Anda di halaman 1dari 2

Cara Meningkatkan Personal Branding

Setidaknya ada tujuh tips personal branding utama yang perlu Kita lakukan untuk membangun
personal branding di era digital. Apa saja langkah-langkah tersebut? Yuk, simak penjelasannya di
bawah ini!

1. Tampilkan Citra Diri Sesuai Portofolio


Mungkin Kita sering kali mendengar, “Ah, pencitraan saja itu” atau semacamnya.
Apakah pencitraan itu tidak baik? Bisa iya, bisa tidak. Jika Kita menampilkan citra yang jujur
kepada publik, tentu saja tidak apa, bahkan dianjurkan. Sebaliknya, jika Anda menampilkan
citra yang tidak sesuai dengan kenyataan, tentu itu menjadi pembohongan publik. Apa yang
Anda tampilkan, berbeda dengan apa yang benar-benar Anda kerjakan.
Nah, jadi pastikan dulu citra seperti apa yang ingin Anda tampilkan. Misalnya, Anda
ingin menampilkan citra sebagai penulis skenario film yang sukses. Yang perlu Anda lakukan
terlebih dahulu adalah membangun portofolio yang sesuai, yaitu skenario film. Anda bisa
bekerja sama dengan sutradara dan produser untuk membangun portofolio tersebut.
Jangan sampai Kita menampilkan citra diri sebagai penulis skenario film sukses, tapi
tidak punya portofolio yang mendukung. Tentu hal itu akan menjadi bumerang bagi Anda.
Bahkan ketika Anda berhasil terkenal dengan menggunakan portofolio tipuan, publik selalu
punya cara untuk menemukan asli atau tidaknya.

2. Bagikan Portofolio
Nah, setelah Anda punya portofolio yang mendukung dan paham citra seperti apa yang
ingin Anda tampilkan, saatnya membagikan karya Anda! Ingat, dalam personal branding tidak
ada kata malu. Anda harus percaya diri terhadap diri sendiri dan tentu saja karya-karya yang
sudah Anda buat. Setiap bidang pekerjaan biasanya memiliki media berbagi portofolio masing-
masing. Misalnya saja, para designer biasanya membagikan karyanya di Dribbble. Fotografer
bisa membagikan karyanya di Photostock atau Shutterstock.
Jadi pastikan dulu di bidang pekerjaan Anda apakah sudah memiliki media untuk
pamer portofolio atau belum. Jika bidang pekerjaan yang Anda geluti tidak punya media
berbagi, apa yang harus Anda lakukan? Tak perlu khawatir, internet selalu punya solusinya!

3. Buat Website Pribadi


Tidak semua bidang pekerjaan menyediakan media berbagi portofolio seperti Dribbble
atau Photostock. Walaupun begitu, bukan berarti tidak ada jalan lain karena Anda bisa membuat
media sendiri untuk memamerkan portofolio Anda! Media apa itu? Yup, Anda bisa
menggunakan website! Tidak perlu khawatir soal hal teknis karena teknologi semakin canggih.
Kini Anda bisa membuat website tanpa perlu pengetahuan coding sama sekali. Anda cukup beli
hosting, domain, dan install platform pembuatan website. Mudah sekali, bukan?
Website pribadi punya banyak kelebihan tersendiri. Pertama, Anda bebas mengatur
konten di dalamnya. Semua aturan style guideline, Anda sendiri yang membuat. Jadi website
bisa diatur sesuai dengan gaya Anda.
Kedua, kredibilitas Anda semakin meningkat. Personal branding adalah proses untuk
mendapatkan kepercayaan dari banyak orang. Dengan mempunyai website dan domain sendiri,
Anda bisa lebih meyakinkan banyak orang di internet.
Ketiga, bisa jadi investasi. Media-media portofolio tentu memberikan batasan apa saja
yang bisa Anda lakukan. Berbeda dengan media portofolio, dengan website Anda bisa
mengembangkannya sesuka hati. Bahkan Anda bisa menjual produk sendiri di website!
Nah, sudah siap untuk membuat website portofolio sendiri? Kami sudah mengulas
langkah-langkah membuat web portofolio dengan mudah untuk pemula.
4. Maksimalkan Media Sosial
Proses membangun personal branding masih panjang. Namun, jangan menyerah dulu.
Untuk poin yang satu ini sudah cukup familiar untuk Anda, yaitu media sosial. Ada banyak
media sosial yang bisa Anda gunakan untuk keperluan strategi personal branding. Dari
Instagram, YouTube, Twitter, Facebook, sampai LinkedIn. Apakah semuanya harus digunakan
untuk personal branding? Bisa iya, bisa tidak. Tergantung kebutuhan, bidang pekerjaan, dan
target audience Anda. Anda bisa saja menggunakan hanya satu, dua, atau bahkan semua kanal
media sosial yang ada. Intinya adalah riset terlebih dahulu. Anda bisa mengikuti
panduan memaksimalkan media sosial ini untuk membantu Anda menentukan media sosial
mana yang tepat untuk Anda.

5. Buat Strategi Konten


Portofolio sudah banyak, website sudah ada, media sosial juga sudah ada, kini
waktunya membuat strategi konten. Anda tidak bisa hanya duduk diam dan menunggu orang-
orang mengunjungi website portofolio Anda.
Anda perlu menjemput calon klien untuk mengunjungi profil Anda baik di media sosial
maupun website. Nah, untuk mencapai hal tersebut, diperlukan strategi konten. Anda bisa
memulainya dari blog.
Di blog, Anda bisa berbagi insight, tips, atau tutorial di bidang yang Anda kuasai.
Misalnya, Anda adalah seorang graphic designer. Anda bisa membuat tips memulai karier
sebagai graphic designer atau tutorial desain menggunakan tools tertentu.
Dengan membuat konten yang solutif dan menarik, Anda bisa menjaring banyak
pembaca. Setelah mengumpulkan banyak pembaca, Anda bisa mulai menawari mereka jasa
atau produk yang Anda jual.

6. Bangun Networking
Networking adalah hal yang tidak bisa dihindari dalam personal branding. Meskipun
Anda adalah orang yang pemalu atau tidak suka bertemu dengan orang asing, membangun
networking adalah sebuah keharusan. Melalui networking Anda bisa bertemu dengan teman
baru, partner kerja baru, peluang kerja yang lebih baik, klien baru, investor, atau bahkan mentor
baru. Anda bisa mulai membangun networking dari internet. Biasanya setiap bidang pekerjaan
biasanya mempunyai komunitasnya masing-masing di internet. Baik itu di grup Facebook,
Kaskus, atau bahkan ada website komunitasnya sendiri.

7. Berkolaborasi
Dari networking yang sudah dibangun, Anda bisa bertemu dengan orang yang punya
visi dan misi yang sama dengan Anda. Jika menemukan orang yang tepat, Anda bisa
mengajaknya berkolaborasi dengan Anda.
Kolaborasi adalah salah satu tips membangun personal branding Anda. Dengan
kolaborasi, Anda bisa mendapatkan insight baru, ide baru, sampai bahkan karya baru bersama
partner kolaborasi Anda. Kolaborasi akan menuntut Anda untuk bisa terus berkembang dan
tidak stuck di level yang sama.

Anda mungkin juga menyukai