Anda di halaman 1dari 8

B.

TINJAUAN PUSTAKA
1. Landasan Teori
1.1. Apotek
1.1.1. Pengertian Apotek
Apotek merupakan tempat melakukan berbagai pekerjaan kefarmasian,
penyaluran sediaan farmasi serta perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat.
Apotek adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang membantu pengoptimalan
kesejahteraan masyarakat. Selain itu juga apotek merupakan tempat pengabdian dan
praktek keprofesian oleh apoteker. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia apotek harus memiliki apoteker yang bertanggung jawab untuk menjalankan
kegiatan pelayanan kefarmasian kepada pasien berdasrkan standar keprofesiannya
(Prawiades, 2015).

1.1.2. Tugas dan Fungsi Apotek


Menurut PP No.51 tahun 2009, tugas dan fungsi apotek adalah :
 Tempat pengabdian profesi seorang Apoteker yang telah mengucapkan sumpah
jabatan Apoteker.
 Sarana yang digunakan untuk melakukan pekerjaan kefarmasian.
 Sarana yang digunakan untuk memproduksi dan distribusi sediaan farmasi antara lain
obat, bahan obat, obat tradisional, kosmetika.
 Sarana pembuatan dan pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,
penyimpanan dan pendistribusian atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan
obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan
obat dan obat tradisional

1.2. Strategi Pemasaran

1.2.1. Definisi Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah rencana yang menyeluruh, dan terpadu untuk


pemasaran barang dan jasa. Strategi pemasaran merupakan berbagai tujuan, sasaran
kebijakan, dan aturan yang memandu pemasaran barang dan jasa. Strategi pemasaran
adalah suatu rencana yang terkelola di bidang pemasaran untuk mencapai hasil yang
optimal (Untari dan Fajariana, 2018).

1.2.2. Elemen Strategi Pemasaran

 Menentukan segmentasi pasar (segmentasi)


 Mendefinisikan pasar sasaran (targeting)
 Positioning di pasar atau menentukan STP
(Subagyo, Bintoro, & Hutagaol, 2014)

1.3. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)


Bauran pemasaran merupakan strategi pemasaran untuk mencapai tujuan
organisasi dan konsumen. Model bauran pemasaran menekankan pada berbagai faktor
yang kemudian dikenal dengan istilah 4P yaitu produk, harga, tempat, promosi (product,
price, place dan promotion). Seiring dengan perkembangan zaman, jumlahnya meluas
hingga tujuh yaitu, produk, harga, promosi tempat, orang (personel), proses dan bukti
fisik. Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran terkontrol yang
dipadukan oleh perusahaan untuk
menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran sebagai berikut:
a Produk (product)
Produk yang dimaksud adalah terkait dengan produk berkualitas, yang ditawarkan
dengan harga terjangkau menjadi sasaran pasar. Brand produk juga menjadi penting
karena ada beberapa segmen di pasar yang menjadikan brand sebagai alasan utama
memilih produk
b Harga (price)
Harga menjadi kunci utama bagi konsumen untuk membeli barang, khususnya
konsumen untuk membeli barang. Penetuan harga bisa menjadi kekuatan untuk
bersaing di dalam pasar
c Promosi (promotion)
Promosi sudah jelas alat utama dalam pemasaran sebuah produk. Promosi dapat
berupa iklan di media cetak maupun elektronik, brosur, baliho, dan sponsorship
d Tempat (place)
Hal ini berkaitan dengan akses tempat maupun distribusi produk
e Personel (people/personnel)
Komitmen, insentif, penampilan, perilaku, dan kebiasaan. Apapun yang menempel
pada pelanggan maupun karyawan perusahaan
f Proses (process)
Beberapa indikator proses yang diperlukan adalah prosedur, kebijakan, mekanisasi,
arah aktifitas, dan sebagainya
g Bukti fisik (Physical evidence)
Merupakan lingkungan, warna, tata letak, dan fasilitas tambahan. Ini terkait dengan
tampilan sebuah produk / jasa yang ditawarkan.
(Kotler & Keller, 2016)
1.4. Branding

1.4.1. Definisi Branding


Menurut American Marketing Association (AMA) brand atau merek adalah nama,
istilah, tanda, simbol atau desain atau kombinasi dari semuanya yang bertujuan untuk
mengidentifikasikan suatu barang atau jasa dan akhirnya dapat membedakan diri sendiri
dengan yang lainnya. Sedangkan kumpulan kegiatan komunikasi yang dilakukan
perusahaan dalam rangka proses membangun dan membesarkan brand disebut dengan
branding (Kotler & Armstrong, 2008).

