Anda di halaman 1dari 11

HANDOUT

BRANDING & MARKETING


MATERI AJAR

A. Brand dan Branding


1. Brand
Setiap Perusahaan memiliki satu brand yang menghasilkan produk tertentu
sehingga membedakannya dengan prnjual dan Perusahaan lain yang memiliki nilai
yang berbeda setiap merek-nya. Perbedaan tersebut harus jelas dan terlihat secara
nyata dengan performa dan kualitas suatu produk dari sebuah merek atau simbolis,
emosional, dsan tidak kasat mata yang mewakili sebuah merek.
Menurut jenita (2005) Brand adalah ide, kata, desain grafis, dan suara/bunyi
merupakan symbol produk jasa, dan perusahaan yang memproduksi produk dan jasa
tersebut.

2. Branding
a. Pengertian branding
Brand dan branding merupakan proses yang berbeda. Branding adalah proses
mendesain, merencanakan, dan mengkomunikasikan nama serta identitas dengan
tujuan membangun atau mengelola reputasi.

b. Fungsi dan tujuan branding


Secara umum, tujuan branding adalah membentuk persepsi positif di kalangan
masyarakat, memperkuat kepercayaan pelanggan pada merek, serta membangun
kesetiaan pelanggan terhadap merek tersebut. Namun selain itu, terdapat beberapa
fungsi branding lain, seperti:
1) Membentuk Identitas Merek yang Kuat
Identitas merek atau brand identity adalah hal-hal yang terlihat dari suatu
merek. Dengan branding yang tepat, perusahaan dapat menciptakan brand
identity yang kuat Sehingga, perusahaan tersebut dapat membedakan merek
dari pesaing dan memberikan pengalaman yang konsisten bagi konsumen.
2) Meningkatkan Kesadaran Merek
Kesadaran merek atau brand awareness adalah rasa familiar yang dimiliki
pelanggan atas sebuah produk atau jasa. Nah, fungsi branding juga untuk
meningkatkan brand awareness di masyarakat luas. Semakin dikenal merek,
semakin besar kemungkinan konsumen untuk membeli produk atau jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan.
3) Meningkatkan Nilai Merek
Nilai merek atau brand equity adalah nilai lebih yang perusahaan dapatkan
karena brand tersebut lebih berkesan dari pesaing. Branding juga berfungsi
untuk meningkatkan brand equity. Kenapa demikian? Sebab, merek dikenal,
dihormati, dan diandalkan memiliki nilai yang lebih tinggi di mata konsumen.
Hal tersebut dapat membantu perusahaan dalam meraih pendapatan yang lebih
tinggi di masa depan.
4) Membangun Citra Perusahaan
branding bertujuan untuk membangun citra positif perusahaan. Reputasi
perusahaan yang positif menunjukkan bahwa produk atau jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan tersebut tidak diragukan kualitasnya. Dengan
begitu, perusahaan dapat lebih mudah dalam mempertahankan konsumen yang
sudah ada sambil menarik minat calon pelanggan untuk mencoba produk
mereka.
5) Meningkatkan Penjualan
branding secara tidak langsung bertujuan untuk meningkatkan penjualan.
Brand yang kuat dapat membangun koneksi emosional dan meningkatkan
loyalitas pelanggan. Pada akhirnya, penjualan produk atau jasa suatu
perusahaan jadi semakin meningkat.

