Anda di halaman 1dari 9

Kisi-Kisi Ujian Akhir Semester Ganjil

Design Komunikasi Visual


SMK PERBANKAN RIAU – PUSAT KEUNGGULAN

Materi Desain Brief

Desain brief merupakan sebuah dokumen yang berisi tentang rincian proyek desain grafis.
Beberapa hal yang meliputi desain brief, yaitu lingkup proyek, tujuan, strategi, rencana, dan
lainnya. Atau bisa dibilang bahwa design brief merupakan rincian ringkasan proyek yang berisi
tentang informasi penting selama proses pengerjaan. Ringkasan inilah yang akan dijadikan
panduan atau pegangan oleh kedua belah pihak.

Klien membutuhkan ringkasan ini guna menjelaskan detail desain yang harus dibuat oleh
desainer grafis. Lalu bagi seorang desainer grafis juga memerlukan design brief untuk
mengetahui informasi tentang desain yang diinginkan oleh klien. Adanya design brief ini dapat
membantu desainer untuk mengetahui semua informasi tentang bisnis klien. Sehingga hasil
desain sesuai dan tepat bagi bisnis tersebut.

Informasi yang dapat tersampaikan dalam desain brief meliputi tujuan desain, target audiens,
pesan yang ingin disampaikan, tata letak dan ukuran yang diinginkan, gaya dan warna yang
diinginkan, serta referensi dan inspirasi. Karena itu informasi yang didapatkan harus sejelas dan
sedetail mungkin.

Tujuan Design Brief

Seperti yang telah dijelaskan singkat di atas, design brief memiliki beberapa tujuan dan
pemahaman dalam pembuatan desain brief, yaitu:

 Membantu desainer untuk mengetahui detail proyek desain dari project manager

Saat berdiskusi, desainer grafis bisa meminta penjelasan kepada klien tentang desain apa yang
ingin dibuat dan bagaimana detail desain tersebut. Misalnya, klien meminta desain logo, jadi
desainer bisa menanyakan elemen-elemen yang harus dicantumkan dalam logo tersebut dan
filosofinya.

 Membantu klien untuk mewujudkan desain sesuai dengan keinginan

Adanya design brief ini juga bisa membantu klien untuk berkonsultasi kepada desainer
bagaimana membuat suatu desain yang bisa menarik perhatian publik dan berbeda dengan desain
lainnya.
 Design brief diperlukan agar tidak ada kesalahpahaman antara kedua belah pihak

Design brief bisa dirundingkan dan mungkin bisa ditambahkan rincian lainnya sebelum
dieksekusi. Jadi, desain bisa terselesaikan sesuai dengan rencana dan tidak ada kesalahpahaman
antara keduanya.

Pemahaman yang baik tentang tujuan desain penting karena itu membantu dalam mengarahkan
desainer ke arah yang benar dan memastikan bahwa desain mendukung secara efektif pesan atau
tujuan yang ingin disampaikan.

Apa Manfaat Design Brief?

Setelah mengetahui pengertian dan tujuan dibuatnya design brief, selanjutnya kita akan
membahas tentang manfaat dan fungsi design brief, baik bagi klien maupun bagi sang desainer.
Berikut beberapa manfaat adanya design brief:

1. Dapat Tentukan tujuan yang yang akan dicapai bersama

Sebuah desain visual tidak hanya memiliki fungsi sebagai hiasan atau estetika semata. Tetapi
juga Ia memiliki filosofi dan fungsi yang menyangkut tentang kegunaan desain tersebut.
Misalnya, saat desainer menggambar banner, pamflet, logo, atau lainnya, pasti memiliki tujuan
desain tersebut. Design brief inilah yang bisa bermanfaat sebagai patokan yang harus dicapai
kedua belah pihak. Ringkasan proyek ini digunakan sebagai petunjuk agar desain tidak salah
arah.

2. Menghindari adanya miskomunikasi

Desain grafis tidak bisa dikerjakan oleh satu pihak saja. Oleh karena itu, design brief digunakan
untuk mengurangi adanya miskomunikasi antara klien dengan desainer. Dari sisi desainer, tidak
hanya berfokus pada visual saja tetapi juga sisi bisnis yang harus dicapai melalui desain
tersebut.

Misalnya, target pasar, karakter, brand tone, bidang bisnis, dan lainnya. Design brief berguna
sebagai pengarah desainer saat mengerjakannya. Nah, supaya proyek selesai lebih cepat dan
sesuai ekspektasi maka ia harus mendapatkan detail yang berkaitan dengan tujuan.

