Pada bagian ini akan dibahas tentang bagaimana prosedur perancangan sebuah
desain yang meliputi; 1. konsep tagline dan brand, 2. konsep layout dan ilustrasi dalam
desain, 3. nilai perancangan yang baik, 4. prosedur layout dalam pembuatan desain.
2. Lay Out
a. Layout
“Layout merupakan rancangan jadi komposisi sebuah desain, biasanya digunakan
dalam perancangan visualisasi sebuah iklan”, (Jefkins, 1994:80).
Layout diberi tanda-tanda berupa instruksi tentang jenis huruf dan ukurannya. Untuk
ukuran ruang, gambar, dan komposisi desain final nanti akan dibuat berdasarkan
layout aslinya. Seniman layout juga bertugas membuat gambar kasar pada layout serta
adaptasinya pada desain final.
Bentuk kasar pertama sebuah media visual, biasanya berupa kertas, yang hanya
berupa tulisan, gambar, atau sketsa yang dibuat dengan tangan. Sketsa tersebut masih
berupa gambaran kasar tentang layout secara keseluruhan. Sedangkan bentuk
rancangan yang lebih sempurna dinamakan tata-letak (layout). “Pada layout, unsur
ketepatan sudah mulai diperhitungkan. Misalnya pada layout iklan: teks, baik headline,
subheadline, maupun body text, ruang untuk ilustrasi, maupun elemen-elemen desain
100
yang lain sudah dibuat rapi lengkap dengan penempatan hasil setting”, (Kasali,
1992:87).
Ada tiga macam layout yang masing-masing dikelompokkan menurut ketelitian cara
pembuatannya yang dipengaruhi oleh tujuan pembuatannya (fungsi).
Ketiga macam layout itu adalah:
(1) Thumbnail Layout
Thumbnail layout merupakan layout yang hanya menggambarkan secara garis
besar mengenai komposisi dimana letak logo, headline, bodycopy, baseline,
ilustrasi, dan lain-lain.
(2) Layout kasar (Rough Layout)
Layout kasar adalah pembesaran dari layout miniatur, hal ini dilakukan untuk
percobaan dengan membuat beberapa rancangan untuk pengadaan revisi ataupun
perubahan yang nantinya akan menjadi rancangan akhir menyerupai desain yang
sesungguhnya.
(3) Layout komperhensif (Comprehensive Layout)
Layout komperhensif adalah layout yang pasti, yang memperhatikan bagaimana
hasil akhir itu nantinya. Semua itu sudah tersusun, baik ilustrasi, warna, huruf dan
unsur lainnya, sehingga orang yang akan melihatnya dapat membayangkan
hasilnya nanti.
Reichter dalam Kasali (1992:88) menyebutkan, “bahwa sebuah layout yang baik
mampu membuat pembacanya menilai produk yang ditawarkan merupakan
produk yang bagus, dan bukan iklannya yang bagus”.
Yang perlu diperhatikan perancangan layout ini adalah penyusunan komposisi
antar beberapa elemen visual sehingga didapatkan suatu desain yang menarik,
enak dan nyaman untuk dilihat.
Media iklan cetak haruslah merupakan media iklan yang dibuat dengan
perencanaan yang baik, Kombinasi dari ide-ide dan perancangan sebuah media iklan
disebut dengan istilah LAYOUT.
101
Perancangan yang diuraikan dan direncanakan dari berbagai elemen atau bagian-
bagian tersebut nantinya akan menjadi format cetak yang berguna. Elemen-elemen dari
layout tersebut terdiri dari heading, sub heading, text (tipografi), ilustrasi, dan foto.
Persiapan yang lengkap dari layout tersebut akan berupa: thumbnail sket, rough
layout, dan comprehensive layout. Untuk menghasilkan media yang baik maka
perencanaan yang terarah sangatlah diperlukan.
A. Perencanaan pra-layout
Bentuk pra rencana awal haruslah lengkap untuk memudahkan pembentukan ide-
ide perencana dalam menuangkan konsep desainnya sebelum menjadi media cetak. Ada
12 macam pertanyaan yang harus dipikirkan dalam mempersiapkan pembuatan layout
yaitu:
1. Tujuan dari produk tersebut.
Apa yang merupakan tujuan dari produk tersebut? Apakah untuk dijual?
Informasikan[lah? Ataukah hanya sebagai acuan saja?
102
2. Kelompok Sasaran, Apakah hasil media cetak tersebut untuk kepentingan pribadi,
ilmuwan, remaja, atau kelompok-kelompok lainnya. Pendekatan disainnya haruslah
berbeda untuk masing-masing.
3. Kepribadian atau sifat dari produk. Haruskah canggih, terlalu menyolok, memuji, lucu,
atau mempunyai beberapa mempunyai sifat yang spesifik? Jenis kertas, tipografi, dan
ilustrasi tergantung pada keputusan ini.
4. Gaya dari produk akhir. Apakah berisi foto? Ataukah hanya tulisan saja, atau akan ada
kartunnya, ilustrasi, atau suatu kombinasi kedua-duanya?
5. Format Layout. Akankah berupa buklet, katalog, buletin, brosur, pamflet, atau suatu
keseluruhan buku?
6. Pastikan Ukuran Media Cetak. Berapa ukuran pasti produk yang dicetak tersebut? Ini
akan mempengaruhi ukuran kertas standard yang akan digunakan.
7. Pastikan Jumlah halaman. Apakah dalam satu halaman akan dicetak satu muka saja
atau bolak balik. Apakah akan dicetak full semua halaman dan dilipat? Berapa jumlah
halaman dan bagaimana proses cetaknya?
8. Pastikan Jumlah Ekslemplarnya. Banyaknya ekslemplar yang diinginkan akan
menentukan proses pencetakan.
9. Pastikan Model Binding dan Finishing nya. Apakah hasil cetakan perlu untuk dipotong
ulang, dilipat lagi, diberi penomoran ulang atau digabung bersama dengan hasil
cetakan yang lainnya.
10. Keperluan Layout. Apakah Pelanggan memerlukan catatan proses pendesainan.,
seperti thumbnail sket, rough layout, dan comprehensive layout.
11. Pastikan waktu pengerjaan. Berapa waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan tersebut? Perkirakan waktu mengenai penyelesaian ini akan tergantung
pada jawaban dari 10 (sepuluh) pertanyaan sebelumnya, dan akan membantu dalam
pembuatan perkiraan anggaran biaya.
