Anda di halaman 1dari 27

Strategi

Komunikasi
Analisis Media Sosial - Regional Development Academy

Digital Talent
Scholarship
2020
Kata Pengantar

Mata Pelatihan Strategi Komunikasi merupakan bagian dari pelatihan Analisis


Media Sosial pada program Regional Development Academy (RDA), Digital Talent
Scholarship. Program Regional Development Academy (RDA) merupakan program
pelatihan non gelar pengembangan sumber daya manusia yang diperuntukan bagi
Aparatur Sipil Negara di daerah-daerah prioritas pembangunan yang dilaksanakan
oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika mulai tahun 2020. Kompetensi analisis
media sosial berkaitan erat dengan Unit Kompetensi Monitoring Media yang menjadi
bagian dari Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Bidang
Kehumasan, sebagaimana ditetapkan melalui Keputusan Menteri Tenaga Kerja
Nomor 629 Tahun Tahun 2016.
Modul pelatihan ini merupakan salah satu dari empat modul pelatihan Analisis
Media Sosial Versi 1.0. Modul-modul lainnya adalah modul Pengantar Isu dan Opini
Publik, modul Dasar-dasar Analisis Media Sosial, dan modul Aplikasi Analisis Media
Sosial. Modul ini disusun dengan tujuan membentuk kemampuan Peserta dalam
menyusun pokok-pokok strategi komunikasi di instansi masing-masing berdasarkan
hasil analisis media sosial yang dilakukannya. Modul ini diharapkan dapat dijadikan
sebagai salah satu referensi pembelajaran bagi Peserta pelatihan agar pelatihan dapat
mencapai tujuannya secara efektif dan efisien.
Materi modul mencakup pokok-pokok pengetahuan penting yang diperlukan
dalam penyusunan suatu strategi komunikasi. Diantaranya adalah tentang
Pengertian, Tujuan dan Hambatan Strategi Komunikasi, Analisis Situasi Komunikasi
dan Perumusan Pokok-Pokok Strategi Komunikasi. Sedangkan materi sub pokok
antara lain Pengertian Strategi Komunikasi, Tujuan Strategi Komunikasi, Hambatan
Strategi Komunikasi, Analisis SWOT, Hasil Analisis Media Sosial dan Perumusan
Pokok-pokok Strategi Komunikasi.
Dengan selesainya penyusunan Modul ini, kami sampaikan penghargaan dan
ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan
bantuannya. Sebagai Versi 1.0 Modul ini tentu masih memiliki banyak kekurangan dan
kelemahan, dan oleh karenanya kami mengharap masukan perbaikan dari semua
pihak. Akhir kata, kami berharap Peserta pelatihan dapat memanfaatkan Modul ini
dengan sebaik-baiknya. Terimakasih.

Jakarta, Agustus 2020


Tim Penyusun Modul dan Kurikulum
Pelatihan Analisis Media Sosial

1
Pendahuluan

Program Regional Development Academy (RDA) merupakan program pelatihan


pengembangan sumber daya manusia yang ditujukan untuk meningkatkan
kompetensi 2500 ASN di Kawasan Prioritas Pariwisata dan 122 Kabupaten Prioritas
Pembangunan. Pelatihan ini berfokus pada 5 (lima) tema yaitu Analisis Media Sosial,
Big Data Analitik, Junior Graphic Designer, Junior Network Administrator dan Smart
City.
Sedangkan Pelatihan Analisis Media Sosial (AMS) merupakan salah satu tema
pelatihan Program Regional Development Academy Digital Talent Scholarship 2020
yang bertujuan meningkatkan kompetensi ASN dalam penyusunan strategi
komunikasi di instansinya berdasarkan hasil analisis media sosial dan analisis situasi
yang dihadapi. Peserta Pelatihan Analisis Media Sosial akan mampu memahami isu
dan opini publik dengan baik, memahami analisis media sosial dengan baik,
melakukan analisis media sosial secara kuantitatif menggunakan aplikasi yang ada
dan menyusun pokok-pokok strategi komunikasi. Pelatihan akan dilaksanakan secara
daring (online) selama 8 hari (35 JP). Sedangkan, mata pelatihan Strategi Komunikasi
secara khusus bertujuan agar peserta pelatihan dapat menyusun pokok-pokok
strategi komunikasi untuk menanggapi perkembangan isu dan opini publik tersebut

Latar belakang

Penggunaan media sosial saat ini tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari
warga masyarakat. Pengguna media sosial pun tidak terbatas mulai dari kalangan
anak muda hingga orang tua. Biasanya media sosial digunakan untuk berkomunikasi
dengan orang lain ataupun untuk mencari informasi terkini yang terjadi di
masyarakat. Pemerintah baik di pusat maupun di daerah pun ikut menggunakan
media sosial sebagai satu layanan electronic government (e-Government) dalam
menyampaikan informasi kepada masyarakat. Perkembangan teknologi informasi
yang kian pesat memudahkan warga masyarakat untuk mengakses media sosial.
Proses komunikasi yang terjadi di dalam media sosial memiliki peran yang cukup
penting dalam dunia kehumasan suatu organisasi.
Komunikasi memiliki peranan yang sangat vital dalam kehidupan manusia, baik
dalam membentuk hubungan sosial maupun hubungan interpersonal. Komunikasi
terjadi dalam berbagai konteks komunikasi. Sedangkan, strategi komunikasi erat
kaitannya dengan tujuan yang hendak dicapai dengan konsekuensi serta masalah
yang harus diperhitungkan, kemudian merencanakan bagaimana mencapai hasil
yang diharapkan atau tujuan yang hendak dicapai. Komunikasi adalah bagian dari
keseluruhan proses implementasi strategi. Komunikasi ini seharusnya direncanakan

2
secara strategis sehingga kedepannya tujuan komunikasi dapat tersampaikan
dengan baik kepada khalayak sasaran.