c. Jenis branding
Meskipun branding memiliki banyak macam, terdapat enam jenis branding
yang perlu Anda ketahui, yaitu product branding, service branding, corporate
branding, co-branding, personal branding, dan employer branding.
1) Product Branding
Product branding adalah jenis branding yang fokus pada pengembangan merek
untuk produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Dalam praktiknya, perusahaan
akan menciptakan brand yang kuat untuk setiap produk yang diluncurkan ke
pasaran. Tujuannya yaitu untuk membedakan produk dari pesaing dan
menciptakan kepercayaan konsumen untuk memilih produk tersebut.
2) Service Branding
Service branding merupakan jenis branding yang fokus dalam membangun
merek untuk jasa atau layanan tertentu. Tujuannya tak jauh beda dengan
product branding, yaitu untuk menonjolkan keunggulan layanan guna menarik
minat calon pelanggan terhadap layanan tersebut.
3) Corporate Branding
Corporate branding ialah tipe branding yang berfokus dalam mengembangkan
bisnis untuk perusahaan secara keseluruhan. Dengan kata lain, perusahaan
menciptakan identitas merek yang kuat bagi satu perusahaan, bukan hanya
untuk produk atau layanan tertentu. Tujuannya untuk membedakan perusahaan
dari kompetitor, menciptakan citra positif di benak konsumen, serta
membangun hubungan yang baik dengan para stakeholder.
4) Co-Branding
Co-branding adalah jenis branding di mana dua merek atau lebih bekerja sama
dalam sebuah kampanye branding atau produk baru. Tujuan co-branding yaitu
untuk memperluas pasar, meningkatkan brand awareness, serta memperkuat
reputasi perusahaan.
5) Personal Branding
Personal branding adalah tipe branding yang digunakan untuk
mengembangkan merek untuk individu atau pribadi, bukan untuk perusahaan.
Tujuannya untuk membedakan dirinya dengan orang lain di bidang yang sama,
serta meningkatkan peluang karir atau bisnis.
6) Employer Branding
Employer branding merupakan jenis branding yang fokus pada citra
perusahaan sebagai tempat kerja yang baik dan menarik bagi para karyawan.
Hal ini bertujuan untuk merekrut bakat-bakat terbaik, mempertahankan
karyawan yang sudah ada, serta menciptakan lingkungan kerja yang positif.

d. Manfaat branding
1) Membedakan Diri dari Pesaing
Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, branding bermanfaat untuk
membedakan perusahaan dengan kompetitor. Dengan identitas yang kuat dan
unik, perusahaan dapat menonjolkan ciri khas produk mereka demi menarik
minat konsumen.
2) Meningkatkan Kepercayaan Konsumen
Branding yang kuat dapat membantu membangun kepercayaan konsumen.
Ketika merek dianggap dapat diandalkan dan berkualitas, maka kemungkinan
konsumen memilih produk atau jasa tersebut jadi lebih besar.
3) Memperluas Pangsa Pasar
Manfaat lain dari branding adalah membantu perusahaan memperluas pangsa
pasar mereka. Dengan merek yang sudah dikenal dan diakui di berbagai
wilayah bahkan negara, perusahaan dapat menjangkau lebih banyak
konsumen.
4) Membantu Menahan Gejolak Pasar
branding bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan perusahaan agar bisa
tetap eksis dan bertahan di pasar, meskipun terjadi perubahan di pasar maupun
adanya persaingan baru. Hal ini karena perusahaan tersebut telah dikenal dan
dipercaya oleh para pelanggan setia.

B. Marketing
Marketing adalah stategi bisnis, layanan bisnis atau dapat juga di sebut dengan
kegiatan promosi produk yang dilakuakn oleh Perusahaan kepada target pasar untuk
menunjang penjualan suatu produk/jasa.
1. Strategi Marketing
Ada dua tahapan strategi marketing yang sering digunakan yaitu:
a. Pemesaran bisnis ke bisnis ( B2B)
b. Pemasaran bisnis ke konsumen ( B2C )
Pemasaran bisnis ke konsumen memiliki beberapa ragam yaitu:
1) Iklan berbayar
2) Cause marketing
3) Pemasaran relasional
4) Undercover marketing
5) Mulut ke mulut (word of mouth)
6) Pemasaran internet
7) Diversity marketing
2. Tahapan Marketing
1) Ide: Mengembangkan ide adalah proses penting dalam tahapan marketing.
Tentukan apa yang hendak dijual, berapa banyak pilihan yang tersedia, dan
bagaiman cara menyajikannya kepada konsumen.
2) Riset dan Pengujian: Sebagai bahan pertimbangan sebelum memasarkan
produk, biasanya dilakukan riset atau pengujian pasar. Hal ini dilakukan, di
antaranya untuk mengukur minat konsumen, menyempurnakan ide, sampai
menentukan harga produk.
3) Periklanan: Informasi yang telah diperoleh dari proses riset dapat digunakan
untuk menentukan strategi penjualan dan membuat kampanye periklanan.
Namun sebelum itu, tentukan tolak ukur konkret untuk mengukur efektivitas
kampanye periklanan.
4) penjualan: Tentukan di mana dan bagaiman rencana untuk menjual produk
kepada pelanggan.

