2. Branding
a. Pengertian branding
Brand dan branding merupakan proses yang berbeda. Branding adalah proses
mendesain, merencanakan, dan mengkomunikasikan nama serta identitas dengan
tujuan membangun atau mengelola reputasi.
c. Jenis branding
Meskipun branding memiliki banyak macam, terdapat enam jenis branding
yang perlu Anda ketahui, yaitu product branding, service branding, corporate
branding, co-branding, personal branding, dan employer branding.
1) Product Branding
Product branding adalah jenis branding yang fokus pada pengembangan merek
untuk produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Dalam praktiknya, perusahaan
akan menciptakan brand yang kuat untuk setiap produk yang diluncurkan ke
pasaran. Tujuannya yaitu untuk membedakan produk dari pesaing dan
menciptakan kepercayaan konsumen untuk memilih produk tersebut.
2) Service Branding
Service branding merupakan jenis branding yang fokus dalam membangun
merek untuk jasa atau layanan tertentu. Tujuannya tak jauh beda dengan
product branding, yaitu untuk menonjolkan keunggulan layanan guna menarik
minat calon pelanggan terhadap layanan tersebut.
3) Corporate Branding
Corporate branding ialah tipe branding yang berfokus dalam mengembangkan
bisnis untuk perusahaan secara keseluruhan. Dengan kata lain, perusahaan
menciptakan identitas merek yang kuat bagi satu perusahaan, bukan hanya
untuk produk atau layanan tertentu. Tujuannya untuk membedakan perusahaan
dari kompetitor, menciptakan citra positif di benak konsumen, serta
membangun hubungan yang baik dengan para stakeholder.
4) Co-Branding
Co-branding adalah jenis branding di mana dua merek atau lebih bekerja sama
dalam sebuah kampanye branding atau produk baru. Tujuan co-branding yaitu
untuk memperluas pasar, meningkatkan brand awareness, serta memperkuat
reputasi perusahaan.
5) Personal Branding
Personal branding adalah tipe branding yang digunakan untuk
mengembangkan merek untuk individu atau pribadi, bukan untuk perusahaan.
Tujuannya untuk membedakan dirinya dengan orang lain di bidang yang sama,
serta meningkatkan peluang karir atau bisnis.
6) Employer Branding
Employer branding merupakan jenis branding yang fokus pada citra
perusahaan sebagai tempat kerja yang baik dan menarik bagi para karyawan.
Hal ini bertujuan untuk merekrut bakat-bakat terbaik, mempertahankan
karyawan yang sudah ada, serta menciptakan lingkungan kerja yang positif.
d. Manfaat branding
1) Membedakan Diri dari Pesaing
Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, branding bermanfaat untuk
membedakan perusahaan dengan kompetitor. Dengan identitas yang kuat dan
unik, perusahaan dapat menonjolkan ciri khas produk mereka demi menarik
minat konsumen.
2) Meningkatkan Kepercayaan Konsumen
Branding yang kuat dapat membantu membangun kepercayaan konsumen.
Ketika merek dianggap dapat diandalkan dan berkualitas, maka kemungkinan
konsumen memilih produk atau jasa tersebut jadi lebih besar.
3) Memperluas Pangsa Pasar
Manfaat lain dari branding adalah membantu perusahaan memperluas pangsa
pasar mereka. Dengan merek yang sudah dikenal dan diakui di berbagai
wilayah bahkan negara, perusahaan dapat menjangkau lebih banyak
konsumen.
4) Membantu Menahan Gejolak Pasar
branding bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan perusahaan agar bisa
tetap eksis dan bertahan di pasar, meskipun terjadi perubahan di pasar maupun
adanya persaingan baru. Hal ini karena perusahaan tersebut telah dikenal dan
dipercaya oleh para pelanggan setia.
B. Marketing
Marketing adalah stategi bisnis, layanan bisnis atau dapat juga di sebut dengan
kegiatan promosi produk yang dilakuakn oleh Perusahaan kepada target pasar untuk
menunjang penjualan suatu produk/jasa.
1. Strategi Marketing
Ada dua tahapan strategi marketing yang sering digunakan yaitu:
a. Pemesaran bisnis ke bisnis ( B2B)
b. Pemasaran bisnis ke konsumen ( B2C )
Pemasaran bisnis ke konsumen memiliki beberapa ragam yaitu:
1) Iklan berbayar
2) Cause marketing
3) Pemasaran relasional
4) Undercover marketing
5) Mulut ke mulut (word of mouth)
6) Pemasaran internet
7) Diversity marketing
2. Tahapan Marketing
1) Ide: Mengembangkan ide adalah proses penting dalam tahapan marketing.
Tentukan apa yang hendak dijual, berapa banyak pilihan yang tersedia, dan
bagaiman cara menyajikannya kepada konsumen.
2) Riset dan Pengujian: Sebagai bahan pertimbangan sebelum memasarkan
produk, biasanya dilakukan riset atau pengujian pasar. Hal ini dilakukan, di
antaranya untuk mengukur minat konsumen, menyempurnakan ide, sampai
menentukan harga produk.
3) Periklanan: Informasi yang telah diperoleh dari proses riset dapat digunakan
untuk menentukan strategi penjualan dan membuat kampanye periklanan.
Namun sebelum itu, tentukan tolak ukur konkret untuk mengukur efektivitas
kampanye periklanan.
4) penjualan: Tentukan di mana dan bagaiman rencana untuk menjual produk
kepada pelanggan.
