HIPOGLIKEMIA
Disusun Oleh:
dr. Bianca Theodeanna
Dokter Pembimbing:
dr. Posma Budianto Siahaan, Sp.PD, FINASIM
Laporan Kasus
Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Umur : 70 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Desa Karang Rejo
Betung
Pekerjaan : Pensiun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Status Perkawinan : Kawin
Anamnesis
Tanggal 4 Maret 2020 Pukul 10.01
Keluhan Utama
• Tidak sadar
Riwayat Pengobatan
- Konsumsi Metformin 2 x 500 mg
- Obat hipertensi (keluarga pasien lupa)
Anamnesis
Riwayat Kebiasaan
Merokok (- )
Pemeriksaan Fisik
GDS
4/3/2020 24 mg/dL
10.10 70 – 180
Pemeriksaan Penunjang
Parameter Hasil Nilai Rujukan Unit
Kesan:
Cardiomegali (mild)
Pulmo tak tampak kelainan
EKG
Diagnosis
• Penurunan kesadaran ec
Hipoglikemia + Hipertensi
Tatalaksana
Kegawatdaruratan
A Hipoglikemia Perbaikan
P Pulang
Pemeriksaan Penunjang
Gula Darah Sewaktu (GDS) di Ruangan
GDS
4/3/2020 mg/dL
14.48 WIB 181* 70 – 180
15.47 WIB 123
23.05 WIB 42*
GDS mg/dL
5/3/2020 70 - 180
00.27 WIB 91
05.58 WIB 102
Sumber: Alwi I, et al. Hipoglikemia. Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Panduan Penyakit Dalam:
Panduan Praktik Klinis. Interna Publishing 2015;73-6.
Pada penderita diabetes dapat terjadi
karena:
Sumber: Prianonto D, Sulistianingsih DP. Hipoglikemia. Kapita Selekta Kedokteran Essentials of Medicine. 2016;790-
Etiologi
Sumber: Masharani U. Diabetes Mellitus and Hypoglycemia. CURRENT Medical Diagnosis and
Treatment. 54th Edition. 2015;1229-35.
Patofisiologi
Sumber: Prianonto D, Sulistianingsih DP. Hipoglikemia. Kapita Selekta Kedokteran Essentials of Medicine. 2016;790-
2.
Faktor Predisposisi
Alkohol, obat-
Asupan obatan yang
karbohidrat meningkatkan
berkurang kerja
sulfonilurea
Peningkatan
sensitivitas
insulin
Kadar insulin
berlebihan
Sumber: Alwi I, et al. Hipoglikemia. Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Panduan Penyakit Dalam:
Panduan Praktik Klinis. Interna Publishing 2015;73-6.
Klasifikasi
Ringan
• Gejala ringan atau tidak ada gejala
Sedang
• Terdapat gejala tetapi dapat diatasi oleh pasien sendiri
Berat
• Gejala yang timbul sangat berat sehingga membutuhkan bantuan
orang lain untuk mengatasinya
Sumber: Prianonto D, Sulistianingsih DP. Hipoglikemia. Kapita Selekta Kedokteran Essentials of Medicine. 2016;790-
2.
Manifestasi Klinis
Neurogenik (otonom) Neuroglikopenik
Gemetar Kesulitan berkonsentrasi
Palpitasi Kebingungan
Berkeringat Kelemahan
Gelisah Kantuk
Kelaparan Gangguan penglihatan
Mual Kesulitan berbicara
Perasaan tersengat Sakit kepala
Pusing
Kadar glukosa
Whipple's Triad
plasma rendah
Gejala mereda
setelah kadar
glukosa plasma
meningkat
Sumber: Alwi I, et al. Hipoglikemia. Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Panduan Penyakit Dalam:
Panduan Praktik Klinis. Interna Publishing 2015;73-6.
Anamnesis
Sumber: Alwi I, et al. Hipoglikemia. Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Panduan Penyakit Dalam:
Panduan Praktik Klinis. Interna Publishing 2015;73-6.
Pemeriksaan Fisik
Frekuensi Defisit
Penurunan
denyut jantung neurologis
kesadaran
meningkat fokal transien
Penurunan
kesadaran
Sumber: Alwi I, et al. Hipoglikemia. Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Panduan Penyakit Dalam:
Panduan Praktik Klinis. Interna Publishing 2015;73-6.
