Anda di halaman 1dari 12

STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN

CLINICAL SCIENCES
Dosen Pengampu : Apt. Dewi Rahmawati, M. Farm-klin

KELOMPOK 9
• Liza Kartika / 2113017068
• Suminar Sarwo Endah / 2113017069
• Nurfitra Fadiyah / 2113017078
• Uswatun Khasanah Duri Putri / 2113017081
• Randy Fitrianto / 2113017111
• Yeremias Lejau Kinam / 2113017118
• Zerlynda Bunga ’ Allo /2113017121
Infeksi : Kasus
Tn JP 62th, BB ± 75kg TB ± 170cm, MRS dengan keluhan mual, muntah, nyeri
pinggang, tidak bisa kencing, badan panas. Menurut pengakuan istri, Px memiliki

01 penyakit BPH (Benign Prostat Hyperplasia) dan sebelumnya tidak punya sakit
hipertensi maupun DM. Hasil observasi perawat pada saat masuk menunjukkan
temp 38,2 °C, TD 150/90. Hasil lab pada saat masuk adalah sbb Cr 6,2 mg/dl ;
BUN 75mg/dl; Na 122meq/L; K 2,8 meq/L; Asam urat 7,1 mg/dl; Alb (N); GDP 115
mg/dl; 2jPP (145 mg/dl); leukosit 15.000/mm3 . Pasien didiagnosa sebagai ISK
dengan insufisiensi ginjal kemudian mendapat terapi Cefotaxim 3x1g iv, Lasix
inj 1 x 1 amp, Primperan 3 x 1 amp, infus NS dan D5 (2:2). Pada keesokan harinya
perawat melaporkan TD 160/100mmHg, temp 38°C, Nadi 85x/min, urin 24jam 500
ml. Bagaimana Pharmaceutical care pada kasus ini ?
SOAP

Plan
Problem
Subjek Objek Assesment Monitoring
Medik
Farmakologi Non Farmakologi

Infeksi Gejala : • Pria Obat Dihentikan Disarankan Atur Gaya Hidup PCT: suhu tubuh
Saluran • Mual • Usia : 62 Thn Cefotaxim 3x1g iv, Ceftriaxone injeksi perubahan perilaku (misalnya Metocloporamid :
Kemih • Muntah • BB 75 Kg Alasan : Dosis : modifikasi fluida dan kafein, Mual-muntah
• Nyeri • TB 170 cm mengurangi merokok,
Pada Guideline 2019 i.v 1-2 g/hari tiap 12 jam. Ceftriaxone :
perunan berat badan.
Pinggang • GDP 115 mg/dl mengenai ISK telah dijelaskan Pada pasien geriatric dengan Hitung darah
bahwa terapi untuk pasien ISK Penurunan fungsi ginjal tidak Regimen penjadwalan
• Tidak bisa 80– 125 mg /dl) lengkap
menggunakan tiga golongan diperlukan penyesuaian Waktu luang,
kencing • G2PP 145 mg/dl tanda-tanda ruam
obat yaitu, Amoksisilin + dosis dan diberikan hingga pelatihan ulang kebiasaan,
• Badan • (110-180 mg/dl) Aminoglikosida, Sefalosforin mendorong buang air kecil, hipersensitivitas.
maksimal 2 gram per hari
panas • leukosit ↑ generasi II + Aminoglikosida (Lacy,2007). pelatihan kandung kemih kadar leukosit
15.000/mm3 atau pemberian Sefalosforin Alasan Pemilihan Obat : Rehabilitasi otot dasar (normal leukosit :
generasi ke III secara IV yang panggul 3.200-10.000m³)
(10.000) Ceftriaxone merupakan
merupakan terapi empiris pada Kadar gula darah
• Temp 38,2 °C golongan sefalosporin yang Otot dasar panggul,
UTI complicated. Namun biofeedback, puasa (normal >
• TD : 150/90 pada penggunaan antibotik sering digunakan pada kasus
ISK sebagai terapi empiris Neuoromodulasi eksternal 126mg/dL)
mmHg golongan aminoglikosida
sebesar 10-20% berisiko karena mempunyai efek stimulasi listrik yang tidak
• Hari ke-2 : bakterisidal yang kuat. Dari
terkena gagal ginjal. Sehingga dapat ditanamkan, stimulasi
• Temp 38°C beberapa jurnal saraf tibialis perkutan,
pasien geriatric
• TD 160/100mmHg,
• Nadi 85x/min,
• Urin 24jam 500 ml
Plan
Problem
Subjek Objek Assesment Monitoring
Medik
Farmakologi Non Farmakologi

