Anda di halaman 1dari 30

Complications Associated

with Diabetes: A Case Study

Kelompok 4
Rima Nurul Fauziyah 512332
Muhammad Yoga Aulia 513332
Tjang Ricky Chandra 524475
Citra Kurnia Solihat 525569
DEFINISI

Diabetes mellitus (DM)


merupakan suatu kelompok
penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang
terjadi karena kelainan sekresi
insulin, kerja insulin, atau
keduanya (Perkeni, 2021).
(Perkeni, 2021).
PATOFISIOLOGI

(Dipiro, 2020).
Kasus
Seorang pasien pria dengan kondisi lemah berusia 50 tahun yang
sebelumnya telah didiagnosis DM tipe II dengan riwayat tuberkulosis
datang dengan keluhan sesak napas, jantung berdebar, dan dispnea saat
beraktivitas. Pasien juga mengeluhkan ulkus yang dirasa sakit pada tulang
kering bagian kanan yang menyebar dari hari ke hari. Terdapat riwayat
keluarga dengan komplikasi kardiovaskuler. Pemeriksaan fisik
menunjukkan adanya pembengkakan pada kuku dan edema pada
ekstremitas bawah. Tuberkulosis disingkirkan setelah dilakukan tes
diagnostik
Saat pemeriksaan, kondisi umum secara keseluruhan adalah buruk dengan
denyut nadi 98/menit, suhu tubuh 100F (37,8C), tekanan darah 110/70
mmHg. Hasil EKG menunjukkan atrium fibrilasi dan pemeriksaan X-ray
menunjukkan adanya peningkatan Cardio Thoracic Ratio (CTR)
Pada awalnya pasien diperiksa tukak kakinya dan dokter meresepkan
Ceftriaxon setelah debridemen luka dan pembalutan. Kadar Gula Darah
yang terukur yaitu 143 mg/dl. Setelah pemantauan pasien selama satu hari
dengan berbagai tes yang dilakukan, telah dipastikan dan ditemukan
adanya gagal jantung kongestif (CHF) dengan atrium fibrilasi. Untuk
pengobatan CHF pasien diberikan warfarin dan digoxin
Pada hari pertama masuk RS pasien diberikan metformin untuk
mengontrol gula darah. Untuk infeksi diberikan ceftriaxone dan natrium
diklofenak serta dilakukan pembersihan luka infeksi dari pus dan
pengaplikasian duoderm dressing.

Pada hari kedua diresepkan digoxin untuk CHF dan atrial fibrillation serta
warfarin untuk mencegah tromboembolisme.
Pada hari ketiga pasien mengeluhkan BAB cair tanpa darah sebanyak 3
kali sehingga dokter meresepkan metronidazole IV.

Pada hari keempat INR pasien meningkat menjadi 6 sehingga penggunaan


warfarin dihentikan dan pasien diberikan Vitamin B Kompleks serta
albumin bebas garam.
Observasi pasien terus dilakukan hingga hari keenam, di mana tanda-tanda
vital sudah normal tetapi pasien mengeluhkan pusing dan nyeri abdominal.
Sehingga pasien diberikan KCL IV.

Pada hari ketujuh pasien sudah merasa baikan dan hasil laboratorium juga
menunjukkan prognosis yang lebih baik. Pasien diperbolehkan pulang dan
diberikan kaptopril serta carvedilol untuk masalah kardiak serta
diinstruksikan untuk mengganti dressing lukanya seminggu sekali.
Pemeriksaan Laboratorium
Blood Count

Nilai Normal Hasil

WBC 4-11,6x10^3 sel/uL 14,2x10^3 sel/uL

Hb 11,5 - 16,4 g/dl 13,7 g/dl

MCV 76 - 96 fl 85 fl

Platelet 150-400 x 100 sel/L 183 x 100 sel/L

Renal Test

Na+ 136-146 mmol/L 141 mmol/L

K+ 3,5-5 mmol/L 4,4 mmol/L

Urea 2,8-7,2 mmol/L 4,1 mmol/L


Pemeriksaan Laboratorium
Liver Sugar
Function Test
Test
Nilai Normal Hasil
Nilai Normal Hasil
Gula Darah <100 mg/dl 143 mg/dl
T.Protein 66-83 g/L 35 g/L
Another
Albumin 35-52 g/L 21 g/L Test

T.Bilirubin 5-21 umol/L 25 umol/L LDH 140 U/L 589 U/L

CRP 0.10 mg/L 46 mg/L Folic Acid 2,7 - 1,70 ng/mL 1,84 ng/mL

PT 10-13,5 detik 35 detik X-Ray CTR increased

aPTT 26-42 detik 25 detik ECG Atrial


Fibrillation rapid
INR <1,5 1,1 Ventricular
response
Terapi
Nama Obat Dosis 1 2 3 4 5 6 7

Ceftriaxone 2 g (IV) / 24 jam ✅ ✅ ✅ ✅ ✅ ✅ ✅

Na-diklofenak 75mg/3ml (IV) / 12 jam ✅

Metformin 500 mg (oral) / 8 jam ✅ ✅ ✅ ✅ ✅ ✅ ✅

Digoxin 0,25 mg (oral)/ 24 jam ✅ ✅ ✅ ✅ ✅ ✅

Warfarin 5 mg (oral) / 24 jam ✅ ✅

Metronidazole 500mg (IV) / 24 jam ✅

Albumin bebas garam 50 mg (IV) sekali ✅


Terapi
Nama Obat Dosis 1 2 3 4 5 6 7

Vitamin B Kompleks (IV) / 24 jam ✅ ✅ ✅ ✅

KCl 40 mEq (IV) sekali ✅

Obat discharge

Captopril 25 mg (oral)/ 24 jam

Carvedilol 12,5 mg (oral) / 24 jam diberikan selama 2 minggu

Metformin 500mg (oral) / 24 jam


SOAP
Problem Subjective Objective Assessment Planning
Medik

Diabetes Pasien merasa Kadar Gula Pemberian Metformin Terapi


Mellitus lemas Darah: 143 sudah tepat sebagai Metformin
mg/dl obat yang paling aman dilanjutkan
untuk mengontrol
Obat: kadar gula pada Monitoring
Metformin pasien dengan kadar gula
1x500mg gangguan darah
kardiovaskuler
(Dipiro, 2020)

(Han et al., 2019)

(NICE, 2022)
SOAP
Problem Subjective Objective Assessment Planning
Medik

Diabetic Keluhan Nilai WBC; Pemberian kedua obat tersebut Terapi dilanjutkan
Foot ulkus yang 14,2x10^3 sel/uL sudah tepat.
Infection dirasa sakit Ceftriaxon diberikan untuk Monitoring kondisi
pada tulang mengatasi infeksi pada ulkus di luka, nilai WBC
kering Obat: kaki.
bagian - Ceftriaxon
kanan yang 1x2g i.v Pemberian secara bersamaan
menyebar - Natrium dengan Natrium Diklofenak dapat
dari hari ke diklofenak membantu aksi sebagai antibakteri.
hari 2x75mg/3ml
i.v (Hari
pertama)
(Dipiro, 2020)

(Scimeca et al., 2010)

(Lipsky et al., 2012)


Natrium diklofenak memiliki aksi sebagai antibakteri dengan kemampuannya untuk menghambat sintesis
DNA pada bakteri. Telah dilaporkan bahwa natrium diklofenak dapat meningkatkan aktivitas antibakteri
pada beberapa antibiotik lainnya ketika diberikan secara bersamaan.
(Silva & Silva, 2018)

(Pionas-BPOM)
SOAP
Problem Subjective Objective Assessment Planning
Medik

CHF, Keluhan Pemeriksaan fisik: Pemberian sudah tepat yaitu Pengobatan


atrium Sesak nafas, Pembengkakan digoxin untuk mengontrol digoxin dilanjutkan
fibrilasi jantung Kuku, edema denyut jantung pada pasien dan pada hari ke-4
berdebar, ekstremitas bawah, dengan atrium fibrilasi warfarin stop
dispnea saat hasil EKG yaitu penggunaannya
beraktivitas atrium fibrilasi dan Pemberian Warfarin sebagai
hasil x-ray adanya antikoagulan tepat diberikan
peningkatan CTR untuk mencegah terjadinya Monitoring kadar
tromboembolisme digoxin, nilai INR
Obat: dan gejala klinis
- Digoxin 1x0,25mg Pada hari ke-4 terdapat pasien
- Warfarin 1x5mg kenaikan nilai INR mencapai 6
(Dipiro, 2020)

(Perki, 2020) (Lexicomp, 2023)

(ACCF/AHA, 2013)
SOAP
Problem Subjective Objective Assessment Planning
Medik

Diare Pasien Obat: Kemungkinan diarenya Pemberian


mengeluhkan - Metronidazole disebabkan oleh efek samping Metronidazole
BAB 1x500mg iv Digoxin. Sehingga pemberian dihentikan
sebanyak 3 antibiotik Metronidazole belum
kali tanpa tepat. Dapat dilakukan
darah terapi suportif
seperti hidrasi
cairan.

Jika memang
diperlukan,
ditambahkan terapi
probiotik (opsional).
(Connor, 2023)
(Dipiro, 2020)

(D’souza et al, 2002)

(Dipiro, 2020)
SOAP
Problem Subjective Objective Assessment Planning
Medik

Toksisitas Keluhan Nilai Albumin 21 Digoksin adalah obat yang terikat Pemberian
Digoksin pusing dan g/L dengan protein sebanyak 25% dan pengobatan
nyeri perut bersifat tidak aktif. dilanjutkan
Obat:
- Albumin bebas Pemberian sudah tepat karena Monitoring kadar
albumin bebas garam yang
garam 50g iv albumin dan gejala
diberikan untuk mencegah toksisitas
(sekali) dari digoxin (Pincus, 2016) klinis pasien
- Vitamin B
Kompleks 1xsehari Pemberian vitamin B kompleks
- KCL 40 mEq iv sebagai terapi suportif.
(sekali)
Pemberian KCl untuk mencegah
terjadinya hipokalemia akibat dari
toksisitas digoksin
(ACCF/AHA, 2013)
(Lexicomp, 2023)
Penggunaan Albumin