3. Dapat memilih desainer yang tepat untuk proyek tersebut

Design brief dapat digunakan sebagai senjata saat memilih desainer. Dalam design brief, kamu
bisa mencantumkan rincian proyek dan persyaratan desainer yang dibutuhkan. Hal ini
dikarenakan setiap desainer memiliki bidang yang berbeda. Misal, ada desainer yang berfokus
dipembuatan logo, film animasi, komik, atau iklan. Jika kamu ingin mendapat hasil yang sesuai,
kamu bisa memilih desainer yang tepat sesuai proyek.
Jika suatu desain tidak memiliki desain brief maka akan dapat menimbulkan sejumlah masalah
yang dapat mempengaruhi hasil akhir dan efektivitas proyek desain tersebut. Berikut adalah
beberapa dampak negatif jika suatu desain tidak memiliki desain brief.

1. Ketidak jelasan tujuan, tanpa desain brief, tujuan desain menajdi tidak jelas. Desainer
mungkin kesulitan untuk memahami apa yang sebenarnya ingin dicapai klain atau
perusahaan.
2. Kesalahpahaman, Tanpa panduan yang jelas, terdapat risiko kesalahpahaman antara klien
dan desainer. Klien mungkin memiliki harapan yang berbeda-beda dibandingkan dengan
interpretasi desainer.
3. Kurangnya Fokus, Desain tanpa desain brief cenderung kurang fokus dan terarah.
Desainer mungkin bingung mengenai elemen-elemen yang seharusnya ditekankan atau
aspek-aspek penting yang harus dipertimbangkan.
4. Waktu yang Tidak Efisien, Tanpa desain brief, proses desain mungkin memakan lebih
banyak waktu karena desainer harus mencoba-coba untuk memahami kebutuhan dan
preferensi klien selama iterasi desain.
5. Ketidaksesuaian dengan Target Audiens, Desain tanpa pengetahuan tentang target
audiens yang jelas mungkin tidak mencapai sasaran dengan baik. Pengertian yang kurang
terhadap audiens dapat mengakibatkan desain yang kurang relevan atau menarik bagi
mereka.
6. Ketidaksesuaian dengan Identitas Merek, Desain yang tidak didasarkan pada desain brief
mungkin tidak mencerminkan identitas merek atau nilai-nilai perusahaan dengan akurat.
Ini dapat menyebabkan kesenjangan antara desain dan citra merek yang diinginkan.
7. Kurangnya Kesinambungan Visual, Tanpa pedoman visual yang diberikan oleh desain
brief, ada risiko kurangnya kesinambungan visual di antara berbagai elemen desain atau
kampanye.
8. Revisi yang Sering, Tanpa desain brief, revisi desain mungkin menjadi lebih sering
karena desainer dan klien mencoba untuk mencapai pemahaman yang akurat satu sama
lain. Hal ini dapat menghambat kemajuan proyek dan memperlambat waktu
penyelesaian.
9. Risiko Ketidakpuasan Klien, Ketidakjelasan dan kesalahpahaman dapat menyebabkan
ketidakpuasan klien terhadap hasil akhir. Ini dapat merugikan hubungan antara desainer
dan klien.
10. Kurangnya Panduan untuk Proses Kreatif, Desain brief memberikan panduan yang
penting untuk proses kreatif. Tanpa itu, desainer mungkin merasa kehilangan arah dan
kreativitas mereka terbatas.

Untuk meminimalkan risiko ini, sangat disarankan untuk selalu memiliki desain brief yang jelas
sebelum memulai proyek desain. Desain brief memberikan landasan yang kokoh bagi kolaborasi
yang sukses antara klien dan desainer serta membantu mencapai hasil desain yang sesuai dengan
harapan dan tujuan proyek.
Jika desain brief tidak jelas atau tidak lengkap, dapat terjadi kesalahpahaman antara klien dan
desainer, menyebabkan revisi yang berulang-ulang, penundaan proyek, atau hasil yang tidak
sesuai harapan.

Tips Membuat Design Brief

Bagaimana sih cara membuat design brief agar ringkasan proyek menjadi optimal? Berikut
tipsnya:

1. Menggunakan Visual yang Sederhana Namun Komunikatif

Pertama-tama, buatlah design brief yang memiliki desain sederhana agar bisa mudah dimengerti
oleh desainer grafis, informasi pun bisa tersampaikan dengan baik. Tentang keestetikan visual,
kamu harus mengesampingkannya terlebih dahulu. Alangkah lebih baik jika design brief ini
bersifat komunikatif.

