Anda di halaman 1dari 18

LEUKEMIA

Kelompok 2
Adhetia Khalifah
Ajijah
Edward Nur Alam
M. Taufik
DEFINISI LEUKEMIA

Leukemia adalah penyakit akibat terjadinya


proliferasi sel leukosit yang abnormal dan ganas
serta sering disertai adanya leukosit jumlah
yang berlebihan dari sel pembuat darah yang
bersifat sistemik dan biasanya berakhir fatal.
ETIOLOGI

Faktor Eksogen
 Radiasi
 Zat kimia
 Infeksi virus

Faktor Endogen
Bersifat herediter
Kelainan genetic
PATHWAY
KLASIFIKASI LEUKIMIA
LEUKIMIA LIMFOID
Leukimia adalah jenis kanker anak yang sering
umum terjadi, leukimia limfoid bertanggung
jawab untuk 80% kasus leukimia pada anak
Insiden paling tinggi terjadi pada anak anak
yang berusia antara 3 sampai 5 tahun
Anak perempuan menunjukan prognosis yan
lebih baik dari pada anak laki-laki
Anak kulit hitam mempunyai frekuensi remisi
yang lebih sedikit dan agka kelangsungan hidup
(survival rate) rata-rata yan juga lebih rendah
Lanjutan. . . . .
LEUKIMIA NONLIMFOID
Tidak ada usia insiden puncak
Leukimia nonlimfoid mencakum 15% sampai
25% kasus leukimia pada nak
Risiko terkena penyakit ini meningkatkan pada
anak yang mempunyai kelainan kromosom
bawaan seperti sindrom down.
Lebih sulit dari leukimia limfoid dalam hal
menginduksi remisi ( angka remisi 70%)
Remisinya lebih singkat daripada pada anak-
anak dengan leukimia limfoid
50% anak mengalami pencangkokan sumsum
tulang memiliki remisi berkepanjangan
MANIFESTASI KLINIS
LEUKIMIA LIMFOID
Bukti pendarahan anemia dan infeksi
 Demam, Keletihan, Pucat, Anoreksia, Berat badan turun
 Petekia dan pendarahan
 Nyeri sendi dan tulang, Nyeri abdomen yang tida jelas
 Pembesaran dan fibrosis organ-organ sitem retikuloendotelial-hati, limfa dan
limfonodus
Peningkatan teknan intrakranial karena infiltrasi meningen
 Nyeri dan kaku kunsuk
 Sakit kepala, Iritabilitas, Letargi, Muntah,Edema papil, Koma

Gejala-gejala sistem saraf pusat yang berhubungan dengan


bagian sisten yang terkena
 Kelemahan ekstermitas bawah dan Kesulitan berkemih
 Kesulitan belajar khusunya matematika dan hafalan ( efek samping lanjut dari
terapi )
Lanjutan . . .

LEUKIMIA NONLIMFOID
Hipertrifi gingvia
Klorona spinal ( lesi massa )
Lesi nekrotik atau ulserosa perirektal
Hepametomegali dan splenomegali ( pada
kurang dari 50% anak )
Manifestasi klinik sama dengan pasien
leukimia limfoid
KOMPLIKASI
LEUKIMIA
LEUKIMIA LIMFOID
NONLIMFOID
Gagal sumsum Gagal sumsum
tulang tulang
Infeksi Infeksi
Hepatomegali Koagulasi
Splenomegali intravaskular
Limfadenopati diseminata (KID)
Splenomegali
Hepatomegali
UJI LABORATORIUM DAN
DIAGNOSTIK
Hitung darah lengkap (CBC) – anak dengan CBC kurang dari
10.000/mm3 saat didiagnosa memiliki prognosis paling baik;
jumlah leukosit lebih dari 50.000/mm 3 adalah tanda progrosis
kurang baik pada anak sembarang umur.
Fungsi lumbal – untuk mengkaji keterlibatan SSP
Foto toraks mendeteksi keterlibatan mediastinum
Aspirasi sumsum tulang-ditemukannya 25% sel blas memper
kuat diagnosis
Pemindaian tulang atau survei kerangka-mengkaji keterlibatan
tulang
Pemindaian ginjal, hati, dan limpa-mengkaji infiltrat leukemik
Jumlah trombosit-menunjukkan kapasitas pembekuan.
PENATALAKSANAAN MEDIS
Beberapa obat yang dipakai untuk leukemia anak-
anak adalah
prednison
Vinkristin
Asparaginase
Metotreksat
Merkaptopurin
Sitarabin
Alopurinol
Siklofosfamid
daunorubisin.
DAMPAK BAGI KELUARGA