1.4.2. Fungsi Branding

 Sebagai Pembeda
Produk yang sudah memiliki brand kuat akan mudah dibedakan dengan brand merk
lain.
 Promosi dan Daya Tarik
Produk yang punya brand kuat menjadi daya tarik konsumen dan akan lebih mudah
dipromosikan kepada masyarakat luas. Produk dengan kekuatan brand akan menjadi
jauh lebih mudah untuk dibedakan dengan merek lain. Untuk merek yang bersaing
dalam kompetisi yang ketat, tentu hal ini menjadi poin kunci.
 Membangun Citra, Keyakinan, Jaminan Kualitas, dan Prestise
Fungsi branding adalah untuk membentuk citra sebuarh merek sehingga membuat
sebuah produk mudah diingat oleh orang lain. Jaminan Kualitas akan suatu produk
lebih bagus daripada produk lain merupakan daya tarik tersendiri. Branding adalah
startegi yang digunakan untuk membentuk citra sebuah brand. Dengan citra yang baik
dan kuat, dengan sendirinya orangorang akan yakin dengan kualitas sebuah produk.
Selain itu, produk akan semakin mudah untuk diingat oleh orang lain.
 Pengendali Pasar
Brand yang kuat akan lebih mudah mengendalikan pasar karena masyarakat telah
mengenal, percaya, dan mengingat brand. Tanpa susah payah melakukan promosi,
masyarakat akan lebih cepat mengenal suatu produk apabila brand nya sudah kuat

1.4.3. Tujuan Branding


 Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sebuah brand atau Membangun rasa
percaya masyarakat kepada brand
 Membentuk persepsi masyarakat tentang sebuah brand
 Membangun Rasa cinta dan loyalitas masyarakat terhadap sebuah brand

1.5. Branding Strategy


1.5.1. Definisi Branding Strategy
Menurut (van Riel & van Bruggen, 2002) strategi merek atau brand strategy
merupakan suatu rencana tersistematisasi serta proses implementasi pembentukan serta
pemeliharaan reputasi baik. Brand strategy merupakan manajemen suatu brand atau
merek yang mana ada berbagai aktivitas atau kegiatan yang mengatur semua elemen
yang mempunyai tujuan membentuk suatu brand atau merek (Schultz & Barnes, 1999).

1.5.2. Pilihan Branding Strategi

Ada beberapa pilihan menentukan strategi merek perusahaan, seperti:


 Strategi Perluasan Lini Produk (Product Line Extension Strategy)
Product line extension strategy atau strategi perluasan lini produk ini merupakan
strategi merek yang mana perusahaan membuat produk baru atau tambahan di dalam
lini produk sama dan juga memakai brand sama. Akan tetapi, hal itu dilakukan dengan
tambahan fitur yang tertentu di produk yang baru, misalnya kandungan, desain, rasa,
bentuk dan lain-lainnya. Biasanya strategi ini dipakai perusahaan yang telah
mendapatkan kesuksesan dengan brand atau merek produk yang pertama.

 Strategi Perluasan Merek (Brand Extension Strategy)


Brand extension strategy atau strategi perluasan merek ini merupakan strategi
branding yang mana perusahaan akan mengambil kebijakan menggunakan merek yang
telah ada serta sudah sukses di pasaran untuk digunakan menjadi merek produk yang
baru pada lini produk berbeda. Dengan menggunakan brand atau merek yang telah
ada, perusahaan mempunyai harapan pada proses pengenalan produk ke pasaran lebih
mudah jadinya. Hal itu karena brand atau merek yang dipakai sudah dikenal oleh para
konsumen.
 Strategi Banyak Merek (Multi Brand Strategy)
Multi brand strategy atau strategi banyak merek ini merupakan strategi merek yang
mana perusahaan menggunakan banyak brand atau merek produk yang dijual di dalam
sebuah kategori produk sama. Salah satu alasan yang melatarbelakangi penggunaan
strategi ini adalah perusahaan tidak ingin untuk kinerjak dari merek yang telah ada
menjadi terganggu. Dengan begitu, ketika akan membuat lini produk menjadi lebih
luas, maka perusahaan akan untuk membuat merek yang baru.
 Strategi Merek Bersama (Co-Branding Strategy)
Co branding strategy atau merek bersama merupakan strategi merek yang mana
perusahaan atau beberapa perusahaan melakukan kerja sama menggunakan atau
menggabungkan dua brand atau merek untuk sebuah produk. Strategi merek ini
dipakai bertujuan mendapatkan kekuatan dari merek-merek yang dipakai tersebut.
Biasanya strategi ini dipakai perusahaan besar yang telah punya merek sangat kuat dan
terkenal. Dengan begitu, pengguna dari 2 merek digabungkan akan semakin membuat
kedudukan produk di pasaran semakin kuat.
1.4.4. Kegiatan Branding
Kegiatan Branding ada beberapa jenis yaitu :
 Personal Branding
Alat pemasaran yang digunakan untuk menopang nama seorang public figure, seperti
selebriti, politisi, dan musisi. Dengan mengangkat public figure, branding akan lebih
mudah melekat di mata masyarakat
 Corporate Branding
Branding yang bertujuan untuk meningkatkan reputasi sebuah perusahaan di pasar,
meliputi semua aspek yang dimiliki perusahaan tersebut, mulai dari produk/ jasa yang
ditawarkan hingga kontribusi kkaryawan terhadap masyarakat.
 Product Branding
Branding yang bertujuan mendorong konsumen agar lebih memilih produk yang
dimiliki perusahaan daripada produk pesaing.
 Geographic Branding
Branding yang bertujuan memunculkan gambaran dari sebuah produk atau jasa saat
nama lokasi tersebut disebutkan oleh seseorang.
 Cultural Branding
Branding yang bertujuadn mengembangkan reputasi mengenai lingkungan dan orang
dari lokasi tertentu atau kebangsaan
 Digital Branding
Branding dengan memanfaatkan media digitital seperti media sosial, website dan
sebagaimya dengan target pasar lebih luas

