Anda di halaman 1dari 22

Modul

Pelatihan Public Speaking: How to Be a Great Public Speaker

Dosen Pembimbing
Dr. Muhammad Untung Manara, S.Psi., M.A.

Penyusun
Kelompok 1  Psikologi Kelas D
Mila Alfiana (20090000136)
Aisyah (20090000137)
Tarisa Putri Febriana (20090000138)
Levia Fenoariyusta Mardatari (20090000139)
Putri Athirah Salsabila Herwanto (20090000142)
Hafiyariqza Ismi Azizah (20090000148)
KATA PENGANTAR

Modul ini dibuat dengan tujuan agar dapat memberikan kemudahan bagi peserta
pelatihan yaitu komunitas Geoastro Smansaba untuk memahami public speaking. Public
speaking sendiri merupakan suatu kemampuan untuk berkomunikasi secara lisan di hadapan
banyak orang dengan tujuan menyampaikan suatu informasi dengan jelas, efisien, dan dapat
mudah diterima oleh pendengarnya. Public speaking ini dapat berupa pidato, presentasi,
ceramah, dan lain sebagainya. Berbicara di depan umum atau public speaking menjadi salah
satu keterampilan yang berperan dalam pengembangan diri seorang. Tidak semua orang dapat
melakukan public speaking dengan baik, akan tetapi keterampilan ini bisa dipelajari dan
dikuasai dengan belajar dan berlatih secara terus menerus. Menjadi seorang public speaker
perlu memperhatikan beberapa hal agar penyampaian pesan atau informasi dapat dilakukan
dengan efektif. Beberapa diantaranya adalah intonasi, penguasaan materi, penguasaan
panggung, pengendalian emosi, bahasa tubuh, karakteristik dan kebutuhan pendengar. Apabila
dapat menguasai hal-hal tersebut maka seorang public speaker bisa mendapatkan perhatian
lebih dari para pendengarnya.
Kemampuan public speaking saat ini sangat diperlukan baik bagi para pelajar hingga
professional. Bagi pelajar, memiliki kemampuan public speaking akan membantu dalam
presentasi dan kehidupan berorganisasi. Dalam kehidupan berorganisasi menguasai teknik
public speaking menjadi penting agar dapat mengemukakan pendapat dengan baik. Bagi para
professional, menguasai kemampuan public speaking dapat membuka peluang untuk
meningkatkan karir dan menjalin relasi dengan berbagai pihak. public speaking juga baik guna
meningkatkan rasa percaya diri terutama di hadapan publik, membangun pola pikir kritis dan
sistematis, membuka kesempatan untuk menjalin relasi yang lebih luas, melatih jiwa
kepemimpinan, mengembangkan karir, dan masih banyak lagi.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dan
memberikan banyak dukungan dalam pembuatan modul ini. kami sebagai penulis menyadari
apabila masih terdapat banyak kekurangan dalam modul ini.

Malang, 26 April 2023

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................................ ii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ........................................................................................ iii
STANDAR KOMPETENSI ......................................................................................................... iv
KOMPETENSI DASAR .............................................................................................................. iv
MATERI PELATIHAN................................................................................................................. iv
WAKTU PELATIHAN ................................................................................................................. iv
KEGIATAN/PROSES PEMBELAJARAN .................................................................................... vi
URAIAN MATERI POKOK 1 ................................................................................................... 1
DASAR-DASAR, KONSEP, DAN TEKNIK PUBLIC SPEAKING ............................................. 1
URAIAN MATERI POKOK 2 ................................................................................................... 7
ETIKA, BAHASA TUBUH, INTONASI, DAN TATA BUSANA PUBLIC SPEAKING ................. 7
DARTAR PUSTAKA..................................................................................................................12

ii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Modul ini disusun dalam rangka menambah wawasan dan meningkatkan kemampuan
public speaking bagi komunitas Geoastro Smansaba.
1. Petunjuk Bagi Peserta
Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, dalam menggunakan modul ini,
langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain :
a. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada masing-
masing kegiatan belajar secara berurutan. Bila ada materi yang kurang jelas peserta
dapat bertanya pada instruktur/pelatih yang mengampu kegiatan belajar.
b. Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) pada Lembar Kerja untuk mengetahui
seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-materi yang
dibahas dalam setiap kegiatan belajar.
c. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikanlah hal-hal
berikut ini:
▪ Perhatikan petunjuk-petunjuk yang berlaku.
▪ Pahami setiap langkah kerja dengan baik.
▪ Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan
belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada instruktur/pelatih yang mengampu
kegiatan pembelajaran yang bersangkutan.

