Anda di halaman 1dari 14

Asuhan Keperawatan pada

Jemaah dengan Gangguan


Faal Pada Geriatrik
1. Malnutrisi Pada Geriatri
a. Pengertian
Keadaan yang disebabkan ketidak seimbangan antara
asupan kalori dan protein dengan kebutuhan tubuh.
Pada geriatric malnutrisi sulit dikenali karena terjadi
berbagai perubahan fisiologis seiring peningkatan usia,
termasuk perubahan akan kebutuhan zat gizi, serta
adanya berbagai penyakit kronik.
b. Diagnosis
C. Pemeriksaan penunjang
Darah perifer lengkap dengan hitung jenis leukosit,
albumin, prealbumin, kadar kolesterol, kadar
vitamin/mineral, elektrolit, bioelectrical impedance
analysis
d. Tata Laksana
• Evaluasi penyebab dab faktor risiko
• Evaluasi status fungsional
• Menentukan jumlah energi dan komposisi zat gizi
• Dukungan nutrisi enteral atau parenteral
e. Komplikasi
Status imunitas menurun, pemulihan dari penyakit
menjadi lambat
2. Penyakit Ginjal Kronik Pada Geriatrik
a.Kerusakan ginjal yang terjadi selama 3 bulan
atau lebih, berupa kelainan struktur atau
fungsi ginjal dengan atau tanpa penurunan laju
filtrasi glomerulus (LFG) berdasarkan kelainan
patologik atau petanda kerusakan ginjal
(komposisi darah, urin atau pencitraan)

b. LFG < 60 ml/menit/1,73 m2 yang terjadi


selama 3 bulan atau lebih, dengan atau tanpa
kerusakan ginjal
b. Diagnosis
Tata Laksana
• Pengaturan asupan protein (non dialysis 0,6-0,75
gr/kgBB ideal/hari, dialysis 1-1,2 gr/kgBB ideal/hari.
• Pengaturan asupan air : jumlah urin 24 jam + 500 ml
(IWL)
• Kontrol tekanan darah (penghambat ACE, antagonis
reseptor angiotensin II, penghambat kalsium, diuretik).
• Kontrol gula darah pada pasien DM, hindari metformin
dan sulfonilurea dengan masa kerja panjang.
3. PNEUMONIA PADA GERIATRI
a.Definisi
Infeksi parenkim paru yang disebabkan oleh berbagai
jenis bakteri (gram positif/negative, tipikal/atipikal),
virus, jamur dan parasit. Pneumonia komunitas (CAP),
pneumonia di rumah sakit (HAP), pneumonia di ICU
(VAP).
b. Diagnosis
• Infiltrat baru atau perubahan infiltrat progresif pada
foto toraks, dengan disertai sekurang-kurangnya 1
gejala mayor atau 2 gejala minor berikut :
• Gejala mayor : batuk, sputum produktif, demam (suhu
>37,8°C)
• Gejala minor : sesak napas, nyeri dada, konsolidasi paru
pada pemeriksaan fisik, jumlah leukosit > 12.000/μL.
• Pneumonia pada usia lanjut seringkali memberikan
gejala yang tidak khas.
• Selain batuk dan demam, pasien tidak jarang datang
dengan keluhan gangguan kesadaran (delirium), tidak
mau makan, jatuh dan inkontinensia urin.
c. Diagnosis banding
Emboli paru, gagal jantung, TB paru

d. Pemeriksaan penunjang
Darah perifer lengkap dengan hitung jenis, tes fungsi
ginjal, analisa gas darah, albumin, foto toraks, EKG,
kultur sputum mikroorganisme dan uji resistensi.
d. Tata Laksana
 Suportif : oksigen, cairan, nutrisi, mukolitik-ekspektoran,
bronkodilator
 Farmakologis :
 Program rehabilitasi medik (fisioterapi dada, dll)
Upaya Promotif dan preventif
pada lansia
1. PemeriksaanKesehatan secara berkala
2. Kurangi makan gula,lemak dan garam
3. Perbanyak buah,sayur,susu tanpa lemak dan ikan.
4. Minum air putih 6 – 8 gelas / hari
5. Hindari merekok dan alkohol
6. Kegiatan fisik sesuai kemampuan
7. Hindari resiko kecelakaan / jatuh pada lansia
Tindakan Keperawatan
• Visitasi dan pemeriksaan ttv secara berkala terutama
pada lansia yang Resti
• Menganjurkan agar jemaah haji mengatur istirahatnya
ditengah – tengah pelaksanaan ibadah haji
• Bilamengalami perburukanrujuk sektor /BPHI/RSAS
Tindakan Keperawatan
• Visitasi dan pemeriksaan ttv secara berkala terutama
pada lansia yang Resti
• Menganjurkan agar jemaah haji mengatur istirahatnya
ditengah – tengah pelaksanaan ibadah haji
• Bilamengalami perburukanrujuk sektor /BPHI/RSAS

Anda mungkin juga menyukai