Media Sosial
Analisis Media Sosial - Regional Development Academy
Digital Talent
Scholarship
2020
Kata Pengantar
Mata Pelatihan “Aplikasi Analisis Media Sosial” merupakan bagian dari
pelatihan Analisis Media Sosial pada program Regional Development Academy
(RDA), Digital Talent Scholarship yang dilaksanakan oleh Kementerian Komunikasi
dan Informatika. Kompetensi analisis media social, meski merupakan bidang yang
terpisah, berkaitan erat dengan Unit Kompetensi Monitoring Media yang menjadi
bagian dari Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Bidang
Kehumasan, sebagaimana ditetapkan melalui Keputusan Menteri Tenaga Kerja
Nomor 629 Tahun 2016.
Modul pelatihan ini merupakan Modul ke tiga dari empat modul pelatihan
Analisis Media Sosial. Modul ini disusun dengan tujuan membentuk kemampuan
Peserta dalam melakukan praktik analisis media sosial secara kuantitatif dengan
aplikasi yang ada. Materi modul mencakup Pengenalan Aplikasi Analisis Media
Sosial, Teknik Penggunaan Aplikasi Analisis Media Sosial, dan Kesimpulan Hasil
Analisis Media Sosial.
Mempelajari Modul ini akan lebih mudah dilakukan setelah mempelajari dua
modul sebelumnya yaitu modul “Pengantar Isu dan Opini Publik,” dan modul “Dasar-
dasar Analisis Media Sosial”. Memiliki pemahaman yang baik mengenai isu dan opini
publik serta dasar-dasar analisis media sosial dapat membantu Peserta dalam
melakukan praktik analisis media sosial dengan aplikasi-aplikasi tertentu, dan dalam
menyusun pokok-pokok Strategi Komunikasi, yang mana materi pembelajarannya
disajikan dalam Modul ke empat.
Dengan selesainya penyusunan Modul ini, dalam kesempatan ini perkenankan
kami menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan kepada semua pihak yang
telah memberikan dukungan dan bantuannya. Disamping itu, kami sampaikan juga
harapan agar semua pihak dapat memberikan kritik, saran, dan masukan untuk tujuan
perbaikan Modul pada masa yang akan datang.
Sebagai salah satu referensi pembelajaran bagi Peserta pelatihan, Modul ini
kami harapkan dapat dimanfaatkan dan membantu Peserta dalam mewujudkan
kompetensi analisis media sosial. Selamat Belajar dan Terimakasih.
Latar belakang
Sejak reformasi bergulir, kebebasan berpendapat, berserikat dan berkumpul
dilindungi oleh negara. Amandemen UUD 1945 menghasilkan pasal 28E ayat (3)
dimana mengatur kebebasan tersebut. Kebebasan berpendapat diiringi dengan
kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, khususnya internet dan tanpa adanya
moral akan sangat rentan muncul isu-isu bohong. Isu bohong atau hoax, apalagi
jika isu tersebut berkaitan dengan peran dan tugas pemerintah, harus di-counter
dengan isu positif secepat mungkin. Untuk dapat meng-counternya, dengan strategi
seperti apa, maka perlu informasi yang terkait dengan isu itu sendiri. Mulai dari
informasi bagaimana munculnya isu tersebut, siapa orang yang pertama kali
memunculkan isu tersebut, misal di dunia maya dan sejauh mana viralnya isu
tersebut, dan lain-lain, semua dapat diketahui dengan menganalisis isu tersebut di
dunia maya.
Saat ini, melakukan analisis isu dan opini publik, khususnya di dunia maya sangat
dimudahkan dengan adanya berbagai aplikasi yang tersedia di pasaran, baik yang
non berbayar maupun yang berbayar. Namun, tetap saja diperlukan teknik-teknik
tertentu untuk dapat melakukan analisis secara lebih tepat.
Oleh karena itu, di modul ini akan dibahas penggunaan aplikasi dalam analisis media
sosial dan teknik penggunaan aplikasi dalam analisis media sosial agar mendapatkan
hasil analisis yang nantinya berguna untuk menyusun pokok-pokok strategi
komunikasi.
Tujuan Pembelajaran
A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu melakukan
analisis media sosial secara kuantitatif dengan menggunakan aplikasi yang ada.
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku modul Aplikasi
Analisis Media Sosial ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir
pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut: mengenal aplikasi
analisis media sosial: menerapkan teknik penggunaan aplikasi analisis media
sosial dan membuat kesimpulan hasil analisis media sosial.