3. Konsep P4 dalam marketing


1) Product (Produk maupun jasa)
Produk tersebut biasanya ditawarkan oleh pemilik perusahaan dengan tujuan
untuk memenuhi kebutuhan konsumen. yang dimaksud dengan produk adalah
segala bentuk yang ditawarkan ke pasar untuk digunakan atau dikonsumsi
sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar seperti jasa, fisik,
manusia, organisasi atau ide. produk tidak hanya ditawarkan, namun juga
memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Maka dari itu,
sejatinya sebelum membuat sebuah produk kamu perlu melakukan riset
terlebih dahulu. Kamu bisa memulai dengan pertanyaan-pertanyaan berikut:
a. Apa masalah yang dihadapi konsumen?
b. Solusi (produk) apa yang bisa Anda tawarkan?
c. Bagaimana konsumen akan menggunakan produk Anda?
d. Apa keunikan dari produk yang Anda tawarkan?
Melakukan riset adalah hal yang penting bagi pemilik usaha, sebab banyak
usaha atau bisnis gagal karena tidak sungguh-sungguh dalam melakukan riset.
Di mana produk yang sudah dibuat belum bisa memenuhi kebutuhan
masyarakat atau tidak banyak yang membutuhkannya. Maka dari itu, penting
buatmu untuk melakukan riset dengan baik terlebih dahulu ya!
2) Price (Harga)
Menentukan harga tentunya bukan suatu hal yang mudah, jadi kamu harus
fokus atau mengutamakan bagaimana caranya membuat konsumen merasa
pengeluarannya sepadan dengan apa yang didapatkan. Hal ini bisa kamu
lakukan dengan melakukan riset kepada pasar atau calon konsumen sebelum
mematok harga. Contoh pertanyaan riset bisa menggunakan list sebagai
berikut:
a. Berapa biaya produksi yang harus ditanggung untuk membuat produk atau
memberikan layanan yang ditawarkan?
b. Kira-kira berapa nilai dari produk yang bisa dinilai oleh konsumen?
c. Apakah harganya cukup mahal atau sudah pas? Apakah jika ada
pemotongan pelanggan akan tertarik namun tidak merugi?
d. Bagaimana harga yang dipatok oleh kompetitor?
3) Place (Tempat)
sebelum menentukan tempat yang tepat bagi usaha/bisnis, kamu harus
menentukan strategi yang tepat. Strategi yang tepat ini meliputi pemilihan
lokasi yang benar-benar sesuai dengan produk atau layanan. Jika pemilihan
tempat ini sudah strategis maka akan memiliki efek yang signifikan pula bagi
perkembangan dan kelancaran kegiatan bisnis.
4) Promotion (Promosi)
Dalam promosi marketing mix ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan
diantaranya menggunakan public relations, sales person atau periklanan.
Contoh strategi promosi yang dilakukan adalah dengan menggunakan iklan
sosial media, website atau beriklan melalui media cetak. Dari upaya ini
tentunya membutuhkan biaya yang besar pula, maka dari itu kamu perlu
mengatur strategi agar pengeluaran tetap seimbang dengan pendapatan.
4. Tujuan Markrting
1) Meningkatkan penjualan
Dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan produk atau jasa yang di tawarkan
terjual dengan baik dan terus mengalami kenaikan dalam jumlah.
2) Mendapat pelanggan baru
Dengan berhasil mengaet pelanggan baru, baik secara individu dan kelompok
merupakan hal yang baik.
3) Mempertahankan pelanggan
Tetap memperhatikan kualitas pelayanan, serta terus melakukan peningkatan
di berbagai aspek sebagai Upaya mempertahankan pelanggan,
4) Tingkat kepuasan pelanggan
Memperhatikan detail produk dan jasa yang di tawarkan, serta melakukan
pelayanan yang tepat, konsumen akan merasa puas.
5) Menaikan brand awareness
Semakin banyak orang yang akan mengetahui produk dan jasa yang di
tawarkan, kesadaran dan pengetahuan calon konsumen dapat menjadi opsi
pilihan.
6) Up-sell and cross-sell
Dengan menjual lebih banyak produk yang sama ke pelanggan yang sudah ada
(up-sell) atau menjual solusi bar uke pelanggan yang sudah ada (cross-sell)
7) Menciptakan peluang
Membawa solusi baru ke pasar membantu mendorong pertumbuhan
Perusahaan dan tim pemasaran produk seringkali bertanggung jawab atas
peluncuran produk atau layanan baru.
8) Rebrand dan repotition
Dapat mempercepat pertumbuhan bisnis tetappi harus memilih metrik seperti
pertanyaan posisi baru di media dan komunikasi analis (sebagai indicator
utama), kesadaran merk, atau peningkatan pertumbuhan.
9) Menaikan lalu lintas web
Membuat lebih banyak orang yang dating kesitus web/took online. Ini adalah
area lain di mana metrik kualitas sangta penting. Pastikan dapat mengukur lalu
lintas yang memenuhi syarat, rasio pentalan, konversi, waktu di halaman, atau
indikator serupa bahwa mendapatkan orang yang tepat untuk datang ke situs.