dengan infusiensi ginjal lebih dijelaskan bahwa pada stimulasi elatical magnetik
aman diterapi menggunakan penggunaan antibiotik untuk ekstrakorporeal
sefalosforin generasi III. ISK dengan pasien geriatric Pengobatan terapi alternative
Pasien sudah diterapi yang mengalami penurunan Akupuntur
menggunakan Cefotaxime fungsi ginjal obat ceftriaxone
Alat inkontinensia, alarm yang
yang juga merupakan memiliki efektivitas besar buruk, alat pencegah kehamilan,
sefalosforin generasi ke III, dibandingkan dengan cefotaxim sisipan uretra (khusus wanita),
namun, dari jurnal jurnal yang kompresi uretra (khusus pria),
digunakan untuk terapi pada alat pengumpul eksternal
pasien geriatric dengan (khusus pria), kateter
penyakit ISK yang disertai
dengan insufisiensi ginjal intervensi suportif, pengganti
ditemukan terapi terbanyak toilet dan modifikasi lingkungan
dan efektif menggunakan obat lainnya, produk penyerap, terapi
ceftriakson. Sehingga, kami fisik
menyarankan mengganti (Dipiro,2020)
antibiotic pasien dengan
menggunakan ceftriakson
Plan
Problem
Subjek Objek Assesment Monitoring
Medik
Farmakologi Non Farmakologi

Obat Dilanjutkan Disarankan


Primperan Paracetamol 1g/6 jam
Dosis : Indikasi :
Metoklopramide 10 mg p.o Menurunkan demam pada
3 x 1, 30 menit sebelum pasien
makan (Lacy, 2007) Dosis :
Alasan : Infus Intravena 1gr untuk 4-6
Obat Primperan digunakan jam . Dosis Maks 4gr/hari
untuk mengatasi mual dan selama 15 menit. Dan untuk
muntah akibat ISK pada pasien dengan GFR dibawah 15
pasien. Pada keadaan pasien diberikan setiap 6 jam.
geriatric dengan infusiensi Alasan Penggunaan Obat
ginjal penggunaan
Paracetamol diberikan pada
metoclopramide aman dan
pasien untuk menurunkan suhu
tidak memerlukan
tubuh pasien akibat
peningkatan dosis.
pneunomonia. Diberikan secara
infus intravena untuk mencegah
interaksi terhadap
metocloporamide.
Metocloporamide dapat
meningkatkan kadar
paracetamol dengan
meningkatkan kadar
paracetamol dengan
meningkatkan absorbs GI.
Berlaku hanya untuk bentuk
oral dari kedua agen
(Medscape,2022)
Plan
Problem
Subjek Objek Assesment Monitoring
Medik
Farmakologi Non Farmakologi

Insufisiensi Cr 6,2 mg/dl (0,7-1,2) Obat Dihentikan Disarankan Dilihat dari nilai GFR yaitu Monitoring
ginjal BUN 75mg/dl; (7-30 infus NS dan D5 (2:2) NaCL 0.9% 13,104 ml/menit/1,72 mm2 Keseimbangn
mg/dl) pasien sudah memasuki stage 5 Elektrolit
Alasan : Dosis :
yaitu sudah termasuk gagal (Kadar Natrium
Na 122meq/L (135-145) Penggunaan Infus NS atau Kami merekomendasikan ginjal dan perlu dilakukan dan Kalium)
K 2,8 meq/L; (3,5-5,1) Normal Saline pemberian cepat 150 ml infus dialisis. Monitoring
Asam urat ↑ 7,1 mg/dl; (2- dikombinasikan dengan D5 salin hipertonik 3%atau
kadar Cr
8,5) atau dextrose merupakan setaranya selama 20 menit.
terapi untuk mengatur Kami menganjurkan Pengaturan asupan Kadar kreatinin
Alb (N); karbohidrat : 50 -60 % dari (normal 0,5-
keseimbangan elektrolit dan pemeriksaan kadar natrium
urin 24jam 500 ml menambah kadar glukosa kalori total 1,3mg/dL)
plasma setelah 20 menit
dalam darah. Sedangkan, dari Garam (NaCl) : 2 – 3 gram/hari Monitoring
sementara mengulang
data pasien, pasien mengalami Tekanan Darah
pemberian 150 ml infus salin
hiponatremia dan hipokalemia Goal : ˂140/90
hipertonik 3% atau Kalium 40-70 mEq/KgBB/hari
saja sedangkan untuk kadar mmHg (JNC 8)
gula darah pada pasien normal setaranya dalam 20 menit Pengaturan asupan lemak 30 –
berikutnya. 40 % dari kalori total. kadar BUN
sehingga tidak perlu diberikan
(normal 5-
infus Dextrose. Alasan penggunaan:
25mg/dL)
Pada pasien mengalami
hiponatremia dan hypokalemia Kadar elektrolit
sehingga kami menyarankan (normal Na 135-
untuk memberikan cairan 145 mmol/L)
elektrolit untuk menjaga K 3,5-5,0mmol/L
keseimbangan elektrolit pada
pasien.
Plan
Problem
Subjek Objek Assesment Monitoring
Medik
Farmakologi Non Farmakologi