Pemeriksaan Penunjang
Sumber: Alwi I, et al. Hipoglikemia. Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Panduan Penyakit Dalam:
Panduan Praktik Klinis. Interna Publishing 2015;73-6.
Diagnosis Banding
Obat: sering: alkohol; kadang: kinin,
pentamidine; jarang: salisilat, sulfonamid
Sumber: Alwi I, et al. Hipoglikemia. Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Panduan Penyakit Dalam:
Panduan Praktik Klinis. Interna Publishing 2015;73-6.
Tatalaksana
Stadium permulaan (sadar)
Gula murni 30 gram (2 sendok makan) atau
sirup/permen atau gula murni (bukan pemanis
pengganti gula atau gula diet/gula diabetes), dan
makanan yang mengandung karbohidrat
Hentikan obat hipoglikemik sementara
Pantau glukosa darah sewaktu
Pertahankan GD diatas 100 mg/dl (bila sebelumnya
tidak sadar)
Cari penyebab
Sumber: Alwi I, et al. Hipoglikemia. Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Panduan Penyakit Dalam:
Panduan Praktik Klinis. Interna Publishing 2015;73-6.
Tatalaksana
Stadium lanjut (koma hipoglikemia atau tidak sadar dan
curiga hipoglikemia)
Diberikan larutan dekstrosa 40% sebanyak 2 flakon (= 50 mL)
bolus intravena
Diberikan cairan dekstrosa 10% per infus, 8 jam per kolf bila
tanpa penyulit lain
Periksa GD sewaktu (GDS), kalau memungkinkan dengan
glukometer:
Bila GDS < 50 mg/dL: bolus dekstrosa 40% 50 mL IV
Bila GDS < 100 mg/dL: bolus dekstrosa 40% 25 mL IV
Sumber: Alwi I, et al. Hipoglikemia. Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Panduan Penyakit Dalam:
Panduan Praktik Klinis. Interna Publishing 2015;73-6.
Tatalaksana
Periksa GDS setiap 15 menit setelah pemberian
dekstrosa 40%:
Bila GDS < 50 mg/dL: bolus dekstrosa 40% 50 mL IV
Bila GDS < 100 mg/dL: bolus dekstrosa 40% 25 mL
IV
Bila GDS 100-200 mg/dL: tanpa bolus dekstrosa 40%
Bila GDS > 200 mg/dL: pertimbangkan menurunkan
kecepatan drip dekstrosa 10%
Sumber: Alwi I, et al. Hipoglikemia. Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Panduan Penyakit Dalam:
Panduan Praktik Klinis. Interna Publishing 2015;73-6.
Tatalaksana
Sumber: Alwi I, et al. Hipoglikemia. Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Panduan Penyakit Dalam:
Panduan Praktik Klinis. Interna Publishing 2015;73-6.
Tatalaksana
Sumber: Alwi I, et al. Hipoglikemia. Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Panduan Penyakit Dalam:
Panduan Praktik Klinis. Interna Publishing 2015;73-6.
Pembahasan
Kasus Teori
Pada saat di ruangan pada tanggal 5 Tidak sesuai, Menurut teori diberi
maret 2020 pukul 00.27, gula darah larutan dekstrosa 40% sebanyak 1
sewaktu pasien 91 mg/dl, flakon (25 ml) bolus intravena
dilanjutkan terapi IVFD D10% gtt
xx/menit
Kasus Teori
Pemeriksaan gula darah sewaktu Belum sesuai, untuk
(GDS) pada tanggal 4 maret 2020 pemeriksaan GDS dilakukan
diperiksa pukul 14.48, 15.47, 23.05. setiap 15 menit setelah
Lalu pada tanggal 5 Maret 2020
pemberian dekstrosa 40%, bila
diperiksa pukul 00.27, 05.58. dan
pada tanggal 6 Maret 2020 pukul
didapatkan kadar GDS > 100
06.00. mg/dl sebanyak 3 kali berturut,
pemeriksaan menjadi setiap 2
jam, bila didapatkan GDS > 100
mg/dl sebanyak 3 kali berturut-
turut, pemeriksaan menjadi
setiap 4 jam.
EVALUASI
Furosemide
Fartison