12. Pastikan tanggal selesainya pekerjaan. Hal ini akan berkaitan dengan pertimbangan
penggunaan waktu per hari, dan banyaknya hari atau jam yang dipergunakan untuk
menyelesaikan pekerjaan tersebut.
103
B. Prosedur Layout
Urutan untuk menyiapkan material layout dimulai dengan thumbnail sket, rough
layout, dan comprehensive layout.
Untuk permulaan seringkali perlu dipersiapkan sejumlah thumbnail sket.
Pemilihan thumnail sket seringkali bisa juga dilakukan oleh orang yang memesan desain
tersebut atau klien.
Proses berikutnya adalah rough layout, yang merupakan kelanjutan juga hasil
pilihan dari thumbnail sket. Layout ini mempunyai ukuran yang kalau bisa harus sama
dengan ukuran sebenarnya dari final produk. Pada rough layout sudah ada tipografi
lengkap dan ilustrasinya. Proses perubahan hendaknya dapat dengan mudah dibuat
antara thumbnail sket ke rough layout, dan juga dari rough layout ke comprehensive
layout.
Comprehensive layout merupakan bentuk pengaturan terpadu yang berasal dari
thumbnail sket dan rough layout. Pada pengaturan layout yang pasti ini sudah
memungkinkan bagi klien untuk mengetahui hasil pasti yang akan didapatkan dari media
yang akan dibuat dan diproduksi nanti.
Untuk memahami rumusan yang benar, maka pertimbangan tertentu yang harus diingat.
adalah seperti poin-poin ringkas berikut :
1. Persiapan perencanaan sangatlah diperlukan,
2. Desain dan lay out merupakan hal yang sangat penting untuk memperoleh hasil
akhir yang maksimal,
3. Buatlah yang mudah dimengerti, terbaca dengan jelas. Media cetak bertujuan
untuk memberikan informasi.
4. Layout merupakan suatu perencanaan, blue print, sebuah maste plan,
5. Susunlah final produk dalam sebuah susunan dengan media yang sesuai; lalu
susunlah dengan menggunakan huruf-huruf yang jelas, foto serta ilustrasi yang
berguna,
6. Kadangkala kesederhanaan merupakan hal yang sangat penting,
7. Pengetahuan tentang tipe dan jenis huruf atap tipografi sangatlah diperlukan
sekali,
8. Pengetahuan tentang percetakan juga tidak bisa dilupakan,
9. Pengetahuan tentang prinsip-prinsip dan struktur desain jugan sangat diperlukan,
10. Pengetahuan tentang warna dan bagaimana pengaruhnya terhadap manusia juga
harus diketahui sebagai bahan untuk menyusun komposisi.
1. Thumbnail Sketches
Thumbnail sket merupakan pencerminan dari ide-ide sederhana yang diharapkan
dapar membantu perancang untuk mendapatkan hasil akhir yang menarik atau bisa
diterima untuk menjadi hasil akhir. Dalam bentuk thumbnail klien dimungkinkan juga
untuk dapat melihat ide-ide bentuk serta gagasan-gasan dari layout hasil akhir yang
mereka sukai.
Pembuatan thumbnail sket mempunyai tiga tujuan utama:
1. Secara grafis bentuknya dapat mencerminkan ide atau gagasan,
2. Secara visual melukiskan gagasan yang akan dibuat,
3. Dapat membandingkan dua atau lebih gagasan bentuk secara visual.
105
Persiapan daripada thumbnail sket harus dilakukan sedini mungkin setelah produk
yang dimaksud telah dipilih and setelah selesainya pre-layout dari perencanaan. Copy
pemilihan dimulai dengan thumbnail sket, oleh karenanya yang menjadi tanggung jawab
dari perancang adalah bahwa semua hal yang menyangkut tentang produk nantinya harus
ada dan muncul dalam produk akhir. Semua bahan asli yang berkaitan dengan produk
haruslah tersedia dan dapat diakses dengan mudah untuk dapat dibaca oleh siapapun
yang berkepentingan.
5. Batasi tempat dimana natinya untuk foto ataupun ilustrasi. Dalam areal tersebut
gambarkan secara kasar bentuk atau model foto atau ilustrasi yang diinginkan. Hal
ini adalah untuk memungkinkan orang lain untuk belajar atau memperoleh
gagasan serta ide yang berkaitan dengan isi dari layout tersebut. Detail sket belum
begitu diperlukan untuk foto ataupun ilustrasi yang ada pada thumbnail.
Merupakan hal yang sangat penting untuk membuat beberap sket yang berisi ide-
ide serta gagasan-gagasan dariman seleksi akhir dapat dibuat. Perancang ahli akan dapat
membuat sedikitnya empat buah thumbnail untuk setiap permasalahan yang disodorkan
kepadanya. Jangan sekali-sekali takut untuk mempersiapkan thumbnail sket sebanyak
mungkin apabila perancang memiliki ide yang banyak. Tetapi seringkali hal tersebut sulit
bagi perancang pemula.
2. Rough Layout
Tahap kedua daripada prosedur layout adalah persiapan pembuatan rough layout.
Bentuk layout ini merupakan suatu perbaikan atau peningkatan dari thumbnail sket, atau
bisa juga merupakan perpaduan/kombinasi antara dua atau lebih dari thumbnail sket
yang telah dibuat sebelumnya.
Tujuan daripada pembuatan rough layout adalah:
1. Pemaksaan untuk mengadakan satu pilihan dari beberapa ide sket yang sudah ada
2. Persiapan suatu gagasan yang spesifik.
3. Penyediaan sebuah gambar yang terukur dan pasti dan mudah untuk dimengerti,
dipelajari atau diubah.
Sebetulnya, rough layout merupakan bentuk pre-final layout yang bisa jadi bahan
pertimbangan. Olehkarenanya, dalam berbagai kasus, bentuk layout ini dapat
dipergunakan sebagai basis untuk produk akhir tanpa membutuhkan untuk membuat
comprehensive layout. Dalam banyak hal diperlukan sedikitnya dua buah rough layout ,
untuk persetujuan klien dan sebagai bahan perbandingan.
107
3. Comprehensive Layout
Comprehensive Layout merupakan langkah terpenting dalam pelaksanaan
pembuatan media cetak. Comprehensive Layout merupakan sebuah master plan atau
blue print dari produk akhir, oleh karenanya nilainya tidak boleh “over-emphasized”.
