SINDROM NEFROTIK
Kongenital
Tipe kongenital paling sering disebabkan mutasi pada NPHS1, NPHS2,
dan WTI1, tetapi dapat juga disebabkan mutasi pada gen lain dengan
uraian sebagai berikut:
1. Finnish-type congenital nephrotic syndrome (NPHS1, nephrin)
2. Denys-Drash syndrome (WT1)
3. Frasier syndrome (WT1)
4. Diffuse mesangial sclerosis (WT1, PLCE1)
5. .Autosomal recessive, familial FSGS (NPHS2, podocin)
6. Autosomal dominant, familial FSGS (ACTN4, α-actinin-4;TRPC6)
7.Nail-patella syndrome (LMX1B) 2
Cant..
Primer atau idiopatik
Pada kejadian primer atau idopatik dapat
disebabkan oleh kelainan histopatologi. 8
1. Sindrom nefrotik kelainan minimal ( SNKM )
2. Glomerulosklerosis fokal segmental ( GSF)
3. Glomerulonefritis proliferatif mesangial difus
(GNMPD )
4. Glomerulonefritis membrano-proliferatif ( GNMP )
5. Glomerulopati membranosa ( GNM )
Cant ..
c. Sekunder
sindrom nefrotik sekunder terkadang dapat mengikuti penyakit lain baik infeksi, penyakit
sistemik, maupun obat-obatan. Hal ini dapat memperburuk prognosis. 8
Berikut ini penyakit lain yang dapat mengikuti sindrom nefrotik sekunder:
a.Infeksi
1.Sifilis, toxoplasmosis, cytomegalovirus, rubella kongenital
2.Hepatitis B dan C
3.AIDS
4.Malaria.
5.Penyakit sistemik
6. Lupus erimatosus sistemik (LES)
7. Keganasan, seperti leukimia dan limfoma
c.Obat-obatan
1. Penicillamine
2. Emas
3. Obat anti inflamasi non steroid (NSAID)
ETIOLOGI
Sindrom nefrotik bawaan/kongenital (jenis sindrom
nefrotik yang ditemukan sejak anak itu lahir atau usia di
bawah 1 tahun)
Sindrom nefrotik sekunder, (timbul sebagai akibat dari
suatu penyakit sistemik atau sebagai akibat dari
berbagai sebab yang nyata seperti misalnya efek
samping obat )
Sindrom nefrotik primer/idiopatik ( faktor etiologinya
belum diketahui. Dikatakan sindrom nefrotik primer oleh
karena sindrom nefrotik ini secara primer terjadi akibat
kelainan pada glomerulus itu sendiri tanpa Adanya
penyebab lain)
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
Gejala utama yang ditemukan adalah:
1. Proteinuria masif, Proteinuria > 40 mg//jam atau > 50
mg/kg/24 jam atau > 3,5 g/hari pada dewasa atau 0,05
g/kg BB/hari pada anak-anak. Biasanya berkisar antara 1-
10 gram per hari.
2. Hipoalbuminemia merupakan tanda utama kedua pada
sindrom nefrotik. Disebut hipoalbuminemia apabila kadar
albuminserum < 2,5 g/dl.
3. Edema anasarka. Edema terutama jelas pada kaki, namun
dapat ditemukan edema muka, asites, dan efusi pleura.
4. Hiperlipidemia, umumnya ditemukan hiperkolesterolemia.
Kadar kolesterol LDL meningkat, sedangkan kadar kolesterol
HDL menurun.
DIAGNOSIS