Kompetensi Dasar
Mampu melakukan analisis media sosial secara kuantitatif dengan aplikasi yang ada.
Indikator Hasil Belajar
1) Mengenal aplikasi dalam analisis media sosial
2) Menerapkan teknik penggunaan aplikasi analisis media sosial
3) Membuat kesimpulan hasil analisis media sosial
INFORMASI PELATIHAN
Akademi Regional Development Academy
Mitra Pelatihan -
Sertifikasi -
Aplikasi yang akan di gunakan selama pelatihan 1. Learning Management System (LMS)
BPPTIK
2. Aplikasi Webex
3. Aplikasi Zoom Meeting
1 Pertemuan Ke 4 dan 5
6 Alat Bantu/ Media Laptop, koneksi internet, LMS, bahan tayang, instrumen,
self assesment
7 Output/ Keluaran Kesimpulan hasil analisis isu dan opini publik terkait
bidang tugas instansi masing-masing
INFORMASI PELATIHAN
Unit Materi pembelajaran Kegiatan Durasi Rasio Sumber
Kompetensi pembelajaran Pelatihan Praktek : pembelajaran
Teori
Materi Pokok
Di modul sebelumnya telah dibahas seluk beluk analisis media sosial, mulai dari
konsep sampai dengan langkah-langkahnya. Namun, belum sampai ke praktik
penggunaan alat/aplikasi. Praktik penggunaan alat/aplikasi akan dibahas pada modul
ini, dengan tentunya diperkenalkan jenis-jenis aplikasi dalam analisis media sosial
terlebih dahulu, baik yang berbayar maupun yang non-berbayar.
Aplikasi menurut ilmu komputer adalah sebuah perangkat lunak (software) atau
program yang diciptakan dan dikembangkan untuk melakukan tugas-tugas tertentu
pada perangkat komputer, laptop ataupun smartphone.1 Dalam konteks analisis
media sosial, maka aplikasi di sini adalah suatu software atau program yang
digunakan untuk melakukan tugas analisis media sosial
Masing-masing aplikasi analisis media sosial memilki ciri-ciri yang unik sendiri, yang
membedakannya dari yang lain. Mulai dari perbedaan tujuan analisisnya, sampai
dengan istilah-istilah yang ada di dalam aplikasi tersebut, yang akan dibahas pada
sub bab di bawah ini nanti.
I. Aplikasi Analisis Isu dan Opini Publik Dalam Media Sosial Berbayar
Aplikasi analisis media sosial, khususnya aplikasi analisis isu dan opini publik dalam
media sosial, memiliki banyak jenis di pasaran. Ada yang berbayar dan ada yang
benar-benar gratis. Berbayar di sini juga banyak macamnya. Ada aplikasi yang dikasih
gratis percobaan selama 14 hari (trial version), kemudian setelah 14 hari, dibutuhkan
bayaran untuk melanjutkan penggunaannya. Ada juga aplikasi yang memberikan
gratis selamanya, tetapi data yang dapat ditarik hanya sedikit (misal. < 1000). Untuk
lebih dari 1000, maka harus berbayar,
Di bawah ini contoh-contoh aplikasi dalam analisis media sosial dan deskripsi dari
aplikasi tersebut:
1
https://salamadian.com/pengertian-aplikasi/
a. Brand 24
Brand24 adalah aplikasi pemantauan web,
blog, forum, situs berita, dan media sosial
yang powerful. Aplikasi ini dapat menganalisis
kata kunci pada berbagai tingkatan. Aplikasi ini
gratis selama masa percobaan (14 hari). Selama masa percobaan, kata kunci
yang dapat dimasukkan ke dalam aplikasi hanya maksimal lima kata kunci.
Brand24 memberikan data jumlah interaksi, analisis sentimen, perkiraan
jangkauan media sosial, mentions yang paling populer, mentions yang
dikeluarkan oleh influencer, tagar yang lagi tren, top influencers, situs yang
paling aktif, situs yang paling berpengaruh, context of discussion, share of
voice. 2
2
https://brand24.com/features/#b24-mmenu
(artificial intelligence) yang bisa belajar mengenali hal-hal baru dan melakukan
analisis seperti manusia.