Obat Dilanjutkan 285-295 mOsm/L (osmolaritas)


Lasix inj 1 x 1 amp, dan mOsm/kg (osmolalitas).
Cairan salin normal memiliki
Indikasi:
tingkat osmolaritas dan
Sebagai obat diuretic ada osmolalitas yang hampir serupa
pasien (Lacy, 2007) dengan serum sehingga disebut
Dosis : sebagai cairan isotonik.
Terapi dosis tinggi diberikan Osmolaritas cairan infus ini
untuk pengobatan oliguria adalah 308 mOsmol/L dan
pada gagal ginjal akut atau osmolalitas 286 mOsmol/kg.
kronis dengan laju filtrasi (Severs D, 2015)
glomerulus< 20 ml/menit tapi
lebih dari 5ml/mnit Disarankan :
fourosemide 240 mg
Valsartan 80 mg 1x1
diencerkan dengan 250 ml
dalam pengenceran yang Alasan :
cocok lalu diinfuskan selama Pasien – pasien yang mendapat
1 jam. terapi hemodialisis umumnya
Ketika digunakan dalam mendapatkan terapi
gangguan ginjal kronis dosis antihipertensi karena pasien-
oral awal 250 mg dapat pasien tersebut mengalami
diberikan, meningkat jika episode hipertensi meskipun
perlu dalam tahap 250 tidak
Plan
Problem
Subjek Objek Assesment Monitoring
Medik
Farmakologi Non Farmakologi

mg setiap 4-6 jam hingga memiliki etiologi hipertensi


maksimal 1.5 g dalam 24 jam sebagai penyakit utama.
dalam kasus luar biasa hingga Obat antihipertensi yang
2 g dalam 24 jam dapat direkomendasikan olej JNC 8
diberikan. untuk pasien CKD adalah ACEI
(Sweetman.et.al.2009) atau ARB.
Alasan : Golongan ARB memiliki
Pada pasien diberikan obat keunggulan jika dibandingkan
diuretic agar pasien dapat dengan golongan penghambat
buang air kecil. Pasien enzim pengubah angiotensin
mengalami kesulitan buang air yaitu tidak menyebabkan reaksi
kecil sehingga tetap harus anafilaksis dan efek samping
diberikan obat diuretic pada seperti pada golongan
pasien, kami tetap penghambat enzim pengubah
menyarankan untuk angiotensin. Golongan ini
memberikan obat furosemide sedikit atau tidak terdialisis
karena, untuk pasien geriatric sehingga memungkinkan
dengan infusiensi ginjal memberikan kontrol tekanan
pasien aman diberikan darah yang lebih baik pada
golongan diuretic loop yaitu pasien yang menjalani
furosemide. hemodialisis (Supadmi, 2011)
Plan
Problem
Subjek Objek Assesment Monitoring
Medik
Farmakologi Non Farmakologi

BPH (Benign Dilakukan Anamnesis atau wawancara Pengkajian hasil anamnesis serta
Prostat Hyper- (Riwayat, skor keluhan, catatan harian pemerikasaan fisik dan penunjang
plasia) berkemih min 3 hari, dan IPSS) (IAUI, untuk menjadi acuan pertimbangan
2017). pemilihan terapi atau pencitraan
seperti USG bahkan pembedahan
(IAUI, 2017).
Dilakukan pemeriksaan fisik dan
penunjang meliputi : Melihat status Pasien diminta untuk datang
urologis, colok dubur, pancaran urin, kontrol secara berkala (3-6 bulan)
urinalisis, pengecekan PSA, residu urin, untuk menilai perubahan keluhan
dan fungsi ginjal (IAUI, 2017). yang dirasakan (IAUI, 2017).

Anamnesis dilakukan untuk


mengetahui kemungkinan riwayat
penyebab BPH (cedera fisik, penyakit,
obat, pasca bedah), serta skoring
tingkatan gejala BPH (IAUI, 2017).

Pemeriksaan fisik dan penunjang


untuk melihat adanya kemungkinan
obstruksi infravesika, pertumbuhan
prostat, hematuria, leukositoria, retensi
urin, dll (IAUI, 2017).
Perhitungan
Daftar Literatur
Thank you

Anda mungkin juga menyukai