Anda di halaman 1dari 34

TERAPI

CAIRAN
Kebutuhan Cairan Pada
Bayi dan Anak
 Rumus Holliday-Segar
Jenis-Jenis Cairan
 Oral/Enteral : oralit (oral rehidration solution),
larutan gula garam, larutan air tajin
 Parenteral : kristaloid, koloid dan transfusi
Terapi Cairan

Resusitasi Rumatan

Elektrolit
Kristaloid (Kaen 1B, Kaen3A,
(RL,RA,NS) Kaen 3B, Kaen 4A,
Kaen 4B)

Koloid Nutrisi
(Dextran, Gelofucin, (Aminofusin, Kaen
Haemaccel) Mg3/Tridex 100)
Komponen Cairan infus
 Aquadest
 Sumber energi : Dextrose 5%, 10%, 20%, 40%
 Elektrolit esensial : Na, K, Cl
 Krektor basa : -Bicarbonat, -Laktat, -Acetat
Jenis Cairan Infus
1. Larutan Infus karbohidrat :
a. Dx 5%, Dx 10%
b. Martos-10 %

2. Larutan Elektrolit :
a. NaCl 0,9% (NS)
b. Ringer Laktat
c. Ringer Asetat
Jenis Cairan Infus
3. Untuk Rumatan :
 Kaen 1B ( Dx5% : NS = 3 : 1 )
 Kaen 3A ( Dx + NS + K 10 mEq/L + Laktat 20 mEq/L ) per
1L
 Kaen 3B (Dx + NS + K 20 mEq/L + Laktat 20 mEq/L ) per
1L
 Kaen Mg3 ( Dx10% + NS + K 20 mq/L + Laktat 20 mEq/L)
 Kaen 4A ( Dx 5% : NS ( 4 : 1) + Laktat 10 mEq/L )
 Kaen 4B (Dx 5% : NS ( 4 : 1) + K 8 mEq/L + Laktat 10
mEq/L)
Jenis Cairan Infus
4. Larutan karbohidrat dan elektrolit :
a. D5 NS (Dx5% in NaCl 0,9% )
b. D5 1/2NS (Dx5% in 0.45% NaCl)
c. D2,5 - 1/2NS
d. D5 - 1/4NS
e. RD 5 ( 5% Dx dlm Ringer inj. )
f. D5LR (Dx5% in Lactated Ringer’s)
g. Asering-5 ( Asering , Dx5% )
TERAPI CAIRAN
PADA NEONATUS

 Rumatan

Hari ke- BB <1500 gr BB>1500gr


1 80 cc/kgBB/hari 60 cc/kgBB/Hari
2 100 cc/kgBB/hari 80 cc/kgBB/Hari
3 120 cc/kgBB/hari 100 cc/kgBB/Hari
4 140 cc/kgBB/hari 120 cc/kgBB/Hari
≥5 150 cc/kgBB/hari 150 cc/kgBB/Hari
* Tiap kenaikan suhu tubuh 1°C cairan ditambah 12.5%
Cairan rumatan (maintenance)

Usia 0- 2 hari : D 10%


Usia 3 hari - 3 bulan : D10% ½ NS / D10% 0,18 NS
Usia 3 bulan - 3 tahun : D5% ¼ NS / D5% 0,25 NS
>3 tahun : D5% ½ NS atau D5% 0,45%
Penatalaksanaan syok
 Dekompensasi DBD

20 cc/kgBB/jam

10 cc/kgBB/jam

7 cc/kgBB/jam

5 cc/kgBB/jam

3 cc/kgBB/jam
DBD DERAJAT I DAN II
DBD DERAJAT III
DBD DERAJAT IV
Koreksi Elektrolit
1. Hiponatremia
2. Hipernatremia
3. Hipokalemia
4. Hiperkalemia
1. Koreksi Hiponatremia
 Batasan: Na darah < 135 mEq/L
 Kadar Na < 125 mEq/L → edem serebri
 Rumus koreksi :

Na = ( Na darah yang diinginkan - Na darah) x 0,6 x BB


(kg)
 Cairan yang dipakai : NaCl 3% (513 mEq/L)
2. Koreksi Hipernatremia
 Batasan : bila kadar Na darah > 150 mEq/L
 Etilologi :
 Masukan cairan yg tidak adekuat
 Salah konsumsi cairan rehidrasi oral dengan Na tinggi

 Bilakadarnya > 160 mEq/L  kelainan pd SSP


 Koreksi :
 Atasi keadan shock dengan NS / RL / RA
 Pemberian cairan dengan NaCl rendah (Kaen 1B) bila telah ada
diuresis + KCl 20 mEq/L
 Defisit cairan dikoreksi dalam 2 x 24 jam
 Hari I : 50% defisit + Rumatan
 Hari II : 50% defisit + Rumatan
3. Koreksi Hipokalemia
 Batasan : kadar K < 3,5 mEq/L
 Etilogi :
 Masukan cairan yg kurang dalam jangka lama
 Gangguan sal cerna ( muntah >> )

 Koreksi :
 Bila K < 2,5  tambahkan KCl 7,46% ( 1ml = 1 mEq/L) dalam infus
dengang dosis 3-5 mEq/kgBB, max 40 mEq/L atau 20 mEq/kolf
 Bila K 2,5 – 3,5  tambahkan KCl 10 mEq per kolf  periksa ulang
sesudah 24 jam
4. Koreksi Hiperkalemia
 Batasan : kadar K > 5,5 mEq/L
 Koreksi :
K < 6 mEq/L  Kayeksalat 1g/kgbb per oral, dilarutkan dg 2ml/kgbb
lar sorbitol 70%, atau
 Kayeksalat 1g/kgbb per enema, dilarutkan dg 10
ml/kgbb lar sorbitol 70%, diberikan melaui kateter folley, diklem
selama 30-60 menit
K 6–7 mEq/L NaHCO3 7,5%, dosis 3 mEq/kgBB IV atau 1 unit
insulin/5 g glukosa
K > 7 mEq/L  Ca glukonas 10%, dosis 0,1-0,5 ml/kgbb iv dg
Transfusi Darah
 PRC = BB x ∆HB x 4
 WB = BB x ∆HB x 6

∆HB : Hb yang diinginkan – Hb saat ini

 Hb > 6 : Maksimal 10-15 ml/kg/hari dalam 4 jam


 (Neonatus maksimal 20 ml/kg)
 Hb < 5 : 5ml/kg dalam 1 jam pertama.
Terapi DEHIDRASI
OBAT
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai