Anda di halaman 1dari 7

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

Krisis Hipertensi (I16.9)


1. Pengertian Suatu sindroma klinis yang ditandai dengan peningkatan
(definisi) tekana darah mendadak pada penderita hipertensi,
dimana tekanan darah sistolik > 180 mmHg dan tekanan
darah diastolik >120 mmHg, dengan komplikasi
disfungsi target organ, baik dalam proses maupun sudah
dalam tahap akut progresif. Yang dimaskud target organ
adalah jantung, otak, ginjal, mata (retina) dan arteri
perifer.
Sindrom klinis krisis hipertensi adalah :
- Hipertensi gawat : peningkatan tekanan darah
yang disertai kerusakan target organ akut
- Hipertensi mendesak : peningkatan tekanan darah
tanpa disertai kerusakan target organ akut
progresif
- Hipertensi akselerasi : peningkatan tekanan darah
yang berhubungan dengan perdarahan retina atau
eksudat
- Hipertensi maligna : peningkatan tekanan darah
yang berkaitan dengan edema papil
2. Anamnesis - Gejala kerusakan target organ :
- Pusing, kepala berat
- Nyeri dada
- Cepat lelah
- Mual muntah
- Berdebar-debar
- Sesak nafas
- Tanpa keluhan
- Kelemahan atau kelumpuhan sebagian atau seluruh
anggota tubuh
- Kencing sedikit/ berbusa
- Nyeri seperti disayat pada abdomen
3. Pemeriksaan - TD sistolik > 180 mmHg atau TD diastolic 110 mm
Fisik - Perabaan denyut nadi perifer
- Bunyi jantung
- Bruit pada abdomen
- Edema atau tanda penumpukan cairan
- Status neurologis
4. Kriteria 1. Pemeriksaan fisik: Sesuai criteria JNC VII
Diagnosis 2. Darah perifer lengkap
3. Panel metabilik
4. Urinalisis
5. Fototoraks : Kardiomegali
6. ECG : LVH, perubahan segmen ST
5. Diagnosis Kerja Krisis Hipertensi (emergensi/urgensi)
6. Diagnosis 1. Cephalgia
Banding 2. Anxietas
3. CKD
4. Sindroma koroner akut
5. CVD
7. Pemeriksaan 1. EKG
Penunjang 2. Rontgen dada
3. Lab.: Hb, Ht, Leuko, Cr, Ur, GDS, Na+, K+,), OGTT
(bila belum diketahui DM), urinalisa,Test Kehamilan,
Profil lipid, SGOT/PT, Ureum/Kreatinin
4. USG abdomen: ginjal
8. Tata Laksana : Hipertensi Mendesak : terapi rawat jalan dengan
antihipertensi oral dengan target penurunan tekanan
darah dalam 24-48 jam dan tidak boleh lebih dari 25%.
Nifedipine oral sublingual tidak dianjurkan lagi.
 Kaptopril 25 mg PO (6,25-50 mg) dengan dosis
maksimal 50 mg PO
 Klonidin : 0,1-0,2 mg PO dilanjutkan dengan 0,05-
0,1 mg per jam sampai efek yang diinginkan
dengan dosis maksimal 0,8 mg PO
 Amlodipin 2,5-5 mg PO
 Labetalol 200-400 mg PO dapat diulang 2-3 jam

Prinsip Tatalaksana hipertensi emergensi dengan


menggunakan obat parenteral dan penurunan MAP
secara bertahap (tidak lebih dari 25% dalam beberapa
menit sampai jam)

9. Edukasi : 1. Edukasi kondisi penyakit dan perjalanannya


(Hospital (kemungkinan komplikasi)
Health 2. Edukasi pengobatan
Promotion) 3. Edukasi Nutrisi/pola hidup
10. Prognosis Tergantung respon terapi dan kerusakan target organ
11. Tingkat 2A
Evidens
12. Tingkat 2A
Rekomendasi
13. Penelaah Kritis -
14. Indikator 80% pasien dirawat mencapai target MAP 25-30%
dengan menggunakan anti hipetensi intravena
15. Kepustakaan PPK PERKI 2015
CLINICAL PATHWAY
Nama Pasien BB Kg
Jenis Kelamin TB Cm
Tanggal Lahir Tgl Masuk
Diagnosis Masuk RS Tgl.Keluar
Penyakit Utama Kode ICD :
Rencana Rawat
Komplikasi Kode ICD: /
R.Rawat/Klas
Tindakan Kode ICD: Ya/Yidak
Rujukan
Dietary Counseling and Survaillance

KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN


1 2 3 4 5

1.ASESMEN Anamnesa
AWAL MEDIS Pemeriksaan fisik
ASESMEN AWAL
KEPERAWATAN
2.LABORATORIU Hb,Ht, L, Tr
M SGOT/PT
Ureum / Kreatinin
GDS
Elektrolit
Profile Lipid
Urinalisis
Test Kehamilan
3.PENUNJANG Ro Thorax
LAIN
USG Abdomen
EKG
4.KONSULTASI Dokter Spesialis Penyakit Dalam
a. ASESMEN Anamnesa
MEDIS Pemeriksaan fisik
b. ASESMEN
KEPERAWATA
N
c. ASESMEN
GIZI
d. ASESMEN
FARMASI
5.DIAGNOSIS Krisis Hipertensi
(emergensi/urgensi)
a. DIAGN0SIS Krisis Hipertensi
MEDIS (emergensi/urgensi)

b. DIAGNOSIS
KEPERAWATA
N
d. DIAGNOSIS
GIZI
7.DISCHARGE Hemodinamik Stabil
PLANNING
8.EDUKASI TERINTEGRASI

a. EDUKASI / 1. Edukasi kondisi penyakit


INFORMASI dan perjalanannya
MEDIS (kemungkinan komplikasi)
2. Edukasi pengobatan

3. Edukasi Nutrisi/pola hidup

c. EDUKASI & Diet Rendah Garam


KONSELING
GIZI
e. EDUKASI
KEPERAWATA
N
g. EDUKASI Jenis dan kegunaan obat
FARMASI Aturan pakai Obat
PENGISIAN
FORMULIR
INFORMASI DAN
EDUKASI
TERINTEGRASI
9.TERAPI MEDIKA MENTOSA
a. CAIRAN Total cairan Maintenance 20
INFUS tetes/menit
Tatalaksana hipertensi
emergency sampai tekanan darah
diastolic kurang lebih 110mmHg
atau berkurangnya MAP 25%
Bisa diberikan:
1.Clonidin 900mcg dimasukkan
dalam D5% 500cc diberikan
dengan mikrodrip 12 tetes/menit
setiap 15 menit dapat dinaikkan
4 tetes sampai tekanan darah
yang diharapkan tercapai, lalu
observasi 4jam, kemudian ganti
dengan oral sesuai kebutuhan
lalu diturunkan dosis nya pelan-
pelan
2.Nikardipin diencerkan dalam
Nacl 0,9% atau D5% sebanyak
100-200cc diberikan drip 2-
10mcg/kg/menit atau 2.5mg-
10mg/jam sampai tekanan darah
yang diharapkan tercapai
c. OBAT ORAL Pada hipertensi urgency dapat
diberikan:
1. Captopril peroral atau
sublingual
6.25-50mg/kali dapat
diulang tiap 30 menit
2. Clonidine oral 75-
150mcg/kali dapat
diulang tiap 30 menit
3. Furosemide 20-40mg
peroral
ACE Inhibitor/ARB sesuai
penurunan dosis
Diuretik sesuai penurunan
dosis
CCB sesuai penurunan dosis
Betabloker sesuai penurunan
dosis
10.TATA LAKSANA / INTERVENSI(TLI)
a. TLI MEDIS Oksigenasi sesuai saturasi
Pemasangan Kateter urine(nilai
diuresis)
Medika Mentosa sesuai no 9
d. TLI
KEPERAWAT
AN
f. TLI GIZI Diet Rendah Garam
g. TLI FARMASI Medika Mentosa sesuai no 9
11.MONITORING DAN EVALUASI (Monitoring Perkembangan Pasien)
a. DOKTER Dokter Spesialis Penyakit Dalam
DPJP
b.
KEPERAWATAN
c. GIZI Monitoring asupan makanan
Monitoring antropometri
Monitoring Biokimia
Monitoring fisik / klinis terkait
gizi
12.MOBILISASI /REHABILITASI
a. MEDIS Tirah baring
Duduk, disesuaikan dengan
kemampuan pasien
b. KEPERAWAT
AN
c. FISIOTERAPI
13. OUTCOME / HASIL
a. MEDIS Hemodinamik Stabil

c. KEPERAWAT Rawat Ruang Biasa


AN
d. GIZI Diet Rendah Garam

f. FARMASI

14.KRITERIA Umum: Hemodinamik Stabil,


PULANG Keluhan berkurang
Khusus: rencana terapi lanjutan
jelas

15.RENCANA Anjurkan pasien untuk


PULANG/ kontrol poliklinik rutin
EDUKASI KIE Minum obat teratur,
PELAYANAN pola hidup sehat
LANJUTAN

Bajawa,.............................

Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat peanggung Jawab Pelaksana Verifikasi

( ) ( ) ( )

Keterangan,

Yang harus dilakukan


Bisa atau tidak
√ Bila sudah dilakukan

Anda mungkin juga menyukai