta mengetahui bahwa setiap orang memiliki
kesempatan untuk berbicara. Dengan demikian, peserta
akan lebih sabar dan fokus dalam mendengarkan, serta
menghargai orang lain yang sedang berbicara.
9. Mendengarkan (Listening) merupakan teknik yang
fundamental karena melalui teknik ini, fasilitator dapat
mengetahui ide-ide yang dikemukakan peserta.
10. Melakukan jeda (Intentional silence) selama beberapa
detik untuk memberikan waktu tenang/ hening kepada
peserta sehingga dapat menemukan apa yang ingin
dikatakan.
11. Memberi ruang (Making space) untuk orang-orang yang
pendiam, dengan memberikan pesan sebelumnya berupa:
“Jika Anda tidak ingin berbicara sekarang, tidak apa-apa.
Tetapi jika Anda ingin berbicara, inilah kesempatannya.”
Teknik-teknik dalam Fasilitasi
12. Mengakui (Acknowledge) perasaan
peserta sebagai cara untuk berkomunikasi
yang tampak melalui tingkah laku, bahasa,
nada suara, dan ekspresi wajah.
13. Empati (Empathizing) adalah teknik
untuk memahami perasaan orang lain.
5. Penerapan Fasilitasi dalam Pembelajaran
Orang Dewasa
Apakah orang belajar dengan cara yang sama? Ya
atau tidak, bagaimana membuat peserta lebih
memahami apa yang mereka pelajari?

Visualisasi
Interaksi
Partisipasi
Partisipasi
• Kesepakatan belajar
• Penghargaan atas pengetahuan yang dimiliki: RSA
Interaksi
• Variasi pleno dan kelompok
• Terciptanya suasana kondusif untuk tukar pengalaman
Visualisasi
• Konten dan panduan proses
divisualkan
• Visualisasi tidak harus dengan
powerpoint
Memfasilitasi adalah memberdayakan kelompok dan
individu, termasuk menggunakan sumberdaya yang
tersedia di antara peserta belajar, untuk
mendapatkan pembelajaran.
Referensi:
Chandrawira, V. (2020). Mastering facilitation: 7 principles & 1 law. Jakarta: Gramedia.
Hogan, C. (2002). Understanding facilitation: theory and principles. UK: Kogan Page.
Kaner, S. (2014). Facilitator’s guide to participatory decision-making (third edition). USA: Jossey-Bass.
Terima Kasih ☺

Anda mungkin juga menyukai