2. Petunjuk Bagi Trainer/Instruktur


Dalam setiap kegiatan belajar instruktur/pelatih berperan untuk :
a. Membantu peserta dalam merencanakan proses belajar.
b. Membimbing peserta melalui tugas-tugas yang dijelaskan dalam tahap pelaksanaan
pelatihan.
c. Membantu peserta dalam memahami konsep, praktik, dan menjawab pertanyaan
peserta mengenai proses pembelajaran peserta.
d. Membantu peserta untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain
diperlukan untuk belajar.

iii
STANDAR KOMPETENSI

Memiliki pengetahuan mengenai public speaking dan juga meningkatkan


kemampuannya dalam menjadi public speaker agar dapat mengembangkan potensi yang ada
pada dirinya.

KOMPETENSI DASAR

Mengetahui dan memahami, dan dapat mengaplikasikan konsep materi dalam public
speaking, dengan indikator capaian:
1. Mampu memahami konsep dan dasar-dasar komunikasi lisan di hadapan public baik
secara formal maupun non formal.
2. Mampu mempraktekkan berbicara di hadapan public dengan pemahaman teknik yang
tepat.
3. Mampu memahami mengenai bahasa tubuh, nada suara, dan juga tata busana dalam
public speaking.

MATERI PELATIHAN

Sub materi :
1. Sesi I: “The Power of Public Speaking”
a. Dasar-dasar public speaking
b. Konsep public speaking
c. Teknik-teknik public speaking
2. Sesi II: “How to Be a Great Public Speaker”
a. Etika menjadi public speaker
b. Bahasa tubuh public speaker
c. Intonasi berbicara
d. Tata busana public speaker

WAKTU PELATIHAN
360 menit (terbagi ke dalam dua sesi)

iv
1. Nama Organisasi
OSIS SMK Kesehatan Adi Husada.
2. Organiszation Analysis (why)
Banyaknya anggota OSIS SMK Kesehatan Adi Husada yang terkendala dan kurang dalam
skill komunikasi di depan umum yang menyebabkan anggota OSIS Kesehatan Adi Husada
setiap menyusun acara maupun kegiatan hanya sebagai panitia dan tidak terlibat langsung
sebagai speaker saat dilaksanakannya suatu acara ataupun kegiatan, adapun bila ada
yang menjadi speaker, anggota OSIS tersebut hanya beberapa saja.
3. Task Analysis (what)
Diperlukannya dan diberikannya pelatihan mengenai public speaking guna
mengembangkan dan membekali anggota OSIS SMK Kesehatan Adi Husada dengan
penguasaan diri saat berada di depan publik dan meningkatkan ketrampilan komunikasi
anggota OSIS SMK Kesehatan Adi Husada.
4. Person Analysis (who)
Sasaran dari pemberian pelatihan public speaking ini adalah seluruh anggota OSIS SMK
Kesehatan Adi Husada.
5. Tujuan Pelatihan
Diberikannya pelatihan public speaking ini bertujuan agar meningkatkan skill komunikasi di
depan umum yang dimiliki oleh anggota OSIS SMK Kesehatan Adi Husada.

v
KEGIATAN/PROSES PEMBELAJARAN

Rincian
Waktu Durasi Metode Perlengkapan
Kegiatan
09.00- 30” Registrasi 1. Peserta mengisi daftar hadir 1. Modul pelatihan
09.30 yang telah disediakan oleh 2. Buku catatan
panitia. 3. Alat tulis
2. Peserta dipersilakan masuk
dan menempati tempat duduk
yang telah disediakan
09.30- 15” Opening 1. Peserta berada pada tempat
09.45 yang telah disediakan untuk
menerima pengarahan dari
panitia.
2. Peserta diberi penjelasan
terkait tujuan diadakannya
pelatihan dan dijelaskan
mengenai peraturan selama
pelatihan di dalam ruangan.
09.45- 15” Readiness Test 1. Peserta diberi angket terkait
10.00 materi public speaking dan
diberi penjelasan atau
instruksi.
2. Peserta diminta untuk mengisi
angket
10.00- 45” Sesi I 1. Pemaparan materi mengenai
10.45 Materi I “The Power dasar-dasar, konsep dan
of Public Speaking” teknik dalam public speaking
menggunakan slide
powerpoint dan dijelaskan
dengan metode ceramah.
2. Peserta juga diminta untuk
menyiapkan pertanyaan jika

