Anda di halaman 1dari 14

Salah satu kesalahpahaman desainer grafis terutama pemula adalah

membuat logo itu mudah!, tidak lebih dari sekedar bentuk unik, beberapa
warna, dan font keren yang disatukan. Padahal fakta-nya membuat logo tidak
hanya sekedar dan tidak semudah itu, logo adalah sebuah identitas dan dari
visual brand yang mencerminkan merek itu sendiri.

Membuat logo perlu usaha lebih memerlukan pemikiran yang kritis,


kreatif dan perencanaan yang matang serta butuh waktu yang tidak sebentar
untuk merealisasikannya. Sederhananya: Anda tidak hanya duduk di depan
komputer membuat logo sambil di temani musik favorti Anda. Satu hal yang
salah jika membuat sebuah desain terutama logo hanya untuk terlihat
menarik, desain yang baik punya proses, cerita dan alasan tersendiri. Jadi
bagaimana cara sebenarnya dalam membuat logo yang baik dan layak
diingat ?

“Good design is obvious. Great design is transparent”

Joe Sparano, Oxide Design Co

Berikut beberapa tips merancang logo professional yang berhasil


dikumpulkan dari berbagai sumber mulai dari aturan, tips dan trik serta hal
yang harus dihindari dalam membuat sebuah logo. Perhatikan paduan
dibawah ini dan praktekkan dalam proyek desain Anda: semoga bisa berguna
dan menginspirasi Anda.

Basic (Dasar)
1. Inspirasi
Inspirasi bisa datang dari mana saja. Saat membuat sebuah logo,
sumber inspirasi yang jelas adalah terdapat di situs web yang membahas
tentang desain dan ide seperti pinterest dan cobalah perluas pencarian
inspirasi anda kesitus lainnya seperti Behance, Dribbble atau Devian Art. Di
ranah offline, Anda bisa mengamati sekeliling apapun yang membuat Anda
terlihat bersemangat atau bahagia bisa menjadi akar potensial dari ide yang
mengagumkan, bisa jadi hal-hal yang tidak begitu diperhatikan oleh orang
banyak justru menjadi ide segar untuk desain logo Anda.
Seperti yang tertulis di atas bahwa "inspirasi bisa datang dari mana
saja", dan inspirasi juga bisa datang dari jalan yang tidak terduga. Sebagai
contoh bisa kita lihat di logo OS Android yang dibuat oleh Irina Blok, faktanya
logo tersebut terinpirasi hanya dari simbol gender yang terdapat di toilet
umum yang bahkan tidak begitu di perhatikan oleh orang lain. Lihatlah
bagaimana seorang desainer grafis professional bisa membuat sebuah logo
dari ide yang tidak terduga.
Mencari inspirasi sangat penting sebagai titik awal dalam pembuatan
logo, sebagai langkah awal dalam pembelajaran cobalah menggunakan
konsep ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi) ini tidak termasuk dalam plagiat
karena Anda tidak sepenuhnya meniru karya orang lain. Tapi jangan selalu
menggunakan konsep ini karena hal tersebut bisa menumpulkan kreatifitas
Anda, sesekali buatlah logo yang murni dari ide Anda sendiri, ini akan
menambah pengalaman Anda dalam mendesain logo.
2. Pelajari Semua Hal Tentang Logo
Logo yang efektif adalah logo yang unik, menarik secara visual dan
menyampaikan pesan yang dimaksud. Dalam bentuk dasarnya, Logo yang
dirancang dengan baik merupakan sebuah bentuk dari identitas bisnis /
produk / merek, meski proses desainnya rumit dan menyita waktu, hasil
akhirnya harus mudah dipahami, mudah diingat, bertahan lama, serba guna
dan sesuai dengan prudok / merek yang diusung.
Untuk mencapai hal itu tidak hanya memerlukan kreatifitas tinggi,
melainkan juga ilmu pengetahuan yang memadai tentang logo dan
bagaimana cara membuat logo yang baik. Minimal Anda harus mempelajari
tentang teori warna dan bentuk dalam desain grafis serta filosofinya seperti
warna dan bentuk apa yang cocok serta melambangkan sebuah logo untuk
perusahaan asuransi, property misalnya.
3. Kembangkan Proses Kreatif
Dalam membuat logo setiap desainer grafis memiliki pendekatannya
masing-masing. Andapun sebaiknya begitu, ciptakan ide baru dengan
mengambangkan kreatifias yang menunjukkan bahwa itu adalah ciri khas dari
Anda. sebagai tambahan informasi, mayoritas kebanyakan dari mereka
mengikuti proses branding umum yang terdiri dari :
 Design Brief, Mewawancarai klien dan memastikan Anda
mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan untuk membuat logo
dan logo seperti apa yang diinginkan oleh klien.
 Research, Mempelajari lebih banyak tentang industri / niche, serta
sejarah dari perusahaan yang di usung klien dan perusahaan
competitor (Pesaing).
 Reference, Mencari inspirasi desain yang terkait dengan kebutuhan
klien, serta melihat tren desain saat ini.
 Conceptualization, Membuat sketsa dan mengembangkan logo
referensi yang didapat dengan mengacu pada brief yang didapat dan
penelitian yang telah Anda buat.
 Reflection, Memberikan sentuhan terakhir dalam desain logo seperti
pemberian mock-up agar logo terlihat lebih realistis.
 Presentation, memilih beberapa pilihan desain untuk ditunjukkan
kepada klien dan menjelaskan apa maksud dari desain tersebut, serta
mendapatkan feedback(umpan balik) dari klien untuk melakukan
perbaikan atau revisi sampai desain selesai.
4. Belajar Dari Orang Lain
Dengan memahami bagaimana sebuah brand/merek lain berhasil
mencapai puncak, Anda akan mendapatkan wawasan yang luar biasa tentang
pembuatan logo secara keseluruhan. Dengan mengetahui bagaimana
seorang desainer grafis lain mencapai kesuksesan, Anda akan mendapatkan
pengalaman tentang bagaimana seharusnya menjadi desainer professional
yang bahkan lebih dari yang Anda harapkan. Pada satu titik, kesadaran ini
akan membantu Anda menjadi lebih baik dengan apa yang Anda lakukan.
TIPS & TRICKS