(DIH)

Penggunaan KCl

(Kester et al, 2012)

(DIH)
Tiamin bertindak sebagai vasodilator dan
meningkatkan fungsi ventrikel kiri dengan
mengurangi afterload dan meningkatkan diuresis.
Kekurangan tiamin dapat menyebabkan hipertrofi
jantung, disritmia dan kondisi memburuknya CHF
(Gaulden et al, 2018)

Suplementasi vitamin B kompleks dapat


melindungi ginjal dengan menurunkan kadar
homosistein, albuminuria dan sistatin C yang dapat
berkembang menjadi Diabetes Nefropati. Selain itu
Vitamin B kompleks memiliki peran dalam
pengaturan homeostasis glukosa dengan penurunan
gula darah puasa dan HbA1c serta memperbaiki
dislipidemia (Elbarbary et al, 2019)
Referensi
Aberg, J.A., Lacy,C.F, Amstrong, L.L, Goldman, M.P, and Lance, L.L., 2009, Drug Information Handbook, 17
edition, Lexi-Comp for the American Pharmacists Association.

Anderson JL, Halperin JL, Albert NM, Bozkurt B, Brindis RG, Curtis LH, DeMets D, Guyton RA, Hochman JS,
Kovacs RJ, Ohman EM. Management of patients with atrial fibrillation (compilation of 2006 ACCF/AHA/ESC and
2011 ACCF/AHA/HRS recommendations): a report of the American College of Cardiology/American Heart
Association Task Force on Practice Guidelines. J. Am. Coll. Cardiol., 2013; 61(18): 1935-44.

Butt, M. D., Tipu, M. K., Malik, I., & Khan, Y. H. (2017). Complications Associated with Diabetes: A Case Study.
National Journal of Health Sciences, 2(1), 43-46.

Connor B. Weir; Jacqueline K. Le. 2023. Metronidazole. In: StatPearls {Internet}. Available at:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539728/ (accessed 03.09.2023)

Elbarbary, N. S., Ismail, E. A. R., Zaki, M. A., Darwish, Y. W., Ibrahim, M. Z., & El-Hamamsy, M. (2020). Vitamin B
complex supplementation as a homocysteine-lowering therapy for early stage diabetic nephropathy in pediatric
patients with type 1 diabetes: A randomized controlled trial. Clinical nutrition (Edinburgh, Scotland), 39(1), 49–56.
https://doi.org/10.1016/j.clnu.2019.01.006
Gatta, A., Verardo, A., Bolognesi, M., 2012, Hypoalbuminemia, Internal and Emergency Medicine, 7 (3): S193–
S199.

Gaulden, J. K., Appel, S. J., & Kilcawley, V. (2018). Micronutrients in Congestive Heart Failure: An Integrative
Review. Int Arch Nurs Health Care, 4, 095.

Han, Y., Xie, H., Liu, Y., Gao, P., Yang, X., & Shen, Z. (2019). Effect of metformin on all-cause and cardiovascular
mortality in patients with coronary artery diseases: a systematic review and an updated meta-analysis.
Cardiovascular Diabetology, 18(1), 1-16.

Kester, Mark PhD., Karpa, Kelly PhD., Vrana, Kent E, PhD. 2012. Cardiovascular System. Elsevier’s Integrated
Review Pharmacoogy (Second Edition) Page 125-151. https://doi.org/10.1016/B978-0-323-07445-2.00008-2

Lipsky BA, Berendt AR, Cornia PB, et al. 2012 Infectious Diseases Society of America clinical practice guideline
for the diagnosis and treatment of diabetic foot infections. Clin Infect Dis. 2012;54:e132-e173.

NICE. (2022). Type 2 diabetes in adults: management [NG28]. NICE, London. Available at:
www.nice.org.uk/guidance/ng28/ (accessed 02.09.23)

PERKENI. (2021). Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa di Indonesia (1st
ed.). PB. PERKENI. https://pbperkeni.or.id/unduhan
Referensi
Scimeca, C. L., Bharara, M., Fisher, T. K., Kimbriel, H., Mills, J. L., & Armstrong, D. G. (2010). An update on
pharmacological interventions for diabetic foot ulcers. Foot & ankle specialist, 3(5), 285–302.
https://doi.org/10.1177/1938640010376994

Silva, A. A. D. L., & Silva, P. M. (2018). Non-antibiotic compounds: The activity of the NSAID diclofenac on
bacteria-a review. Int. J. Curr. Microbiol. Appl. Sci, 7, 340-351.

Yancy CW, Jessup M, Bozkurt B, et al. 2013 ACCF/AHA guideline for the management of heart failure: a report of
the American College of Cardiology Foundation/American Heart Association Task Force on practice guidelines.
Circulation. 2013;128:e240-e327.

Anda mungkin juga menyukai