Preseptor :
dr.Lidia Dewi,Sp.PD FINASIM
SMF INTERNE
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH M.NATSIR SOLOK
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS
BAITURRAHMAH
SOLOK
2021
ANEMIA
Pemeriksaan laboratorium
• Tes penyaring: hemoglobin, indeks eritrosit (MCV, MCH, dan MCHC),
apusan darah tepi
• Pemeriksaan rutin : laju endap darah, leukosit, dan trombosit.
• Pemeriksaan sumsum tulang
• Pemeriksaan khusus
Pemeriksaan laboratorium non hematologis terdiri dari faal ginjal, faal
endokrin, asam urat, faal hati dan biakan kuman.
Pemeriksaan penunjang lain
• Biopsi kelenjar yang dilanjutkan dengan pemeriksaan hispatologi.
• Radiologi
• Pemeriksaan sitogenetik.
• Pemeriksaan biologi molekuler
PENATALAKSANAAN
Tipe 2 Bervariasi, mulai yang dominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin
relatif sampai yang dominan defek sekresi insulin disertai resistensi insulin
Diabetes mellitus Diabetes yang didiagnosis pada trimester kedua atau ketiga
gestational kehamilandimana sebelum kehamilan tidak didapatkan diabetes
Diabetes mellitus - obat atau zat kimia misalnya penggunaan glukokortikoid pada terapi
tipe lain HIV/AIDS atau setalah transplantasi organ)
FAKTOR RESIKO
RESISTENSI INSULIN
Insulin tidak dapat bekerja secara optimal di sel otot, lemak, dan hati sehingga
memaksa pankreas mengkompensasi untuk memproduksi insulin lebih
banyak. Ketika produksi insulin oleh sel beta pankreas tidak adekuat guna
mengkompensasi peningkatan resistensi insulin, maka kadar glukosa darah
akan meningkat, pada saatnya akan terjadi hiperglikemia kronik.
DISFUNGSI SEL BETA PANKREAS
Pada orang DM, sel beta pancreas tidak dapat memproduksi insulin karena
fungsi sel beta yang normal tinggal 50%. Sehingga sel beta pancreas diganti
dengan jaringan amyloid, akibatnya roduksi insulin mengalami penurunan
GEJALA KLINIS
Gejala Kronik
Kesemutan
Gejala Klasik Kelelahan
Poliphagia Pandangan mulai
kabur
Polidipsia kram
poliuria Kemampuan seksual
menurun
DIAGNOSIS
1. Gejala klasik + GDP ≥ 126 mg/dl
2. Gejala klasik + GDS ≥ 200 mg/dl
3. Gejala klasik + GD 2 jam setelah TTGO ≥ 200 mg/dl
4. Tanpa gejala klasik + 2x Pemeriksaan GDP ≥ 126 mg/dl
5. Tanpa gejala klasik + 2x Pemeriksaan GDS ≥ 200 mg/dl
6. Tanpa gejala klasik + 2x Pemeriksaan GD 2 jam setelah TTGO ≥ 200 mg/dl
7. HbA1c ≥ 6.5%
HbA1c (%) Glukosa darah Glukosa plasma 2
puasa (mg/dL jam setelag TTGO
(mg/dL)
DIET
karbohidrat 60-70%, lemak 20-25% dan protein 10-15%.
Exercise (latihan fisik/olahraga)
latihan secara teratur (3-4 kali seminggu) selama ± 30 menit
FARMAKOLOGI
Golongan sulfonilurea, biguanid, inhibitor alfa glukosidase dan insulin .
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
• Nama : Ny. S
• Umur : 39 Tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Agama : Islam
• Pekerjaan : IRT
• Alamat : Tigo Lurah
• Tanggal Masuk : 13 september 2021
Anamnesis
Keluhan Utama
• Badan terasa lemah sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit
Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien datang dengan keluhan badan terasa mudah lemah, letih sejak 3 bulan yang lalu dan
memberat sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit.
• Pasien mengalami penurunan berat badan 7 bulan yang lalu, dari 55 kg menjadi 45 kg
• Pasien mengeluhkan sering kesemutan pada kaki sejak 7 bulan yang lalu
• Pasien mengeluhkan sering haus meningkat sejak 7 bulan yang lalu.
• Pasien mengeluhkan sering buang air kecil meningkat sejak 7 bulan yang lalu, tidak
berbusa, dan tidak nyeri
• Pasien juga mengeluhkan nyeri ulu hati hilang timbul dan tidak menjalar sejak 3 hari
sebelum masuk rumah sakit.
• Pasien mengeluh sering pusing sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit.
• Pasien tidak mengalami penurunan nafsu makan
• Pasien tidak mengalami batuk dan flu
• Pasien tidak mengeluhkan nyeri dada, dan dada berdebar-debar tidak ada
• BAB pasien normal
Riwayat Penyakit Dahulu
• Pasien dikenal DM sejak 10 tahun yang lalu, pasien tidak rutin kontrol dan minum obat
• Pasien memiliki riwayat buang air kecil berdarah sejak 3 bulan yang lalu
• Pasien pernah di rawat di RSUD M.Natsir pada bulan juni karena anemia
• Riwayat hipertensi disangkal
• Riwayat kolesterol disangkal
• Riwayat penyakit jantung disangkal
• Riwayat penyakit ginjal disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
• Riwayat diabetes melitus disangkal
• Riwayat hipertensi disangkal.
• Riwayat penyakit jantung disangkal
• Riwayat penyakit ginjal disangkal
Riwayat Pekerjaan dan psikososial
• Pasien seorang perempuan berusia 39 tahun tinggal bersama suami dan 2 anaknya. Pasien
sehari-harinya bekerja sebagai ibu rumah tangga. Kebiasaan pasien meinum teh manis
sebanyak 2 kali dalam 1 hari. Pasien tidak merokok dan tidak mengkonsumsi alcohol.
Status Generalisata
• Keadaan Umum : Tampak Sakit sedang
• Vital Signs
o Kesadaran : Composmentis
o Tekanan Darah : 120/85 mmHg
o Frekuensi Nadi :98 x/ menit
o Frekuensi Napas: 20 x/menit
o Suhu : 36,1ºC
• Status gizi :
• Tinggi Badan : 155 cm
• Berat badan : 45 kg
• IMT : 18,75 (normalweight)
Pemeriksaan Fisik
• Kepala : Normochepal, rambut hitam dan tidak rontok
• Mata : Konjungtiva tidak anemis (+/+), sklera ikterik (-/-)
• Telinga : tidak ditemukan massa, perubahan warna, bengkak pada auricular, liang
telinga tidak ditemukan massa.
• Hidung : septum nasal simetris, os nasal tidak ditemukan adanya massa,tidak
ditemukan adanya mimisan
• Mulut : Simetris, Sianosis(-)
• Leher : JVP 5 - 2 cmH2O
Kelenjar Getah Bening : Terdapat pembesaran kalenjar getah bening pada bagian
submandibular kanan dengan ukuran 1x1 cm, padat, tidak ada nyeri tekan. Terdapat
pembesaran kalenjar getah bening pada auricuris posterior kanan dengan ukuran 3x3 cm,
padat, tidak ada nyeri tekan. Tidak ada pembesaran kalenjar getah bening di
supra/infraclavicula kiri dan kanan.
Paru-paru
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kiri dan kanan statis
dan dinamis
Palpasi : Fremitus kiri sama dengan yang kanan
Farmakologi
o IVFD Ringer Lactat 12 jam/kolf
Non farmakologi o Transfusi packed red cells 1
unit/ hari
• Istirahat o Ferrous sulfate 3x 200 mg
• Edukasi tentang penyakit o Metformin 2x 500mg
DM o Cefixime 2x200mg
o Paracetamol 3x 500mg
• Diet DM
o B complex 3x1
Pemeriksaan Anjuran
• Kimia Klinik: GDP, ureum, Kreatinin.
• Hematologi Lengkap
• Besi serum, TIBC, serum fernitin
• USG ginjal
Prognosis
• - Quo ad vitam : dubia ad bonam
• - Quo ad sanationam : dubia ad bonam
• - Quo ad functionam : dubia ad bonam
Follow Up
Tanggal Subject Objectif Assessment Planning
Pasien mengeluhankan badan terasa lemah, letih yang meningkat sejak 3 hari sebelum
masuk rumah sakit. Pasien mengeluhkan sering merasa kesemutan pada kaki dan sering
haus. Pasien mengalami penurunan berat badan 7 bulan yang lalu, dari 55 kg menjadi 45 kg.
Riwayat buang air kecil berdarah pada 3 bulan yang lalu.
Pada pemeriksaan fisik pasien di temukan berat badan 45 kg, tinggi badan 155 cm, keadaan
umum tampak sakit sedang, tekanan darah 120/85 mmHg, Nadi : 98x/menit, pernafasan :
20x/menit, suhu : 36,1C.
Pada pemeriksaan laboratorium yaitu hematologi lengkap ditemukan nilai Hb 447 g/dl,
eritrosit 2.92 106/mm3, MCV 55.5 fL, MCH 15.1 pg/cell, Trombosit 369 103/mm3. Kimia klinik
ditemukan glukosa darah 386 mg/dl. Ureum 15 mg/dl, kreatinin 0.83 mg/dl.
Diagnosis Diabetes mellitus tipe 2 tidak terkontrol normoweight dan anemia berat
hipokromik mikrositer
TERIMA KASIH