vi
ada yang ingin ditanyakan
10.45- 15” Diskusi 1. Mengadakan sesi diskusi
11.00 dengan peserta.
2. Peserta yang memiliki
pertanyaan mengenai materi
diminta untuk bertanya kepada
narasumber terkait untuk
mendapatkan pemahaman
yang lebih luas.
11.00- 30” Ice Breaking 1. Peserta diberi penjelasan
11.30 terkait tata cara permainan
yang akan dilakukan dan
hadiah yang akan diterima.
2. Peserta dibagi menjadi
beberapa kelompok dan
memainkan permainan yang
telah disetujui.
11.30- 60” Coffee Break 1. Peserta dipersilakan untuk
12.30 istirahat dan makan bersama
(ISOMA) sebelum melanjutkan
sesi berikutnya.
12.30- 45” Sesi II 1. Pemaparan materi mengenai 1. Modul pelatihan
13.15 Materi I “How To Be etika, bahasa tubuh, intonasi, 2. Buku catatan
a Great Public dan tata busana ketika 3. Alat tulis
Speaker” melakukan public speaking
menggunakan slide
powerpoint dan dijelaskan
dengan metode ceramah.
2. Peserta yang memiliki
pertanyaan mengenai materi
diminta untuk bertanya kepada
narasumber terkait untuk
mendapatkan pemahaman

vii
yang lebih luas.
13.15- 15” Diskusi 1. Mengadakan sesi diskusi
13.30 dengan peserta.
2. Peserta yang memiliki
pertanyaan mengenai materi
diminta untuk bertanya kepada
narasumber terkait untuk
mendapatkan pemahaman
yang lebih luas.
13.30- 15” Readiness Test 1. Peserta diberi angket terkait
13.45 materi yang telah dipaparkan
dan diberi penjelasan atau
instruksi.
2. Peserta diminta untuk mengisi
angket
13.45- 15” Closing 1. Panitia memberikan kata
14.00 penutup dan ucapan terima
kasih.
Diharapkan bahwa peserta
bisa menyerap dan
mempraktekkan ilmu yang
telah didapat selama
pelatihan.

viii
URAIAN MATERI POKOK 1
DASAR-DASAR, KONSEP, DAN TEKNIK PUBLIC SPEAKING

1. Dasar-Dasar Public Speaking

a. Percaya Diri
Hal pertama yang harus dilakukan dalam menguasai public speaking adalah percaya diri,
karena merupakan kunci dari penyampaian informasi yang baik. Percaya diri akan lebih
mudah dalam menyampaikan sesuatu dan menjalin komunikasi 2 arah. Jika lupa informasi
yang akan disampaikan, hendaknya mengambil nafas perlahan selama 3 detik sambil
mengingat kembali informasi apa yang terlupakan. Hal ini akan menghindari prasangka
buruk audience terhadap pemateri.
b. Mengenali Audience
Sebelum menyampaikan informasi, baiknya harus mengenali dahulu siapa audience yang
akan dihadapi, hal ini akan membantu untuk menentukan seperti apa pembawaan
presentasi. Jika audience dominan lebih tua, maka bisa menggunakan bahasa formal.
Sebaliknya, jika audience dominan lebih muda, maka bahasa yang digunakan lebih santai
dan kasual.
c. Mengatasi Gugup
Gugup, grogi, atau nervous biasa dialami public speaker, khususnya bagi orang yang
pertama kali melakukan public speaking. Penyebab gugup antara lain takut gagal, takut
salah, takut “ngeblank” saat di depan microphone, dan takut dicemooh. Cara mengatasi
gugup adalah pastikan Anda menguasai materi atau topik pembicaraan. Jangan pernah
berbicara hal yang tidak dikuasai. Sebelum tampil, tarik napas panjang dan embuskan
berkali-kali.
d. Persiapan
Jangan pernah melakukan public speaking tanpa persiapan. Dalam masa persiapan ini,
lakukan latihan di depan cermin, bahkan di depan kucing peliharaan sebagai “wakil” dari
audiens. Perbanyak baca referensi seputar topik yang akan dibicarakan. Makin banyak
referensi yang dibaca, maka akan kian luas wawasan dan penguasaan tema, sehingga
akan memunculkan rasa percaya diri.

1
e. Teknik Pembukaan
Pembukaan bisa dilakukan dengan cara menarik perhatian audience dengan pembukaan
yang lucu, menyampaikan pantun atau sapaan yang akan memberi kesan menarik pada
kesan pertama. Karena pembukaan merupakan kunci keberhasilan materi yang akan
disampaikan dan dengan adanya pembukaan yang menarik pasti audience secara tidak
sadar akan lebih tertarik dengan materi dan akan memperhatikan sesi-sesi selanjutnya.
Mulailah dengan (pilih salah satu) anekdot, cerita lucu, pepatah, peribahasa, pengalaman,
kenangan, atau langsung ke materi.
f. Cara Menguasai Materi
Untuk menguasai materi, supaya tidak “ngeblank” atau tidak lupa. Pertama, menghafalnya
(memoriter) yaitu dengan menulismateri lalu dihafal kata demi kata. Teknik ini berisiko lupa
dan gagal menyampaikan materi. Kedua, menyiapkan outline yaitu menyiapkan poin-poin
atau garis besar materi dan ditulis di kertas kecil. Ketiga, slide yaitu menggunakan slide
PowerPoint dan Overhead Projector (OHP).
g. Teknik Menutup
Mengakhiri atau menutup public speaking bisa dilakukan dengan cara meringkas materi,
mengulang poin penting, mengutip pepatah atau kata-kata bijak, mengutip lirik lagu, bisa
juga dengan pantun agar berkesan. Sebelum, menutup dengan ringkasan atau kutipan,
sampaikan dulu sinyal (tanda) bahwa pidato akan segera diakhiri.

