DASAR DESAIN
M.74100.001.02
DAFTAR ISI
Daftar Isi.................................................................................................i
Kata Pengantar........................................................................................1
1. Pendahuluan ……………………………………………………………………. .2
2. Panduan Penggunaan Modul.............................................................2
3. Daftar Ikon........................................................................................3
4. Bacaan Referensi...............................................................................4
5. Pengantar Teori.................................................................................6
6. Langkah Kerja...................................................................................19
7. Implementasi Unit Kompetensi..........................................................22
1. Elemen Kompetensi 1...................................................................22
1.1 Referensi……………………………………………………………..22
1.2 Diskusi.………………………….…………………………………..22
2. Elemen Kompetensi 2...................................................................23
2.1 Referensi……………………………………………………………..23
2.2 Diskusi……………………………………………………......….....23
3. Elemen Kompetensi 3…………………………………….…….…………..24
3.1 Video Youtube………………………………….…….……………..24
3.2 Diskusi……………………………………………….………………24
4. Elemen Kompetensi 4…………………………………….…….…………..26
3.3 Referensi.......………………………………….…….……………..26
3.4 Aktifitas……………………………………………….……………..26
8. Lampiran...........................................................................................27
1. Kamus Istilah...............................................................................27
2. Referensi......................................................................................28
3. Unit Kompetensi..........................................................................29
4. Daftar Nama Penyusun................................................................32
KATA PENGANTAR
Kami menyadari bahwa materi yang kami susun ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan
masukan untuk perbaikan agar tujuan dari penyusunan materi ini menjadi
lebih efektif.
Jakarta, 2020
Direktur
Bina Standardisasi Kompetensi dan
Pelatihan Kerja
..............................................
NIP ............................................
1
A. PENDAHULUAN
a. Bacaan Referensi
b. Pengantar Teori
c. Langkah Kerja
e. Lampiran :
1) Kamus istilah
2) Daftar referensi
3) Unit kompetensi
4) Daftar penyusun
2
2. Slide powerpoint dan video merupakan kelengkapan yang dapat
dijadikan referensi bagi para instruktur.
3
C. DAFTAR IKON
Daftar ikon yang dapat digunakan dalam buku ini, antara lain:
Ikon Keterangan
4
Video/Youtube
D. BACAAN REFERENSI
5
E. PENGANTAR TEORI
6
Menurut Dudy Wiyancoko, pengertian desain adalah segala hal
yang berkaitan dengan pembuatan konsep, analisis data, project
planning, drawing/rendering, cost calculation, prototyping, frame
testing dan tes riding.
b) Soekarno dan Lanawati Basuki
Menurut Soekarno dan Lanawati Basuki, pengertian desain adalah
suatu pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu
benda, misalnya busana.
c) Coirul Amin
Menurut Coirul Amin, arti desain adalah suatu kerangka bentuk,
rancangan, motif, pola dan corak yang di implementasikan
terhadap suatu objek
d) B. Reswick
Menurut J. B. Reswick, pengertian desain adalah aktivitas kreatif
yang didalamnya terkandung penciptaan sesuati yang baru dan
bermanfaat yang sebelumnya tidak ada
e) Ruce Nussbaum
Menurut Bruce Nussbaum, defenisi desain adalah wahana
pembantu untuk melaksanakan inovasi pada berbagai kegiatan
industri dan bisnis.
f) Oxford Dictionaries
Menurut Oxford Dictionaries, desain adalah sebuah rencana atau
gambar yang dibuat untuk menunjukkan tampilan dan fungsi
atau cara kerja suatu bangunan, pakaian, atau benda lain
sebelum dibuat.
7
Menjelaskan Pengetahuan Dasar Seni Rupa
8
dipakai untuk mengiringi musik kesenian daerah. Bahkan di jaman
sekarang sudah menjadi trend fashion.
