Anda di halaman 1dari 3

SOAL

1.farmako dinamik neonapacin


2.pengobatan rasional (kasus)
3.sistem rujukan
4.perbedaan diagnosis & diagnosis banding (table)

JAWABAN
1. Fungsi Neo Napacin adalah sebagai pelega saluran napas untuk mengurangi gejala sesak
napas pada penderita asma bronkial. Kandungan bahan aktifnya yang berupa ephedrine HCl
dan Theophylline mampu mengurangi bronkospasme di saluran pernapasan bawah serta
sebagai dekongestan saluran pernapasan atas.
Theophylline merupakan senyawa turunan xanthine yang mirip dengan kafein atau
theobromine. Senyawa ini bermanfaat mengatasi gejala sesak napas akibat asma dan
bronkospasme. Efek utamanya berupa bronkodilator yang merelaksasi otot polos saluran
pernapasan serta menurunkan resepon saluran pernapasan terhadap stimulan dari luar,
seperti alergen.
Sementara ephedrine HCl bermanfaat sebagai dekongestan yang melegakan hidung dan
saluran pernapasan atas. Senyawa simpatomimetik amine ini bekerja mempengaruhi
reseptor adrenergik yang merupakan bagian dari sistem saraf simpatik yang dapat
melegakan saluran pernapasan atas.

Sumber : ( Perhimpunan Dokter Paru Indonesia(PDPI), 2003, Penyakit Paru Obstruktif


Kronik ( PPOK), Pedoman Diagnosis&Penatalaksanaandi Indonesia)

2. Terapi yang rasional, aman, dan cost effectivetergantung padakebenaran diagnosa,


peresepan, pemantauan, evaluasi, terapi obat, pemahaman pasien dan kepatuhan
dengan obat yang diresepkan Terapi PPOK seringkali menggunakan 2 atau lebih obat
yang diterima pasien, sehingga berkemungkinan terjadinya interaksi obat. Terapi PPOK
yang tidak tepatakan menimbulkan dampak buruk padakondisipasien bahkan sampai
kematian. Masalah-masalah yang berkaitan dengan obat disebut Drug Related
Problems(DRPs)

Sumber : ( Aris Hadi Indiarto, 2009, Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Kejadian
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK).Tesis, Universitas Gajah Mada,Yogyakarta.)

3. pelayanan Program Rujuk Balik diberikan kepada peserta BPJS Kesehatan penderita
penyakit kronis, khususnya penyakit diabetes melitus, hipertensi, jantung, asma,
Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), epilepsy, stroke, schizophrenia, Systemic
Lupus Erythematosus (SLE) yang sudah terkontrol/stabil namun masih memerlukan
pengobatan atau asuhan keperawatan dalam jangka panjang

Sumber : (Aris Hadi Indiarto, 2009, Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Kejadian
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK).Tesis, Universitas Gajah Mada,Yogyakarta.)

4.
PPOK ASMA BRONKIAL BRONKITIS KRONIK
PATOGENESIS : FAKTOR RESIKO : TANDA & GEJALA :
Obstruksi saluran napas -pajanan lingkungan - Sesak nafas
pada PPOK bersifat hanya meningkatkan - Nafas
ireversibel dan terjadi risiko asma pada berbunyi
karena perubahan individu dengan genetik - Batuk &
struktural pada saluran asma,baik lingkungan sputum
napas kecil yaitu : maupun genetik - Nyeri dada
inflamasi, fibrosis, masing-masing - Nafas cuping
metaplasi sel goblet dan meningkatkan risiko hidung
hipertropi otot polos penyakit asma.
penyebab utama
obstruksi jalan napas.

FAKTOR RESIKO : GEJALA : MANIFESTASI


Derajat berat merokok - Bersifat episodik, KLINIS :
dengan Indeks Brinkman seringkali reversibel -Batuk berdahak
(IB), yaitu perkalian dengan atau tanpa (dahaknya bisa
jumlah rata-rata batang pengobatan berwarna
rokok dihisap sehari -Gejala berupa batuk , kemerahan)
dikalikan lama merokok sesak napas, rasa berat -Sesak nafas ketika
dalam tahun :-Ringan : 0- di dada dan berdahak melakukan olah raga
200 -Gejala timbul/ atau aktivitas ringan.
-Sedang :200-600 memburuk terutama -Sering menderita
-Berat : >600 malam/ dini hari infeksi pernafasan
-Diawali oleh faktor (misalnya flu)
pencetus yang bersifat -Lelah
individu
-Respons terhadap
pemberian
bronkodilator
GEJALA KLINIS : Sumber : (Sundaru, PENATALAKSANAAN:
- Batuk kronik Batuk H.Sukamto. Untuk mengurangi
kronik adalah batuk (2006),Asma Bronkial, demam dan rasa
hilang timbul selama 3 In: Sudowo, AW. tidak enak badan,
bulan dalam 2 tahun Setiyohadi, B. Alwi, I. kepada penderita
terakhir yang tidak Simadibrata, M. diberikan aspirin
hilang dengan Setiati, S. (eds), Buku atau
pengobatan yang Ajar Ilmu Penyakit acetaminophen;
diberikan. Dalam,Jilid I,Edisi kepada anak-anak
- Berdahak kronikHal ini Keempat,Balai Penerbit sebaiknya hanya
disebabkan karena FKUI, Jakarta,) diberikan
peningkatan produksi acetaminophen
sputum.
- Sesak napasTerutama
pada saat melakukan
aktivitas. Seringkali
pasien sudah
mengalami adaptasi
dengan sesak nafas yang
bersifat progressif lambat
sehingga sesak ini
tidak dikeluhkan.

PEMERIKSAAN Sumber : (Anzueto


PENUNJANG : AR, Schaberg T.
-faal paru Acute exacerbation
*spirometry of Chronic
*uji bronkodilator bronchitis. London.
-darah rutin Science Press Ltd.
-radiologi 2003)

Sumber : (Helmi Niagara,


2013, Gambaran Faktor
Faktor Yang
MempengaruhiTerjadiny
a Penyakit Paru Obstruksi
Kronis (PPOK), Laporan
Penelitian, Universitas
Riau)

Anda mungkin juga menyukai