2. Konsep Public speaking

Fenomena public speaking saat ini mulai disadari sebagai sebuah skill atau kemampuan
yang harus ada dan dimiliki karena public speaking sangat dibutuhkan. Selama ini manusia
berasumsi bahwa manusia memang harus sudah berbicara sejak kecil, namun pada
kenyataannya public speaking bukanlah hanya mengobrol dengan lawan bicara. Lalu, banyak
yang menganggap ilmu public speaking adalah bakat, padahal public speaking dapat dilatih
secara terus menerus. Dalam hal ini, manusia harus menyadari bahwa berbicara bukanlah
sekedar mengeluarkan kata-kata dan bersuara, melainkan bagaimana manusia memahami
efek-efek yang harus diciptakan. Maka public speaking adalah berbicara menggunakan ilmu
agar tidak terjadi kesalahpahaman antara speaker dan audience. Ilmu berbicara sangat
dibutuhkan untuk semua aspek profesi, aspek kehidupan, dan aspek keadaan situasi kondisi.

2
3. Teknik Public Speaking

Public speaking diartikan sebagai suatu kegiatan berbicara di depan umum yang
tentunya bagi orang yang belum terbiasa akan sangat sulit untuk dilakukan. Soft skill ini dapat
dipercaya membantu meningkatkan karir seseorang karena public speaking sendiri sangat
diperlukan hampir di seluruh aktivitas yang manusia lakukan.
Public speaking bukanlah suatu kemampuan yang dimiliki oleh manusia sejak ia
dilahirkan. Kemampuan ini terbentuk karena adanya dorongan atau tuntutan bagi manusia
tersebut untuk berbicara di depan umum, seperti ketika menjadi siswa bahkan mahasiswa,
public speaking diperlukan untuk melakukan presentasi di depan kelas dan pada akhirnya
menjadi suatu keharusan. Bahkan di dalam dunia kerja, public speaking sangatlah dibutuhkan,
misalnya pekerjaan dengan posisi tinggi di sebuah perusahaan pada umumnya akan ditempati
oleh para pekerja yang memiliki kemampuan public speaking tinggi.
Kemampuan public speaking tidak begitu saja muncul, sehingga kemampuan ini dapat
dimiliki oleh semua orang ketika mereka belajar teknik public speaking. Sebut saja Oprah
Winfrey, yang rating acaranya terus meningkat berkat kemampuannya membawakan sebuah
acara talkshow lebih dari 20 tahun lamanya. Serta Barack Obama yang berhasil menjadi
presiden tahun 2009 di Amerika Serikat berkat kemampuannya dalam berorasi yang sangat luar
biasa. Berdasarkan hal tersebut, sudah sangat jelas bahwa public speaking ada karena
kemauan dari dalam individu itu sendiri. Sehingga untuk meningkatkan soft skill ini dibutuhkan
teknik-teknik yang harus dipahami, antara lain:
a. Dasar-Dasar Berbicara Efektif
Dalam teknik public speaking, dasar-dasar berbicara efektif yang adalah dengan cara
memahami audiens, mempersiapkan materi, dan sampaikan dengan yakin. Teknik ini
merupakan kunci atas berhasil atau tidaknya suatu public speaking. Public speaking
dapat dikatakan berhasil ketika pembicara dapat menguasai ketika hal tersebut.
Dimulai dari mengenali audiens, yakni latar belakang pendidikan, usia, serta jabatan
mereka. Hal ini bertujuan agar apa yang disampaikan sesuai dengan ekspektasi
audiens. Sehingga audiens tidak akan merasa bosan dan kecewa dengan apa yang
kita berikan. Selain itu, mengenali audiens lebih dulu juga akan memudahkan public
speaker mempersiapkan materi. Tuliskan poin-poin penting sebagai catatan daripada
menuliskan semua materi. Pastikan juga bahwa Anda sebagai pembicara menguasai
materi dengan memperbanyak referensi seputar topik yang akan disampaikan,
tujuannya adalah Anda tidak hanya terpaku pada materi dan dapat melakukan suatu