2. Gunakan Elemen Lain

Tidak hanya berupa teks semata, kamu bisa menambahkan hal lain dalam design brief agar tidak
monoton. Beberapa elemen tersebut meliputi tabel, grafik, gambar, atau lainnya. Hal ini bisa
mendukung tampilan agar lebih menarik dan mudah dimengerti karena terlihat lebih ringkas dan
efektif.

3. Bekerjasama dengan Pihak Lain

Terakhir, kamu bisa membuat design brief dengan melibatkan beberapa pihak sebelum proyek
berjalan. Hendaknya ringkasan ini sudah disetujui oleh pihak terkait. Kamu bisa mengumpulkan
pihak-pihak tersebut secara bersamaan, alih-alih meminta pendapat satu persatu untuk mendapat
persetujuannya.
Materi logo

Logo adalah simbol dari suatu organisasi kelompok dan bisa juga perorangan yang
mencerminkan makna atau pesan yang ingin disampaikan dari kelompok atau organisasi
tersebut. Logo sama dengan identitas, maka dari itu dalam pembuatannya tidak boleh
sembarangan, karena pada logo yang baik akan mencerminkan kesan yang baik juga terhadap
pemiliknya.

Apa Itu Logo ?

Logo merupakan suatu bentuk gambar atau sekedar sketsa dengan arti tertentu, dan mewakili
suatu arti dari perusahaan, daerah, perkumpulan, produk, negara, dan hal-hal lainnya yang
dianggap membutuhkan hal yang singkat dan mudah diingat sebagai pengganti dari nama
sebenarnya.

Fungsi Logo

Menurut Rustan (2009: 13) fungsi dari logo adalah sebagai berikut:

 Identitas Perusahaan (Agar dapat membedakan dengan identitas milik orang lain)
 Tanda Kepemilikan (Agar dapat membedakannya dengan milik orang lain)
 Tanda Jaminan kualitas
 Mencegah peniruan/pembajakan
 Menamah nilai positif
 Propergi legal suatu produk atau organisasi
 Mengkomunikasikan informasi seperti keaslian, nilai dan kualitas

Menurut Sagi Haviv, Ada 3 aturan dalam mendesain Logo:

1. Appropriate
2. Distinctive & Memorable
3. Simple

1. Approriate

Sebuah logo harus sesuai atau merepsentasikan personality si pemilik perusahaan. Contoh: logo
perusahaan teknologi yang membawa kesan modern dan elegan, jika logo olahraga yang terlihat
berani dan dinamis.

2. Distinctive & Memorable

Sebuah logo harus dengan mudah diingat oleh audiens. Contoh: logo yang memorable, dapat
menimbulkan brand awareness yang kuat di dalam ingatan audiens.
3. Simple

Sebuah logo harus dibuat sesederhana mungkin dan dapat direproduksi dalam setiap ukuran
piksel. Contoh: logo yang sederhana akan lebih mudah diaplikasikan dalam media apapun, dan
bersifat abadi sehingga tak lekang oleh waktu.

Jenis-Jenis Logo:

1. Logotipe (Wordmark):

Deskripsi: Logotipe adalah logo yang terdiri dari teks atau kata-kata. Biasanya,
desain ini mencakup nama perusahaan atau merek.

Contoh: Coca-Cola, Google, IBM.

2. Simbol atau Ikon:

Deskripsi: Simbol atau ikon adalah logo yang terdiri dari gambar atau simbol
yang dapat diidentifikasi tanpa teks tambahan.

Contoh: Nike Swoosh, Apple, Twitter.

3. Kombinasi (Logotype + Symbol):

Deskripsi: Kombinasi logo menggabungkan elemen teks dan simbol. Ini


memberikan fleksibilitas dalam penggunaan dan memungkinkan pengenalan
merek yang kuat.

Contoh: Adidas, Starbucks, Burger King.

4. Emblem:

Deskripsi: Emblem adalah logo yang terdapat dalam sebuah bentuk atau simbol
tertentu yang memberikan kesan eksklusif dan formal.

Contoh: Harley-Davidson, BMW, Starbucks.

5. Monogram:

Deskripsi: Monogram adalah logo yang terdiri dari singkatan atau huruf-huruf
yang mewakili nama perusahaan atau merek.

Contoh: Louis Vuitton, Chanel, Gucci.


Cara Membuat Logo yang Menarik:

1. Pahami Tujuan dan Nilai Merek:

Sebelum mulai desain, pahami tujuan dan nilai merek. Logo harus mencerminkan
identitas dan visi perusahaan.

2. Kenali Target Audiens:

Pertimbangkan preferensi dan ekspektasi target audiens. Logo yang menarik harus
sesuai dengan selera pasar yang dituju.