Dashboard berisi content dan statistic untuk online news, Twitter, TV news, yang
berisi rangkuman dari seluruh informasi yang ada. 3
c. Netlytic
Netlytic adalah sebuah aplikasi berbasis web, penganalisis teks
berbasis cloud dan visualisasi jaringan sosial. Netlytic secara
otomatis dapat meringkas volume teks yang besar dan
menemukan serta memvisualisasikan jaringan sosial dari percakapan pada
situs media sosial seperti Twitter, Youtube, komentar blog, forum online, dan
obrolan. Netlytic dirancang untuk membantu peneliti dan yang lainnya untuk
memahami operasi grup online, dan menemukan bagaimana informasi
mengalir dalam jaringan4
Netlytic tidak memberikan masa percobaan untuk pemakaian gratis. User dapat
menggunakan netlytic selamanya tanpa berbayar, tetapi data yang dapat ditarik
hanya sedkiit. Jika ingin menarik data dalam jumlah yang besar, harus
mengupgrade ke versi premium, dan tentunya hal ini berbayar.
3
http://indonesiaindicator.com/product/imm.html
4
https://netlytic.org
Gambar . Tampilan web Netlytic Gambar . Tampilan web IMM
II. Aplikasi Analisis Isu dan Opini Publik Dalam Media Sosial Non Berbayar
Aplikasi non berbayar atau gratis yang akan dibahas di sub bab ini adalah
aplikasi yang memang tidak memberikan masa percobaan sama sekali dan
juga tidak membatasi jumlah data yang bisa ditarik. Jadi dalam
penggunaannya, pihak penyedia benar-benar memberikannya secara gratis
dan aplikasi tersebut merupakan bagian dari pelayanan yang diberikan oleh
penyedia platform. Media sosial yang menyediakan layanan tersebut adalah
facebook, instagram, twitter dan penyedia konten video youtube. Selain itu ada
juga yang bukan dari pelayanan media sosial, tetapi diberikan secara gratis,
yaitu: sentiment viz. Di bawah ini gambaran mengenai aplikasi-aplikasi
tersebut:
Di bawah ini tampilan facebook insight dari akun suatu akun fanpage.
b. Instagram Analytic (IG Analytic)
Insight Instagram merupakan hasil dari aplikasi Instagram analytic dan
dapat digunakan untuk melihat tren keseluruhan yang ada di pengikut suatu
akun dan kinerja konten suatu akun terhadap audiens. IG analytic dapat
digunakan untuk melihat insight postingan berupa cerita, gambar dan video
dan IGTV yang telah kita buat. Kita dapat melihat kinerjanya masing-masing
dan cara orang berinteraksi dengan konten tersebut. Insight bersifat gratis,
tetapi hanya untuk akun bisnis dan kreator.
Di bawah ini salah satu contoh insight terkait jenis kelamin pengikut
suatu akun pada aplikasi Instagram analytic
c. Twitter Analytics
Di bawah ini adalah metrik dari Twitter analytics, yang setiap bulan
diberikan dalam bentuk ringkasan dan ditampilkan di home twitter analytics.
Namun, ringkasan metrik tersebut hanya akan tampil, jika datanya tersedia.
Jika ada metrik yang memang tidak memiliki data, maka akun home dari
twitter analytics tidak akan menampilkannya.6
• Tweets: Berapa kali kita menge-Tweet
• Tweet impressions: Frekuensi orang melihat Tweet kita di timeline
mereka, hasil pencarian, atau dari profil kita
• Profile visits: Berapa kali orang mengunjungi profil kita
• Mentions: Berapa kali @........ (mention) kita disebutkan di Tweet
• New followers: Jumlah pengikut baru diperoleh
5
https://www.facebook.com/help/instagram/788388387972460
6
https://business.twitter.com/en/help/campaign-measurement-and-analytics/account-home.html
• Tweets linking to you: Berapa kali Kartu Twitter kita di-Tweet oleh kita dan
/ atau orang lain
a. Overview
Tab overview atau ringkasan menunjukkan metrik utama untuk suatu
channel. Grafik utama menunjukkan watch time (waktu tonton), views
(penayangan), dan subscribers (pelanggan). Untuk akun YouTube yang
sudah dimonetisasi, akan diperlihatkan jumlah taksiran pendapatan selama
28 hari terakhir.
Di tab ini, metrik yang ditampilkan adalah:
1). Top videos: Video diberi peringkat berdasarkan views.
2) Realtime Activity: Performa pemilik akun selama 48 jam atau 60 menit
terakhir.
3) Latest video: Performa pemilik akun terhadap 10 video terbaru.