5. Jenis-jenis Marketing
1) Outbound Marketing
Outbound marketing adalah model pemasaran yang berhubungan dengan iklan
melalui berbagai media seperti iklan cetak, iklan televisi, telepon dan email.
2) Inbound Marketing
Tidak seperti outbound marketing, inbound marketing adalah mode pemasaran
yang berfokus untuk menarik pelanggan dengan melibatkan mereka dalam
strategi perusahaan.
3) Digital Marketing
Digital marketing adalah teknik pemasaran yang lebih memanfaatkan media
dan teknologi elektronik dan tidak lagi menggunakan cara-cara tradisional.
Media yang digunakan antara lain web search engine, social media, dan email
to website.
4) Search Engine
Marketing Mode search engine marketing, biasa disebut SEM, mencakup
semua aktivitas pemasaran untuk menampilkan produk atau layanan bisnis
Anda di halaman mesin pencari utama atau halaman hasil mesin pencari
(SERP).
5) Content Marketing
Content marketing adalah alat utama untuk pemasaran masuk dan digital.
Konten yang dibuat memungkinkan audiens Anda dan mesin telusur seperti
Google menemukan informasi yang mereka butuhkan di Internet.
6) Social Media Marketing
Social media marketing adalah jenis pemasaran yang melibatkan pembuatan
konten untuk mempromosikan merek, produk, atau layanan yang saat ini kami
tawarkan dan jual di berbagai platform media sosial.
7) Video Marketing
Video marketing adalah salah satu jenis content marketing yang menggunakan
video sebagai medianya. Idenya adalah membuat video dan mengunggahnya
ke situs web Anda, YouTube, dan media sosial untuk meningkatkan kesadaran
merek, menghasilkan konversi, dan tentu saja menutup kesepakatan.
8) Voice Marketing
Voice Marketing adalah teknik pemasaran yang menggunakan layanan media
utama lainnya seperti Amazon, Alexa, dan Google Home untuk mengedukasi
orang dan menjawab pertanyaan tentang topik yang diminati.
Oleh karena itu, dapat kita simpulkan bahwa marketing itu ibarat kaki dari
sebuah bisnis. Hal ini membuat bisnis perusahaan bergerak ke arah yang
diharapkan.

