DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
1. Aldisa M R ST221002
2. Dwi yati ST221008
3. Novita Siti F ST221017
Proteinuria
• Disebabkan oleh peningkatan permeabilitas kapiler terhadap
protein akibat kerusakan glomerulus.
Hipoalbuminemi
a
• Disebabkan oleh proteinuria masif dengan akibat penurunan
tekanan onkotik plasma.
Edema
• Teori underfill: hipoalbuminemia menyebabkan penurunan
tekanan onkotik plasma sehingga cairan bergeser dari
intravaskular ke jaringan interstisium dan terjadi edema
• Teori overfill: retensi natrium oleh ginjal menyebabkan cairan
ekstravaskular meningkat sehingga terjadi edema
Lanjutan…
Urin berbusa, lemas,
kehilangan nafsu
makan
Manifestasi
Edema Klinis
Hipertensi
anasarka Sindrom
Nefrotik
Tatalaksana Non-Farmakologis:
• Diet:
Pembatasan asupan protein 0,8-1,0 g/KgBB/hari
untuk mengurangi proteinuria. Apabila fungsi ginjal
menurun, asupan protein diturunkan menjadi 0,6
g/KgBB/hari.
Diet rendah garam (Na < 2 gr/hari), rendah lemak
jenuh serta rendah kolesterol.
Lanjutan…
Tatalaksana Farmakologis
Edema hebat albumin dosis 0,5-1 gr/KgBB i.v.
diberikan dalam 2-4 jam, yang diikuti dengan pemberian
furoemid 1-2 mg/KgBB i.v.
Kombinasi diuretik: loop diuretic dan tiazid biasanya
diberikan 2 kali sehari
Obat penghamat ACE Inhibitor antiproteinuria dan
antihipertensi
Obat penurun lemak golongan statin (simvastatin,
pravastatin, lovastatin) menurunkan kolesterol LDL,
trigliserida dan meningkatan kolesterol HDL.
Kortikosteroid golongan Glukokortikoid (prednisolon dan
metilprednison) mengurangi respon peradangan dan
menekan imunitas.
Lanjutan…
Untuk SN dengan penyebab primer, tatalaksana tergantung pada
etiologi masing-masing:
Glomerulosklerosis Fokal Segmental Prednison 1 mg/KgBB/hari
(maksimal 80 mg) atau 2 mg/KgBB/2 hari (maksimal 120 mg).
Diberikan selama 4 minggu atau sampai remisi komplit tercapai.
Setelah remisi tercapai, lakukan tapering off kortikosteroid selama 6
bulan.
Glomerulonefritis Membranosa Terapi inisial selama 6 bulan dengan
memberikan kortikosteroid (i.v. dan oral dan agen alkil oral
(siklofosfamid/klorambusil) bergantian selang 1 bulan.
Glomerulonefritis Lesi Minimal Prednison atau prednisolon 1
mg/KgBB/hari (maksimal 80 mg) atau 2 mg/KgBB/2 hari (maksimal
120 mg). Diberikan selama minimal 4 minggu apabila remisi komplit
tercapai. Apabila tidak tercapai diberikan selama maksimal 16 minggu.
Glomerulonefritis Membranoprolieratif Kortikosteroid dosis rendah
(harian atau selang sehari) ditambah dengan siklofosfamid oral atau
mychophenolate mofetil oral. Terapi ini diberikan selama 6 bulan.
Keseimbangan
Nitrogen
Gangguan
Hiperlipidemia
Fungsi Ginjal
Komplikasi
Infeksi Hiperkoagulasi
Metabolisme
Kalsium dan
Tulang
• Prognosis pasien dengan sindrom
nefrotik yang mendapatkan terapi
secara umum baik tergantung
pada penyebab, usia, dan respon
Prognosi terhadap terapi. Pada anak
s dengan SN biasanya memiliki
prognosis baik. Pada orang
dewasa dengan usia >30 tahun
lebih memiliki risiko gagal ginjal.
Anamnesis Pribadi
• Ascites (+).
• Edema pitting pada kedua tungkai kaki (+).
• BAK : 3-4 kali/hari, warna kuning pekat, berbusa.
• BAB : 1 kali/hari, warna kuning kecoklatan.
• RPT : Tidak ada.
• RPK : Tidak ada.
• RPO : Tidak ada.
Status Present
Keadaan Umum Keadaan Penyakit Status Gizi
Pemeriksaan
Thorax Dalam Batas Normal
Fisik
Tanggal : 26-07-2017
Nama : Rizki Hamdani
Terapi
• Aktivitas tirah baring
• Diet Makan biasa.
• Medikamentosa
• Metil Prednisolon 8 mg x1
• Furosemide 20 mg/8 jam
• Simvastatin 1 x 20mg
• Spironolactone 25 mg 2x1
• Albumin 20%
Diskusi
Teori Kasus
Anamnesa Anamnesa
- Urine biasanya akan berbuih. - Urine berbuih (+)
- Mudah lelah - Mudah lelah (+)
- nafsu makan menurun - Nafsu makan menurun (+)
- muntah - Mual (+) dan Muntah (+)
- diare - Diare (-)
Teori Kasus
Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Penunjang
- Proteinuria: ≥ 3,5 g/hari - Proteinuria: 2,0 g/hari
- Hipoalbuminemia: ≤ 2,5 g/dL - Hipoalbuminemia: 1,52 g/dL
- Hiperlipidemia: >220 mg/dL - Hiperlipidemia: 226 mg/dL
- Protein total menurun: ≤ 6 g/dL - protein total menurun: 3,60 g/dL
- Biopsi ginjal - Biopsi ginjal tidak dilakukan
- USG renal - USG renal tidak dilakukan
Teori Kasus
Penatalaksanaan Penatalaksanaan
- Diet protein, rendah garam, rendah lemak jenuh serta - Diet MB
rendah kolesterol.
- Kombinasi diuretik, furoemid 1-2 mg/KgBB i.v. - Diuretik: Furosemide 20
Furosemid oral dapat diberikan dan bila resisten dapat mg/8 jam dan
dikombinasi dengan tiazid, metalazon atau Spironolactone 25 mg 2x1
asetazolamid.
- ACE Inhibitor. - ACE Inhibitor tidak
diberikan.
- Obat penurun lemak golongan statin (simvastatin, - Obat penurun lemak:
pravastatin, lovastatin) Simvastatin 1 x 20mg
- Kortikosteroid pada SN adalah golongan - Kortikosteroid: Metil
Glukokortikoid yaitu prednisolon dan metil prednison. Prednisolon 8 mg x1
- albumin dengan dosis 0,5-1 gr/KgBB i.v. diberikan - Albumin 20%
dalam 2-4 jam.