Anda di halaman 1dari 10

Apa Itu Branding?

Branding adalah aktivitas yang bertujuan untuk mempromosikan atau


memasarkan sebuah brand. Sehingga, brand serta produk-produknya bisa
semakin dikenal luas oleh target pasar

Untuk memahami lebih dalam tentang apa itu branding, Anda perlu
mengetahui pengertian merek/brand terlebih dahulu. Menurut American
Marketing Association, brand adalah nama, desain, simbol, atau karakteristik
dari sebuah produk atau jasa yang membedakannya dari yang lain.

Dengan kata lain, proses menentukan misi, visi, serta brand identity bisa


dikategorikan sebagai aktivitas branding juga.

Baca Juga: Apa itu Rebranding dan Kenapa Penting?

Apa Saja Unsur-Unsur dalam Branding?


Berikut adalah beberapa unsur yang dapat menggambarkan suatu brand:

 Misi dan Visi — Misi dan visi adalah fondasi dari brand Anda.
Keduanya bisa diartikan sebagai berikut: Misi merupakan solusi yang
ingin Anda berikan untuk memecahkan masalah yang ada, sedangkan
visi adalah tujuan jangka panjang yang ingin dicapai dengan merek
Anda.
 Logo — Logo adalah wajah dari sebuah brand. Untuk
menciptakannya, diperlukan gaya tulisan, warna, dan bentuk yang
dapat membekas dalam pikiran target pasar Anda.
 Jargon — Jargon dapat membantu calon pelanggan memahami apa
yang brand Anda ingin tawarkan.
 Website — Dulu, Anda dapat menampilkan citra brand
dengan advertising dalam bentuk pamflet, billboard, dan iklan televisi.
Namun, era digital mengharuskan setiap bisnis untuk memiliki situs
resmi. Untuk melihat manfaat website selengkapnya, Anda dapat
membacanya di artikel manfaat website ini.

Manfaat Branding untuk Bisnis Anda


Branding adalah salah satu cara memulai bisnis dari nol yang harus
diterapkan di industri mana pun. Berikut adalah beberapa manfaat branding
yang perlu Anda ketahui:
 Merek akan terkenal dengan mudah — Branding yang tepat akan
membuat merek Anda lebih mudah dikenal. Karena branding dapat
membedakan bisnis Anda dengan bisnis kompetitor. ,
 Memberikan bisnis Anda posisi yang kuat dalam industri —
Dalam jangka panjang, usaha memperkuat merek akan menempatkan
bisnis Anda pada posisi yang strategis dalam industrinya.
 Kepercayaan terhadap merek Anda akan meningkat — Brand
yang dikenal secara positif akan lebih dipercaya dan lebih mudah
menarik pelanggan baru. Selain itu, pelanggan lama juga akan betah
berbisnis dengan Anda jika kualitas dan citra merek terjaga.
 Mendukung pemasaran merek itu sendiri — Upaya marketing Anda
akan lebih mudah jika memiliki merek yang sudah dipercaya.
Konsumen yang puas dengan produk atau layanan Anda akan
cenderung merekomendasikannya ke orang lain.

Baca Juga: Apa Itu Marketing

Jenis-Jenis Branding yang Bisa Anda Gunakan


Sebelum Anda melakukan branding, Anda harus tahu terlebih dahulu apa itu
jenis branding yang akan digunakan. Karena, setiap jenis branding memiliki
tujuan yang berbeda. Media yang digunakan pun bisa bervariasi.

Nah, jadi apa saja sih jenis branding? Di bawah, kami akan jelaskan 5 jenis
dan contoh branding yang paling populer. Yuk lihat satu-persatu!

1. Product Branding

Product branding adalah jenis branding yang paling umum digunakan. Anda
pasti melihatnya dimana-mana. Mulai dari website dan media sosial, hingga
TV, koran, dan billboard.

Tujuan utamanya adalah untuk melakukan promosi produk yang baru


diluncurkan, atau meningkatkan penjualan produk lama.

Biasanya yang ditampilkan adalah fitur-fitur produk, harga produk, variasi


produk, dan nilai-nilai lain yang bisa menjadi keunggulan kompetitif.

Berikut adalah contoh product branding yang dilakukan KFC di akun


Instagram-nya:
2. Personal Branding

Pernahkah Anda melihat orang yang menggunakan namanya sendiri sebagai


brand? Nah, itu adalah bentuk personal branding.

Biasanya jenis branding yang satu ini digunakan oleh orang-orang yang
memiliki status tertentu. Seperti artis, politisi, atlit, dan juga selebgram.
Intinya, yang dituju adalah brand awareness, alias popularitas.