3. Elemen Dasar Dalam Seni Rupa
Elemen dasar dalam seni rupa biasa juga dikenal dengan unsur-unsur
dasar dalam seni rupa, yaitu unsur yang membentuk kesatuan yang
padu sehingga sebuah karya seni dapat dinikmati secara utuh. Adanya
unsur-unsur ini membuat sebuah seni rupa dapat dilihat dan diamati
serta dinikmati dan diapresiasikan oleh orang lain. Secara umum
terdapat 8 unsur atau elemen seni rupa meliputi titik, garis, bidang,
bentuk, ruang, warna, tekstur dan gelap terang.
a. Titik
Titik adalah unsur seni rupa paling dasar. Titik berada pada
dimensi 1 dan titik juga menjadi unsur paling kecil dalam
membentuk garis, bentuk atau bidang. Dengan kata lain bahwa
segala ide karya seni dimulai dari sebuah titik kecil.
b. Garis
Garis juga termasuk senirupa 2 dimensi. Unsur ini merupakan
gabungan dari unsur titik-titik hingga membentuk sebuah garis.
Sebuah garis memiliki dimensi memanjang dengan arah tertentu.
Ada beberapa macam garis seperti garis pendek, garis panjang,
garis horizontal, vertikal, dan lain-lain.
c. Bidang
Bidang adalah unsur seni rupa yang dihasilkan dengan
menggabungkan beberapa garis hingga membentuk beberapa sisi.
Bidang merupakan dimensi kedua memiliki ukuran panjang dan
lebar. Contohnya persegi, segitiga, trapesium dan lain-lain.
d. Bentuk
Bentuk membuat sebuah seni rupa menjadi lebih hidup dan dapat
diamati sebagai karya seni yang utuh. Bentuk terdiri dari beberapa
bidang. Contohnya bentuk geometris seperti kubus, balok tabung
dan non-geometris seperti manusia, hewan, alam dan lainnya.
e. Ruang
Ruang merupakan unsur seni rupa yang memiliki dua sifat yaitu
semu dan nyata. Dalam karya 2 dimensi, ruang bersifat semu
karena hanya berupa penggambaran saja. Sementara dalam karya
3 dimensi, ruang bersifat nyata dan dapat dirasakan secara
langsung.
f. Warna
Warna membuat karya seni menjadi lebih indak dan ekspresif.
Berdasarkan teori warna terhadap cahaya terdapat tujuh spektrum
warna. Dalam teori warna seni rupa terdapat teori warna pigmen
yaitu pengelompokan sebagai berikut.
a) Warna primer yaitu warna dasar atau pokok yang tidak dapat
diperoleh dari campuran warna lain, contohnya adalah merah,
kuning dan biru.
b) Warna sekunder yaitu warna yang dapat diperoleh dengan
mencampur dua warna dasar dalam takaran tertentu,
contohnya adalah oranye, ungu dan hijau.
c) Warna tersier yaitu warna yang dihasilkan melalui
9
pencampuran warna sekunder
d) Warna analogus yaitu deretan warna yang letaknya
berdampingan dalam lingkaran warna, misalnya kuning
kehijau-hijauan atau oranye kemerahmerahan.
e) Warna komplementer yaitu warna kontras yang letaknya
bersebrangan dalam lingkaran warna, misalnya, kuning dengan
ungu, merah dengan hijau, dan lain-lain.
f) Tekstur
Tekstur yaitu sifat dan keadaan permukaan bidang pada suatu
karya. Tiap benda tentu memiliki tekstur yang berbeda-beda,
meski ada juga yang hampir sama. Tekstur terdiri atas dua
jenis yaitu nyata dan semu.
g) Gelap terang
Unsur gelap terang bergantung terhadap intensitas cahaya.
Artinya semakin besar intensitas cahaya maka akan semakin
terang, sebaliknya semakin kecil intensitas cahaya, maka akan
semakin gelap. Dalam karya 2 dimensi, unsur gelap terang
dibuat berdasarkan gradiensi dan pemilihan warna.