4) Typical performance: perbandingan video terbaru yang ada dengan
performa channel biasanya
Metrik di atas dapat ditampilkan, dengan catatan, data cukup dimiliki oleh
channel.
b. Reach
Reach atau jangkauan ini menunjukkan jangkauan musik secara
keseluruhan. Grafik utama menunjukkan berapa banyak orang yang
melihat tayangan video atau video yang berisi semua atau sebagian besar
7
https://support.google.com/youtube/answer/9002587?hl=en
lagu pemilik akun di YouTube, dan berapa banyak orang yang mengklik
untuk menonton video tersebut.
d). Engagement
Engangement atau keterlibatan menunjukkan apa yang ditonton viewers.
Grafik utama menunjukkan jumlah total menit menonton, dan rata-rata, serta
berapa lama viewers menonton salah satu video.
d) Audience
tab audiens menunjukkan siapa yang menonton. Pada grafik utama
menunjukkan unique viewers, the average number of videos watches per
viewer, penurunan dan pertumbuhan subscriber.
Metrik yang dapat dilihat di bagian ini adalah:
• Top Countries: audiens berdasarkan negara. Data didasarkan pada alamat
IP
• Top Subtitle: audiens berdasarkan bahasa subtitel. Data didasarkan pada
penggunaan subtitel/teks.
• Age dan Gender: audiens berdasarkan usia dan jenis kelamin. Data
didasarkan pada audiens yang sign-in di semua perangkat.
• When your viewers are on YouTube: aktivitas online audiens di dalam
channel kita di semua YouTube. Data berdasarkan audiens kita di semua
perangkat selama 28 hari.
• Other videos your audience watched: aktivitas online audiens kita di luar
channel kita. Data berdasarkan viewers kita di semua perangkat selama
tujuh hari.
Yang terakhir adalah bagian/tab revenue dan tidak akan dibahas dalam
modul ini, karena instansi pemerintah belum memiliki aturan untuk
memperbolehkan memonetisasi akun/channel YouTube yang dimilikinya.
Gambar
3) Masukkan keyword/kata . Tampilan
kunci, googletanda
tanpa trends petik
Dalam melakukan analisis media sosial, ada beberapa teknik yang dapat
digunakan. Namun di modul ini akan diperkenalkan dua teknik yang paling populer,
yaitu sentiment analysis dan social network analysis.
Sentiment Analysis (Analisis Sentimen) merupakan bagian kecil dari riset media
sosial yang menggunakan data raksasa (big data). Penelitian dengan
menggunakan big data adalah penelitian dengan tipe extant, tipe di mana data
telah ada sebelum kehadiran peneliti. Data juga sudah ada meski data tersebut
tidak diteliti. Posting-an di media sosial, data pencarian di mesin pencari (seperti
google, yahoo dll) adalah contoh data yang bersifat extant.
Analisis dengan menggunakan big data tidak membutuhkan tahap “pengumpulan
data”. Hal ini karena pada dasarnya data “sudah ada”. Yang dibutuhkan adalah
sebuah kemampuan/keterampilan baru, yakni kemampuan dalam hal mengambil
(data mining), melakukan seleksi data yang relevan dari jutaan data yang ada di
internet.
Menurut Liu, 2010 dalam (Rozi, Pramono, & Dahlan, 2012), Analisis sentimen atau
opinion mining merupakan proses memahami, mengekstrak dan mengolah data
tekstual secara otomatis untuk mendapatkan informasi sentimen yang terkandung
dalam suatu kalimat opini. Analisis sentimen dilakukan untuk melihat pendapat
atau kecenderungan opini terhadap sebuah masalah atau objek oleh seseorang,
apakah cenderung berpandangan atau beropini negatif atau positif. Salah satu
contoh penggunaan analisis sentiment dalam dunia nyata adalah indentifikasi
kecenderungan pasar dan opini pasar terhadap suatu objek barang. Besarnya
pengaruh dan manfaat dari analisis sentiment menyebabkan penelitian dan
aplikasi berbasis analisis sentimen berkembang pesat. Bahkan di Amerika
terdapat sekitar 20-30 perusahaan yang memfokuskan pada layanan analisis
sentimen.