Strategi yang sering digunakan adalah social media markerting. Alasannya


sederhana, karena media sosial adalah platform yang paling tepat untuk
mengekspresikan karakter mereka.

Contohnya, Merry Riana – seorang motivator terkenal – rutin melakukan


personal branding di akun Facebook-nya:
Baca Juga: Digital Branding – Kunci Sukses Bisnis Online Anda

3. Corporate Branding

Apa itu corporate branding? Sesuai dengan namanya, corporate branding


adalah jenis branding yang bertujuan untuk mempromosikan suatu
perusahaan.

Biasanya yang dipromosikan adalah nilai-nilai perusahaan, etos kerjanya,


sejarah perusahaan, atau misi perusahaan. Sehingga, konsumen bisa
mengenal perusahaan lebih dalam.

Media yang digunakan bisa bermacam-macam. Seperti PR (public relation),


media sosial, website, dan sponsor event.

Berikut adalah contoh corporate branding yang dilakukan Gojek di website


mereka:
Baca Juga: Tips Membuat Nama Perusahaan yang Bagus dan Unik

4. Geographical Branding

Tentu Anda pernah mendengar tagline “Pesona Indonesia”, kan? Jika iya,


pasti Anda pernah melihat iklannya juga yang berisi keindahan alam dan
budaya Indonesia. Nah, ini adalah salah satu contoh geographical branding.

Jadi, geographical branding adalah jenis branding yang menonjolkan


keindahan, keunggulan, dan keunikan suatu wilayah. Biasanya jenis branding
ini digunakan oleh organisasi atau perusahaan yang terkait dengan bidang
pariwisata.

Nah, banyak media yang bisa digunakan untuk melakukan geographical


branding. Mulai dari video dan akun sosial media, hingga portal berita.

Berikut adalah contoh geographical branding yang dilakukan oleh KTO


(Korean Tourism Organization) di akun Instagram-nya:
5. Co-Branding

Co-Branding adalah jenis branding yang dilakukan bersama-sama oleh dua


brand atau lebih.

Tujuannya simple, yaitu untuk menarik minat dari seluruh bisnis yang
terlibat. Sehingga jangkauan konsumennya menjadi lebih banyak. Salah satu
contoh umum co branding adalah produk yang dihasilkan secara bersama-
sama.

Contohnya, Wall’s dan Oreo melakukan co branding dengan memasarkan


produk Cornetto Oreo Ice Cream.

5+ Strategi Branding Terbaik dan Contohnya


Strategi branding adalah rencana untuk membangun image bisnis agar bisa
bertahan dalam jangka panjang.

Lalu, apa saja strategi branding yang bisa Anda gunakan? Keenam kiat di
bawah ini akan membantu Anda memperkuat brand serta menjaganya berada
di posisi teratas.

Selain untuk perusahaan dan organisasi, strategi di bawah ini juga dapat
dimanfaatkan untuk personal branding.

1. Sebutkan Tujuan di Balik Brand Anda

Sebelumnya telah disebutkan bahwa solusi yang Anda janjikan melalui


sebuah produk merupakan salah satu bentuk branding. Akan tetapi, janji
tidaklah cukup untuk membentuk image yang dapat menciptakan dampak di
masyarakat. Apalagi, sudah banyak perusahaan yang melakukannya.

Pernyataan di atas mungkin susah dipahami, terutama apabila Anda belum


pernah mendengar tentang brand promise (janji) dan brand purpose (tujuan).

Pada dasarnya, brand promise adalah keunikan dari brand yang ingin Anda
gunakan untuk menarik perhatian calon konsumen. Di sisi lain, brand
purpose merupakan misi yang ingin Anda bawa dengan bisnis Anda.

Dari penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa keunikan memang mampu


menjadi pembeda diri Anda dari orang lain. Sesuatu yang unik juga dapat
menjadi pusat perhatian dengan mudah.

Akan tetapi, keunikan akan kehilangan nilainya seiring waktu berlalu. Untuk
mempertahankan kedudukan brand Anda, diperlukan sebuah nilai lebih, yaitu
alasan sebenarnya di balik bisnis Anda.

Salah satu contoh brand purpose yang bisa dijadikan inspirasi adalah ide
bisnis milik raksasa furniture asal Swedia, Ikea.

Pada halaman pengenalan visi dan ide bisnis di situs resminya, tertulis bahwa
bisnis mebel tersebut memiliki tujuan “to create a better everyday life for the
many people”, yang berarti untuk membuat kehidupan sehari-hari lebih baik.
Kalimat tersebut menjadi nilai jual lebih karena Ikea tidak sekedar mencari
pendapatan dari berdagang perlengkapan rumah tangga, tetapi juga
memperhatikan taraf hidup masyarakat.