1. Riset dan Ketahui Audiens

Merancang sebuah logo bukan hanya tentang menciptakan visual yang


menarik. Seperti yang sudah sering dijekaskan, tujuan utama membuat logo
adalah untuk membangun Brand. Untuk itu Anda juga perlu mengatur posisi
berkomunikasi antara perusahaan / brand dengan target audiensnya, inilah
sebabnya mengapa riset pasar itu penting.

Sangat disarankan melibatkan klien pada tahap ini karena ide atau
pemikiran anda tentang brand yang diusung tidak sama dengan pemikiran
mereka, maksudnya ini produk mereka dan yang lebih tahu tentang itu tentu
saja mereka sendiri karena tugas seorang desainer hanya memvisualisasikan
sebuah ide dan konsep perusahaan kedalam sebuah logo. Penting agar Anda
100% mengeahui pesan yang ingin disampaikan oleh perusahaan / brand
sebelum memulai proses pembuatan logo.
2. Posisikan Diri Dalam Brand Anda

Sebelum membuat sketsa logo, siapkan beberapa waktu untuk


mengumpulkan informasi tentang klien Anda: siapa mereka, apa yang mereka
lakukan, bagaimana kinerjanya, dan siapa target pasar mereka. Pelajari juga
versi sebelumnya dari logo mereka (jika tersedia), dan pikirkan peningkatan
yang dibutuhkan untuk mewakili perusahaan / brand tersebut sepenuhnya.
Kemudian, buat daftar apa yang harus dan apa yang tidak boleh dilakukan
berkaitan dengan kebutuhan klien sebelum Anda memulai proses kreatif.

3. Portofolio

Ini adalah praktik umum bagi desainer grafis untuk membuat sejumlah
sketsa untuk satu proyek tunggal. Bahkan jika Anda bisa menentukan sejak
awal sketsa mana yang akan dikembangkan, jangan membuang sketsa lain
karena itu bisa menjadi sumber inspirasi berharga nantinya. Hanya karena
sketsa yang lain tidak diterima oleh satu klein bukan berarti sketsa tersebut
juga tidak akan diterima oleh klien lainnya. Lihatlah beberapa sketsa terdahulu
Anda kapanpun ada sebuah proyek baru masuk, ini bisa menjadi sumber
inspirasi lain untuk Anda.