1.4.5. Digital Branding


Untuk menghindari pengeluaran yang berlebihan maka usahakan sebelum melakukan
proses branding terlebih dahulu disusun strategi yang dapat dilakukan secara sederhana dan
tanpa mengeluarkan biaya besar sehingga keuangan perusahaan lebih efektif dan efisien.
Diantaranya adalah:
 Media Sosial
Kita upayakan semaksimal mungkin penggunaan media sosial seperti facebook,
instagram, youtube dan twitter atau apapun yang saat ini paling banyak digunakan
untuk meningkatkan eksistensi merek usaha kita dan sebagai lahan promosi
 Website
Kita upayakan website semenarik mungkin sehingga menarik pelanggan. Deskripsikan
secara jelas dan lengkap semua hal tentang produk dan perusahaan kita.
 Signature Email
Pada dasarnya fungsi signature pada email secara tidak langsung telah membantu kita
mempromosikan usaha kita baik kepada teman, saudara, atau rekan kerja saat
membaca email kita. Karena Signature biasanya berisi nama pengirim, brand, alamat
dan kontak sang pengirim
 Email Marketing (Mailchimp)
Mailchimp adalah layanan email marketing terbaik yang memungkinkan kita
mengirimkan email berbentuk surat ataupun newsletter ke banyak penerima dalam
waktu bersamaan. Keunggulan mailchimp sebagai email marketing adalah template
yang beragam membuat kita bebas memilih template yang digunakan untuk meraih
perhatian pelanggan. Satu hal yang penting, Mailchimp juga memungkinkan untuk
membuat campaign pada Google Marketing Ads, Facebook Ads Campaign dan
Instagram Ads Campaign.
DAFTAR PUSTAKA

Kotler, P., & Armstrong, G. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran. In Erlangga. Jakarta.

Kotler, P., & Keller, kevin L. (2016). Marketing Management. In Pearson Education (15 ed.).
https://doi.org/10.35592/jrb.v3i1.975

Prawiades. (2015). ANALISIS STRATEGI BERSAING INDUSTRI BISNIS


FARMASI/APOTEK DI KOTA PEKANBARU. JOM FISIP, 3(2), 1–9. Diambil dari
https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/10663

Schultz, D., & Barnes, B. (1999). Strategic Brand Communication Campaigns . NTC Business
Books, Lincolnwood, IL. In NTC Business Books. Illionis.

Subagyo, Bintoro, M. H., & Hutagaol, P. (2014). Pengembangan Pasar Tenun Serat PT Retota
Sakti Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Manjemen IKM, 9(1), 54–66.

Untari, D., & Fajariana, D. E. (2018). Strategi Pemasaran Melalui Media Sosial Instagram (Studi
Deskriptif Pada Akun @Subur_Batik). Widya Cipta, 2(2), 271–278. Diambil dari
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/widyacipta

van Riel, C. B. M., & van Bruggen, G. H. (2002). Incorporating Business Unit Managers’
Perspectives in Corporate-branding Strategy Decision Making. Corporate Reputation
Review, 5(2–3), 241–251. https://doi.org/10.1057/palgrave.crr.1540177

Anda mungkin juga menyukai