Keluarga yang memiliki anak dengan


leukemia akan menimbulkan beban yang
tidak sedikit bagi anggota keluarga yang lain.
Orang tua pada umumnya merasa bersalah
atau merasa cemas karena mereka merasa
bertanggung jawab pada apa yang menimpa
anak itu, atau didalam kesedihannya mereka
berharap bisa menggantikan si anak untuk
menanggung penyakit leukemia itu.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
LEUKIMIA
1.
Pengkajian
Anemi
Suhu tubuh tinggi dan mudah infeksi,
Perdarahan
Nyeri pada tulang atau persendian
Pembesaran kelenjar getah bening,
Hepatosplenomegali,
Penurunan kesadaran,
Pola makan.
Kelemahan dan kelelakan fisik
Pola hidup
Pemeriksaan darah
2. Diagnosa

Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem


pertahanan tubuh
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan akibat
anemia
Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan
dengan mual dan muntah
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang
berhubungan dengan anoreksia, malaise, mual dan muntah,
efek samping kemoterapi dan atau stomatitis
Nyeri yang berhubungan dengan efek fisiologis dari
leukaemia
3. Rencana keperawatan
4. Implementasi

Implementasi keperawatan adalah pelaksanaan dari


perencanaan keperawatan yang telah dibuat untuk
mencapai hasil yang efektif. Dalam pelaksanaan
implementasi keperawatan, penguasaan keterampilan
dan pengetahuan harus dimiliki oleh setiap perawat
sehingga pelayanan yang diberikan baik mutunya.
Dengan demikian tujuan dari rencana yang telah
ditentukan dapat tercapai (Wong. D.L.2004:hal.331).
5. Evaluasi
Menurut Wong. D.L, (2004 hal 596-610) hasil
yang diharapkan pada klien dengan leukemia
adalah :
 Anak tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi
 Berpartisipasi dalam aktifitas sehari-sehari sesuai tingkat
kemampuan, adanya laporan peningkatan toleransi aktifitas
 Anak menyerap makanan dan cairan, anak tidak mengalami
mual dan muntah
 Masukan nutrisi adekuat
 Anak beristirahat dengan tenang, tidak melaporkan dan
atau menunjukkan bukti-bukti ketidaknyamanan, tidak
mengeluhkan perasaan tidak nyaman.
Kesimpulan
Leukimia adalah kanker anak yang paling sering, mecapai lebih
kurang 33%dari keganasan pediatrik. Leukimia lifoblastik akut
( LLA ) berjumlah kira-kira 75% dari semua kasus, dengan indensi
tertinggi pada umur 4 tahun. Leukimia meoloid aku ( LMA)
berjumlah kira-kira 20% dari leukimia, dengan insidensi yang tetap
dari lahir sampai umur 10 tahun, meningkat sedikit pada masa
remaja. Leukimia sisanya adalah bentuk kronis, leukimia limfosik
kronis (LLK) jarang ditemukan pada anak. Insidensi tahunan
keseluruhan dari leukimia adlah 41,2 tiap juta anak kulit putih dan
24,3 tiap juta anak kulit hitam. Gambaran klinis umum dari
leukimia adalah serupa karena semuanya melibatkan kerusakan
hebat fungsi sumsum tulang. Tetapi gambaran klinis dan
laboratorium spesifik berbeda dalam prognosis.

Anda mungkin juga menyukai