4. Prinsip-prinsip Dasar dalam Seni Rupa Prinsip-prinsip seni rupa adalah
cara penyusunan, pengaturan unsur-unsur seni rupa sehingga
membentuk suatu karya seni. Prinsip seni rupa dapat juga disebut asas
seni rupa yang menekankan prinsip desain seperti kesatuan,
keseimbangan, iproporsi, irama dan penekanan.
a. Kesatuan (Unity) Tidak adanya kesatuan dalam sebuah karya
desain akan membuat karya tersebut terlihat bercerai berai atau
kacau balau berantakan mengakibatkan karya tersebut tidak
nyaman dipandang. Dengan prinsip kesatuan dapat membantu
semua elemen menjadi satu padu dan menghasilkan tema yang
kuat serta mengakibatkan sebuah hubungan yang mengikat dan
memiliki arti yang kuat. Contohnya karya grafis bitmap yang
terdiri dari satu kesatuan pixel kemudian bergabung menjadi
sebuah objek gambar.
b. Keseimbangan (Balance) Keseimbangan harus dimiliki sebuah
karya desain agar nyaman dipandang mata dan mudah dipahami
serta tidak membuat gelisah. Dalam sebuah karya desain,
keseimbangan tidak dapat diukur tapi dirasakan, yaitu keadaan
dimana semua bagian karya tidak saling membebani.
Keseimbangan terbagi 2: a) Keseimbangan simetris yang
merupakan susunan dari elemen sama dan merata kekiri kanan
dan pusat. b) Keseimbangan asimetris yang merupakan
pengaturan yang berbeda dengan berat benda yang sama setiap
sisi halaman. Warna, ukuran, bentuk dan tekstur dapat
digunakan sebagai unsur balancing.
c. Proporsi (Proportion) Proporsi digunakan untuk memperoleh
keserasian sebuah karya, diperlukan perbandingan-perbandingan
yang tepat untuk menghasilkan desain yang serasi. Dalam sebuah
karya desain, semua unsur berperan menentukan proporsi, seperti
hadirnya warna cerah yang diletakkan pada bidang/ruang sempit.
Proporsi dapat dijangkau dengan menunjukkan hubungan antara
10
suatu elemen dengan elemen lainnya. Proporsi juga bisa di artikan
sebagai perubahan. ukuran size tanpa perubahan ukuran panjang,
lebar atau tinggi sehingga gambar sering terlihat distorsi.
d. Irama (Rhythm) Irama adalah pengulangan gerak yang teratur dan
terus menerus. Dalam bentuk bentuk alam bisa kita ambil contoh
pengulangan yaitu pengulangan pada ombak laut, barisan semut,
gerak daun dll. Irama, ritme atau Rhythm bisa juga berarti
pengulangan atau variasi dari komponen-komponen desain grafis.
Irama dihasilkan oleh unsur-unsur yang berbeda dengan pola yang
berirama dan unsur serupa serta konsistensi dan membentuk
sebuah pola.
e. Penekanan (Emphasis) Setiap bentuk desain ada yang perlu
ditonjolkan lebih dari yang lain. Tujuan utama dari penekanan ini
adalah untuk mewujudkan hal itu sehingga dapat mengarahkan
pandangan khalayak sehingga apa yang mau disampaikan
tersalur. Tapi yang perlu diingat adalah tidak semua elemen harus
ditonjolkan karena bila itu terjadi, desain akan berakhir terlalu
ramai dan pesan tidak dapat disampaikan. Penekanan dapat
diartikan sebagai pusat perhatian atau point of interest atau eye
catcher yang bertujuan untuk menarik perhatian, menghilangkan
kebosanan, dan untuk memecah keberaturan.
5. Cara Mengaitkan Prinsip-Prinsip Dasar Dalam Seni Rupa Sesuai dengan
Kebutuhan Desain
Di dalam Unsur-unsur Seni Rupa kita mengenal adanya garis, raut,
warna, tekstur, ruang, dan gelap terang. Unsur-unsur ini dalam
perwujudannya secara total dalam karya seni perlu di atur, di susun,
atau di tata. Cara pengaturan, penyusunan, atau pengorganisasian
unsur-unsur Seni Rupa sehingga menjadi bentuk karya Seni Rupa di
sebut sebagai Prinsip-prinsip Seni Rupa. Prinsip memiliki pedoman kata
asas, sehingga prinsip Seni Rupa dapat disebut pula asas Seni Rupa/
desain. Upaya pengaturan, penyusunan, pengorganisasian adalah
persoalan kompisisi. Dalam berbagai buku tentang estetika dan juga
Seni Rupa sering dinyatakan bahasan prinsip desain itu secara luas
akan tetapi secara umum kesamaan bahasan tentang prinsip Desain
adalah Kesatuan, Keseimbangan, Irama, Penekanan, Proporsi, dan
Keselarasan.
