membuat logo itu mudah!, tidak lebih dari sekedar bentuk unik, beberapa
warna, dan font keren yang disatukan. Padahal fakta-nya membuat logo tidak
hanya sekedar dan tidak semudah itu, logo adalah sebuah identitas dan dari
visual brand yang mencerminkan merek itu sendiri.
Basic (Dasar)
1. Inspirasi
Inspirasi bisa datang dari mana saja. Saat membuat sebuah logo,
sumber inspirasi yang jelas adalah terdapat di situs web yang membahas
tentang desain dan ide seperti pinterest dan cobalah perluas pencarian
inspirasi anda kesitus lainnya seperti Behance, Dribbble atau Devian Art. Di
ranah offline, Anda bisa mengamati sekeliling apapun yang membuat Anda
terlihat bersemangat atau bahagia bisa menjadi akar potensial dari ide yang
mengagumkan, bisa jadi hal-hal yang tidak begitu diperhatikan oleh orang
banyak justru menjadi ide segar untuk desain logo Anda.
Seperti yang tertulis di atas bahwa "inspirasi bisa datang dari mana
saja", dan inspirasi juga bisa datang dari jalan yang tidak terduga. Sebagai
contoh bisa kita lihat di logo OS Android yang dibuat oleh Irina Blok, faktanya
logo tersebut terinpirasi hanya dari simbol gender yang terdapat di toilet
umum yang bahkan tidak begitu di perhatikan oleh orang lain. Lihatlah
bagaimana seorang desainer grafis professional bisa membuat sebuah logo
dari ide yang tidak terduga.
Mencari inspirasi sangat penting sebagai titik awal dalam pembuatan
logo, sebagai langkah awal dalam pembelajaran cobalah menggunakan
konsep ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi) ini tidak termasuk dalam plagiat
karena Anda tidak sepenuhnya meniru karya orang lain. Tapi jangan selalu
menggunakan konsep ini karena hal tersebut bisa menumpulkan kreatifitas
Anda, sesekali buatlah logo yang murni dari ide Anda sendiri, ini akan
menambah pengalaman Anda dalam mendesain logo.
2. Pelajari Semua Hal Tentang Logo
Logo yang efektif adalah logo yang unik, menarik secara visual dan
menyampaikan pesan yang dimaksud. Dalam bentuk dasarnya, Logo yang
dirancang dengan baik merupakan sebuah bentuk dari identitas bisnis /
produk / merek, meski proses desainnya rumit dan menyita waktu, hasil
akhirnya harus mudah dipahami, mudah diingat, bertahan lama, serba guna
dan sesuai dengan prudok / merek yang diusung.
Untuk mencapai hal itu tidak hanya memerlukan kreatifitas tinggi,
melainkan juga ilmu pengetahuan yang memadai tentang logo dan
bagaimana cara membuat logo yang baik. Minimal Anda harus mempelajari
tentang teori warna dan bentuk dalam desain grafis serta filosofinya seperti
warna dan bentuk apa yang cocok serta melambangkan sebuah logo untuk
perusahaan asuransi, property misalnya.
3. Kembangkan Proses Kreatif
Dalam membuat logo setiap desainer grafis memiliki pendekatannya
masing-masing. Andapun sebaiknya begitu, ciptakan ide baru dengan
mengambangkan kreatifias yang menunjukkan bahwa itu adalah ciri khas dari
Anda. sebagai tambahan informasi, mayoritas kebanyakan dari mereka
mengikuti proses branding umum yang terdiri dari :
Design Brief, Mewawancarai klien dan memastikan Anda
mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan untuk membuat logo
dan logo seperti apa yang diinginkan oleh klien.
Research, Mempelajari lebih banyak tentang industri / niche, serta
sejarah dari perusahaan yang di usung klien dan perusahaan
competitor (Pesaing).
Reference, Mencari inspirasi desain yang terkait dengan kebutuhan
klien, serta melihat tren desain saat ini.