4. Riset Online

Jika Anda kebingunan mencari inspirasi untuk ide atau konsep desain
yang dibuat, cobalah cari kata kunci yang terkait dengan perushaan / brand
terkait secara online bisa lewat google atau pinterest, tapi jangan ditiru secara
keseluruhan karya yang didapat (secara online) cukup jadikan sebagai
inspirasi desain Anda. Amati, Tiru, Modifikasi.

5. Mind Maping atau Mood Board

Tools seperti ini membantu menyaring gagasan di kepala Anda, dan


mencampur / memadukan berbagai gambar dan konsep ke bentuk baru.
Bekerjalah dengan kata kunci dan kata alternatif untuk mengumpulkan
berbagai inspirasi dengan menggunakan sumber yang berbeda kemudian
tempatkan dalam satu papan untuk menciptakan gagasan baru.
6. Desain Serbaguna

Logo yang serbaguna (bisa diaplikasikan ke media apapun) memiliki


umur yang panjang. Contohnya jika seandainya logo yang Anda buat terlihat
bagus di poster tapi terlihat buruk ketika diaplikasikan di kaos, maka hal itu
juga berakibat buruk pada popularitas logo Anda. Fleksibilitas memainkan
peran yang besar dalam bagaimana membuat desain yang serbaguna serta
dalam pemilihan warna, font, layout, dan sejenisnya.

7. Desain Grid Abadi

Ketika merancang sebuah desain - terutama yang menggunakan teknik


tradisional, grid sangat berperan penting, everything is about the grid. Sebagai
contoh kasus: bisa dilihat pada ikon logo Shell Oil yang belum banyak
berubah sejak diluncurkan pada tahun 1971. Bila dilakukan dengan benar,
grid bisa membuat desain Anda terlihat simetris, dan abadi.
8. Pensil dan Kertas

Bahkan dengan banyak tersedianya tools sketching programs secara


online, membuat sketsa dengan pensil dan kertas merupakan cara terbaik
untuk menyempurnakan sebuah gagasan. Membuat sketsa desain
memungkinkan Anda bereksperimen dengan bebas. Tidak masalah jika
kemampuan membuat sketsa Anda buruk, selama Anda mengerti maksud
dari sketsa tersebut dan gagasan anda tersampaikan dengan benar, you're on
the right track.

9. Vector
Tepat setelah selesai membuat sketsa, lanjutkan ke aspek desain yang
lebih teknis. Cara terbaik untuk mengehemat waktu dan cara terpenting dalam
mendesain logo adalah mengubahnya menjadi vector. Dalam proses ini,
aplikasi pengolah vector seperti CorelDRAW, Illustrator, Affinity Designer atau
lainnya adalah teman terbaik Anda karena dapat menghasilkan sebuah
desain tanpa mengubah kualitasnya dalam arti tidak akan berubah meski
dalam ukuran apapun. “Jangan sesekali membuat desain logo menggunakan
Photoshop.”

10. Ketelitian dalam Font

Tipografi pastinya merupakan elemen penting untuk sebuah logo yang


efektif. Ada dua pilihan utama untuk ini: Buat jenis huruf(font) pribadi khusus
untuk desain ini atau gunakan font yang sudah tersedia. Jika Anda membuat
jenis huruf Anda sendiri, hindari menjadikannya terlalu trendi. sebagai
gantinya, tetap sederhana, mudah dibaca dan berkelas.
Tapi ada sebuah peraturan dimana penggunaan maksimal sebanyak
dua jenis font. Sebagai prinsip umum, penggunaan dua font merupakan
pilihan terbaik jika anda ingin desain yang dihasilkan berbeda, tajam dan
bersih.

11. Mampu Bercerita

Setiap desain memiliki kisah untuk diceritakan, semua orang suka


cerita, termasuk sebuah logo. Jika Anda melihat logo hanya sebagai karya
seni atau hanya sekedar struktur garis dan teks, Anda tidak akan bisa
mengungkapkan makna di baliknya. Idealnya, logo yang kuat menampilkan
dua cerita: satu cerita yang jelas dan satu cerita(makna) yang tersembunyi.

12. Bermain Warna

Termasuk logo yang efektif adalah yang dapat diaplikasikan pada


background hitam dan putih, jika logo Anda menggunakan warna untuk
menyampaikan pesan, pertimbangkan cara terbaik untuk menyampaikan
pesan tersebut saat logo diaplikasikan di background yang kontras.
Terkadang, hal ini memerlukan perubahan antara berbagai elemen desain
sehingga logo tetap mengekspresikan pesan yang sama.