11
Menjelaskan Pengertian Dasar Desain sebagai Bagian dari
Lingkup Seni Rupa
12
c) Coirul Amin
Menurut Coirul Amin, arti desain adalah suatu kerangka bentuk,
rancangan, motif, pola dan corak yang di implementasikan
terhadap suatu objek
d) J. B. Reswick
Menurut J. B. Reswick, pengertian desain adalah aktivitas kreatif
yang didalamnya terkandung penciptaan sesuati yang baru dan
bermanfaat yang sebelumnya tidak ada.
e) Ruce Nussbaum
Menurut Bruce Nussbaum, defenisi desain adalah wahana
pembantu untuk melaksanakan inovasi pada berbagai kegiatan
industri dan bisnis.
f) Oxford Dictionaries
Menurut Oxford Dictionaries, desain adalah sebuah rencana atau
gambar yang dibuat untuk menunjukkan tampilan dan fungsi
atau cara kerja suatu bangunan, pakaian, atau benda lain
sebelum dibuat
2. Perbedaan Seni dan Desain
Secara sederhana, seni adalah estetika sedangkan desain adalah
komersil. Adapun perbedaan seni dan desain adalah,
a) Perbedaan tujuan
Biasanya proses menciptakan sebuah karya seni mulai tanpa apapun,
sebuah kanvas kosong. Sebuah karya seni berasal dari pandangan
atau pendapat seniman yang berasal dari dalam dirinya sendiri.
Penciptaan seni bertujuan untuk berbagi perasaan yang diluapkan
dari emosi sang pelukis dengan orang lain untuk memungkinkan
penikmat seni terhubung dengan karya tersebut, belajar atau bahkan
terinspirasi olehnya. Desain berhugungan dengan suatu penciptaan
karya yang baru, memiliki titik awal yang tetap apakah itu pesan,
gambar, ide atau tindakan yang bertujuan untuk memotivasi audiens
melakukan sesuatu seperti membeli produk, menggunakan layanan,
mengunjungi suatu lokasi, dan mempelajari informasi tertentu. Desain
yang pelaing sukses adalah yang paling efektif mengkomunikasikan
pesan dan memotivasi konsumen untuk mengikuti apa yang di
sampaikan dalam desain tersebut. Jadi dapat dikatakan, perbedaan
seni dan desain adalah seni yang baik itu menginspirasi, desain yang
baik itu memotivasi.
b) Penafsiran atau interpretasi pesan
Seni menghubungkan orang-orang dengan cara yang berbeda, kerena
itu ditafsirkan berbeda sehingga seni memiliki arti yang beragam bagi
tiap-tiap orang yang melihatnya. Desain memiliki pesan yang
dikomunikasikan kepada orang yang melihatnya dan memotivasi
orang tersebut untuk melakukan sesuatu yang diinginkan desainer,
itu berarti desain tidak mengkomunikasikan pesan lain dari yang
desainer inginkan. Sehingga hanya ada satu pesan atau makna dalam
desain. Jika sebuah desain terdapat multi tafsir, berarti desain itu
telah gagal dalam tujuannya. Dengan kata lain dapat di pahami
bahwa, seni yang baik adalah ditafsirkan, desain yang baik adalah
dipahami.
13
c) Rasa dan Opini
Seni dinilai oleh pendapat, dan pendapat diatur oleh rasa, seni
membuat perasaan seseorang yang melihatnya akan seolah-olah
merasakan emosi si pembuat seni. Desain memiliki unsur rasa, tetapi
pengukuran desain yang baik atau buruk adalah mengenai opini atau
pendapat seseorang terhadap desain tersebut. Sebuah desain masih
dikatakan sukses tanpa adanya rasa, jika tujuannya tersampaikan
dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu. Jadi dapat
dikatakan bahwa, seni yang baik adalah sebuah rasa, desain yang
baik adalah sebuah opini.