Bentuk Comprehensive Layout memungkinkan perancang ataupun klien untuk
mengetahui hasil produk akhir, dan memungkinkan juga untuk mengadakan perubahan
apabila dimungkinkan.
Setelah perancang dan klien membuat semua keputusan yang perlu, maka
Comprehensive Layout akan berisi semua informasi yang diperlukan dan berfungsi sebagai
pemandu kepada siapapun yang berkepentingan untuk mempersiapkan produk akhir.
6. Pastikan letak foto dan ilustrasi yang digunakan. Atau tempelkan copy dari foto atau
ilustrasi tersebut jika tersedia. Untuk layout dengan komputer proses scanning dari
foto atau ilustrasi hendaknya dilakukan sebelumnya.
7. Siapkan lembaran pelapis untuk melindungi hasil akhir.
8. Tinjau ulang secara menyeluruh hasil akhir dari layout tersebut. Pastikan bahwa
segala bentuk informasi yang berkaitan dengan proses pencetakan telah dijadikan
satu dalam lembar lampiran.
Hal utama bagi seorang perancang adalah memperhatikan segala bentuk layout
atau rencana dari pekerjaan yang sudah menjadi tanggungjawabnya. Desain kebanyakan
terdiri dari dua macam bentuk gambar layout yang kompleks yang harus diselesaikan
secara berbeda. Bentuk desain pertama akan digambar secara detail dan berwarna penuh
untuk kepentingan klien atau konsumen, sedangkan desain kedua akan digambar secara
lebih sederhana tetapi dengan detail secara terperinci dan teknis untuk kepentingan
pencetakan. Layout bentuk kedua ini dibuat mengacu pada gambar kerja, tenaga
pencetak, penyusun layout keseluruhan, dan untuk kepentingan ahli-ahli yang berkaitan
dengan proses pencetakan.
Berbagai macam teori dijumpai dalam proses pembuatan layout, begitu pula macam dari
layout itu sendiri. Jenis-jenis layout yang sering dijumpai terbagai menjadi beberapa macam,
diantaranya yaitu:
disadur dari :
http://pengantarperiklanan.blogspot.com
b. Ilustrasi
Ilustration pada iklan berupa gambar atau foto. Gambar yang dihasilkan dapat
berupa gambar manual maupun menggunakan komputer.
Foto yang digunakan dalam ilustrasi dapat berupa foto berwarna (tonal
photographs) maupun foto hitam putih. Saat ini percetakan sebagian besar media cetak
119
Illustrasi kalau dilihat dari segi teknisnya dapat di golongkan menjadi beberapa teknik
yaitu:
1) Ilustrasi Fotografi
Ilustrasi fotografi memiliki beberapa kegunaan, yaitu: menggambarkan
perbandingan menunjukkan berita, mengabadikan sesuatu, mencitakan suasana hati,
menggambarkan sesuatu yang membangkitkan rasa kemanusiaan (Suyanto, 2004 : 89).
Yaitu teknik membuat gambar ilustrasi berupa foto dengan bantuan kamera baik itu
manual maupun digital. Biasanya obyek fotografi menjadi lebih realistis, eklusif dan
persuasive (Pujiriyanto, 2005 : 42).
Adapun kelebihan dari menggunakan ilustrasi fotografi yang tidak lain adalah:
gambar yang dihasilkan nyata/realistis, waktu pembuatannya relatif singkat dan dapat
dibuat secara spontan, teknik fotografi dapat dibuat (diproses) berwarna ataupun hitam
putih.
120
(Sumber : http://www.pinterest.com/pin/14707136257614502/.JPG)
(Sumber : http://www.pinterest.com/pin/14707136257547475/.JPG)
Teks
Adalah sederatan kata atau kalimat yang menjalaskan suatu barang atau jasa
untuk tujuan tertentu. Bahasa yang digunakan untuk penyusunan teks pada iklan
hendaknya sederhana jelas, singkat, dan tepat serta memiliki daya tarik pada kalimatnya (
Ananda, 1998 : 63).
Teks dibagi menjadi beberapa sistem penamaan dan masing-masing memiliki
fungsi berbeda, yaitu:
sabagai kalimat peralihan yang mengarahkan pembaca dari judul ke kalimat pembuka dari
naskah (body copy) (pujiriyanto, 2005 : 39).
Semboyan (Slogan)
Slogan (semboyan) adalah kalimat pendek yang unik dan khas yang dimiliki oleh
sebuah produk untuk lebih meyakinkan dan memperkuat sikap konsumen untuk memilih
produk atau jasa yang ditawarkan.
Tipografi / huruf
Kata tipografi berasal dari bahasa latin yaitu terdiri dari kata typos dan graphia.
Typos artinya cetakan bentuk dan sejenisnya, sedangkan graphia artinya hal tentang seni
tulisan (Schender, 1997 : 4).
Secara umum tipografi diartikan seni mencetak dengan menggunakan huruf, seni
menyusun huruf dan cetakan dari huruf atau penyusunan bentuk dengan gaya-gaya
huruf. Tipografi sama dengan menata huruf yang merupakan unsur penting dalam sebuah
karya desain komunikasi visual untuk mendukung terciptanya kesesuaian antara konsep
123
dan komposisi karya (Santosa, 2002 : 108). Tipografi berjumlah lebih dari sepuluh ribu
berlaku secara internasional dan sudah dibakukan.
Aa Bb Cc
Jenis huruf Arial
Monospace
Setiap huruf yang berjenis monospace mempunyai jarak atau lebar yang sama
setiap hurufnya. Contoh huruf monospace yaitu huruf tipe courier dan huruf yang ada
pada mesin ketik.
Aa Bb Cc
Jenis huruf Courier
Warna
Warna adalah suatu hal yang penting dalam menentukan respon dari orang,
warna adalah hal pertama yang dilihat oleh seseorang, setiap warna akan memberikan
kesan dan identitas tertentu, walupun hal ini tergantung dari latar belakang
pengamatannya.
Warna adalah hal yang pertama dilihat oleh seseorang (terutama warna
background). Warna akan membuat kesan atau mood untuk keseluruhan gambar atau
grafis. Warna merupakan unsur penting dalam grafis karena dapat memberikan dampak
psikologis kepada orang yang melihatnya (Pujiriyanto, 2005 : 43).