Deskripsi Mata Pelatihan

Pelatihan Analisis Media Sosial (AMS) bertujuan meningkatkan kompetensi ASN


dalam penyusunan strategi komunikasi di instansinya berdasarkan hasil analisis media
sosial dan analisis situasi yang dihadapi. Peserta Pelatihan AMS akan mampu
memahami isu dan opini publik dengan baik, memahami analisis media sosial dengan
baik, melakukan analisis media sosial secara kuantitatif menggunakan aplikasi yang
ada, dan menyusun pokok-pokok strategi komunikasi untuk menanggapi
perkembangan isu dan opini publik tersebut.

Tujuan Pembelajaran

A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu menyusun
pokok-pokok strategi komunikasi dengan baik di instansinya berdasarkan hasil
analisis media sosial dan analisis situasi yang dihadapi.
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku modul Strategi
Komunikasi ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir pelatihan
diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut: memahami pengertian, tujuan
dan hambatan strategi komunikasi, melakukan analisa SWOT dan atau analisa
media sosial dan menyusun pokok-pokok Strategi Komunikasi yang akan
digunakan.

Kompetensi Dasar

Mampu menyusun pokok-pokok strategi komunikasi berdasarkan hasil analisis media


sosial dan analisis situasi yang dihadapi.

Indikator Hasil Belajar

1) Memahami pengertian, tujuan dan hambatan strategi komunikasi


2) Melakukan analisa SWOT dan atau analisa media sosial
3) Menyusun pokok-pokok strategi komunikasi yang akan digunakan.

3
INFORMASI PELATIHAN

Akademi Regional Development Academy

Mitra Pelatihan -

Tema Pelatihan Analisis Media Sosial

Sertifikasi -

Persyaratan Sarana Peserta/spesifikasi device Laptop dengan spesifikasi:


Tools/media ajar yang akan digunakan 1. Laptop/Komputer yang dapat terkoneksi
dengan internet, Web Cam, Aplikasi
Video Conference
2. Akses Internet dedicated 512 kbps per
peserta per perangkat.

Aplikasi yang akan di gunakan selama pelatihan 1. Learning Management System (LMS)
BPPTIK
2. Aplikasi Webex
3. Aplikasi Zoom Meeting

Tim Penyusun 1. Dra. Farida Dwi Cahyarini, MM


2. Astrid Puspita Sari, S.PT, MA

INFORMASI PEMBELAJARAN

Rencana Pembelajaran

1 Pertemuan Ke 7

2 Topik Strategi Komunikasi


(masalah komunikasi terkait bidang tugas)
o Pengertian, Tujuan dan Hambatan Strategi
Komunikasi
o Analisis Situasi Komunikasi (SWOT, dan/atau hasil
analisis media sosial)
o Perumusan Pokok-Pokok Strategi Komunikasi
3 Durasi 6 JP (270 menit)

4 Rasio : Praktek dan Teori 70 : 30

5 Aktivitas Kelas ● Self study (Belajar mandiri melalui LMS)


● Virtual Classroom :
○ Pemaparan materi, diskusi interaktif, curah
pendapat.
● Learning Feedback (evaluasi tugas)

4
6 Alat Bantu/ Media Laptop, koneksi internet, LMS, bahan tayang, instrumen,
self assesment
7 Output/ Keluaran Pokok-pokok Strategi komunikasi di bidang masing-
masing.

INFORMASI PELATIHAN

Unit Materi pembelajaran Kegiatan Durasi Rasio Sumber


Kompetensi pembelajaran Pelatihan Praktek : pembelajaran
Teori

Strategi 1. Pengertian, Tujuan Daring/Online Live Virtual 70:30 1. Modul


Komunikasi dan Hambatan Class 6 JP
@45 Menit 2. Bahan
Strategi Komunikasi Tayang
(AMS diambil 2. Analisis Situasi
dari SKKNI Komunikasi 3. Bahan Ajar
Kehumasan) (SWOT, 4. Video
dan/atau hasil Pembelajaran
analisis media
sosial)
3. Perumusan
Pokok-Pokok
Strategi
Komunikasi

Materi Pokok
1. Pengertian, Tujuan dan Hambatan Strategi Komunikasi
2. Analisis Situasi Komunikasi
3. Perumusan Pokok-Pokok Strategi Komunikasi

Sub Materi Pokok


1.1 Pengertian Strategi Komunikasi
1.2 Tujuan Strategi Komunikasi
1.3 Hambatan Strategi Komunikasi
2.1 Analisis SWOT
2.2 Hasil Analisis Media Sosial
3.1 Perumusan Pokok-pokok Strategi Komunikasi