d) Bakat dan Keterampilan
Seni lahir dari bakat atau kemampuan alami yang sudah didapat dari
lahir. Bakat seorang seniman tentu saja sudah dilatih sejak usia muda
untuk mengembangkan kemampuan seni mereka. Seniman yang baik
tentunya memiliki keterampilan, tapi keterampilan artistik tanpa
bakat tentu saja tidak berharga. Desain adalah sebuah keterampilan
yang diajarkan dan dipelajari. Anda tidak perlu menjadi seniman besar
untuk menjadi seorang desainer besar, tetapi anda hanya perlu
mencapai tujuan dari desain yang sudah dibuat. Jadi, seni yang baik
adalah sebuah bakat, desain yang baik adalah sebuah keterampilan.
3. Contoh-contoh Seni dan Desain dalam Sebuah Karya
a. Contoh Seni dalam Sebuah Karya
a) Karya seni rupa terapan berupa anyaman, batik, kerajinan kulit,
pakaian, senjata tradisional, peralatan makan, peralatan dapur dan
peralatan rumah.
b) Karya seni rupa murni berupa patung, lukisan, seni kaligrafi,
topeng, relief, kerajinan dari keramik, seni fotografi, karikatur,
ukiran kayu dan digital painting.
b. Contoh desain dalam Sebuah Karya
a) Desain Grafis Identitas Visual
b) Desain Antar Muka (User Interface)
c) Desain Grafis Pemasaran dan Periklanan
d) Publikasi
e) Motion Grafis
f) Desain Kemasan (packaging)
g) Grafis Lingkungan
h) Seni dan Ilustrasi untuk Desain Grafis
4. Pengertian Desain Grafis Desain grafis merupakan suatu bentuk
komunikasi visual yang memanfaatkan tulisan, bentuk dan gambar
sebagai media untuk menyampaikan pesan atau informasi seefektif
mungkin. Desain grafis biasa diterapkan untuk media cetak seperti
majalah, brosur dan poster dan media elektronik yang sering disebut
sebagai desain interaktif atau desain multimedia.
5. Fungsi Utama Desain Grafis
a. Sebagai Media Komunikasi
Hasil karya desain grafis bisa digunakan sebagai media komunikasi,
contohnya banner, slogan menggunakan gambar dan tulisan sebagai
informasi. Membuat banner atau slogan tentu lebih menarik jika
dibuat dengan gambar dibanding hanya tulisan sehingga orang akan
14
mudah memahami informasi tersebut.
b. Sebagai Media Promosi
Desain grafis banyak digunakan untuk mempromosikan suatu produk
komersil suatu perusahaan dalam bentuk iklan gambar bergerak
ataupun dalam bentuk poster. Iklan tersebut dibuat sedemikian rupa
hingga konsumen tertarik pada produk mereka.
c. Media Apresiasi Seni Desain grafis juga menjadi media untuk apresiasi
seni. Hal ini dikarenakan pembuatan desain grafis menggunakan seni,
para desainer grafis tentu juga membutuhkan daya kreatifitas dalam
membuatnya. Untuk lebih mengapresiasi seni dan kreatifitas, saat ini
sudah banyak digelar ajang perlombaan desain grafis. Sehingga bisa
menampilkan para generasi desainer grafis yang kreatif.
d. Menyalurkan Hobi dan Mendapat Penghasilan Bagi pecinta olah
gambar, desain grafis dapat digunakan untuk menyalurkan hobi. Tidak
hanya itu, membuat desain grafis juga bisa mendapat penghasilan. Hal
ini disebabkan kebutuhan akan desain grafis semakin meningkat.
Banyak kebutuhan komersial yang menggunakan desain grafis.
e. Menambah Keindahan Adanya desain grafis dapat menambah
keindahan pada sebuah gambar. Dahulu sebelum ada desain grafis,
gambar yang dihasilkan lebih monotn. Jika ingin membuat gambar
dengan tingkat yang lebih sulit, dibutuhkan waktu yang lama. Dengan
membuat desain grafis, gambar akan terlihat lebih bagus.
6. Prinsip Utama Desain Grafis
a. Kesatuan (Unity) Tidak adanya kesatuan dalam sebuah karya desain
akan membuat karya tersebut terlihat bercerai berai atau kacau balau
berantakan mengakibatkan karya tersebut tidak nyaman dipandang.