Conceptualization, Membuat sketsa dan mengembangkan logo
referensi yang didapat dengan mengacu pada brief yang didapat dan
penelitian yang telah Anda buat.
Reflection, Memberikan sentuhan terakhir dalam desain logo seperti
pemberian mock-up agar logo terlihat lebih realistis.
Presentation, memilih beberapa pilihan desain untuk ditunjukkan
kepada klien dan menjelaskan apa maksud dari desain tersebut, serta
mendapatkan feedback(umpan balik) dari klien untuk melakukan
perbaikan atau revisi sampai desain selesai.
4. Belajar Dari Orang Lain
Dengan memahami bagaimana sebuah brand/merek lain berhasil
mencapai puncak, Anda akan mendapatkan wawasan yang luar biasa tentang
pembuatan logo secara keseluruhan. Dengan mengetahui bagaimana
seorang desainer grafis lain mencapai kesuksesan, Anda akan mendapatkan
pengalaman tentang bagaimana seharusnya menjadi desainer professional
yang bahkan lebih dari yang Anda harapkan. Pada satu titik, kesadaran ini
akan membantu Anda menjadi lebih baik dengan apa yang Anda lakukan.
TIPS & TRICKS
Sangat disarankan melibatkan klien pada tahap ini karena ide atau
pemikiran anda tentang brand yang diusung tidak sama dengan pemikiran
mereka, maksudnya ini produk mereka dan yang lebih tahu tentang itu tentu
saja mereka sendiri karena tugas seorang desainer hanya memvisualisasikan
sebuah ide dan konsep perusahaan kedalam sebuah logo. Penting agar Anda
100% mengeahui pesan yang ingin disampaikan oleh perusahaan / brand
sebelum memulai proses pembuatan logo.
2. Posisikan Diri Dalam Brand Anda
3. Portofolio
Ini adalah praktik umum bagi desainer grafis untuk membuat sejumlah
sketsa untuk satu proyek tunggal. Bahkan jika Anda bisa menentukan sejak
awal sketsa mana yang akan dikembangkan, jangan membuang sketsa lain
karena itu bisa menjadi sumber inspirasi berharga nantinya. Hanya karena
sketsa yang lain tidak diterima oleh satu klein bukan berarti sketsa tersebut
juga tidak akan diterima oleh klien lainnya. Lihatlah beberapa sketsa terdahulu
Anda kapanpun ada sebuah proyek baru masuk, ini bisa menjadi sumber
inspirasi lain untuk Anda.
4. Riset Online
Jika Anda kebingunan mencari inspirasi untuk ide atau konsep desain
yang dibuat, cobalah cari kata kunci yang terkait dengan perushaan / brand
terkait secara online bisa lewat google atau pinterest, tapi jangan ditiru secara
keseluruhan karya yang didapat (secara online) cukup jadikan sebagai
inspirasi desain Anda. Amati, Tiru, Modifikasi.
9. Vector
Tepat setelah selesai membuat sketsa, lanjutkan ke aspek desain yang
lebih teknis. Cara terbaik untuk mengehemat waktu dan cara terpenting dalam
mendesain logo adalah mengubahnya menjadi vector. Dalam proses ini,
aplikasi pengolah vector seperti CorelDRAW, Illustrator, Affinity Designer atau
lainnya adalah teman terbaik Anda karena dapat menghasilkan sebuah
desain tanpa mengubah kualitasnya dalam arti tidak akan berubah meski
dalam ukuran apapun. “Jangan sesekali membuat desain logo menggunakan
Photoshop.”
Sebagian besar logo memerlukan zona eksklusi, yaitu area seputar logo
yang tidak dimaksudkan untuk diisi oleh elemen lainnya. Ruang ini berfungsi
sebagai perlindungan terhadap integritas logo. Contoh: logo tidak akan
berubah ketika ditambah simbol legalitas seperti R, TM atau lainnya.