13. Amati Trend


Perhatikan trend desain logo saat ini, bukan berarti harus mengikuti tren
yang berkembang. Karena tren akan terus berubah setiap tahun,
kemungkinan desain yang Anda buat tidak akan bertahan lama jika mengikuti
tren sepenuhnya. Tapi gunakan tren desain tersebut hanya sebagai bahan
referensi, tidak masalah jika harus melanggar beberapa peraturan untuk
memperluas pilihan desain Anda selama hal itu baik untuk Anda. Jika perlu
gabungkan beberapa tehnik desain yang sedang tren untuk menghasilkan
sesuatu yang baru.

14. Pertimbangkan Ruang

Sebagian besar logo memerlukan zona eksklusi, yaitu area seputar logo
yang tidak dimaksudkan untuk diisi oleh elemen lainnya. Ruang ini berfungsi
sebagai perlindungan terhadap integritas logo. Contoh: logo tidak akan
berubah ketika ditambah simbol legalitas seperti R, TM atau lainnya.

15. Terus Berlatih

Terakhir sering-sering lah berlatih mengembangkan kemampuan, cari


berbagai informasi tentang desain dan beberapa referensi untuk desain logo
yang Anda buat. Jika ada satu hal yang Anda ingat dari Tips ini, buatlah itu
sebagai aturan Anda dalam mendesain.
KESALAHAN YANG HARUS DIHINDARI
1. Meremehkan Skema Warna
Warna merupakan esensi dari setiap seni visual. Cukup sering seorang
desainer mengabaikan nilai penggunaan warna yang baik. Pemilian warna
dalam sebuah desain sangat berpengaruh terhadap hasil akhir desain
tersebut, konsep visual yang sudah bagus namun pemilihan warna yang
kurang maksimal akan menghasilkan desain kurang bagus.
Meskipun memilih warna adalah hal pribadi Anda, tapi ada beberapa
petunjuk yang bisa dijadikan titik awal untuk bereksplorasi lebih jauh salah
satunya adalah dengan memakai warna yang sesuai dengan jenis bisnis yang
dibuat. Misal logo yang Anda buat untuk sebuah usaha Wedding Organizer
maka warna-warna gold, merah marun, putih memiliki atmosfir yang sesuai.
Akan dibahas di artikel lain tentang tips memilih warna yang baik dalam
desain.
2. Keren dan Mencolok
Inovasi adalah hal yang luar biasa, inilah cara kebanyakan orang untuk
mengembangkan diri, mencoba hal-hal baru dan menemukan gagasan lain
untuk desain Anda. Tapi semua hal memiliki aturan dan batasan tersendiri,
berinovasi memang sangat penting namun eksperimen yang berlebihan bisa
menghasilkan logo yang indah untuk dilihat sayangnya tidak bisa dikenali
dengan merek itu sendiri. So keep on your track.
3. Typography Berlebihan
Dalam aturan logo, Jenis huruf yang disesuaikan atau buatan sendiri
(hand-drawn) lebih efektif dari pada font yang mudah didapat / tersedia secara
online. Logo yang Anda rancang bisa terhindar dari plagiat. Selain itu jenis
huruf kostum lebih disukai atau mudah dikenali dalam logo daripada font yang
didownload di internet.
Karena yang dibahas adalah logo, usahakan custom lettering yang
anda buat tidak berlebihan, pastikan hal itu tidak membuat logo Anda menjadi
sulit untuk dibaca.
4. Mudah Diprediksi
Desain rancangan Anda tidak akan menonjol jika terlihat sama dengan
desain yang sudah ada diluar sana. Buatlah logo yang agak asing namun
tetap bisa diandalkan serta harus tetap menyampaikan sebuah cerita,
perasaan atau tindakan.
5. Berfikir Paling Istimewa
Percaya pada kemampuan sendiri adalah hal yang baik. Namun satu
hal yang harus diketahui, menempatkan diri Anda dalam kategori "terbaik"
dapat menghambat perkembangan skill Anda. Akan selalu ada orang yang
lebih baik dan lebih professional di luar sana, jika Anda mengingat hal ini,
Anda akan berusaha lebih keras untuk tumbuh sebagai desainer grafis yang
lebih berkemampuan (professional).

Anda mungkin juga menyukai