124
Warna adalah kualitas dari mutu cahaya yang dipantulkan suatu obyek ke mata
manusia. Setiap warna memiliki daya tarik yang berbeda dan dalam penggunaannya
diharapkan dapat menciptakan keserasian dan membangkitkan emosi (Wirya, 1999 : 26).
Ilmu tentang warna disebut juga “Chromatics” (Nugroho, M.Si, 2008 :1).
Teori warna sudah dikembangkan oleh Alberti (1435) dan dikuti oleh Leonardo
Davinci (1490), Teori warna mendapat perhatian yang serius oleh Sir Isaac Newton
seorang ahli fisika melalui tulisannya yang berjudul “Opticks” pada tahun 1704.
Warna CMYK digunakan pada industri percetakan. CMYK adalah jenis ini biasanya
ditimpakan pada media berbahan dasar warna putih karena dapat menyerap panjang
struktur cahaya tertentu atau yang disebut dengan subtractive.
125
PANTONE
berikut skema warna pigmen yang dikemukakan oleh newton.
Keterangan Lingkaran Warna:
Primary (warna primer)
Secondary (warna sekunder)
Tertiery (warna tersier)
126
Secara umum dalam teori warna pigmen dapat dibagi menjadi tiga, antara lain:
Warna Primer
Warna primer merupakan warna-warna paling kuat. Ia merupakan warna yang utama
dalam pembentukan warna-warna lainnya, warna pokoknya terdiri dari 3 yaitu ; merah,
kuning, biru. Contohnya:
Sumber:http://4.bp.blogspot.com/-4V4HxafrGWI/UBYz4FYBQcI/AAAAAAAAAag/
XlRcwpCom3o/s1600/Teori+Brewster-Primer.jpg)
Warna Sekunder
Warna sekunder merupakan hasil percampuran dari dua warna primer. Contohnya :
Merah + Kuning = Orange
Biru + Merah = Magenta
Biru + Kuning = Hijau
Contohnya :
127
(Sumber:http://2.bp.blogspot.com/-zrDjtFCn2vk/UBY0ZnAfEVI/AAAAAAAAAao/
If7aNlLWZ7o/s1600/Teori+Brewster-Sekunder.jpg)
Warna Tersier
Yaitu campuran satu warna primer dengan warna sekunder disebelahnya, warna tersier
dari enam warna. Jadi warna tersier merupakan warna yang merupakan hasil
pencampuran antara warna primer dengan warna sekunder. Contohnya: merah + ungu =
merah ungu, ungu + biru = ungu biru, biru + hijau = hijau biru, hijau + kuning = kuning
hijau, kuning + oranye = oranye kuning.
Contohnya :
(Sumber: http://3.bp.blogspot.com/-aqyOAuPGkD0/UBY2-9NFjzI/AAAAAAAAAa4/
1oUnCv35dKc/s1600/Teori+Brewster-Tersier.jpg)
Jika menginginkan warna yang selaras atau bervariatif maka ada beberapa aplikasi warna
yang dapat dikombinasikan, berikut ulasannya:
128
Monokromatik
Merupakan paduan warna-warna yang sama tetapi berbeda kemurniannya.
Analogis
Panduan warna-warna yang bersebelahan letaknya dalam lingkaran warna. Misalnya hijau
dengan hijau kekuningan.
Triadik
Merupakan kombinasi warna-warna yang letaknya pada titik segetiga sama sisi dalam
lingkaran warna. Misalnya merah dengan kuning dan biru.
Komplementer
Kombinasi warna-warna yang saling berseberangan letaknya dalam lingkaran warna.
Misalnya orange dengan biru.
Split-komplementer
Merupakan kombinasi warna-warna yang letaknya pada semua titik yang membentuk
huruf Y pada lingkaran warna. Misalnya kuning dengan ungu kemerahan dan ungu
kebiruan yang mengapit ungu.
Komplementer Ganda
Merupakan sepasang warna yang berdampingan dengan sepasang komplementernya.
Misalnya perpaduan kuning, orange, biru dan ungu (orange kemerahan komplementer
biru muda, sedangkan orange dengan biru).
Polikromatik
Yaitu menggunakan banyak jenis warna
PSIKOLOGI WARNA
Pada dasarnya tidak diketahui secara pasti mengapa orang-orang menyukai warna
dan kombinasi warna tertentu. Tetapi yang jelas, setiap warna mempunyai karakter atau
sifat yang berbeda-beda. Bahkan sejak dahulu warna diketahui mempunyai pengaruh
terhadap manusia, namun baru belakangan ini penggunaannya telah dimanfaatkan secara
meluas dalam berbagai bidang, baik otomotif, busana, permainan dan sebagainya. Selain
itu warna juga memiliki kejiwaan (kekuatan) atau yang kita kenal sebagai psikologi warna
(Kusrianto. A, 2007 : 47).
129
Berikut adalah beberapa warna yang sering dipakai dan disukai orang:
PUTIH
Putih memproyeksikan kemurnian, kebersihan dan netral. Efek dari warna putih
adalah membantu kejernihan pikiran, memotivasi untuk menyingkirkan rintangan atau
halangan, membantu menjernihkan pikiran.
Putih mengartikan; Kemurnian/suci, bersih, kecermatan, innocent (tanpa dosa),
steril, kematian.
MERAH
Warna ini melambangkan keadaan psikologi yang mengurangkan tenaga,
mendorong makin cepatnya denyut nadi, menaikkan tekanan darah dan mempercepat
pernafasan. Warna ini mempunyai pengaruh produktiviti, perjuangan, persaingan dan
keberanian.
Merah mengartikan; Kekuatan, bertenaga, kehangatan, nafsu, cinta, agresif, berbahaya,
semangat.
1. Merah Terang:
Warna ini melambangkan kekuatan kemauan atau cita-cita. Sifatnya: Agresif, Aktif,
Eksentrik.
Pengaruhnya : Berkemahuan keras, penuh gairah, dominasi, jantan.
2. Merah Jambu:
130
Warna ini melambangkan romantisme, feminim. Warna ini mempunyai sifat menuntut
dalam kepasrahan, menggemaskan dan jenaka.
3. Merah Muda (Pink)
Pink cerah adalah warna yang muda, ceria, menyenangkan serta menyemangatkan,
sedangkan pink merah muda membawa kesan dan energi yang sama seperti warna
merah, sensual dan bergairah, Pink muda lebih menonjolkan kesan romantis.