5
1.1. Pengertian Strategi Komunikasi
Komunikasi merupakan komponen penting dalam mencapai tujuan
perusahaan ataupun organisasi. Untuk mencapai komunikasi yang efektif,
diperlukan suatu strategi komunikasi yang handal. Strategi merujuk pada
pendekatan komunikasi yang menyeluruh yang akan diambil dalam rangka
menghadapi tantangan selama berlangsungnya proses komunikasi. Telah
banyak para ahli yang mengemukakan pendapat mengenai pengertian strategi
komunikasi, diantaranya Cangara (Cangara, 2017) yang mengemukakan bahwa
strategi komunikasi adalah suatu rancangan yang dibuat untuk mengubah
tingkah laku manusia dalam skala besar melalui transfer ide-ide baru. Strategi
komunikasi memungkinkan suatu tindakan komunikasi yang dilakukan untuk
mencapai target-target komunikasi yang dirancang sebagai target perubahan.
Komunikasi strategi telah didefinisikan sebagai studi tentang bagaimana
organisasi menggunakan komunikasi untuk memenuhi misi institusi secara
keseluruhan (Heide et al., 2018).
Kerangka strategi komunikasi yang diterbitkan oleh World Health
Organization (WHO) mencantumkan 6 (enam) prinsip-prinsip untuk mencapai
komunikasi yang efektif (WHO, Department of Communications, 2017) antara
lain :
1. Acessible
Informasi mudah diakses publik yang membutuhkan dengan
mendistribusikannya melalui berbagai media.
2. Actionable:
Menyediakan informasi yang akurat menjadi cara dalam mendukung audiens
untuk melakukan aksi.
3. Credible and Trusted
Meningkatkan kepercayaan publik dengan memberikan informasi yang
kredibel
4. Relevant
Menggunakan pengalaman pribadi audiens untuk membangun strategi
komunikasi yang relevan dengan pengambil kebijakan
5. Timely

6
Melibatkan audiens setiap saat dengan menyediakan informasi yang dapat
dipercaya secara teratur
6. Understanable
Jika informasi yang disampaikan adalah informasi yang benar maka publik
akan lebih mempercayai organisasi sebagai sumber informasi yang baik.

1.2. Tujuan Strategi Komunikasi


Pada umumnya tujuan strategi adalah untuk menentukan dan
mengkomunikasikan gambaran tentang visi institusi melalui kebijakan. Strategi
menggambarkan sebuah arah yang didukung oleh berbagai sumber daya yang
ada. Menurut WHO tujuan strategi komunikasi disajikan sebagai kerangka
perencanaan komunikasi untuk seluruh tingkatan organisasi (Department of
Communications, 2017)
Tujuan strategi komunikasi memiliki cara untuk membangun kesadaran
harus memperhatikan hal-hal seperti pemahaman terhadap proses komunikasi,
kejelasan pesan, daya persuasi, dan juga kelengkapan pesan (Pratiwi et al.,
2018). Strategi komunikasi bertujuan meyakinkan opini publik dan membentuk
sikap dan perilaku masyarakat (Seytoglu & Yusbasioglu, 2016). Tujuan
komunikasi yang telah ditentukan biasanya masih terlalu besar untuk dapat
dituangkan ke dalam media. Seringkali untuk mencapai suatu tujuan komunikasi
diperlukan beberapa media yang saling melengkapi dan saling menguatkan.
Maka harus ditentukan strategi komunikasi yang akan digunakan dalam
mencapai tujuan komunikasi.
Dalam penyusunan strategi komunikasi, seorang humas pemerintah
perlu memahami seluruh proses komunikasi yang ada dengan semua pihak
yang terlibat. Sehingga nantinya, dalam menjalankan strategi komunikasi dapat
berjalan dengan baik dan tepat sasaran. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
penyusunan strategi komunikasi menurut Priyatna dan Ardian dalam Bungin
(2015) antara lain:
1) Pemahaman terhadap proses komunikasi
2) Berpikir positif
3) Memahami bahasa
4) Kejelasan pesan
5) Daya penyesuaian

7
6) Kelengkapan pesan
7) Keinginan baik.
Di dalam menjalankan strategi komunikasi maka seluruh proses komunikasi
harus dipahami sebagai proses mentranformasikan pesan di antara kedua belah
pihak. Kedua pihak memiliki kepentingan di dalam proses ini dan memiliki
pengetahuan yang saling dipertukarkan satu dengan yang lainnya, oleh karena
itu strategi komunikasi harus mempertimbangkan semua pihak yang terlibat di
dalam proses komunikasi (Bungin, 2015: 62).

1.3. Hambatan Strategi Komunikasi


Keberhasilan suatu komunikasi dapat disebabkan oleh beberapa faktor
komponen komunikasi. Komponen komunikasi yang ada dapat mempengaruhi
berhasil tidaknya suatu komunikasi yang dapat dijabarkan sebagai berikut:
• Komunikator
Komunikator merupakan pihak yang menjalankan proses strategi komunikasi.
Untuk menjadi komunikator yang baik dan dapat dipercaya oleh komunikan atau
khalayak sasaran, maka komunikator harus memiliki daya tarik serta kredibilitas.