3
improvisasi ketika berada di atas panggung. Kunci utama dari suatu public speaking
adalah menyampaikan materi dengan yakin, tanpa perlu merasa gugup, nervous,
atau pun grogi. Karena hal-hal tersebut dapat menyebabkan Anda “ngeblank” saat
menjadi pembicara.
b. Teknik Ice Breaking
Dalam suatu public speaking, hal pertama yang akan diperhatikan oleh audiens
adalah pembukaan. Hal tersebut paling perlu digaris bawahi karena akan
mempengaruhi bagaimana pandangan audiens terhadap public speakers selama
acara berlangsung. Sesingkat apapun waktu yang diperlukan untuk menyampaikan
sebuah topik pembahasan, pembukaan tetaplah harus penuh kehangatan dan juga
siapkan kalimat pembuka yang berkesan serta mengundang minat untuk
mendengarkan. Teknik ini dapat dilakukan dengan menceritakan sebuah cerita atau
menggunakan ilustrasi tentang topik yang sedang marak dan relevan dengan
pembahasan. Public speakers juga sangat perlu untuk memperhatikan mimik wajah,
seperti menampilkan wajah yang bersahabat, ramah, dan dekat. Serta bila perlu
gunakan humor atau joke ringan untuk mencairkan suasana.
c. Teknik Vokal Penyampaian
Vokal yang baik didapatkan apabila seorang public speakers menguasai tiga hal
berikut:
1) Pernapasan yang baik, dengan cara berdiri tegak agar memberikan ruang
yang lebih baik kepada paru-paru. Untuk berbicara di depan public, diperlukan
ruang suara yang solid agar dapat menyampaikan kalimat yang panjang pada
volume suara yang benar.
2) Volume suara, keberhasilan dalam berbicara tidak selalu ditentukan oleh
kerasnya suara. Dalam melakukan public speaking, pembicara hendaknya
memperhatikan suaranya agar dapat terdengar jelas oleh audiens, tidak
terlalu rendah dan tidak juga terlalu tinggi.
3) Ekspresi vokal, adalah kunci dari melakukan public speaking. Suara yang baik
akan lebih berarti jika disertai ekspresi yang tepat, yang mana didalamnya
termuat tiga komponen, yakni (i) pitch, faktor tinggi rendahnya suara, (ii) pace,
faktor kecepatan berbicara, (iii) phrasing, faktor kecakapan memenggal
kalimat dan disertai dengan jeda.
Suatu materi dalam public speaking akan mudah dipahami ketika public speakers-nya
juga memahami apa yang dibicarakan, termasuk dalam memahami intonasi, nada

4
bicara, dan volume suara yang tepat karena audiens akan lebih betah mendengarkan
topik pembahasan yang disampaikan.
d. Perhatikan manajemen waktu atau durasi bicara
Melatih kemampuan public speaking haruslah diimbangi dengan belajar manajemen
waktu. Dua hal ini adalah suatu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan, pasalnya saat
menjadi public speakers Anda harus belajar mencari waktu yang tepat dan
memahami durasinya agar materi yang disampaikan bisa diterima dengan baik oleh
audiens.
e. Jika ada bagian yang terlewat saat menyampaikan materi, tidak perlu meminta maaf
Ketika terjadi kesalahan memberikan materi, public speakers tidak perlu meminta
maaf dan mengakui kesalahan atas kekeliruan. Biarkan audiens tidak menyadarinya,
sehingga kita bisa langsung melanjutkan materi ke poin berikutnya. Tetapi, tetap
perhatikan bahwa teknik ini hanya dapat digunakan ketika terjadi kesalahan kecil atau
sepele saja.
f. Buatlah audiens yakin dengan membayangkan diri tengah melakukan pidato atau
presentasi yang hebat
Percaya diri menjadi public speakers adalah kunci utama dari berhasilnya public
speaking. Yakinkan diri bahwa Anda sebagai sosok yang hebat dan mampu berbicara
di depan umum, dengan begitu materi yang dibahas dapat tersampaikan dengan
sebaik mungkin tanpa perlu merasa ragu. Buatlah juga diri Anda menjadi nyaman dan
rileks, hal ini akan secara alami menghilangkan rasa grogi atau gelagapan saat
menyampaikan materi. Jangan berpikir negatif dan merasa terintimidasi oleh audiens,
karena hal ini hanya akan membuat Anda menjadi semakin grogi atau gugup.
g. Mengatasi rasa gugup ketika menjadi pembicara di depan umum
Untuk menghindari kegugupan berbicara di depan umum, langkah yang perlu Anda
lakukan adalah dengan menguasai materi yang akan disampaikan. Jika Anda merasa
gugup karena menjadi pusat perhatian, kendalikan diri Anda dengan menarik napas
dalam-dalam serta lekukan beberapa kali hingga merasa lebih baik. Kegugupan
dalam melakukan public speaking akan hilang dengan sendirinya jika Anda sudah
terbiasa melakukannya.
h. Memahami teknik mengakhiri forum
Selain harus memahami teknik pembukaan yang baik, seorang public speakers juga
harus memahami teknik mengakhiri forum. Public speakers bisa memberikan tanda
atau sinyal jika public speaking akan segera berakhir, jangan memberikan kalimat