5. Jenis-jenis Marketing
1) Outbound Marketing
Outbound marketing adalah model pemasaran yang berhubungan dengan iklan
melalui berbagai media seperti iklan cetak, iklan televisi, telepon dan email.
2) Inbound Marketing
Tidak seperti outbound marketing, inbound marketing adalah mode pemasaran
yang berfokus untuk menarik pelanggan dengan melibatkan mereka dalam
strategi perusahaan.
3) Digital Marketing
Digital marketing adalah teknik pemasaran yang lebih memanfaatkan media
dan teknologi elektronik dan tidak lagi menggunakan cara-cara tradisional.
Media yang digunakan antara lain web search engine, social media, dan email
to website.
4) Search Engine
Marketing Mode search engine marketing, biasa disebut SEM, mencakup
semua aktivitas pemasaran untuk menampilkan produk atau layanan bisnis
Anda di halaman mesin pencari utama atau halaman hasil mesin pencari
(SERP).
5) Content Marketing
Content marketing adalah alat utama untuk pemasaran masuk dan digital.
Konten yang dibuat memungkinkan audiens Anda dan mesin telusur seperti
Google menemukan informasi yang mereka butuhkan di Internet.
6) Social Media Marketing
Social media marketing adalah jenis pemasaran yang melibatkan pembuatan
konten untuk mempromosikan merek, produk, atau layanan yang saat ini kami
tawarkan dan jual di berbagai platform media sosial.
7) Video Marketing
Video marketing adalah salah satu jenis content marketing yang menggunakan
video sebagai medianya. Idenya adalah membuat video dan mengunggahnya
ke situs web Anda, YouTube, dan media sosial untuk meningkatkan kesadaran
merek, menghasilkan konversi, dan tentu saja menutup kesepakatan.
8) Voice Marketing
Voice Marketing adalah teknik pemasaran yang menggunakan layanan media
utama lainnya seperti Amazon, Alexa, dan Google Home untuk mengedukasi
orang dan menjawab pertanyaan tentang topik yang diminati.
Oleh karena itu, dapat kita simpulkan bahwa marketing itu ibarat kaki dari
sebuah bisnis. Hal ini membuat bisnis perusahaan bergerak ke arah yang
diharapkan.
C. Segmentasi Pasar
1. pengertian segmentasi pasar
Pengertian segmentasi pasar yaitu pembagian kelompok konsumen atau
pembeli pada suatu bisnis yang mempunyai kebutuhan, karakteristik, dan juga
perilaku berbeda atau heterogen di dalam pasar tertentu yang kemudian akan menjadi
satu pasar homogen nantinya serta menjadi sasaran pasar dengan strategi tersendiri.
Segmentasi pasar ini merupakan salah satu strategi yang ada di dalam dunia bisnis
dengan mengelompokkan produk yang dimiliki sesuai dengan kemiripan, kesamaan,
minat, dan juga kebutuhan pelanggan.
Selain itu, segmentasi pasar merupakan strategi pemasaran suatu perusahaan
untuk mengenal minat dan kebutuhan konsumen di sebuah market yang menciptakan
produk baru yang sesuai dengan minat dan kebutuhan konsumen. Dengan kata lain,
pasar yang tadinya hanya berjumlah satu dan mempunyai cakupan luas berubah
menjadi beberapa pasar yang sifatnya homogen setelah mengalami segmentasi.
Tujuan utama dari segmentasi pasar ini yaitu membuat proses pemasaran lebih
terarah.
2. Manfaat segmentasi pasar
Segmentasi pasar merupakan salah satu strategi pemasaran yang bagus. Sebab, di
dalamnya ada beberapa manfaat yang akan menguntungkan perusahaan. Berikut ini
adalah beberapa manfaat yang bisa Anda peroleh:
1) Gagasan Pemasaran Menjadi Lebih Jelas
Manfaat yang pertama yaitu gagasan pemasaran menjadi lebih jelas. Sebab,
sebelum men-suplai barang, perusahaan sudah mengantongi data konsumen
yang akan membeli produk. Data-data tersebut tak hanya berkaitan dengan
karakteristik dan juga kebutuhan konsumen saja. Namun juga terkait animo
serta kemampuan daya beli masyarakat. Oleh sebab itu, perusahaan dapat
menentukan gagasan pemasaran yang lebih tepat sesuai dengan data-data
konsumen.
2) Lebih Mudah Mengatur Produk
Dengan adanya segmentasi pasar, dapat dipastikan pengaturan produk menjadi
lebih mudah. Sebab, sasaran konsumen dari produk tersebut sudah ada. Jadi,
pihak perusahaan tinggal memasarkan saja. Hal ini juga yang menjadi alasan
kenapa pemasaran setelah adanya segmentasi pasar lebih efektif dan juga
efisien. Sebab, peluang produk laris dibeli oleh konsumen lebih besar daripada
yang tidak menerapkannya.
3) Menemukan Perbandingan Antar Pasar
Apabila bisnis kita menerapkan segmentasi pasar, pastinya pihak perusahaan
sudah mengantongi karakteristik, daya beli, jenis marketing yang disukai, dan
juga kebutuhan pelanggan. Tak dipungkiri terkait dengan konteks ini, dimana
konsumen mempunyai ukuran yang berbeda-beda. Oleh karena itu, pihak
perusahaan dapat melakukan perbandingan antar pasar dengan melakukan
pengelompokan konsumen. Nantinya, akan muncul hasil perbandingan
kelompok mana yang lebih banyak membeli produk dan mana yang tidak.