• Pesan Komunikasi
Pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada khalayak sasaran atau
komunikan dalam strategi komunikasi pastinya memiliki tujuan tertentu. Tujuan
inilah yang menentukan teknik komunikasi yang akan dipilih dan digunakan
dalam strategi komunikasi. Dalam strategi komunikasi, perumusan pesan yang
baik dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi khalayak sangatlah penting.
Pesan yang dirumuskan oleh komunikator hendaknya tepat mengenai khalayak
sasaran.

• Media Komunikasi
Kita telah mengetahui dan memahami berbagai pengertian media menurut para
ahli, pengertian media massa menurut para ahli, serta pengertian media sosial
menurut para ahli. Kesimpulan dari semua pengertian terkait media adalah
bahwa media adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan
komunikasi. Media komunikasi kini tidak lagi terbatas pada media massa yang
memiliki beberapa karakteristik media massa masing-masing.
Kehadiran internet sebagai media komunikasi telah melahirkan berbagai media

8
komunikasi modern baru. Dalam strategi komunikasi, kita perlu
mempertimbangkan pemilihan media komunikasi yang tepat dan dapat
menjangkau khalayak sasaran dengan tepat dan cepat serta. Pemilihan media
komunikasi dalam strategi komunikasi disesuaikan dengan tujuan yang hendak
dicapai, pesan yang akan disampaikan, serta teknik komunikasi yang digunakan.

• Khalayak Sasaran
Dalam strategi komunikasi, melakukan identifikasi khalayak sasaran adalah hal
penting yang harus dilakukan oleh komunikator. Identifikasi khalayak sasaran
dapat disesuaikan dengan tujuan komunikasi.

Sedangkan kegagalan suatu komunikasi dapat terjadi dikarenakan adanya


hambatan dalam komunikasi. Hambatan terjadi pada saat penyampaian pesan
dari komunikator kepada komunikan karena sering terjadi tidak tercapainya
pengertian sebagaimana yang dikehendaki. Menurut Cangara, gangguan dan
hambatan komunikasi pada dasarnya terdapat 8 (delapan) macam (Cangara,
2017) yaitu:
1. Gangguan Teknis
Gangguan teknis yang dimaksud disini adalah gangguan perangkat yang
digunakan untuk berkomunikasi. Sehingga suara, gambar yang dikirim
tidak jelas.
2. Gangguan Semantik
Secara umum, yang dimaksud “gangguan semantik” adalah gangguan
karena kesalahan pada bahasa yang digunakan. Gangguan semantik
disebabkan beberapa hal yaitu :
a. Pemakaian jargon bahasa asing yang terlalu banyak, sehingga
masyarakat tertentu tidak mengerti maksudnya .
b. Perbedaan bahasa yang dipakai oleh pembicara dengan bahasa yang
digunakan oleh penerima.
c. Pemakaian struktur bahasa yang membingungkan penerima.
d. Perbedaan latar belakang budaya yang menyebabkan salah persepsi
terhadap simbol-simbol bahasa yang digunakan.
3. Gangguan Psikologis
Gangguan ini timbul karena dalam diri individu ada persoalan. Misal ada
perasaan curiga penerima kepada sumber, situasi galau atau berduka atau

9
karena gangguan kejiwaan sehingga dalam pengiriman dan penerimaan
informasi tidak sempurna.
4. Rintangan fisik dan organik.
Rintangan fisik ialah rintangan karena keadaan geografis. Misal tempat
yang terpencil dan jauh, yang mengakibatkan ketidak adaan signal, jalur
transportasi yang sulit. Dalam berkomunikasi antar manusia, rintangan fisik
juga dapat diartikan adanya gangguan organik pada fisik manusia. Misal
salah satu pancaindera penerima tidak berfungsi dengan baik, maka hal ini
akan menimbulkan hambatan berkomunikasi.
5. Rintangan Status
Jarak sosial diantara peserta komunikasi dapat menimbulkan rintangan
berkomunikasi. Misalnya perbedaan status antara senior dan yunior atau
antara atasan dan bawahan. Perbedaan status seperti ini biasanya
memperhitungkan kondisi dan etika, yaitu bawahan cenderung hormat
pada atasannya, sehingga hal ini akan mempengaruhi pola komunikasi.
6. Rintangan kerangka berpikir
Rintangan ini timbul, karena perbedaan persepsi antara komunikator dan
penerima berita atau khalayak. Hal ini biasanya disebabkan karena adanya
perbedaan latar belakang pengalaman dan pendidikan yang berbeda.
7. Rintangan Budaya
Perbedaan nilai, norma, dan kebiasaan yang dianut oleh pihak-pihak yang
berkomunikasi akan menimbulkan rintangan komunikasi. Dinegara-negara
sedang berkembang, orang cenderung menerima informasi dari sumber
yang banyak memiliki kesamaan dengan dirinya, seperti kesamaan
bahasa, agama, dan kebiasaan lainnya
8. Rintangan Birokrasi
Yaitu terhambatnya komunikasi karena terhambatnya proses komunikasi
karena struktur organisasi. Pada perusahaan besar atau institusi
pemerintah, sering kali terjadi kendala penyampaian informasi dari
pimpinan puncak tidak sampai pada karyawan ditingkat bawah. Hal ini
karena penyamaian informasi melalui jenjang birokrasi yang terlalu
panjang.
Selain mempelajari faktor penghambat strategi komunikasi, faktor
pendukung strategi komunikasi juga sama pentingnya untuk dipelajari.