5
tambahan yang berbelit-belit agar tidak mengulur waktu yang telah ditentukan. Ketika
melakukan pembukaan seorang public speakers harus menyambut audiens dengan
ramah, maka dalam mengakhiri forum jangan lupa sampaikan kegembiraan karena
telah diberi kesempatan untuk menyampaikan materi di hadapan para audiens.

6
URAIAN MATERI POKOK 2
ETIKA, BAHASA TUBUH, INTONASI, DAN TATA BUSANA PUBLIC SPEAKING

1. Etika dalam Public speaking

Secara harfiah, etika atau etik (ethics) berasal dari kata Yunani, “ethos”, yang berarti
norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah, dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang
baik atau “ethikos” yang artinya timbul perasaan dari suatu kebiasaan. Etika menjadi hal yang
paling penting dalam melakukan public speaking, karena lagi-lagi berhasil atau tidaknya suatu
public speaking juga dapat dilihat dari etika seorang public speaker.
Lucas (2015) menyampaikan bahwa “berbicara di depan publik atau berpidato adalah
bentuk kekuatan dan karena itu membawa tanggung jawab etis yang berat”. Oleh karenanya,
seorang public speakers harus paham benar bagaimana etika ketika melakukan public
speaking. Lebih lanjut, Lucas (2015) menyampaikan bahwa public speaking yang beretika
antara lain:
a. Etis dalam tujuan
Artinya ketika berbicara di depan umum, seorang public speakers harus memastikan
bahwa tujuan dari pembicaraan tersebut adalah baik atau bisa dipertanggungjawabkan
atas dasar etika.
b. Etis dalam persiapan
Hal ini memiliki makna bahwa ketika akan melakukan suatu public speaking, maka
diperlukan persiapan yang baik, mulai dari persiapan mental, data, penampilan hingga
latihan berulang. Persiapan yang baik ini bertujuan agar ketika berbicara tidak
menyampaikan informasi yang salah.
c. Jujur
Jujur dalam public speaking memiliki makna bebas dari pernyataan yang salah atau
sengaja menipu, menyajikan statistik, kesaksian, dan jenis bukti lain secara adil dan
akurat, mengandung penalaran yang valid, dan jika menyertakan alat bantu visual, harus
dipastikan menyajikan fakta dengan jujur dan andal.
d. Bebas plagiasi
Ketika seorang public speaker berbicara menggunakan sumber lain, maka cantumkan
sumbernya sebagai bentuk apresiasi dan menjaga kredibilitas tulisan.

7
e. Etis dalam bahasa
Etis dalam bahasa adalah ketika berbicara di depan umum haruslah menghindari
sebutan dan bentuk bahasa yang tidak etis, seperti berkaitan dengan suku, agama, ras,
jenis kelamin, warna kulit, status, orientasi seksual, dan lain-lain.
Selain etika yang disampaikan oleh Lucas (2015), ada 2 etika lain yang perlu public
speakers kuasai, yakni:
a. Etika menjaga konsistensi materi
Selama adanya istilah public speaking atau presentasi di depan umum, banyak sekali
pembicara gagal dalam menyampaikan materi kepada audiens karena
ketidakkonsistenannya. Hal ini memiliki arti bahwa public speakers suka berbicara
secara serampangan atau tidak berpola dan hanya sekadar berbicara. Sering kali hal
tersebut akan menyebabkan terjadinya penyimpangan materi dan membuat audiens
merasa bosan atau kurang gairah ketika mendengarkan materi yang diberikan.
Sehingga untuk menghindari audiens mengantuk atau tidak memperhatikan, public
speakers harus benar-benar konsisten dengan materi yang diberikan.
b. Etika menjaga kesantunan
Secara kasar seorang public speakers dapat diibaratkan sebagai penjual suara. Jika
suaranya berkualitas, tentu pendengar pun akan membelinya. Pengertian kualitas tentu
berbeda berdasarkan isi, teknik, dan kesan audiens. Namun, kesan audiens tetaplah
harus menjadi prioritas dari seorang public speakers.
Seorang public speakers juga perlu memperlihatkan kesantunan agar dapat
meninggalkan kesan positif dan mendalam pada audiens. Kesantunan tersebut dapat
dipraktekan dengan bersikap ramah ketika berbicara dan berpenampilan rapi, tapi juga
menarik. Untuk mendapatkan kesan positif dan mendalam, perhatikan untuk mengawali
pembicaraan dengan menyapa menggunakan salam, memperkenalkan diri, dan
sampaikan isi dari public speaking secara sistematis. Gunakan pakaian yang santun dan
pantas. Selain itu, kesantunan juga dapat dilihat dari cara public speakers menjawab
pertanyaan secara logis dan proporsional.