Efek warna pink hampir sama seperti merah, menstimulasi energi dan meningkatkan
tekanan darah, respirasi, detak jantung , denyut nadi, warna ini juga membuat kita lebih
percaya diri.
JINGGA/ORANGE
Jingga adalah warna dekat dari merah, warna ini dapat mengesankan asosiasi yang
kuat dari sisi negatif atau positif, warna yang kontroversi, warna orange yang
cerah mengesankan keceriaan dan warna orang yang lebih gelap mengesankan
kehangatan serta energi.
Efek warna ini menstimulasi untuk beraktivitas, menggugah selera makan, dan
memicu untuk bersosialisasi.
Orange mengartikan; Energi, keseimbangan, kehangatan.
131
BIRU
Warna ini melambangkan ketenangan yang sempurna. Mempunyai kesan
menenangkan pada tekanan darah, denyut nadi, dan tarikan nafas. Sementara semua
menurun, mekanisme pertahanan tubuh membangun organisme.
Warna biru identik dengan terpercaya, dapat diandalkan dan berkomitmen.
Warna dari Lautan dan langit ini dirasa sebagai warna yang ada terus menerus dalam
kehidupan sehari-hari kita, warna ini membuat tubuh kita untuk beristirahat sejenak dan
memicu tubuh untuk mengeluarkan zat yang menenangkan diri.
Efek warna biru adalah menenangkan dan relaksasi, membantu intuisi atau naluri
tubuh.
Biru mengartikan; Kepercayaan, konservatif, keamanan, teknologi, kebersihan, perintah.
1. Biru Tua:
Warna ini melambangkan perasaan yang mendalam. Sifatnya: Konsentrasi, kooperatif,
cerdas, perasa, integratif. Pengaruhnya: Tenang, Bijaksana, Tidak Mudah Tersinggung,
Banyak kawan.
2. Biru Muda:
Warna ini melambangkan keanjalan dari cita-cita. Sifatnya : Bertahan, Protektif, Tidak
Berubah fikiran. Pengaruhnya: Keras Kepala, Teguh, Sering Bangga Diri, Berpendirian
tetap.
KUNING
Warna ini melambangkan kegembiraan. Warna ini mempunyai sifat : Leluasa dan
santai, senang menunda-nunda masalah. Berubah-ubah tapi penuh harapan, mempunyai
cita-cita setinggi langit dan semangatnya juga tinggi.
Warna kuning juga mencerminkan optimisme tinggi, pencerahan dan keceriaan.
Warna Keemasan seperti menjanjikan masa depan yang positif, kuning akan menonjol
dari warna sekitarnya dan mencerminkan energy optimisme serta memicu pikiran yang
kreatif.
Efek yang ditimbulkan adalah stimulasi proses mental, stimulasi saraf otak,
mengaktifasi ingatan dan memicu komunikasi.
1. Kuning Terang:
Warna ini melambangkan sifat spontan yang eksentrik. Sifatnya: Toleran, Investigatif,
Menonjol. Pengaruhnya: Berubah-ubah sikap, berpengharapan, dermawan, tidak percaya.
HIJAU
Warna ini melambangkan adanya suatu keinginan, ketabahan dan kekerasan hati.
Mempunyai kepribadian yang keras dan berkuasa. Warna ini mempunyai sifat:
meningkatkan rasa bangga, perasaan lebih superior dari yang lain. Orang yang menyukai
warna ini umumnya senang dipuji, senang menasihati orang lain.
Warna hijau terlihat lebih memiliki ruang di mata manusia dibandingkan warna
lainnya pada spectrum warna, dan warna kedua terfavorit setelah biru, hijau adalah
warna yang dapat dengan baik terkombinasi dan fleksibel, ini membuat warna hijau
sering dijadikan backdrop dalam desain interior, ini dikarenakan kita sudah terbiasa
melihat warna hijau di alam dan lingkungan kita.
Efek yang ditimbulkan oleh warna hijau adalah menenangkan, relaksasi pikiran
dan badan, meredakan depresi, ketegangan atau grogi serta kegelisahan. Menawarkan
kesan pembaharuan, kontrol diri dan harmonisasi.
Hijau mengartikan; Alami, kesehatan, pandangan yang enak, kecemburuan, pembaruan.
ABU-ABU
Warna ini tidak menunjukkan arti yang jelas. Tidak terang dan sama sekali bebas
dari kecenderungan psikologi. Warna ini cenderung netral.
134
Abu-abu adalah warna intelek, pengetahuan dan kebijaksanaan, diyakini warna ini
memberikan kesan abadi, klasik dan kesan mengkilap atau halus pada objek, selain itu
warna ini juga mewakili kesan martabat, konservatif, abu adalah warna yang netral maka
dari itu desainer sering menggunakan warna ini sebagai background.
Efek dari warna abu adalah meresahkan, entah mengapa referensi saya menulis
efek dari warna ini meresahkan, menciptakan rasa ekspektasi.
Warna ini tidak menunjukkan arti yang jelas. Tidak terang dan sama sekali bebas dari
kecenderungan psikologi. Warna ini cenderung netral.
Abu-abu mengartikan; Intelek, futuristc, modis, kesenderuan, merusak.
HITAM
Hitam melambangkan kekuasaan dan kekuatan karena hitam bisa membangkitkan
kekuatan emosional, warna hitam pada kaos dapat membuat si pemakai terlihat lebih
ramping dan lebih modern.
Warna ini melambangkan kehidupan yang terhenti dan peranannya memberi
kesan kehampaan, kematian, kegelapan, kebinasaan, kerosakkan dan kepunahan.
Efek warna hitam dapat membuat lebih tidak menarik perhatian & misterius.
Hitam mengartikan; Kekuatan, seksualitas, kemewahan, kematian, misteri, ketakutan,
ketidak bahagiaan, keagungan.
4. Ada mitos jika seorang wanita dikubur dengan mengenakan baju warna hitam, dia
akan kembali dan menghantui keluarganya.
COKLAT
Warna ini seringkali menunjukan ciri-ciri : suka merebut, tidak suka memberi hati,
kurang toleran, pesimis terhadap kesejahteraan dan kebahagian masa depan.
Cokelat mengartikan; Bumi, dapat dipercaya, nyaman, bertahan.
UNGU
Warna ini adalah campuran warna merah dan biru yang melambangkan sifat
Gempuran Keras yang dilambangkan oleh warna biru. Perpaduan antara keintiman dan
erotis atau menjurus pengertian yang mendalam dan peka. Sifatnya sedikit kurang teliti
tetapi selalu penuh harapan.