Dengan prinsip kesatuan dapat membantu semua elemen menjadi satu
padu dan menghasilkan tema yang kuat serta mengakibatkan sebuah
hubungan yang mengikat dan memiliki arti yang kuat. Contohnya
karya grafis bitmap yang terdiri dari satu kesatuan pixel kemudian
bergabung menjadi sebuah objek gambar.
b. Keseimbangan (Balance) Keseimbangan harus dimiliki sebuah karya
desain agar nyaman dipandang mata dan mudah dipahami serta tidak
membuat gelisah. Dalam sebuah karya desain, keseimbangan tidak
dapat diukur tapi dirasakan, yaitu keadaan dimana semua bagian
karya tidak saling membebani.
Keseimbangan terbagi 2 :
a) Keseimbangan simetris yang merupakan susunan dari elemen
sama dan merata kekiri kanan dan pusat.
b) Keseimbangan asimetris yang merupakan pengaturan yang
berbeda dengan berat benda yang sama setiap sisi halaman.
Warna, ukuran, bentuk dan tekstur dapat digunakan sebagai
unsur balancing.
c) Proporsi (Proportion)
Proporsi digunakan untuk memperoleh keserasian sebuah karya,
diperlukan perbandingan-perbandingan yang tepat untuk
menghasilkan desain yang serasi. Dalam sebuah karya desain,
semua unsur berperan menentukan proporsi, seperti hadirnya
warna cerah yang diletakkan pada bidang/ruang sempit. Proporsi
15
dapat dijangkau dengan menunjukkan hubungan antara suatu
elemen dengan elemen lainnya. Proporsi juga bisa di artikan
sebagai perubahan. ukuran size tanpa perubahan ukuran panjang,
lebar atau tinggi sehingga gambar sering terlihat distorsi.
d) Irama (Rhythm)
Irama adalah pengulangan gerak yang teratur dan terus menerus.
Dalam bentuk bentuk alam bisa kita ambil contoh pengulangan
yaitu pengulangan pada ombak laut, barisan semut, gerak daun dll.
Irama, ritme atau Rhythm bisa juga berarti pengulangan atau
variasi dari komponen-komponen desain grafis. Irama dihasilkan
oleh unsur-unsur yang berbeda dengan pola yang berirama dan
unsur serupa serta konsistensi dan membentuk sebuah pola.
e) Penekanan (Emphasis)
Setiap bentuk desain ada yang perlu ditonjolkan lebih dari yang
lain. Tujuan utama dari penekanan ini adalah untuk mewujudkan
hal itu sehingga dapat mengarahkan pandangan khalayak sehingga
apa yang mau disampaikan tersalur. Tapi yang perlu diingat adalah
tidak semua elemen harus ditonjolkan karena bila itu terjadi,
desain akan berakhir terlalu ramai dan pesan tidak dapat
disampaikan. Penekanan dapat diartikan sebagai pusat perhatian
atau point of interest atau eye catcher yang bertujuan untuk
menarik perhatian, menghilangkan kebosanan, dan untuk
memecah keberaturan.
