Anda di halaman 1dari 28

PAPER

SINDROM NEFROTIK

CAESARA MASTHURA 71160891944


NIA TRIANA PUTRI 71160891990

Pembimbing :
dr. ALWINSYAH ABIDIN, Sp. PD
Definisi Sindrom Nefrotik

Sindrom Nefrotik (SN) merupakan salah satu manifestasi


klinik glomerulonefritis (GN) yang ditandai dengan edema
anasarka, proteinuria masif ≥3,5 g/hari, hipoalbuminemia
<3,5 g/dL, hiperkolesterolemia dan lipiduria. Pada proses
awal atau SN ringan untuk menegakkan diagnosis tidak
semua gejala tersebut harus ditemukan.
Etiologi dan Klasifikasi
Sindrom Nefrotik
Glomerulonefritis Primer

GN Lesi Glomeruloskle GN GN
GN Proliferatif
Minimal rosis Fokal Membranosa Membranoproli
lain
(GNLM) (GSF) (GNM) feratif (GNMP)

Glomerulonefritis Sekunder

Infeksi: Keganasan: Penyakit Jaringan Efek obat dan Toksin: Lain-lain:


HIV, Hepatitis virus B dan Adenokarsinoma Paru, Penghubung: Obat Antiinflamasi Non- DM, pre-eklamsia, refluks
Lupus Eritematosus Sistemik,
C, Sifilis, Malaria, payudara, kolon, Arthitis Reumatid, MCTD (Mixed steroid, penisililamin, vesikoureter atau sengatan
Tuberkulosis Karsinoma Ginjal Connective Tissue Disease) probenesid, air raksa, heroin lebah
Patofosiologi Sindrom Nefrotik

Proteinuria


Disebabkan oleh peningkatan permeabilitas kapiler terhadap protein
akibat kerusakan glomerulus.

Hipoalbuminemia


Disebabkan oleh proteinuria masif dengan akibat penurunan tekanan
onkotik plasma.

Edema


Teori underfill: hipoalbuminemia menyebabkan penurunan tekanan onkotik plasma sehingga cairan bergeser
dari intravaskular ke jaringan interstisium dan terjadi edema

Teori overfill: retensi natrium oleh ginjal menyebabkan cairan ekstravaskular meningkat sehingga terjadi edema
Lanjutan…
Manifestasi
Klinis
Sindrom
Nefrotik

Edema
anasarka

Garis putih pada Urin berbusa,


kuku (muehrcke’s
lemas,
band)
menandakan  kehilangan
hipoalbuminemia nafsu makan

Hiperten
si
Diagnosa

Anamnesa: Periksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang


Proteinuria: ≥ 3,5
Anamnesa Edema pada
g/hari
penggunaan obat, daerah kelopak Hipoalbuminemia: ≤
kemungkinan mata (puffy face), 2,5 g/dL
berbagai infeksi, dada, perut, Hiperlipidemia: >220
mg/dL
dan riwayat tungkai dan Protein total menurun:
penyakit sistemik genitalia. ≤ 6 g/dL
lain perlu Perubahan Biopsi ginjal
diperhatikan  USG renal: terdapat
warna kulit
SN Primer atau tanda-tanda
menjadi putih glomerulonefritis
Sekunder (leukonychia) kronik.
Penatalaksaan Sindrom Nefrotik

Penatalaksanaan SN terdiri dari pengobatan


spesifik yang ditujukan terhadap penyakit dasar
dan pengobatan non-spesifik untuk mengurangi
proteinuria, mengontrol edema dan mengobati
komplikasi.