10
Sehingga ke depannya dapat memperhatikan faktor pendukung tersebut
dalam menyusun perumusan strategi komunikasi. Faktor pendukung strategi
komunikasi antara lain:
1. Mengenali sasaran komunikasi
2. Faktor situasi dan kondisi
3. Pemilihan media komunikasi
4. Pengkajian tujuan pesan komunikasi
5. Peranan komunikator dalam komunikasi
6. Daya tarik sumber
7. Kredibilitas sumber
Teknik Strategi Komunikasi
Dalam modul Campaign Skills Handbook : Modul 8 Building a Communication
Strategy Tactics, Tools and Techniques for Reaching your Audiences terdapat
beberapa teknik strategi komunikasi yang dapat dilakukan untuk strategi
komunikasi (Campaign, n.d.) yaitu:
1. Tentukan tujuan yang hendak dicapai
2. Tentukan target audience nya
3. Identifikasi dan tentukan media untuk promosi atau kampanye
4. Tentukan strategi dengan ide-ide kreatif

Proses Perencanaan Strategi Komunikasi


Secara garis besar, terdapat 4 (empat) tahapan dalam proses strategi
komunikasi yaitu analisa situasi, mengembangkan tujuan serta strategi komunikasi,
mengimplementasikan strategi komunikasi, dan mengukur hasil usaha yang telah
dilakukan. Namun di mata pelatihan Strategi Komunikasi, peserta pelatihan
diharapkan akan lebih fokus dalam analisis situasi komunikasi menggunakan Analisis
SWOT dan atau hasil analisis dengan aplikasi analisis media sosial. Strategi
komunikasi yang diterapkan dalam berbagai konteks komunikasi mungkin tidak sama
di organisasi atau instansi masing-masing peserta pelatihan namun secara garis
besar memiliki alur yang sama antara lain:
1. Analisis situasi yaitu menggunakan penelitian untuk melakukan analisis situasi
yang secara akurat dapat mengidentifikasi berbagai permasalahan serta peluang
yang dimiliki.

11
2. Mengembangkan rencana tindakan strategis yang ditujukan kepada berbagai
permasalahan yang telah diidentifikasi sebelumnya. Hal ini mencakup tujuan
umum, tujuan yang dapat diukur, identifikasi khalayak sasaran dengan jelas, target
strategi, serta taktik yang efektif.
3. Menjalankan perencanaan dengan alat-alat komunikasi dan tugas yang
memberikan kontribusi untuk mencapai tujuan.
4. Mengukur kesuksesan strategi komunikasi dengan menggunakan alat-alat
evaluasi.
Analisis dalam komunikasi dilakukan dalam berbagai metode dan merupakan cara
untuk memperoleh data yang valid. Penggunaan analisis yang tepat akan
memudahkan penyusun memperoleh hasil data yang diinginkan. Dalam menyusun
strategi komunikasi diperlukan analisis situasi komunikasi untuk memperoleh data
terkait dengan kebutuhan kegiatan komunikasi.
Cara melakukan Analisis Situasi Komunikasi yaitu:
a. Secara kuantitatif menggunakan Analisis SWOT (Analysis: The What)
b. Secara kualitatif menggunakan Aplikasi Analisis Media Sosial (Analysis: The Why)

2.1. Analisis SWOT


Untuk mencapai hasil yang tepat dalam melaksanakan suatu program,
diperlukan perencanaan dan strategi yang tepat. Strategi komunikasi dapat
berjalan efektif melalui perencanaan yang matang. Hal ini tidak terlepas dari
pentingnya proses dan tahapan analisis dalam penyusunan strategi
komunikasi. Analisis dilakukan untuk menyusun dan menelaah data menjadi
informasi yang dapat digunakan untuk menarik dan mengambil kesimpulan
terkait isu ataupun permasalahan tertentu. Sehingga hasil dari analisis tersebut
akan menjadi informasi yang bermakna dan dapat dipahami oleh pihak yang
terlibat.
Analisis yang digunakan biasanya menggunakan Analisis SWOT.
Analisis SWOT adalah analisis secara kualitatif yang menekankan pada the
why dan bertujuan mengidentifikasi berbagai faktor untuk merumuskan strategi
perusahaan. SWOT adalah akronim dari Strengths, Weaknesses,
Opportunities, dan Threats. Analisa SWOT merupakan alat yang digunakan
untuk perencanaan dan manajemen strategis dalam organisasi (Gurel & TAT,
2017). Analisis SWOT menyediakan kerangka kerja untuk menganalisis