Teknik yang kedua adalah Social Network Analysis (SNA). SNA merupakan salah
satu metode dalam ilmu sosial yang saat ini popular digunakan untuk analisis
jaringan sosial. SNA memungkinkan kita untuk menidentifikasi aktor atau
kelompok yang memainkan peran sentral dalam jaringan. (Serrat, 2017). Selain itu
SNA juga mengungkapkan informasi yang tersembunyi dalam jaringan yang
kompleks, relasi antar aktor. Aktor di sini bukan hanya individu, tetapi dapat berupa
kelompok, bahkan negara.
SNA bukan suatu metode yang baru dan juga bukan metode yang hanya ekslusif
dimiliki oleh bidang ilmu eksak atau sosial saja, tetapi SNA adalah ilmu yang
interdisipiliner. Ada adopsi matematika di dalam memahami SNA, ada juga
intepretasi kualitatif yang sangat penting bagi ilmu sosial.
SNA sangat signifikan untuk era sekarang ini. Misal, yang terkait dengan kondisi
yang saat ini kita hadapi bersama, yaitu pandemik Covid-19. Siapa pasien number
zero? Yang membuat semua negara-negara menjadi harus “berperang” dengan
virus ini. Dengan SNA, dapat diidentifikasi aktor, pola jejaring, struktur sosial
masyarakat, karakteristik masyarakat dsb. Bagaimana teknologi digital dapat
merubah pola interaksi organisasi, membuat jejaring online untuk percakapan,
dsb.
Dengan SNA kita dapat mengidentifikasi aktor, pola jejaring, struktur sosial
masyarakat, karakteristik masyarakat.
Sekarang kita akan mulai masuk praktik penggunaan aplikasi dalam analisis media
sosial.
Pada pelatihan ini kita akan menggunakan aplikasi Brand24. Aplikasi brand24
merupakan aplikasi yang paling efektif untuk mengetahui berbagai percakapan dan
pandangan mengenai suatu brand atau produk di internet. Dalam konteks sektor
publik, brand dan produk tersebut dapat diganti dengan reputasi suatu institusi dan
isu yang sedang dibicarakan atau diperbincangkan oleh netizen. Brand24 dapat
mengukur perangkat intensitas kehebohan (buzz), yang muncul di sekitar kata
kunci yang kita masukkan. Nanti kita akan bahas terkait kata kunci atau keywords
di brand24.
I. Sumber Informasi
Sumber informasi pada aplikasi Brand24 adalah konten data yang bersifat publik baik
pada sosial media seperti facebook, twitter, Instagram, blog, maupun website dan
portal berita.
Gambar . Tampilan sumber informasi untuk brand 24
Pada trial version brand 24, kita hanya dapat memasukkan kata kunci (keywords)
maksimal 5, dan jumlah dataset yang dapat diolah juga terbatas. Untuk dapat
menggunakan Brand24, peserta harus melakukan registrasi melalui halaman
https://brand24.com. Fitur Brand24 antara lain Mention Analytics, Influence Score,
Analisis Sentimen.
Pada aplikasi Brand24 terdapat 3 (tiga) parameter yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan data, yaitu Keyword, Required Keyword, dan Excluded keyword.
a. Keywords
Keyword merupakan parameter utama yang digunakan untuk mengumpulkan
data dan wajib diisi karena menjadi dasar dalam pengambilan data. Aplikasi
akan menampilkan data-data sesuai dengan keyword yang diinput. Keyword
dapat berupa kata tunggal/frasa, misalnya nama produk, lokasi, hashtags, atau
isu terkini. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat keyword
adalah typo (salah ketik), keyword kurang relevan, keyword terlalu Panjang,
serta gaya bahasa yang digunakan.
Contoh Kasus : Kita akan melakukan analisis sentiment netizen terkait “Covid-
19” menggunakan Aplikasi Brand24.
Aplikasi akan menampilkan dashboard yang berisi grafik beserta data terkait
keyword yang telah diinput. Data berasal dari postingan publik social media,
portal berita, dsb. Pengguna memiliki keleluasaan untuk milih sumber informasi
b. Required Keyword
Secara umum aplikasi akan menarik data atau konten yang mencakup keyword
& required keyword. Required keyword sangat berguna ketika nama brand,
produk, atau issue yang akan dianalis cenderung memiliki makna ambigu atau
memiliki makna ganda. Required keyword juga berguna untuk mempersempit
lingkup penarikan data. Required keyword dapat digunakan lebih dari satu kata
dengan penulisan dipisahkan menggunakan koma(,). Disarankan hanya
menggunakan satu required keyword dalam satu form isian. Keyword yang
kompleks terkadang sedikit/tidak dapat menarik data atau mentions.