16
Mengaplikasikan Pengetahuan Mengenai Sejarah Seni Rupa
dan desain
17
d) Kecenderungan pada penggunaan warna dasar sesuai dengan
lingkungan alam dan pandangan kepercayaan
b. Seni Rupa Hindu-Budha
Berdasarkan peninggalan arkeologisnya, zaman klasik di Indonesia
dapat dibagi menjadi dua periode, yaitu
a) Zaman Klasik tua yang berkembang antara abad ke 8-10 M
b) Zaman Klasik Muda yang berkembang antasa abad ke 11-15 M
karya seni rupa zaman klasik Hindu-Budha didominasi oleh arsitektur
religi dan ragam hias dindingnya. Ragam hias yang paling umum
digunakan adalah padma teratai. Padma dapat melambangkan tahta
dewa tertinggi, terbentuknya alam semesta, kelahiran Budha,
kebenaran utama, tempat kekuatan hayati dan suci bagi kaum Yogin
dan rasa kasih. Bentuk hias lain yang dominan adalah:
18
F. LANGKAH KERJA
19
MENGAPLIKASIKAN PRINSIP DASAR DESAIN
20
MENGAPLIKASIKAN PRINSIP DASAR DESAIN
21
G. IMPLEMENTASI UNIT KOMPETENSI
Elemen Kompetensi 1
Diskusi 1.1:
diskusikan sebuah produk/brand yang akan dijadikan
sebagai simulasi yang kemudian akan dibuat produk
desainnya
Hasil Diskusi :
22
Elemen Kompetensi 2
Diskusi 2.1:
Masih dalam kelompok, carilah di internet contoh-contoh
desain (10 desain) kemudian diskusikan dan ambil
kesimpulan makna atau nuansa yang didapat dari
contoh-contoh desain-desain yang sudah kalian pilih
Hasil Analisa :
GAMBAR
Hasil Analisa :
GAMBAR
23
Elemen Kompetensi 3
Menjelaskan pengertian dasar desain sebagai bagian dari lingkup seni rupa
https://www.youtube.com/watch?
v=YqQx75OPRa0&ab_channel=GCFLearnFree.org
https://www.youtube.com/watch?
v=a5KYlHNKQB8&ab_channel=GCFLearnFree.org
https://www.youtube.com/watch?
v=sByzHoiYFX0&list=RDCMUCeYUHG6o0YguM-
g23htdsSw&index=3&ab_channel=GCFLearnFree.org
https://www.youtube.com/watch?
v=_2LLXnUdUIc&list=RDCMUCeYUHG6o0YguM-
g23htdsSw&index=2&ab_channel=GCFLearnFree.org
Diskusi 3.1:
24
Hasil Analisa / Kritik :
GAMBAR
GAMBAR
25
Elemen Kompetensi 4
Aktivitas 4.1:
Penilaian:
Penilaian Catatan :
Kompeten / Belum Kompeten
Peserta Instruktur
Nama/Tandatangan/tgl Nama/Tandatangan/tgl
26
H. LAMPIRAN
KAMUS ISTILAH
27
REFERENSI
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-desain.html
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/seni-rupa.html
https://www.ilmudasar.com/2017/04/Pengertian-Unsur-Prinsip-Jenis-
dan-FungsiSeni-Rupa-adalah.html
https://moondoggiesmusic.com/seni-rupa/
https://www.yuksinau.id/contoh-seni-rupa-2-dimensi-dan-3-dimensi/
https://www.zonareferensi.com/unsur-unsur-seni-rupa/
https://www.eduspensa.id/seni-rupa/
https://www.dumetschool.com/blog/Prinsip-Prinsip-Seni-Rupa-atau-
Desain
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-seni.html
http://hermalad.blogspot.com/2014/03/perbedaan-seni-dan-
desain.html
http://enthusiast-blogger.blogspot.com/2014/01/apa-perbedaan-
antara-seni-dandesain.html
https://ilmuseni.com/seni-rupa/contoh-karya-seni-rupa-dan-terapan
https://hamparan.net/karya-seni/
https://fastwork.id/blog/jenis-desain-grafis/
https://id.wikipedia.org/wiki/Desain_grafis
https://merdekastudio.com/inilah-fungsi-desain-grafis-yang-perlu-kita-
ketahui/
https://serupa.id/sejarah-seni-rupa-indonesia-prasejarah-hingga-
modern/
https://idseducation.com/articles/kenali-berbagai-aliran-dalam-desain-
grafis/
https://www.sumberpengertian.id/pengertian-design
28
UNIT KOMPETENSI
29
3.9 Prinsip dasar Desain Grafis/DKV
dikaitkan sesuai dengan
kebutuhan desain.
3.10 Kinerja unit indoor dan outdoor
diperiksa
4. Mengaplikasikan 4.1 Pengetahuan sejarah seni rupa
pengetahuan mengenai dan desain dijelaskan secara
sejarah seni rupa dan desain verbal dan melalui visual.
4.2 Ragam gaya desain diaplikasikan
sesuai Prinsip Dasar Desain.
.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini digunakan sebagai dasar lingkup pekerjaan
mendesain yang berhubungan dengan pengaplikasian pengetahuan
seni dan desain.
