SINDROM NEFROTIK
Pembimbing :
dr. ALWINSYAH ABIDIN, Sp. PD
Definisi Sindrom Nefrotik
GN Lesi Glomeruloskle GN GN
GN Proliferatif
Minimal rosis Fokal Membranosa Membranoproli
lain
(GNLM) (GSF) (GNM) feratif (GNMP)
Glomerulonefritis Sekunder
Proteinuria
●
Disebabkan oleh peningkatan permeabilitas kapiler terhadap protein
akibat kerusakan glomerulus.
Hipoalbuminemia
●
Disebabkan oleh proteinuria masif dengan akibat penurunan tekanan
onkotik plasma.
Edema
●
Teori underfill: hipoalbuminemia menyebabkan penurunan tekanan onkotik plasma sehingga cairan bergeser
dari intravaskular ke jaringan interstisium dan terjadi edema
●
Teori overfill: retensi natrium oleh ginjal menyebabkan cairan ekstravaskular meningkat sehingga terjadi edema
Lanjutan…
Manifestasi
Klinis
Sindrom
Nefrotik
Edema
anasarka
Hiperten
si
Diagnosa
Tatalaksana Non-Farmakologis:
• Diet:
Pembatasan asupan protein 0,8-1,0 g/KgBB/hari
untuk mengurangi proteinuria. Apabila fungsi ginjal
menurun, asupan protein diturunkan menjadi 0,6
g/KgBB/hari.
Diet rendah garam (Na < 2 gr/hari), rendah lemak
jenuh serta rendah kolesterol.
Lanjutan…
Tatalaksana Farmakologis
Edema hebat albumin dosis 0,5-1 gr/KgBB i.v.
diberikan dalam 2-4 jam, yang diikuti dengan pemberian
furoemid 1-2 mg/KgBB i.v.
Kombinasi diuretik: loop diuretic dan tiazid biasanya
diberikan 2 kali sehari
Obat penghamat ACE Inhibitor antiproteinuria dan
antihipertensi
Obat penurun lemak golongan statin (simvastatin,
pravastatin, lovastatin) menurunkan kolesterol LDL,
trigliserida dan meningkatan kolesterol HDL.
Kortikosteroid golongan Glukokortikoid (prednisolon
dan metilprednison) mengurangi respon peradangan dan
menekan imunitas.
Lanjutan…
Untuk SN dengan penyebab primer, tatalaksana tergantung pada
etiologi masing-masing:
Glomerulosklerosis Fokal Segmental Prednison 1 mg/KgBB/hari
(maksimal 80 mg) atau 2 mg/KgBB/2 hari (maksimal 120 mg).
Diberikan selama 4 minggu atau sampai remisi komplit tercapai.
Setelah remisi tercapai, lakukan tapering off kortikosteroid selama 6
bulan.
Glomerulonefritis Membranosa Terapi inisial selama 6 bulan dengan
memberikan kortikosteroid (i.v. dan oral dan agen alkil oral
(siklofosfamid/klorambusil) bergantian selang 1 bulan.
Glomerulonefritis Lesi Minimal Prednison atau prednisolon 1
mg/KgBB/hari (maksimal 80 mg) atau 2 mg/KgBB/2 hari (maksimal
120 mg). Diberikan selama minimal 4 minggu apabila remisi komplit
tercapai. Apabila tidak tercapai diberikan selama maksimal 16 minggu.
Glomerulonefritis Membranoprolieratif Kortikosteroid dosis rendah
(harian atau selang sehari) ditambah dengan siklofosfamid oral atau
mychophenolate mofetil oral. Terapi ini diberikan selama 6 bulan.
Komplik
asi
Ganggua
n Fungsi
Ginjal
Keseimba
Infeksi ngan
Nitrogen
Metabolism
e Kalsium
Hiperlipi
dan Tulang demia
Hiperkoa
gulasi
●
Prognosis pasien dengan sindrom nefrotik
• Ascites (+).
• Edema pitting pada kedua tungkai kaki (+).
• BAK : 3-4 kali/hari, warna kuning pekat, berbusa.
• BAB : 1 kali/hari, warna kuning kecoklatan.
• RPT : Tidak ada.
• RPK : Tidak ada.
• RPO : Tidak ada.
Status Present
Keadaan Umum Keadaan Penyakit Status Gizi
Tanggal : 26-07-2017
Nama : Rizki Hamdani
Terapi
• Aktivitas tirah baring
• Diet Makan biasa.
• Medikamentosa
• Metil Prednisolon 8 mg x1
• Furosemide 20 mg/8 jam
• Simvastatin 1 x 20mg
• Spironolactone 25 mg 2x1
• Albumin 20%
Diskusi
Teori Kasus
Anamnesa Anamnesa
- Urine biasanya akan berbuih. - Urine berbuih (+)
- Mudah lelah - Mudah lelah (+)
- nafsu makan menurun - Nafsu makan menurun (+)
- muntah - Mual (+) dan Muntah (+)
- diare - Diare (-)
Teori Kasus
Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Penunjang
- Proteinuria: ≥ 3,5 g/hari - Proteinuria: 2,0 g/hari
- Hipoalbuminemia: ≤ 2,5 g/dL - Hipoalbuminemia: 1,52 g/dL
- Hiperlipidemia: >220 mg/dL - Hiperlipidemia: 226 mg/dL
- Protein total menurun: ≤ 6 g/dL - protein total menurun: 3,60 g/dL
- Biopsi ginjal - Biopsi ginjal tidak dilakukan
- USG renal - USG renal tidak dilakukan
Teori Kasus
Penatalaksanaan Penatalaksanaan
- Diet protein, rendah garam, rendah lemak jenuh serta - Diet MB
rendah kolesterol.
- Kombinasi diuretik, furoemid 1-2 mg/KgBB i.v. - Diuretik: Furosemide 20
Furosemid oral dapat diberikan dan bila resisten dapat mg/8 jam dan
dikombinasi dengan tiazid, metalazon atau Spironolactone 25 mg 2x1
asetazolamid.
- ACE Inhibitor. - ACE Inhibitor tidak
diberikan.
- Obat penurun lemak golongan statin (simvastatin, - Obat penurun lemak:
pravastatin, lovastatin) Simvastatin 1 x 20mg
- Kortikosteroid pada SN adalah golongan - Kortikosteroid: Metil
Glukokortikoid yaitu prednisolon dan metil prednison. Prednisolon 8 mg x1
- albumin dengan dosis 0,5-1 gr/KgBB i.v. diberikan - Albumin 20%
dalam 2-4 jam.