Contoh Kasus :
Kita ingin mengetahui respon publik terhadap salah satu tempat wisata di
Palembang, yaitu Museum Sultan Mahmud Badaruddin.
Langkah 1:input keyword pada form yang telah disediakan, kemudian klik next
Di atas ada tiga contoh informasi yang dikeluarkan oleh aplikasi brand24. Jika kita
melihat informasi pertama, bukan berbicara tentang Museum, tetapi Masjid Sultan
Mahmud Badaruddin, Begitu juga informasi yang kedua, bukan berbicara tentang
Museum, tetapi berbicara tentang nama orang/sultan Palembang Darussalam. Di
informasi ketiga, baru kita dapatkan informasi yang kita harapkan, yaitu Museum
Sultan Mahmud Badaruddin.
Untuk itu, kita gunakan filter required keyword untuk mempersempit pencarian.
Langkah 6: Klik kata “edit” di samping kata kunci yang yang ingin kita persempit.
Dengan mengklik pilihan tersebut, berarti kita setuju bahwa penarikan data berikutnya
sudah berdasarkan penambahan required keyword, dan akan mengapus hasil analisis
yang seblumnya.
Setelah dipilih yes. Tampilan dashboard akan seperti di bawah ini:
Terlihat sekarang hasil analisis yang ditampilkan lebih sedikit. Dari 153 data menjadi
34 data, karena brand24 hanya menampilkan data yang benar-benar relevan yang
sesuai dengan yang kita inginkan, yaitu: Museum Sultan Mahmud Badaruddin.
Demikian penggunaan required keyword, untuk mendapatkan hasil analisis yang lebih
relevan
c. Excluded Keyword
Penggunaan excluded keyword akan mengeliminasi data yang mengandung
keyword yang diisi pada form isian excluded keyword. Excluded keyword dapat
lebih dari satu dengan dipisahkan koma (,).
Contoh Kasus :
Kita akan melakukan analisis respon publik terhadap suatu acara festival
wisata yang pernah dilakukan di kepulauan Riau. Nama event tersebut Iron
Man 70.3 Bintan. Namun, banyak juga orang kenal bahwa Iron Man adalah
sebuah karakter super hero di dalam suatu film yang berjudul Iron Man. Di lain
tempat, di India, ada juga event yang namanya sama, yaitu Iron Man 70.3 Goa.
Hanya beda di ujungnya saja. Ketika kita akan menarik data tentang Iron Man
70.3 Bintan. Maka semua kata yang mengandung Iron Man akan juga ikut
tertarik. Sesungguhnya yang melakukan penarikan data (crawling) adalah
aplikasi brand24, sehingga kemampuan yang dibutuhkan oleh pengguna
adalah mencari hal-hal yang terkait isu/kata kunci yang akan kita analisis. Di
sini dibutuhkan wawasan yang cukup dalam terkait isu/kata kunci yang akan
kita analisis. Artinya, untuk memilih excluded keyword, dibutuhkan penggalian
informasi terlebih dahulu dari berbagai sumber. Yang paling mudah saat ini
dengan berselancar di dunia virtual.
Berikut cara menganalisis respon publik terhadap acara festival wisata Iron
Man 70.3 Bintan:
Apabila belum pernah mengakses brand24, maka lakukan registrasi seperti
yang sudah dibahas sebelumnya. Apabila sudah langsung pada tahapan di
bawah ini:
Pada hasilnya nanti kita akan iihat bahwa data yang ditampilkan akan lebih
sedikit dan lebih relevan.
Pada modul ini dapat disimpulkan bahwa analisis media sosial menggunakan aplikasi
analisis media sosial yang tersedia, akan mempermudah dan mempercepat analisis.
Pemilihan aplikasi analisis media sosial harus disesuaikan dengan tujuan analisis
yang akan dilakukan dan tentunya dengan ketersediaan anggaran institusi masing-
masing.
Akhir kata, semoga semua yang disampaikan dalam modul ini bermanfaat. Dan
semua kegiatan yang berkait dengan penyampaian materi modul ini kepada para
peserta menjadi ibadah dan amal saleh semua pihak.
DAFTAR PUSTAKA
Rozi, I. F., Pramono, S. H., & Dahlan, E. A. (2012). Implementasi Opinion Mining (Analisis Sentimen)
untuk Ekstraksi Data Opini Publik pada Perguruan Tinggi. Jurnal EECCIS, 6(1), 37-43.