3. Sederhana dan Mudah Diingat:

Logo yang efektif adalah yang sederhana dan mudah diingat. Hindari
kompleksitas yang berlebihan untuk memastikan daya ingat yang tinggi.

4. Fleksibel dan Mudah Diterapkan:

Pastikan logo dapat diterapkan dengan baik di berbagai media dan platform.
Keberhasilan logo juga bergantung pada fleksibilitasnya.

5. Gunakan Warna dengan Bijak:

Warna memiliki daya tarik emosional. Pilih warna yang mencerminkan karakter
merek dan menarik bagi target audiens.

6. Font yang Tepat:

Pilih font yang sesuai dengan karakter merek. Font yang tepat dapat
mengkomunikasikan pesan yang diinginkan.

7. Originalitas:

Hindari meniru desain logo pesaing atau logo yang sudah ada. Keunikan
membantu merek untuk membedakan diri.

8. Uji Responsif:

Pastikan logo tetap terlihat baik ketika diubah ukurannya. Logo responsif
memastikan konsistensi di berbagai platform.
9. Konsultasi dengan Profesional:

Jika memungkinkan, konsultasikan dengan desainer grafis profesional. Mereka


memiliki keahlian untuk membantu menghasilkan desain logo yang menarik dan
profesional.

10. Dapatkan Umpan Balik:

Setelah membuat beberapa opsi logo, minta umpan balik dari target audiens atau
rekan bisnis. Pengujian di pasar dapat memberikan wawasan berharga untuk
perbaikan lebih lanjut.

Logo sangat penting dalam suatu perusahaan karena logo mengandung beberapa unsur :

1. Identitas Merek:

• Logo adalah gambaran visual utama dari identitas merek suatu perusahaan. Ini
menciptakan kesan pertama dan membantu konsumen mengidentifikasi serta mengenali merek
tersebut di antara pesaing.

2. Diferensiasi dari Pesaing:

• Logo membantu perusahaan membedakan diri dari pesaing di pasar. Desain yang unik
dan kreatif membantu merek untuk lebih mudah dikenali dan diingat oleh konsumen.

3. Komunikasi Nilai Merek:

• Melalui desain dan elemen-elemen visualnya, logo dapat menyampaikan nilai-nilai inti
dan kepribadian merek. Sebuah logo yang dirancang dengan baik dapat mengomunikasikan
esensi dan pesan merek secara efektif.

4. Profesionalisme dan Kredibilitas:

• Logo yang profesional dan rapi mencerminkan kesan profesionalisme dan kredibilitas
perusahaan. Hal ini dapat membangun kepercayaan konsumen dan mitra bisnis.

5. Memudahkan Pengenalan:

• Sebuah logo yang mudah dikenali dapat membantu konsumen dengan cepat
mengidentifikasi merek di berbagai platform dan media. Hal ini memainkan peran penting dalam
strategi pemasaran dan hubungan pelanggan.

6. Memudahkan Pemasaran dan Promosi:


• Logo yang efektif dapat digunakan dalam berbagai materi pemasaran, termasuk iklan,
brosur, situs web, dan media sosial. Logo yang kuat memberikan fondasi visual untuk kampanye
pemasaran.

7. Pertimbangan Desain dan Branding:

• Desain logo mencerminkan gaya dan estetika merek, membantu menciptakan


pengalaman visual konsisten untuk konsumen. Logo yang baik juga memudahkan proses
branding dan membangun kesan yang tahan lama.

8. Mengingatkan dan Meningkatkan Pengenalan Merek:

• Logo yang sering muncul dalam berbagai konteks dan media membantu meningkatkan
kesadaran merek. Konsumen cenderung lebih mudah mengingat logo daripada nama merek atau
slogan.

9. Fleksibilitas Penggunaan:

• Logo yang dirancang dengan baik dapat diterapkan di berbagai media dan platform, dari
cetakan hingga digital. Fleksibilitas ini memungkinkan logo untuk tetap konsisten di berbagai
situasi.

10. Investasi Jangka Panjang:

• Desain logo yang kuat dan tahan lama merupakan investasi jangka panjang bagi suatu
perusahaan. Seiring berjalannya waktu, logo dapat menjadi salah satu aset yang paling berharga
dalam portofolio merek.

Lalu bagaimana jika suatu perusahaan tidak memiliki logo?

Karena jika suatu perusahaan tidak memiliki logo maka mereka akan kehilangan keuntungan
visual identitas merek. Logo dapat membantu dalam pengenalan merek dan menciptakan kesan
yang kuat pada pelanggan.sebuah logo dapat menjadi sebuah elemen penting dalam strategi
pemasaran dan membedakan perusahaan dari para pesaing.

Anda mungkin juga menyukai