Oleh karena itu, strategi brand harus meliputi sebuah misi yang bisa
dilakukan dengan ikhlas.

2. Jaga Konsistensi Brand

Salah satu ciri bisnis, baik bisnis digital maupun tidak, yang dapat bertahan
lama adalah konsistensi — dalam berbagai hal, termasuk warna, ide, desain
logo, dan gaya bahasa. Mengapa?

Harmoni yang ditemukan pada sebuah merk akan membentuk persepsi positif
dalam pikiran masyarakat. Selain itu, hal tersebut juga membuat bisnis Anda
lebih mudah diingat.

Contoh sederhananya adalah sebuah rumah makan. Menu yang disajikan di


tempat itu terbilang enak, sehingga Anda menjadi pelanggan setelah
mencobanya sekali. Namun, kualitas masakannya berkurang setelah beberapa
kali Anda bersantap di sana. Jika ini terjadi, tentunya Anda kecewa bukan?

Pada kasus di atas, kejadian tersebut dapat dihindari apabila kru dapur
memiliki standar untuk mempertahankan kualitas pekerjaan mereka.

Pelajaran dari contoh tersebut juga dapat berlaku pada bisnis Anda. Namun,
pengaplikasiannya sedikit berbeda. Selain kualitas produk perlu dijaga,
konsistensi juga harus diterapkan pada media pemasarannya. Hal ini
dilakukan agar tidak terjadi kebingungan di antara para pelanggan Anda.
Apalagi jika bisnis Anda memiliki banyak kompetitor langsung.

Sebut saja Coca Cola. Merk minuman bersoda ini memang sudah ada
sebelum Anda lahir, tetapi perusahaannya masih memelihara konsistensi
brand yang kuat melalui keberadaannya di dunia maya. Coba perhatikan
tangkap layar dari akun media sosial untuk bisnis milik Coca Cola di bawah

ini.

Dapat Anda lihat bahwa Coca Cola menggunakan logo yang sama pada
ketiga akun tersebut. Di balik itu, aksen warna pada ketiganya juga sama,
yaitu merah. Bisa Anda bayangkan jika tiba-tiba perusahaan tersebut
mengganti warna dominan brandnya dengan biru. Padahal, Pepsi yang
menjadi pesaing utamanya telah lebih dahulu diasosiasikan dengan warna
tersebut. 

Jika dicermati, slogan di deskripsi akun pada gambar kedua dan ketiga pun
berbunyi sama: “Spreading optimism, one bottle at a time, or maybe two
bottles to share”.

Nah, contoh konsistensi brand yang diterapkan oleh Coca Cola bisa
digunakan untuk memperkuat strategi brand Anda.

3. Memiliki Website

Seperti yang telah diperlihatkan Coca-Cola pada contoh tadi, media sosial
merupakan salah satu alat untuk membangun bisnis Anda. Namun, usaha
branding sebuah perusahaan belum lengkap tanpa membuat website.

Mengapa website? Dalam sebuah studi Verisign, 88 persen perusahaan setuju


bahwa memiliki website memudahkan konsumen untuk menemukan mereka.
Hal ini dikarenakan kebiasaan pembeli yang telah berubah. Kini, 82
persen dari mereka mencari produk atau jasa yang diinginkan di internet.

Banyak UKM yang berhasil membangun kesuksesan mereka dengan bantuan


website. Yang dimaksud UKM adalah bisnis perseorangan dengan modal dan
pendapatan yang belum terlalu besar, seperti Makaroni Ngehe dan Kampung
Souvenir.

Bisnis aksesoris dan gamis Bali itu kini dapat meraup omzet hingga Rp 400
juta per bulan. Bahkan, berkat situsnya yang berupa toko online, bisnis
tersebut mendapatkan konsumen dari luar negeri.

Selain itu, Kampung Souvenir juga telah menggunakan logo dan slogan
seperti yang bisa dilihat pada tangkap layar halaman utama situsnya.

Jika ingin bisnis Anda cepat dikenal melalui internet, mengikuti jejak
Kampung Souvenir adalah salah satu cara yang dapat ditempuh.

Sebagai informasi tambahan, Anda tidak harus selalu membuat website toko


online untuk berjualan. Anda bisa saja memakai profil perusahaan untuk
menampilkan produk atau jasa yang ditawarkan.
Yang penting, situs bisnis Anda memiliki konten yang mudah dipahami dan
menampilkan kekhasan merk Anda. Tanpa lupa, desain website Anda harus
mengikuti standar brand yang telah ditentukan.

Nah, untuk dapat memiliki website yang mudah diakses oleh pengunjung,
Anda harus memilih hosting domain yang berkualitas. Selain itu, pastikan
Anda memilih domain yang mudah diingat.

Anda mungkin juga menyukai