Tatalaksana Non-Farmakologis:
• Diet:
 Pembatasan asupan protein 0,8-1,0 g/KgBB/hari 
untuk mengurangi proteinuria. Apabila fungsi ginjal
menurun, asupan protein diturunkan menjadi 0,6
g/KgBB/hari.
 Diet rendah garam (Na < 2 gr/hari), rendah lemak
jenuh serta rendah kolesterol.
Lanjutan…
Tatalaksana Farmakologis
 Edema hebat  albumin  dosis 0,5-1 gr/KgBB i.v. 
diberikan dalam 2-4 jam, yang diikuti dengan pemberian
furoemid 1-2 mg/KgBB i.v.
 Kombinasi diuretik: loop diuretic dan tiazid biasanya
diberikan 2 kali sehari
 Obat penghamat ACE Inhibitor  antiproteinuria dan
antihipertensi
 Obat penurun lemak golongan statin (simvastatin,
pravastatin, lovastatin)  menurunkan kolesterol LDL,
trigliserida dan meningkatan kolesterol HDL.
 Kortikosteroid  golongan Glukokortikoid (prednisolon
dan metilprednison)  mengurangi respon peradangan dan
menekan imunitas.
Lanjutan…
Untuk SN dengan penyebab primer, tatalaksana tergantung pada
etiologi masing-masing:
 Glomerulosklerosis Fokal Segmental  Prednison 1 mg/KgBB/hari
(maksimal 80 mg) atau 2 mg/KgBB/2 hari (maksimal 120 mg).
Diberikan selama 4 minggu atau sampai remisi komplit tercapai.
Setelah remisi tercapai, lakukan tapering off kortikosteroid selama 6
bulan.
 Glomerulonefritis Membranosa  Terapi inisial selama 6 bulan dengan
memberikan kortikosteroid (i.v. dan oral dan agen alkil oral
(siklofosfamid/klorambusil) bergantian selang 1 bulan.
 Glomerulonefritis Lesi Minimal  Prednison atau prednisolon 1
mg/KgBB/hari (maksimal 80 mg) atau 2 mg/KgBB/2 hari (maksimal
120 mg). Diberikan selama minimal 4 minggu apabila remisi komplit
tercapai. Apabila tidak tercapai diberikan selama maksimal 16 minggu.
 Glomerulonefritis Membranoprolieratif  Kortikosteroid dosis rendah
(harian atau selang sehari) ditambah dengan siklofosfamid oral atau
mychophenolate mofetil oral. Terapi ini diberikan selama 6 bulan.
Komplik
asi
Ganggua
n Fungsi
Ginjal

Keseimba
Infeksi ngan
Nitrogen

Metabolism
e Kalsium
Hiperlipi
dan Tulang demia
Hiperkoa
gulasi

Prognosis pasien dengan sindrom nefrotik

Progno yang mendapatkan terapi secara umum


baik tergantung pada penyebab, usia, dan
respon terhadap terapi. Pada anak dengan
SN biasanya memiliki prognosis baik. Pada

sis orang dewasa dengan usia >30 tahun lebih


memiliki risiko gagal ginjal.
Anamnesis Pribadi

Nama : Rizki Hamdani


Umur : 18 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Kawin : Belum Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Gg. Aman LK. II, Sei Bilah
Suku : Melayu
Resume
Anamnesis
• Keluhan utama : Edema anasarka
• Telaah:
• Pasien datang ke Rumah Sakit Umum Haji Medan dengan
keluhan :
• Edema anasarka sejak ± ½ bulan sebelum masuk rumah
sakit
• Mual dan muntah sejak ± 1 bulan sebelum masuk rumah
sakit. Muntah berisi apa yang dimakan dan diminum,
dengan frekuensi ± 5 kali/hari, volume ½ botol aqua
ukuran sedang.
• Nyeri pada seluruh abdomen sejak ± ½ bulan sebelum
masuk rumah sakit.
Lanjutan…

• Ascites (+).
• Edema pitting pada kedua tungkai kaki (+).
• BAK : 3-4 kali/hari, warna kuning pekat, berbusa.
• BAB : 1 kali/hari, warna kuning kecoklatan.
• RPT : Tidak ada.
• RPK : Tidak ada.
• RPO : Tidak ada.
Status Present
Keadaan Umum Keadaan Penyakit Status Gizi

Sensoriun: Compos Anemia : tidak TB : 163 cm


Mentis Ikterus : tidak BB : 58 kg
Tekanan darah: Sianosis : tidak RBW = BB x 100%
130/100 mmHg Dyspnea : tidak TB - 100
Nadi: 67 kali/menit Edema : ya = 92 %
Nafas: 20 kali/menit Eritema : tidak Kesan : Normoweight
Suhu: 36,4 0C Turgor : Baik
Gerakan aktif : ya IMT = BB/ (TB/100)2 =
Sikap tidur paksa : tidak 58/1,632 = 21,82 kg/m2
Kesan : Normoweight
Pemeriksaan Fisik