C. Segmentasi Pasar
1. pengertian segmentasi pasar
Pengertian segmentasi pasar yaitu pembagian kelompok konsumen atau
pembeli pada suatu bisnis yang mempunyai kebutuhan, karakteristik, dan juga
perilaku berbeda atau heterogen di dalam pasar tertentu yang kemudian akan menjadi
satu pasar homogen nantinya serta menjadi sasaran pasar dengan strategi tersendiri.
Segmentasi pasar ini merupakan salah satu strategi yang ada di dalam dunia bisnis
dengan mengelompokkan produk yang dimiliki sesuai dengan kemiripan, kesamaan,
minat, dan juga kebutuhan pelanggan.
Selain itu, segmentasi pasar merupakan strategi pemasaran suatu perusahaan
untuk mengenal minat dan kebutuhan konsumen di sebuah market yang menciptakan
produk baru yang sesuai dengan minat dan kebutuhan konsumen. Dengan kata lain,
pasar yang tadinya hanya berjumlah satu dan mempunyai cakupan luas berubah
menjadi beberapa pasar yang sifatnya homogen setelah mengalami segmentasi.
Tujuan utama dari segmentasi pasar ini yaitu membuat proses pemasaran lebih
terarah.
2. Manfaat segmentasi pasar
Segmentasi pasar merupakan salah satu strategi pemasaran yang bagus. Sebab, di
dalamnya ada beberapa manfaat yang akan menguntungkan perusahaan. Berikut ini
adalah beberapa manfaat yang bisa Anda peroleh:
1) Gagasan Pemasaran Menjadi Lebih Jelas
Manfaat yang pertama yaitu gagasan pemasaran menjadi lebih jelas. Sebab,
sebelum men-suplai barang, perusahaan sudah mengantongi data konsumen
yang akan membeli produk. Data-data tersebut tak hanya berkaitan dengan
karakteristik dan juga kebutuhan konsumen saja. Namun juga terkait animo
serta kemampuan daya beli masyarakat. Oleh sebab itu, perusahaan dapat
menentukan gagasan pemasaran yang lebih tepat sesuai dengan data-data
konsumen.
2) Lebih Mudah Mengatur Produk
Dengan adanya segmentasi pasar, dapat dipastikan pengaturan produk menjadi
lebih mudah. Sebab, sasaran konsumen dari produk tersebut sudah ada. Jadi,
pihak perusahaan tinggal memasarkan saja. Hal ini juga yang menjadi alasan
kenapa pemasaran setelah adanya segmentasi pasar lebih efektif dan juga
efisien. Sebab, peluang produk laris dibeli oleh konsumen lebih besar daripada
yang tidak menerapkannya.
3) Menemukan Perbandingan Antar Pasar
Apabila bisnis kita menerapkan segmentasi pasar, pastinya pihak perusahaan
sudah mengantongi karakteristik, daya beli, jenis marketing yang disukai, dan
juga kebutuhan pelanggan. Tak dipungkiri terkait dengan konteks ini, dimana
konsumen mempunyai ukuran yang berbeda-beda. Oleh karena itu, pihak
perusahaan dapat melakukan perbandingan antar pasar dengan melakukan
pengelompokan konsumen. Nantinya, akan muncul hasil perbandingan
kelompok mana yang lebih banyak membeli produk dan mana yang tidak.

3. Kelemahan segmentasi pasar


Sekalipun tindakan segmentasi memiliki se-deretan keuntungan dan manfaat, namun
juga mengandung sejumlah resiko yang sekaligus merupakan kelemahan-kelemahan
dari tindakan segmentasi itu sendiri, antara lain:
1) Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih
pendek.
2) Biaya penelitian/riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam
dan macam segmen pasar yang ditetapkan.
3) Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media tidak
menyediakan diskon.
4) Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa.
Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya
kanibalisme sesama produsen untuk produksi dan segmen yang sama.

4. Variabel segmentasi pasar


Setidaknya adalah lima jenis segmentasi pasar yang digunakan oleh berbagai
perusahaan. Berikut adalah penjelasan tentang jenis-jenis segmentasi pasar tersebut.
1) Segmentasi Perilaku
Segmentasi perilaku cenderung fokus menggali kebiasaan pelanggan dalam
membeli produk. Jenis segmentasi pasar yang satu ini terdiri dari pola
perilaku, seperti loyalitas pelanggan, konsumsi, gaya hidup, dan
lainnya. Segmentasi pasar berdasarkan perilaku memungkinkan Anda untuk
mengembangkan pendekatan marketing yang lebih bertarget. Hal ini karena
Anda menjadi lebih fokus pada apa yang diketahui tentang pelanggan dan apa
yang membuat mereka tertarik untuk membeli suatu produk.
2) Segmentasi Psikografis
Segmentasi psikografis adalah jenis segmentasi pasar yang fokus pada sifat
atau kepribadian pelanggan. Hal inilah yang membuat Anda butuh analisis
lebih dalam jika ingin menggunakan segmentasi psikografis. Adapun indikator
yang termasuk ke dalam segmentasi psikografis adalah kebiasaan, hobi, minat,
opini, kepribadian, gaya hidup, dan status sosial. Dengan mendefinisikan
persona pelanggan, Anda bisa menyesuaikan strategi pemasaran yang
sekiranya dapat menarik selera pelanggan.
3) Segmentasi Demografis
Segmentasi demografis adalah rincian persona pelanggan di pasar. Umumnya
jenis segmentasi ini dibagi berdasarkan usia, pendapatan, status pernikahan,
pendidikan, dan jenis kelamin. Segmentasi pasar menurut demografi adalah
jenis segmentasi yang paling dasar. Umumnya segmentasi demografis akan
digabungkan dengan jenis lain untuk membantu mempersempit lingkup pasar.
Hal ini akan membuat Anda lebih mudah dalam mengakses dan mendapatkan
informasi target pasar.
4) Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis adalah pengelompokkan target pasar berdasarkan lokasi
pelanggan. Selain itu, segmentasi geografis juga bisa mencakup wilayah yang
tidak ditentukan secara teknis, seperti lingkungan. Lokasi pelanggan dapat
membantu Anda dalam memahami kebutuhan pelanggan. Nantinya konsumen
dalam area yang sama dan memiliki preferensi sama akan dikelompokkan.
Adapun indikator dari segmentasi geografis antara lain kota, negara, kepadatan
penduduk, kepadatan penduduk, hingga iklim daerah.