2. Bahasa Tubuh

Gerakan yang dialami seseorang tanpa sadar atau tanpa rekayasa, gaya tubuh atau
bahasa tubuh seseorang dapat terlihat oleh orang lain, beberapa dari gerakan tubuh seseorang
dapat dimengerti secara langsung atau juga tidak dapat diketahui maksudnya. Melalui gerakan

8
tubuh seseorang, kita dapat mengerti apa yang sedang mereka rasakan pada saat mereka
melakukan aktivitas apalagi pada saat berbicara di depan umum. Dikutip dari Ginanjar, A.
(2019) terdapat beberapa bahasa tubuh yang harus diketahui dan pahami oleh seorang public
speaker, yaitu :
a. Gerakan atau Gesture Tubuh
Menggunakan gerakan atau gesture tubuh pada saat mempresentasikan suatu materi
bisa juga menambah poin penting dalam public speaking karena audiens tidak akan
bosan dengan apa yang disampaikan oleh pemateri, sehingga sebisa mungkin
menghindari gerakan tubuh yang kaku dan terkesan tidak santai karena hal tersebut
akan membuat kita terlihat tidak professional. Selain itu, fungsi lain dari gesture tubuh
yaitu membuat pesan atau materi yang disampaikan dapat ditangkap dengan baik oleh
audiens karena gerakan tubuh yang tegas namun santai dan tidak kaku. Demam
panggung adalah hal yang wajar, namun sebisa mungkin kita kurangi demam panggung
tersebut agar dapat terlihat profesional dan menarik di mata audiens, sehingga materi
yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik oleh mereka.
Postur tubuh tegak dan menghadap ke audience akan membuat public speaking
nyaman. Dalam posisi berdiri, hendaknya kaki dibuka sejajar dengan bahu agar tidak
merasa tegang dan lelah. Lalu jika tidak terkesan mematung di tempat, maka bisa
dilakukan dengan berjalan perlahan sambil berbicara.
b. Ekspresi Wajah
Hal pertama yang pastinya membuat audiens merasa terhubung dengan kita pada saat
melakukan public speaking adalah ekspresi wajah kita. Agar audiens kita merasa tertarik
dengan topik yang dibicarakan, ekspresi wajah yang ceria atau tidak muram sangatlah
penting ditunjukkan karena akan membuat audiens merasa terlibat/relate dengan topik
yang sedang dibicarakan dan juga dapat membangun awal mula chemistry dari audiens
dan speakers. Tersenyum pada saat membuka suatu pembicaraan pada acara apapun,
juga merupakan salah satu cara untuk menjalin chemistry/koneksi dengan audiens kita
agar mereka tertarik mendengarkan topik pembicaraan lebih jauh. Menggunakan
ekspresi wajah muram/sedih sesuai dengan keadaan yang sedang dirasakan, dapat
membuat audiens merasa bosan dan pada akhirnya tidak tertarik dengan perbincangan
yang sedang disajikan oleh para speakers.
c. Eye contact
Kontak mata yang baik dan tegas dapat juga meningkatkan chemistry dan kesan
mendalam terhadap audiens. Kontak mata yang terlihat malas atau terlihat tidak tertarik

9
dengan apa yang sedang dibicarakan akan membuat suasana cenderung tidak
mengenakkan, sehingga audiens yang mendengarkan dan menyimak materi akan
menjadi bosan dan segera ingin cepat-cepat pulang karena mereka merasa bahwa
pemateri atau speakers tidak niat dalam memberikan materi. Sebisa mungkin, kita
menatap audiens satu persatu agar audiens merasa dirinya juga diperhatikan oleh
pemateri.
Kontak mata akan menciptakan aura diri yang berwibawa dan percaya diri. Kontak mata
tidak perlu memandang sekeliling atau ke benda mati, karena akan mengurangi respek
audience. Teknik kontak mata adalah dengan memandang perlahan audience dari
depan ke belakang lalu dari belakang ke depan membentuk huruf V atau W.