Kepala Leher Thorax Abdomen Extremitas


Pemeriksaan Laboratorium

Tanggal : 26-07-2017
Nama : Rizki Hamdani

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan


Protein 24 jam
735 (↓) ml 800-1800
Volume urine 24 jam
Positif +++ Negatif
Proteine Urine (kwalitatif)
2,73 g/L
Proteine urine (kwantitatif)
2,0 (↑) gr/24 jam <0,15
Proteine Urine 24 jam
Tanggal : 27-07-2017
Nama : Rizki Hamdani
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hematologi
Darah Rutin
16,7 g/dl 13-18
Haemoglobin
5,6 106/ul 4.5-6.5
Hitung Eritrosit
20.500 (↑) /ul 4000-11.000
Hitung Leukosit
52.2 (↑) % 40-54
Hematokrit
364.000 /ul 150.000-450.000
Hitung trombosit
Index Eritrosit
92,7 Fl 80-96
MCV
29,6 Pg 27-31
MCH
31,9 (↓) % 30-34
MCHC
Tanggal : 27-07-2017
Nama : Rizki Hamdani
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hitung Jenis Leukosit
1 % 1-3
Eosinofil
0 % 0-1
Basofil
0 (↓) % 2-6
N. Stab
89 (↑) % 53-75
N. Seg
18 (↓) % 20-45
Limfosit
6 % 4-8
Monosit
80 (↑) mm/jam 0-20
LED
Kimia Klinik
Fungsi Hati
0,34 mg/dL 0,3-1
Bilirubin total
0,13 mg/dL <0,25
Bilirubin direk
195 (↑) U/I 15-70
Alkali Phospat
Tanggal : 27-07-2017
Nama : Rizki Hamdani
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
AST (SGOT) 21 U/I <40
ALT (SGPT) 12 U/I <40
Albumin 1,52 (↓) g/dL 3.2-5.2
Globulin 2,08 g/dL 1.9-3.2
Protein total 3,60 (↓) 6,1-8,2
Fungsi Ginjal
Ureum 119 (↑) mg/dL 20-40
Kreatinin 1,86 (↑) mg/dL 0,6-1,1
Asam Urat 5,9 mg/dL 3.4-7.0
Elektrolit
Natrium 130 (↓) mEq/L 135-155
Kalium 3,1 (↓) mEq/L 3,5-5,5
Chlorida 92 (↓) mEq/L 98-106
Tanggal : 27-07-2017
Nama : Rizki Hamdani
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Lemak
226 (↑) mg/dL <220
Cholesterol total
51 mg/dL >55
Cholesterol HDL
101 mg/dL <190
Cholesterol LDL
370 (↑) mg/dL 50-170
Trigliserida
Makroskopis
Kuning Kuning
Warna
Keruh Jernih
Kejernihan
6,0 4,6-8,0
pH
1,030 1,013-1,030
Berat jenis
Tanggal : 27-07-2017
Nama : Rizki Hamdani
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Leukocyte esterase Negatif /LPB
Blood 80 Ery/μL
Negatif
Protein Positif (+++)
Negatif
Glukosa Negatif
Negatif
Nitrit Negatif
Negatif
Bilirubin Negatif
0,1-1
Urobilinogen Negatif UE
Diagnosis:
• Sindrom Nefrotik

Terapi
• Aktivitas tirah baring
• Diet Makan biasa.
• Medikamentosa
• Metil Prednisolon 8 mg x1
• Furosemide 20 mg/8 jam
• Simvastatin 1 x 20mg
• Spironolactone 25 mg 2x1
• Albumin 20%
Diskusi
Teori Kasus
Anamnesa Anamnesa
- Urine biasanya akan berbuih. - Urine berbuih (+)
- Mudah lelah - Mudah lelah (+)
- nafsu makan menurun - Nafsu makan menurun (+)
- muntah - Mual (+) dan Muntah (+)
- diare - Diare (-)

Periksaan Fisik Pemeriksaan Fisik


- Edema pada daerah kelopak mata - Muka sembab(+)
(puffy face), dada, perut, tungkai - Pekak beralih (+).
dan genitalia. - Edema pitting pada kedua tungkai kaki (+)
- perubahan warna kulit menjadi - perubahan warna kulit menjadi putih (+)
putih (leukonychia) - Nyeri tekan pada seluruh region abdomen.
Lanjutan…

Teori Kasus
Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Penunjang
- Proteinuria: ≥ 3,5 g/hari - Proteinuria: 2,0 g/hari
- Hipoalbuminemia: ≤ 2,5 g/dL - Hipoalbuminemia: 1,52 g/dL
- Hiperlipidemia: >220 mg/dL - Hiperlipidemia: 226 mg/dL
- Protein total menurun: ≤ 6 g/dL - protein total menurun: 3,60 g/dL
- Biopsi ginjal - Biopsi ginjal tidak dilakukan
- USG renal - USG renal tidak dilakukan
Teori Kasus
Penatalaksanaan Penatalaksanaan
- Diet protein, rendah garam, rendah lemak jenuh serta - Diet MB
rendah kolesterol.
- Kombinasi diuretik, furoemid 1-2 mg/KgBB i.v. - Diuretik: Furosemide 20
Furosemid oral dapat diberikan dan bila resisten dapat mg/8 jam dan
dikombinasi dengan tiazid, metalazon atau Spironolactone 25 mg 2x1
asetazolamid.
- ACE Inhibitor. - ACE Inhibitor tidak
diberikan.
- Obat penurun lemak golongan statin (simvastatin, - Obat penurun lemak:
pravastatin, lovastatin) Simvastatin 1 x 20mg
- Kortikosteroid pada SN adalah golongan - Kortikosteroid: Metil
Glukokortikoid yaitu prednisolon dan metil prednison. Prednisolon 8 mg x1
- albumin dengan dosis 0,5-1 gr/KgBB i.v. diberikan - Albumin 20%
dalam 2-4 jam.

Anda mungkin juga menyukai