Warna ungu mengekspresikan keseimbangan dari warna merah dan ketenangan
dari warna biru dengan sedikit kesan mistis dan royal. warna ini sering disukai oleh tipe
orang yang eksentrik atau kreatif dan juga merupakan warna favorit perempuan remaja.
Efek warna ungu adalah mengangkat atau meningkatkan, menenangkan pikiran
dan saraf, menawarkan kesan spiritual, memicu kreativitas.
Ungu mengartikan; spiritual, misteri, keagungan, perubahan bentuk, galak, arogan.
4. Fotografi
a. Arti Fotografi
Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu
"photos": Cahaya dan "Grafo": Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan
136
menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode
untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan
cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer
untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa
dibuat. Prinsip fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan
sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya.
Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan
menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan
(selanjutnya disebut lensa).
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar,
digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan
yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan
mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana
(speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan (exposure). Di
era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula
digunakan berkembang menjadi Digital ISO(Newhall, 2005:5).
b. Sejarah fotografi
Fotografi seperti yang kita kenal sekarang adalah hasil dari penemuan. Yang
pertama dalam bidang ilmu alam menghasilkan kamera, yang kedua dalam bidang kimia
menghasilkan film. Asal mulanya kedua penemuan itu tidak ada hubungannya satu sama
lain dan sebelum masing-masing sampai kepada kesempurnaannya seperti yang telah kita
kenal sekarang serta melahirkan penemuan baru yaitu fotografi, telah panjang yang
ditempuh baik oleh kamera maupun oleh film.
perkataan kamera, nama yang diberikan untuk alat pemotret. Inilah yang mula-mula
disebut Kamera Obscura ( kamera = kamar, Obscura = gelap ), yaitu sebuah ruangan yang
gelap dengan lubang kecil pada salah satu dindingnya. Siapa yang mula – mula membuat
kamera obscura berupa alat untuk “menangkap“ bayangan tidak dapat dipastika. Banyak
ilmuwan yang pada zamannya menulis tentang alat itu termasuk Ibnu al Haitam, Roger
Bacon, Copernicus, Kepler, Leonardo da Vinci, Newton dan Descartes.
Giovanni Battista Della Porta adalah orang pertama yang melengkapi alat kamera obscura
dengan sebuah lensa sederhana.
dirancang untuk pertama kalinya oleh Dr. Edwin Land dari perusahaan Polaroid dan
dipasarkan sejak tahun 1947. Nama Polaroid itu sebetulnya adalah merek dagang, seperti
orang menyebut semua pasta gigi dengan nama Pepsodent, atau orang menyebut sepeda
motor dengan nama Honda.
Polaroid film adalah film yang ditemukan oleh Edwin Land.
Menghasilkan foto dalam waktu singkat (dalam beberapa menit saja), tetapi tidak
mempunyai negatif.
Pengambilan foto pertama dengan menggunakan kamera polaroid dilakukan oleh
Dr Edwind Land pada tahun 1944, sedangkan jepretan pertama di muka bumi ini (dengan
kamera yang ada pada saat itu) dilakukan oleh Niceephore Niepce yang memotret gudang
di halaman belakang rumahnya di Prancis pada tahun 1826.
cahaya beberapa kali hingga mengenai jendela bidik. Saat tombol dilepaskan, kaca
membuka jalan bagi cahaya sehingga cahaya dapat langsung mengenai film
• 1854 – André Adolphe Eugène Disdéri memperkenalkan rotating camera yang dapat
merekam 8 citra berbeda dalam satu film. Setelah hasilnya dicetak di atas kertas
albumen, citra tersebut dipotong menjadi 8 bagian terpisah dan direkatkan pada
lembaran kartu. Kartu ini menjadi inspirasi penyebutan (fr:carte de visite, bahasa
Inggris:visiting card)
• 1861 – Foto berwarna yang pertama diperkenalkan James Clerk Maxwell.
Citra berwarna yang pertama, Maxwell, 1861
• 1868 – Louis Ducos du Hauron mematenkan metode subtractive color photography.
Foto berwarna yang pertama dibuat oleh Louis Ducos du Hauron pada tahun 1877.
• 1871 – Richard Maddox menemukan film fotografis dari emulsi gelatin.
• 1876 – F. Hurter & V. C. Driffield memulai evaluasi sistematis pada kepekaan emulsi
fotografis yang kemudian dikenal dengan istilah sensitometri.
• 1878 – Eadweard Muybridge membuat sebuah foto high-speed photographic dari
seekor kuda yang berlari.
High speed photography, Muybridge, 1878
• 1887 – Film Seluloid yang pertama diperkenalkan.
• 1888 – Kodak memasarkan box camera n°1, kamera easy-to-use yang pertama.
• 1887 – Gabriel Lippmann menemukan reproduksi warna pada foto.
• 1891 – Thomas Alva Edison mematenkan kamera kinetoskopis (motion pictures).
• 1895 – Auguste and Louis Lumière menemukan cinématographe.
• 1898 – Kodak memperkenalkan produk kamera folding Pocket Kodak.
• 1900 – Kodak memperkenalkan produk kamera Brownie.
• 1901 – Kodak memperkenalkan 120 film.
• 1902 – Arthur Korn membuat teknologi phototelegraphy;; yang mengubah citra menjadi
sinyal yang dapat ditransmisikan melalui kabel.
Wire-Photos digunakan luas di daratan Eropa pada tahun 1910 dan transmisi antarbenua
dimulai sejak 1922.
• 1907 – Autochrome Lumière merupakan pemasaran proses fotografi berwarna yang
pertama.
• 1912 – Vest Pocket Kodak menggunakan 127 film.
143
• Frog Eye
Frog Eye adalah teknik pengambilan gambar yang dilakukan dengan ketinggian
kamera sejajar dengan dasar atau alas kedudukan objek atau dengan ketinggian yang
lebih rendah dari dasar kedudukan objek.