3. Intonasi

Suara merupakan suatu hal penting yang kita butuhkan apabila kita ingin berkomunikasi
dengan lawan bicara. Apalagi pada saat berbicara di depan orang banyak, volume suara kita
sudah pasti akan kita besarkan agar seluruh audiens dapat mendengar suara kita dengan baik
dan jelas. Intonasi adalah seberapa tinggi atau rendahnya nada suara, irama bicara, ataupun
alunan dari sebuah nada. Dalam konteks public speaking, intonasi suara kita harus diperhatikan
karena hal tersebut penting bagi penyampaian materi karena apabila kita memaparkan materi
dengan nada yang monoton, audiens kita akan cepat bosan dan cenderung tidak
memperhatikan kita dalam menyampaikan materi. Kita tidak perlu terburu-buru atau berbicara
secepat mungkin dalam menyampaikan materi, karena audiens kita tidak akan bisa mengikuti
alur berbicara kita karena berbicara yang terlalu cepat tersebut, sehingga apa yang kita
sampaikan menjadi tidak jelas.

4. Tata Busana

Pakaian merupakan suatu benda yang kita gunakan sehari-hari, mau itu digunakan di
dalam rumah atau di luar rumah. Pada umumnya, kita akan menggunakan pakaian rapi dan
sopan pada saat akan bertemu seseorang di tempat formal seperti kantor, sekolah, dan lain-
lain. Dalam ranah public speaking, speakers atau pembawa materi biasanya menggunakan
pakaian formal atau sopan seperti batik, kemeja, ataupun jas. Pakaian juga menjadi salah satu
pembangun chemistry antara kita dengan audiens, karena dengan pakaian yang rapi dan sopan
kita akan memberikan first impression atau kesan pertama kepada audiens kita pada saat kita

10
memasuki ruangan. Selain itu, pakaian yang rapi dan sopan tidak akan membuat bosan
audiens kita secara visual. Apabila kita datang ke ruangan dengan baju yang kurang sopan
atau tidak sesuai dengan acara, maka kita akan memberikan kesan yang kurang baik kepada
audiens kita. Jadi usahakan menggunakan pakaian yang rapi dan sopan seperti baju batik atau
kemeja agar audiens tertarik untuk memperhatikan kita.

11
DARTAR PUSTAKA

Agustian, A. G. (2019). Intonasi Dan Artikulasi Yang Tepat Dalam Melakukan Presentasi. ESQ
Training. Diakses pada 6 Mei 2023 dari https://esqtraining.com/intonasi-dan-artikulasi-
yang-tepat-dalam-melakukan-presentasi-
perhatikanlah/#:~:text=Intonasi%20merupakan%20tinggi%20rendahnya%20nada,audienc
e%20atau%20pendengar%20merasa%20bosan.
Chairunnisa, S. (2022). Etika Dan Teknik Public Speaking. Diakses pada 6 Mei 2023 dari
https://www.scribd.com/document/560611529/Etika-dan-Teknik-Public-Speaking#
Ginanjar, A. (2019). Tips Public Speaking, Bahasa Yang Perlu Anda Perhatikan Saat Berbicara
di Depan Umum. ESQ Training. Diakses pada 6 Mei 2023 dari
https://esqtraining.com/tips-public-speaking-bahasa-yang-perlu-anda-perhatikan-saat-
berbicara-di-depan-umum/
Norman, A. (2020). Busana Dalam Public Speaking. Pelatihan SDM Public speaking dan
Outbound. Diakses pada 6 Mei 2023 dari https://www.trainingasik.com/busana-dalam-
public-speaking/
Pamungkas, R. B. (2015). Etika Public speaking. Diakses pada 6 Mei 2023 dari
https://www.academia.edu/20435721/Etika_public_speaking
Romeltea. (2020). Pengertian Dan Teknik Dasar public speaking Untuk Pemula - Romeltea
Online, Pengertian dan Teknik Dasar Public Speaking untuk Pemula. Diakses pada 10
Mei 2023 dari https://romeltea.com/dasar-public-speaking/
Swastika, G. (2022). Abdimas: The Power Of Non-Verbal Communication For Public Speaking.
Universitas Ciputra. Diakses pada 6 Mei 2023 dari https://www.uc.ac.id/fikom/seri-
abdimas-the-power-of-non-verbal-communication-for-public-speaking/
Tea, R, (2020). Teknik Dasar Public speaking. Diakses pada 6 Mei 2023 dari
https://www.academia.edu/43425889/Teknik_Dasar_Public_Speaking
Zainal, A. G. (2022). Public speaking: Cerdas saat berbicara di depan umum. Purbalingga:
EUREKA MEDIA AKSARA.

12

Anda mungkin juga menyukai