5. Syarat segmentasi pasar


Dalam melakukan segmentasi pasar, perusahaan juga harus memenuhi syarat tertentu.
Nah, berikut adalah syarat segmentasi pasar yang dibutuhkan oleh setiap perusahaan.
1) Terukur
terukur Artinya, Anda harus memiliki data terukur tentang profil pelanggan.
Syarat ini menjadi hal yang penting karena akan menentukan proses kampanye
atau advertising untuk pasar. Selain itu, Anda juga harus memperkirakan
berapa banyak pelanggan yang akan membeli produk. Dengan begitu, Anda
bisa menghitung stok produk agar dapat mencukupi kebutuhan pasar.
Misalnya, salah satu segmen Anda cenderung membeli produk selama promosi.
Maka Anda perlu menyiapkan stok produk lebih banyak saat promosi agar
permintaan pelanggan terpenuhi.
2) Mudah Diakses
Pelanggan harus bisa mengakses informasi tentang produk dengan mudah.
Patokan ini akan membantu Anda menentukan strategi advertising yang
menjangkau target pasar dengan tepat. Dengan begitu, iklan yang Anda pasang
jadi lebih menguntungkan.
Contohnya, Anda menemukan bahwa segmen utama produk Anda sangat
bergantung pada iklan di surat kabar untuk mengetahui promosi produk.
Sedangkan segmen lainnya menggunakan aplikasi seluler untuk mendapat
informasi produk. Jadi, Anda perlu menyiapkan dua media iklan berbeda agar
bisa menjangkau dua segmen tersebut.
3) Dapat Dibedakan (differentiable)
Saat melakukan segmentasi pasar, Anda bisa membedakan setiap segmen
dengan jelas dan spesifik. Hal ini karena setiap segmen pasti memiliki
karakteristik yang berbeda. Misalnya, segmen yang dibedakan berdasarkan
jenis kelamin, usia, ataupun gaya hidup.
4) Cukup besar (Substansial)
Anda perlu memastikan bahwa segmen pasar Anda tidak hanya tertarik pada
produk Anda, tapi juga memiliki kemampuan untuk membelinya. Karena
segmen pasar harus bisa memberi keuntungan pada bisnis Anda. Makanya,
Anda tidak perlu terpaku mencari segmentasi pasar yang besar. Hal yang
terpenting adalah memastikan segmentasi tersebut memang mau mengeluarkan
uang untuk produk Anda. Jika memang segmentasi pasar Anda bisa
menjangkau pelanggan dalam jumlah besar, besar kemungkinan Anda akan
menjual produk tersebut dengan harga murah. Jadi, pastikan Anda memilih
segmentasi pasar dengan tepat.
5) Dapat Dilaksanakan (actionable)
dapat dilaksanakan atau ditindaklanjuti. Artinya, Anda harus memastikan jika
setiap segmen tersebut bisa mendapat pelayanan terbaik. Selain itu, segmen
pasar juga harus disesuaikan dengan jangkauan bisnis Anda.
TUGAS KELOMPOK

1. Tentukan produk busana yang akan di gunakan!


2. Buatlah brand yang menjadi cirikhas dari produk tersebut!
3. Lakukan branding pada brand yang sudah di tentukan sebelumnya!
4. Tentukan strategi marketing apa yang akan kalian gunakan untuk mempromosikan
produk tersebut!
5. Tentukan segmentasi pasar yang cocok untuk produk tersebut!

Anda mungkin juga menyukai