Menghasilkan satu pemandangan objek yang sangat besar, mengerikan, dan
penuh misteri. Memotret adalah proses kreatifitas yang tidak hanya sekedar membidik
obyek yang akan kita rekam dan kemudian menekan tombol shutter pada kamera. Dalam
menciptakan sebuah karya foto kita harus mempunyai ide (konsep) yang matang agar
tidak mengalami kesulitan dilapangan .
e. Jenis-jenis Foto
Materi jenis-jenis foto ini bertujuan untuk memperkenalkan beberapa jenis foto
sebagai referensi lebih jauh lagi dalam memperdalam pengetahuan dunia fotografi. alah
memahami tentang komposisi, ketajaman dan pencahayaan (teknis).
membawa rasa ketertarikan dan rasa simpati bagi para orang yang menikmati foto
tersebut.
c. Stage Photography
Stage Photography adalah semua foto yang menampilkan aktivitas/gaya hidup
manusia yang merupakan bagian dari budaya dan dunia entertainment untuk
dieksploitasi dan menjadi bahan yang menarik untuk divisualisasikan.
d. Sport
Foto olahraga adalah jenis foto yang menangkap aksi menarik dan spektakuler
dalam event dan pertandingan olah raga. Jenis foto ini membutuhkan kecermatan dan
kecepatan seorang fotografer dalam menangkap momen terbaik.
bangunan baik dari segi sejarah, budaya, desain dan konstruksinya. Memotret suatu
bangunan dari berbagai sisi dan menemukan nilai keindahannya menjadi sangat penting
dalam membuat foto ini. Foto arsitektur ini tak lepas dari hebohnya dunia arsitektur dan
teknik sipil sehingga jenis foto ini menjadi cukup penting peranannya.
f.1 Focusing
Istilah focusing dalam fotografi adalah proses penajaman imaji pada bidang
tertentu suatu obyek pemotretan. Focusing adalah teknik paling dasar tetapi begitu
penting, karena untuk mendapatkan gambar yang tajam dan jelas kita harus melakukan
focusing secara tepat. Pemilihan bidang atau titik tertentu dalam suatu obyek foto akan
menentukan kesan “kedalaman” pada sebuah foto. Obyek yang akan kita hadapi dalam
148
pemotretan tidak hanya sekedar benda diam saja, tetapi kita juga akan dihadapkan pada
benda bergerak (misalnya foto olahraga), hal ini akan berpengaruh pada tingkat kesulitan
dalam focusing. Untuk tahap pembelajaran, lakukanlah focusing pada benda diam dahulu
hingga kita memahami tehnik focusing dengan tepat.
f.3Pengaturan Diafragma
Sebuah foto yang menarik adalah dimana foto tersebut terdapat dimensi ruang
atau kesan kedalaman. Fasilitas diafragma pada lensa kamera berperan penting dalam
mengatur pemisahan antara bidang background dan obyek utama. Diafragma juga
menetukan seberapa luas ruang tajam pada foto. Semakin kecil bukaan diafragma
semakin luas ruang tajam yang bisa kita dapatkan dan semakin besar bukaan diafragma
maka semakin sempit ruang tajam dalam foto.
149
1. Zooming
Zooming adalah kreatif pemotretan dengan memanfaatkan fasilitas ring zoom
pada lensa kamera. Zoom in adalah membuat gambar obyek tampak lebih mendekat
sedangkan zoom out adalah membuat gambar obyek tampak lebih menjauh. Dalam
pengaturan speed dan penggunaan zoom yang tepat akan memberikan efek motion
(gerak) pada hasil foto.
2. Panning
Panning adalah teknik kreatif pemotretan untuk mendapatkan efek gerak pada
obyek yang bergerak (balap motor, orang berlari, dll). Hasil dari teknik panning adalah
adanya efek motion (gerak) pada latar belakang (background).
3. Double/Multi Ekspose
Adalah teknik pemotretan dengan mengkombinasikan beberapa perekaman
imaji/gambar dalam satu bingkai frame. Teknik ini membutuhkan penuangan kreatifitas,
ide, konsep dan pemahaman komposisi serta pencahayaan.
4. Bulb
Bulb adalah proses pemotretan dengan memanfaatkan fasilitas bulb pada kamera.
Fasilitas bulb pada kamera memberikan keleluasaan dalam menentukan berapa lama
rana terbuka untuk proses pembakaran. Bila kita memotret pada kondisi cahaya yang
minim atau sangat kurang (pada malam hari), dan prioritas speed tidak mampu lagi
mendapatkan pencahayaan normal maka fasilitas bulb pada kamera akan sangat
membantu. Untuk menghindari goncangan (shaking), alat bantu tripod dan kabel release
sangat dibutuhkan.
5. Siluet
Siluet adalah teknik pemotretan untuk menampilkan gambar obyek dalam
keadaan gelap. Teknik ini memanfaatkan arah sumber cahaya yang berasal dari balik
obyek yang akan kita potret. Teknik ini membutuhkan ketepatan pencahayaan agar obyek
yang kita rekam tetap tampil dengan kontur dan ketajaman yang tepat.
6. Makro
Makro adalah kreatif dalam pemotretan dengan menggunakan lensa makro untuk
mendapatkan gambar obyek yang sangat dekat sekali. Foto makro juga digunakan untuk
mendapatkan detail dan tekstur pada obyek yang kita potret. Dalam pemotretan makro,
150
ruang tajam akan menjadi sempit sekali oleh karena itu dibutuhkan ketepatan
pancahayaan dan focusing. Ketika tidak ada lensa makro untuk melakukan pemotretan ini
kita bisa menyiasatinya dengan membalik lensa normal untuk pemotreta makro.
7. Framming
Framming adalah kreatif pemotretan dengan memanfaatkan unsur lain pada
obyek yang kita potret sehingga membentuk kesan frame/bingkai tersendiri untuk
menambah nilai keunikan dan menarik serta memperkuat kesan foto secara visual.
8. Strobis
Strobist adalah teknik pemakaian flash secara external, jadi tidak digunakan diatas
hotshoe kamera, melainkan dengan bantuan trigger, atau Flash yang bisa digunakan
sebagai master. Alat wireless trigger ini umumnya menggunakan gelombang radio atau
sinar infra merah untuk menyalakan flash slave (flash lain harus mengikuti pada flash
utama).
Keuntungan dengan menggunakan teknik ini kita bisa memposisikan satu atau
lebih flash di mana saja untuk mengatur arah, intensitas, cahaya untuk menghasilkan foto
yg kita inginkan.
5. PENGERTIAN VIDEO
Video adalah teknologi untuk menangkap, merakam, memproses,
mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film
seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Video juga dikatakan sebagai gabungan
gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan
tertentu.
Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan
pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satuan fps (frame per second).