12
kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan ancaman eksternal. Hal
Ini membantu untuk fokus pada meminimalkan kelemahan dan mengambil
keuntungan sebesar mungkin dari peluang yang tersedia. (Gurel & TAT, 2017)
Analisis ini menitikberatkan pada perlunya perhatian terhadap kekuatan
dan kelemahan organisasi, peluang pertumbuhan dan perbaikan organisasi,
serta ancaman lingkungan eksternal yang ada agar organisasi dapat bertahan
dan bahkan berkembang. Dari 4 (empat) komponen yang digunakan dalam
analisis SWOT, maka komponen kekuatan dan kelemahan berada dalam
ranah internal organisasi. Kedua komponen ini erat hubungannya dengan
sumber daya dan manajemen organisasi. Sedangkan komponen peluang dan
ancaman berada dalam ranah eksternal organisasi. Hal ini terjadi karena
adanya dinamika yang terjadi dalam masyarakat. Kedua komponen ini banyak
ditentukan oleh kemampuan komunikasi, jaringan dan kerjasama dengan
orang lain (Cangara,2017).
Penyusunan analisis situasi komunikasi menggunakan analisis SWOT
bertujuan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan dan memanfaatkan
peluang yang ada dalam organisasi, sekaligus menjadi alat untuk
meminimalisasi kelemahan yang ada dalam organisasi serta mencegah
dampak dari ancaman yang muncul dan dihadapi oleh organisasi. Kaitan
antara keempat elemen analisis SWOT, dilihat pada gambar dibawah ini:
Internal Assessment of the
Organization

What are our Strengths? What are our Weakness?

SWOT ANALYSIS?

What are our What are our Threats?


Opportunities?

External Assessment
Of the Environment

13
Gambar 1 Model Analisis SWOT (Sumber: Cangara, 2017)

c. Analisis Situasi Komunikasi Bidang Sosial


Penyusunan strategi komunikasi dapat dilakukan secara periode tertentu
antara lain penyusunan untuk jangka panjang, jangka menengah, dan juga jangka
pendek. Pelatihan analisis media sosial kali ini akan lebih membahas penyusunan
untuk jangka pendek. Berikut di bawah ini adalah salah satu contoh matriks SWOT
serta analisis SWOT untuk menyusun strategi komunikasi jangka pendek:

Contoh Matriks SWOT Jangka Pendek Sosialisasi Program Keluarga Harapan (PKH)

Gambar 2 Contoh Matriks SWOT

14
Contoh Analisis SWOT Jangka Pendek Sosialisasi Program Keluarga Harapan (PKH)

Gambar 3 Contoh Analisis SWOT

d. Analisis Situasi Komunikasi Bidang Pariwisata

Contoh Matriks SWOT Jangka Pendek Bidang Pariwisata

Gambar 4 Contoh Matriks SWOT

15
Contoh Analisis SWOT Jangka Pendek Di Bidang Pariwisata

Gambar 5 Contoh Analisis SWOT

2.2. Hasil Analisis Media Sosial


Di materi sebelumnya, telah dibahas penggunaan beberapa aplikasi media
sosial diantaranya menggunakan brand.24 dan twitviz. Hasil analisis media
sosial mengunakan tools tersebut biasanya menghasilkan data atau informasi
berupa volumetric dan insights terkait isu ataupun permasalahan yang dianalisa.
Analisis media sosial menggunakan aplikasi dilakukan secara kuantitatif dengan
menganalisa the what. Tujuan analisis secara kuantitatif adalah untuk
mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori dan/atau
hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Penggunaan aplikasi media
sosial dalam menganalisis situasi komunikasi sangat efektif. Hal ini tidak terlepas
dari alasan berikut:
• Sosial media dapat menjangkau banyak orang
• Jumlah pengguna sangat banyak
• Biaya yang diperlukan relatif lebih kecil jika dibanding media yang lainnya.
Matriks yang dianalisis menggunakan aplikasi analisis media social biasanya
lebih menitikberatkan pada engagement dan reach khalayak/audiens yang

16
dapat diukur diantaranya dari followers, shares, comments, likes, mentions,
clicks dan atau testimonials seperti gambar di bawah ini.

Gambar 6 Contoh Matriks Analisis dengan Aplikasi AMS

Sedangkan untuk contoh hasil analisis situasi komunikasi dengan memanfaatkan


aplikasi analisis media sosial antara lain dapat dilihat di dalam gambar dibawah ini.

Gambar 7 Contoh Analisis Aplikasi AMS Kasus Polemik Foto Tara Basro

3.1 Menyusun Pokok - Pokok Strategi Komunikasi


Dalam rangka penyusunan strategi komunikasi ada beberapa langkah yang
dapat diterapkan. Berikut langkah-langkah dalam penyusunan strategi
komunikasi:

17
a. Analisa isu dan peran komunikasi. Sebelum mengembangkan strategi
komunikasi, anda perlu mengetahui dengan jelas permasalahan yang
dihadapi serta bagaimana komunikasi dapat memecahkan masalah.
b. Menentukan target audience dan pihak terkait. Sebelum menyusun strategi
komunikasi, anda perlu mengetahui target grup yang ingin disasar.
c. Menentukan target komunikasi (SMART : Specific, Measurable, Acceptable,
Realistic, Time Related). Dalam menyusun strategi komunikasi, anda perlu
menentukan efek serta target komunikasi yang ingin dicapai.
d. Mengembangkan strategi dan memilih partner. Strategi komunikasi dapat
menentukan bagaimana organisasi anda berusaha mencapai target
komunikasi. Strategi menggambarkan pilihan mendasar terkait pendekatan
yang akan dilakukan mencakup pengarahan partner dan porsi dari peranan
pihak yang terlibat. Tugas dan tanggung jawab yang jelas sangat diperlukan
bagi tim agar kesuksesan tercapai.
e. Menentukan pesan. Pertukaran pesan merupakan proses komunikasi utama
sehingga merumuskan pesan yang baik sangat penting bagi sukses
tidaknya suatu komunikasi. Pesan dapat mencerminkan hal yang diinginkan
dari target grup untuk diketahui, dirasakan atau dilakukan.
f. Menentukan alat komunikasi. Pemilihan alat atau medium komunikasi untuk
penyampain pesan di target grup. Alat atau media yang tepat dapat
membuat pesan dilihat dan didengar oleh target grup karena efeknya yang
kuat untuk mencapai efektifitas komunikasi.
g. Menyusun anggaran komunikasi. Menentukan anggaran belanja yang
terbatas untuk tujuan yang baik pernting dilakukan kan membantu anda
meminamlkan kegagalan.
Selain langkah diatas, terdapat model langkah penyusunan strategi komunikasi
lain yang dibuat oleh Assifi dan French dalam Cangara (2017). Model ini terlihat
sangat sederhana, tetapi menunjukkan tahapan yang sangat runtut dari awal
sampai akhir. Langkah penyusunan diawali antara lain dengan (1) analisis
masalah,(2) analisis khalayak, (3) menetapkan tujuan, (4) memilih media, (5)
mengembangkan pesan, (6) Merencanakan produksi media, (7) melaksanakan
program, (8) melakukan monitoring dan evaluasi. Urutan model tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut:

18
Menganalisis masalah

Menganalisis khalayak

Merumuskan objektif

Memilih media/saluran komunikasi/


Memilih partner

Merencanakan produksi media

Mengembangkan pesan

Merencanakan manajemen program

Merencanakan monitoring dan evaluasi

Gambar 8 Model perumusan Strategi Komunikasi oleh Assifi&French

Sebelum menyusun perumusan strategi komunikasi, perlu memahami lebih


lanjut terkait syarat-syarat strategi komunikasi antara lain:
1. Pesan harus direncanakan dan disampaikan sedemikian rupa sehingga pesan
tersebut dapat menarik perhatian target yang dituju.
2. Isi pesan harus menggunakan tanda yang dilandaskan pada kedua pengertian
itu bertemu.
3. Pesan harus dapat membangkitkan kebutuhan pribadi dari sasaran dan
memberikan saran kepada khalayak terkait cara untuk mencapai kebutuhan
itu.
4. Isi pesan harus memberikan cara untuk mendapatkan kebutuhan yang tepat
bagi khalayak.

Langkah-langkah Strategi Komunikasi


Strategi komunikasi harus disusun secara sistematis, sebagai upaya merubah
pengetahuan, sikap dan tingkah laku khalayak atau sasaran. Menurut Arifin
(1994), agar pesan dapat tersampaikan secara efektif, maka komunikan perlu
menentukan langkah-langkah strategi komunikasi. Ada beberapa langkah dalam
menerapkan strategi komunikasi secara efektif. Berikut ini langkah-langkah
tersebut:

19
a. Mengenal Khalayak
Ketika akan berkomunikasi, menjadi sangat penting untuk mengetahui
dengan siapa kita berbicara. Dengan mengenal khalayak, kita berusaha
menyamakan pola pikir (frame of reference) dan pengalaman lapangan (field
of experience) khalayak secara tepat dan seksama. Ada 3 (tiga) hal yang
perlu diketahui tentang karakteristik khalayak yaitu:
1) Mengetahui khalayak terkait pokok permasalahan
2) Pengetahuan khalayak untuk menerima pesan-pesan lewat media yang
digunakan
3) Pengetahuan khalayak terutama perbendaharaan kata yang digunakan.
b. Menentukan tujuan
Dalam menentukan tujuan strategi komunikasi, hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah :
1) Memberikan informasi merupakan interaksi komunikasi
2) Menyelesaikan masalah
3) Mengevaluasi perilaku secara efektif, yaitu suatu penilaian untuk
mengetahui hal-hal yang akan mereka lakukan setelah menerima
pesan.
4) Menolong orang lain, memberikan nasehat kepada orang lain dalam
mencapai tujuan.
c. Menyusun Pesan
Setelah mengenali khalayak dan karakteristiknya serta menentukan tujuan
komunikasi, langkah selanjunya adalah penyusun pesan yaitu:
1) Pesan harus menggunakan tanda-tanda yang mengacu pada
pengalaman yang sama antara sumber dan sasaran, sehingga sama-
sama mudah dimengerti
2) Pesan harus memenuhi kebutuhan pribadi komunikan dan
menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan itu.
3) Pesan harus memberi pilihan untuk memecahkan masalah individu atau
kelompok
d. Menetapkan metode dan memilih media yang digunakan
Setelah tiga langkah di atas telah dilakukan, maka kita baru bisa
menentukan metode dan media yang akan digunakan untuk menyampaikan

20
pesan. Kita harus memahami karakteristik media yang akan kita pilih
sebagai saluran komunikasi kita.
Sedangkan secara umum strategi komunikasi dapat dilakukan melalui 10
tahapan berikut ini:
1. Analisis Program/Masalah
2. Analisis Situasi
3. Analisis Khalayak
4. Tujuan Komunikasi
5. Strategi Komunikasi
6. Perencanaan Kegiatan Pengembangan Media
7. Produksi dan Ujicoba Media
8. Penggunaan Media
9. Media Monitoring dan Sistem Pengelolaan Informasi
10. Evaluasi dan Analisis Masalah.