1.2 Sumber informasi yang dimaksud adalah meliputi: referensi
kepustakaan/buku-buku, media elektronik, jurnal online, seminar
dan workshop, jurnal/artikel ilmiah, observasi dan pengamatan
langsung, wawancara dengan pakar dan praktisi.
1.3 Desain yang dimaksud adalah suatu proses pengembangan solusi
yang inovatif dan memiliki tujuan tertentu yang bermanfaat dalam
mewujudkan tuntutan fungsional dan estetika yang sesuai dengan
kebutuhan pengguna.
1.4 Desain Grafis/DKV yang dimaksud adalah proses komunikasi visual,
dalam menyelesaikan masalah melalui penggunaan jenis huruf,
ruang, warna dan gambar. Proses komunikasi visual dimulai dari
identifikasi masalah, pembuatan ide strategi dan konsep, hingga
pengembangan visualisasi agar menjadi solusi untuk permasalahan
klien/pihak yang memberi pekerjaan. Pengertian istilah Desain Grafis
dalam konteks ini adalah bukan mengacu kepada grafika atau seni
desain yang berhubungan dengan hal- hal yang dicetak, namun lebih
kepada penekanan desain grafis sebagai sebuah industri seni desain
yang seiring dengan perkembangan jaman serta kemajuan teknologi
dan ilmu mencerminkan meningkatnya kompleksitas desain
komunikasi visual dalam format yang lebih besar (digital, digital
30
video, viral, 3D, dan lain-lain).
1.5 Fungsi utama dari Desain Grafis/DKV yang dimaksud adalah
merancang solusi komunikasi visual melalui program identitas,
informasi dan persuasi yang sesuai tujuan yang ditetapkan pemberi
tugas kepada khalayak sasarannya dengan menggunakan media
konvensional (berbasis cetak) maupun non konvensional (non cetak).
1.6 Sejarah seni rupa dan desain yang dimaksud adalah pemahaman
mengenai ilmu pengetahuan sejarah seni rupa, baik yang terjadi di
belahan di dunia barat maupun di belahan dunia timur. Dari rentang
waktu masa prasejarah hingga masa kini.
1.7 Ragam gaya desain yang dimaksud adalah berbagai macam bentuk
gaya yang telah terjadi di dunia ini sejak masa prasejarah hingga
masa kini baik yang terjadi di belahan dunia barat maupun timur
meliputi bentuk gaya desain tipografi, ilustrasi, fotografi, grafis, lukis
dan lain-lain
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Komputer/gawai dengan akses internet
2.1.2 Alat cetak dari komputer
2.1.3 Alat tulis dan gambar
2.1.4 Kertas
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Bukti materi informasi yang ditelusuri dan dipelajari (dalam
bentuk catatan, tulisan, bahan presentasi, sketsa, dan lainnya).
2.2.2 Contoh karya seni dan desain
2.2.3 Contoh penggayaan seni dan desain
3. Peraturan yang diperlukan
(Tidak ada.)
4. Norma dan standar
(Tidak ada.)
31
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan memetakan
perbedaan dan persamaan, serta kedalaman memahami prinsip seni
dan desain.
1.2 Penilaian dilakukan dengan tes lisan, tertulis, demonstrasi/praktek,
dan/atau simulasi.
1.3 Penilaian dilakukan di tempat kerja, dan/atau tempat uji kompetensi
(TUK).
2. Persyaratan kompetensi
3. (Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Prinsip dasar seni dan desain
3.1.2 Sejarah seni rupa dan desain
3.2 Keterampilan
3.2.1 Penerapan pengetahuan dalam pekerjaan
3.2.2 Mengkomunikasikan pemahamannya secara jelas
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Teliti
4.2 Cermat
5. Aspek kritis
5.1 Kemampuan dalam mengaplikasikan elemen dasar yang terkandung
dalam seni rupa
5.2 Kemampuan dalam mengaplikasikan prinsip dasar Desain
Grafis/DKV
5.3 Kemampuan dalam mengaplikasikan fungsi utama dari Desain
Grafis/DKV
32
DAFTAR NAMA PENYUSUN
33