Kerena dimainkan dalam kecepatan yang tinggi maka tercipta ilusi gerak yang halus,
semakin besar nilai frame rate maka akan semakin halus pergerakan yang ditampilkan.
PENGERTIAN VIDEOGRAFI
Videografi adalah media untuk merekam suatu moment/kejadian yang dirangkum
dalam sebuah sajian gambar dan suara yang dapat kita nikmati dikemudian hari, baik
151
sebagai sebuah kenangan ataupun sebagai bahan kajian untuk mempelajari apa yang
sudah/pernah terjadi.
1. SIMPLE SHOT
Tidak ada pergerakan lensa kamera, tidak ada pergerakan kamera, tidak ada
pergerakan badan kamera, dan hanya sedikit pergerakan sederhana dari objek, sebagai
contoh videografer merekam pembaca berita.
2. COMPLEX SHOT
Terdapat pergerakan lensa kamera, ada pergerakan kamera, tidak ada
pergerakan badan kamera, dan ada pergerakan dari objek, sebagai contoh kamera
panning mengikuti pergerakan penari dari satu sudut pengambilan gambar.
3. DEVELOPING SHOT
Terdapat pergerakan lensa kamera, pergerakan kamera, pergerakan badan
kamera, dan pergerakan dari objek, sebagai contoh pengambilan gambar dengan
menggunakan crane, semua gerakan kamera dilakukan dan objek pun bergerak secara
dinamis, kamera mengikuti.
star stop dan tombol zoom berada dalam jangkauan, tangan kiri mengontrol
fokus dengan eye piece ditempel terhadap satu mata. Posisi ini menahan kamera cukup
tetap selama periode pendek.
2. Meletakan Kamera di atas Pundak.
Kamera diletakan di pundak kanan. Tangan kanan melalui loop penyangga di sisi
lensa sehingga jari bebas mengoperasikan tombol power zoom rocker, ibu jari menekan
tombol pause VCR. Tangan kiri menyetel tombol zoom manual dan ring pemfokusan.
3. Menggunakan Penyangga (monopod).
Monopod dijepitkan pada lutut dan kaki dan digerakan dengan cepat ke angle
yang berbeda. Kelemahannya terkadang gambar dengan tidak sengaja miring.
4. Meletakan Kamera pada Dolly:
• Tripod
• Steadycam
• Slider
• Pedestal
• Crane
1. CLOSE UP (CU)
Dari ujung kepala hingga leher bagian bawah, boleh memotong sedikit kepala
bagian atas. Close Up juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu shot yang
mengisolasi satu bagian dari tubuh misalnya, kaki atau tangan, sebagian dari sebuah
objek besar misalnya key board laptop atau keseluruhan dari sebuah objek kecil misalnya
HP.
2. MEDIUM CLOSE UP (MCU)
Memperlihatkan objek dari ujung kepala hinggga dada atas. Shot ini baik untuk
seseorang yang sedang berbicara langsung di depan kamera. Kesan yang akan
ditimbulkan adalah objek akan terfokus, sedangkan back ground tidak terfokus, dengan
demikian akan menon menonjolkan objek.
154
1. LOW ANGLE.
Posisi kamera di bawah eye level (mata penglihatan manusia). Posisi kamera low
angel membuat objek mempunyai kekuatan yang menonjol dan akan terlihat
kekuasaannya.
2. STRAIGHT ANGLE.
Posisi kamera sejajar dengan eye level (mata penglihatan manusia). Posisi kamera
straight angel merupakan sudut pengambilan gambar yang normal (normal angle). Tidak
memberikan kesan dramatis melainkan kesan wajar biasanya dilakukan untuk
pengambilan adegan wawancara.
3. HIGH ANGLE.
Posisi kamera diatas eye level (mata penglihatan manusia). Posisi kamera high
angel membuat objek tidak mempunyai kekuatan yang menonjol dan tidak mempunyai
kekuasaan. Tujuannya untuk mengurangi rasa superioritas objek dan sekaligus
melemahkan kedudukan objek.
4. CANTED ANGLE.
Dihasilkan dengan cara memiringkan kamera pada bidang horizontalnya. Gambar
yang dihasilkan menjadi dinamis dan labil sehingga dapat menggambarkan fantasi,
ketegangan atau khayalan penonton.
156
Dalam aplikasi video editing, petugas pencatat script tersebut akan menuliskan
semuanya ke dalam time code yang ada di aplikasi tersebut. Proses ini dilakukan
untuk menyortir gambar yang akan dipakai dari semua rekaman gambar yang
diproduksi. Berdasarkan catatan tersebut dibuatlah editing kasar yang disebut off
line editing.
. Setelah off line editing selesai, hasilnya akan dicermati dalam proses screening
edit, untuk melihat apakah keseluruhan editing kasar tersebut sudah lengkap
ataukah perlu ditambah gambar atau perlu diganti dengan gambar lain. Apabila
proses ini dianggap sudah cukup, dibuatlah editing script, naskah editing yang
dipakai dilengkapi dengan uraian narasi dan ilustrasi audio. Setelah itu pada
tahapan berikutnya yaitu editing on line.
b. Editing On Line
Disini editor melakukan editing dengan lebih cermat lagi. Sang editor akan melihat
adegan per adegan dan shot per shot untuk menyatukan cerita
agar berkesinambungan antara satu dengan yang lain. Selain itu di tahapan ini editor
juga akan memperindah hasil editing video kasar dengan membuat transisi atau
menghaluskan potongan adegan yang sudah disunting di editing kasar. Keseluruhan
proses editing ini akan disesuaikan dengan naskah editing yang sudah dibuat.
Setelah keseluruhan proses ini dianggap cukup kemudian, tahapan akan beralih ke
mixing dan mastering.
c. Mixing dan Mastering
Proses mixing merupakan proses untuk menggabungkan atau mensinkronisasikan
antara video dan audio. Dalam tahap ini editing lebih mengutamakan untuk
memoles audio dan menambahkan ilustrasi musik maupun sound effect yang akan
digunakan untuk membangun atmosfir dalam video tersebut. Kemudian narasi yang
sudah direkam juga akan ditambahkan dalam proses mixing ini. Setelah semua
tahapan ini selesai kemudian dilakukan proses yang dinamakan preview.
. Proses ini merupakan screening akhir dalam melihat video yang sudah selesai diedit
dan diolah. Setelah semua setuju bahwa proses ini sudah selesai, maka proses
selanjutnya adalah mastering.