Komponen Dokumen Naskah Strategi Komunikasi memuat antara lain :


A. Halaman Cover
B. Ringkasan Eksekutif
C. Substansi
1. Identifikasi masalah komunikasi
2. Tujuan dan sasaran komunikasi
3. Identifikasi khalayak
4. Analisis SWOT
5. Strategi dan alat-alat komunikasi
6. Pesan-pesan kunci
7. Pengukuran pencapaian rencana dan jadwal pelaksanaan
8. Penciptaan merk (branding) dan identitas (identity)
9. Komunikasi krisis
Di akhir mata pelatihan Strategi Komunikasi ini, peserta diwajibkan menyusun
Pokok-pokok Strategi Komunikasi dalam bentuk pengisian form yang dilampirkan
di modul ini.

21
Rangkuman
Strategi komunikasi pada hakikatnya merupakan panduan perencanaan (planning)
dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan komunikasi. Untuk
mencapai tujuan tersebut, strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana
aktivitas-aktivitas komunikasi secara teknis dilakukan menggunakan pendekatan
(approach) yang berbeda tergantung dari situasi dan kondisi. Pendekatan yang
digunakan dapat digunakan sebagai dasar dari sebuah strategi dan berfungsi sebagai
sebuah kerangka kerja untuk perencanaan komunikasi selanjutnya. Sebelum
menyusun strategi komunikasi, praktisi komunikasi umumnya terlebih dahulu
melakukan analisis situasi komunikasi. Ada dua tipe analisis situasi komunikasi terkait
isu dan opini publik yakni secara kualitatif menggunakan analisa SWOT dan juga
secara kuantitatif, yang antara lain dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi
analisis media sosial yang tersedia. Selanjutnya dalam menyusun strategi
komunikasi, juga harus memperhitungkan tujuan, faktor-faktor pendukung dan
penghambat sehingga dapat mewujudkan strategi komunikasi secara efektif dan
efisien.

22
LAMPIRAN
Contoh Form Pokok-Pokok Strategi Komunikasi

RENCANA STRATEGI KOMUNIKASI PROGRAM KAMPANYE PROMOSI


DINAS PARIWISATA KABUPATEN NTB
TAHUN 2020

Tujuan
Komunikasi
Sasaran
Komunikasi
Khalayak Primer Khalayak Stakeholder
Sekunder lainnya
Kekuatan Kelemahan Peluang Hambatan

KHALAYAK/ PESAN FORMAT FREKUENSI PENANGGUNG


STAKEHOLDER
KUNCI MEDIA JAWAB

JADWAL PELAKSANAAN PROGRAM KAMPANYE PROMOSI


DINAS PARIWISATA KABUPATEN NTB
TAHUN 2020
No. Kegiatan Komunikasi Januari Februari Maret dan
bulan dst

23
Tugas Dan Proyek Pelatihan

1. Kuis
2. Penyusunan Pokok-Pokok Strategi Komunikasi
3. Seminar/Presentasi Individu

Link Referensi Modul Pertama

1. Video Pembelajaran
2. Bahan Ajar

Link Pertanyaan Modul

https://app.sli.do/ (bisa mengunakan aplikasi ini)

Bahan Tayang

Bisa berupa Link/ Screen Capture Slide pelatihan

24
DAFTAR PUSTKA

Campaign, S. (n.d.). Modul 8: Building a Communications Strategy Tactics,Tools and


Techniques for Reaching your Audiences. National Democratic Institute.
Cangara, H. (n.d.). Perencanaan dan Strategi Komunikasi.
Cangara, H. (2017). Perencanaan dan Strategi Komunikasi. Rajawali Pers.
Department of Communications, O. of T. W. D. G. (2017, March). WHO Strategic
Communications Framework. 1–30.
Gurel, E., & TAT, M. (2017). SWOT ANALYSIS: A Theoretical Review. The Journal
of International Social Research, 10(51).
Heide, M., Platen, S. von, Simonsson, C., & Falkheimer, J. (2018). Expanding the
Scope of Strategic Communication: Toward a Holistic Understanding of
Organizational Complexity. International Journal of Strategic Communication,
12(4), 452–468.
Pratiwi, S. R., Dida, S., & Sjafirah, N. A. (2018). Strategi Komunikasi dalam
Membangun Awareness Wisata Halal di Kota Bandung. Jurnal Komunikasi,
6(1), 78–90.
Seytoglu, F., & Yusbasioglu, N. (2016). The Role of Strategic Communication in
hospitality Industry. Communication Journal, 2(2), 16–35.
National Democratic Institute. Campaign Skills Handbook Module 8 Building a
Communication Strategy Tactics, Tools and Techniques for Reaching your
Audiences

25
26

Anda mungkin juga menyukai